Setiap perusahaan pada suatu waktu (periode) memiliki kewa- jiban untuk
melaporkan semua kegiatan keuangannya. Laporan ini berisi jumlah aktivitas yang
berhubungan dengan uang masuk (pendapatan) dan uang ke luar (biaya-biaya), sehingga
terlihat be- saran angka-angka yang mampu menjelaskan keuangan perusahaan dalam suatu
periode. Oleh karena itu, seorang pebisnis harus mampu menyajikan laporan keuangannya
perusahaan secara lengkap, baik kepada pemilik, manajemen, maupun pihak luar yang
Secara umum rujuan pembuatan laporan keuangan suatu perusahaan adalah sebagai berikut :
1. memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva (harta) dan jenis-jenis aktiva;
modal,
3. memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari jumlah pendapatan yang
4. memberikan informasi tentang jumlah biaya yang dikeluarkan berikut jenis-jenis biaya
6. meberikan informasi tentang kinerja manajemen dalam suatu periode dari hasil laporan
Penilaian kinerja manajemen akan menjadi patokan atau ukuran berhasil atau tidaknya
merupakan gambaran kinerja ke depan. Laporan yang disajikan akan dinilai melalui rasio-
rasio keuangan yang ada, sehingga akan diketahui kondisi keuangan perusahaan yang
sesungguhnya.
kepentingan berbagai pihak, baik pihak dalam (intern) perusahaan maupun pihak luar
perusahaan (ekstern). Pihak dalam perusahaan yang paling berkepentingan adalah pemilik
perusahaan dan manajemen itu sendiri. Sementara itu, pihak luar adalah pihak-pihak yang
memiliki kepentingan dengan perusahaan, baik langsung maupun tidak langsung. Masing-
masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri terhadap laporan keuangan yang
1. Pemegang saham
perusahaan adalah untuk melihat kemajuan perusahaan yang dimilikinya dalam suatu
periode. Kemajuan yang dimaksud adalah kemampuan dalam menciptakan laba dan
pengembangan aset yang dimiliki. Dari laporan ini pemilik juga dapat menilai sampai
sejauh mana pengembangan usaha tersebut telah dijalankan pihak manajemen. Dengan
adanya laporan keuangan ini, pemilik dapat memperoleh gambaran berapa jumlah dividen
yang akan mereka terima dan dapat menilai kinerja pihak manajemen dalam menjalankan
2. Manajemen
Arti penting laporan keuangan bagi pihak manajemen adalah untuk menilai kinerja
manajemen perusahaan dalam men- capai target-target yang telah ditetapkan. Selain itu
juga untuk menilai kinerja manajemen dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya.
3. Kreditor
pihak penyandang dana seperti bank atau lembaga keuangan lainnya. Mereka sangat
berkepentingan terhadap usaha yang akan dibiayainya. Bank atau lembaga keuangan lain
yang turut membiayai tidak mau menderita kerugian, sehingga perlu mempelajari prospek
4. Pemerintah
5. Karyawan
perusahaan yang sebenarnya. Dengan mengetahui ini, mereka dapat melihat kinerja
6. Investor
Investor adalah pihak yang akan atau ingin menanamkan modalnya di perusahaan.
Penanaman modal dapat mereka lakukan baik dalam pembelian obligasi yang ditawarkan.
Laporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan
1. Neraca
Neraca merupakan laporan yang menunjukkan posisi ke- uangan perusahaan pada tanggal
tertentu..
Laporan laba rugi merupakan laporan keuangan yang meng gambarkan hasil usaha dalam
suatu periode tertentu Dalam laporan ini tergambar jenis atau sumber-sumber pendapatan
dan jumlah pendapatan perusahaan serta jenis-jenis biaya dan jumlah biaya yang
dikeluarkan.
Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukkan semua aspek yang berkaitan
dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung ataupun tidak langsung
terhadap kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode
laporan.
Rasio likuiditas merupakan rasio yang digunakan untuk meng- ukur seberapa likuid
suatu perusahaan. Caranya adalah dengan membandingkan seluruh komponen (nilai dalam
jumlah uang) yang ada di aktiva lancar dengan komponen di pasiva lancar (utang jangka
pendek).
perusahaan untuk membayar utang-utang (kewajiban) jangka pendeknya yang jatuh tempo.
Dengan kata lain, rasio yang digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam
Rasio lancar (current ratio) merupakan rasio untuk mengukur kemampuan perusahaan
membayar kewajiban (utang) jangka pendek atau kewajiban yang segera jatuh tempo
pada saat ditagih. Dalam praktiknya rasio lancar 200% kadang-kadang sudah. dianggap
sebagai ukuran yang memuaskan bagi perusahaan sekalipun ukuran yang terpenting
adalah rata-rata industri untuk perusahaan yang sejenis. Arti dari 200%, yaitu harta lancar
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari current ratio adalah sebagai berikut.
Current Ratio (CR) = Aktiva Lancar (Current Assets) x 100%
Quick ratio merupakan rasio uji cepat yang menunjukkan kemampuan perusahaan
persediaan. Hal ini terjadi karena persediaan memerlukan waktu relatif lebih lama.
Rumus yang dapat digunakan untuk mencari Quick Ratio adalah sebagai berikut:
Current Liabilities
Rasio ini mengukur atau membandingkan antara jumlah persediaan yang ada dengan
modal kerja perusahaan. Modal kerja tersebut terdiri dari pengurangan antara aktiva
Rumusan untuk mencari inventory to net working capital dapat digunakan sebagai
berikut.
Inventory
Inventory to NWC =
Current Assets - Current Liabilities
4. Cash Ratio
Cash ratio merupakan alat untuk mengukur seberapa besar uang kas yang tersedia
untuk membayar utang. Hal ini dapat ditunjukkan dari tersedianya dana kas atau yang
setara dengan kas, seperti rekening giro. Rasio ini menunjukkan kemampuan.
Atau
Kas + Bank
Cash ratio =
Current liabilities
B. Leverage Ratio
Leverage ratio merupakan ratio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva
perusahaan dibiayai dengan utang Seperti diketahui dalam menjalankan usahanya, perusahaan
memiliki beberapa sumber dana. Sumber-sumber dana dapat di peroleh dari sumber pinjaman
Keputusan untuk menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman dapat diambil
1. untuk menilai kemampuan posisi perusahaan terhadap kewajiban kepada pihak lainnya
3. untuk mengetahui keseimbangan antara nilai aktiva khususnya aktiva tetap dengan modal
Adapun rasio-rasio yang ada dalam leverage ratio adalah se bagai berikut :
Debt to asset ratio atau yang sering disebut dengan debt ratio merupakan
rasio yang digunakan untuk mengukur perbandingan antara total utang dengan total
Total debt
Debt to asset ratio (Debt Ratio): x 100 %
Total asse
Debt to equity ratio, yaitu rasio yang digunakan untuk me ngetahui perbar
dingan antara total utang dengan modal sendiri Rasio ini berguna untuk mengetahui
seberapa besar aktiva per- usahaan dibiaya dari utang.
Rasio ini berfungsi untuk mengetahui setiap rupiah modal sendiri yang
dijadikan untuk jaminan utang dan biasanya rasio ini dinyatakan dalam persentase.
Untuk mencari debt to equity ratio dapat digunakan rumusan dengan
membandingkan antara total utang dengan total modal sendiri sebagai berikut.
Long term debt to equity ratio (LTCDS) merupakan rasio antara utang jangka
panjang dengan modal sendiri. Tujuannya adalah untuk mengukur berapa bagian dari
setiap rupiah modal sendiri yang dijadikan jaminan utang jangka panjang dengan cara
membandingkan antara utang jangka panjang dengan modal sendiri yang disediakan
oleh perusahaan dan biasanya dinyatakan dalam persentase.
Rumusan untuk mencari long term debt to equity ratio adalah dengan m
x 100 %
Fixed Assets
Tangible assets debt coverage = X 100%
Utang jangka panjang
Current liabilities
Current liabilities to equity =
Equity
Perusahaan yang akan memberikan kredit perlu juga meng- hitung hari rata-rata
penagihan piutang (days of receivable). Hasil perhitungan ini menunjukkan jumlah hari
(berapa hari) piutang tersebut rata-rata tidak dapat ditagih dan rasio ini sering juga disebut
days sales uncollected. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
Perputaran persediaan atau inventory turn over merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur berapa kali dana yang ditanam dalam persediaan ini berputar dalam satu periode.
Rumusan untuk mencari inventory turn over adalah sebagaiberikut.