NIM : 55119120094
LAPORAN KEUANGAN
Pertanyaan:
keuangan?
1
laporan keuangan ini dapat memberikan pertimbangan apakah akan dilakukan
penahanan investasi atau menjual investasi.
1. Laporan Neraca
Laporan neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi keuangan perusahaan.
Isi dari laporan neraca adalah terdiri dari asset/ aktiva, kewajiban/liabilitas, modal
atau ekuitas. Laporan neraca digunakan untuk mengetahui jumlah harta utang dan
modal.
Hasil akhir aktiva harus sesuai dengan penjumlahan likuitas dan ekuitas. Atau dengan
kata lain
Asset = likuitas + ekuitas.
a) Aset (Harta, Aktiva)
Aset/harta/aktiva adalah harta yang dimiliki perusahan yang berperan dalam operasi
perusahan. Aktiva dibagi menjadi 3 komponen:
Aktiva Lancar
Yang termasuk dalam aktiva lancar adalah :
a. KAS :
b. PIUTANG :
c. SURAT BERHARGA :
d. BEBAN DIBAYAR DIMUKA:
e. PERSEDIAAN :
AKTIVA TETAP
Kekayaan yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai umur ekonomis
melebihi 1 tahun
AKTIVA TETAP TAK BERWUJUD
2
Hak istimewa perusahaan yang dimiliki perusahaan dan memiliki nilai namun
tidak memiliki bentuk fisik.
b) Liabilities (Kewajiban/Utang)
Menurut Munawir (2010:18), utang adalah semua kewajiban-kewajiban perusahaan
kepada pihak lain yang belum terpenuhi. utang atau kewajiban-kewajiban
perusahaan dapat dibebankan ke dalam kewajiban lancar (kewajiban jangka pendek)
dan kewajiban jangka panjang.
Kewajiban jangka pendek atau kewajiban lancar adalah kewajiban keuangan
perusahaan yang pelunasannya atau pembayarannya akan dilakukan dalam jangka
pendek (satu tahun sejak tanggal neraca) dengan menggunakan aset lancar yang
dimiliki perusahaan.
Sedangkan kewajiban jangka panjang adalah kewajiban keuangan yang jangka waktu
pembayaran (jatuh tempnya) jangka panjang (lebih dari satu tahun sejak tanggal
neraca).
Kewajiban kontijensi adalah kewajiban yang mungkin terjadi tergantung pada hasil
dari peristiwa masa depan. Contoh: pembayaran asuransi
2. Laporan Laba/Rugi
Laporan laba rugi merupakan laporan prestasi perusahaan selama jangka waktu
tertentu. Tujuan utama dari laporan laba rugi adalah digunakan untuk mengetahui
apakah perusahaan mengalamai laba atau rugi dalm periode waktu tertentu.
3
Menurut Machfoedz dan Mahmudi (2008:1.21) laporan laba rugi (perhitungan sisa
hasil usaha) adalah laporan tentang hasil usaha/operasi perusahaan atau badan lain
selama jangka waktu periode akuntansi tertentu misalnya satu tahun.
Menurut Munawir (2010:26), laporan laba-rugi merupakan suatu laporan yang
sistematis tentang penghasilan, beban, laba-rugi yang diperoleh oleh suatu
perusahaan selama periode tertentu. Walaupun belum ada keseragaman tentang
susunan laporan laba-rugi bagi tiap-tiap perusahaan, namun prinsip-prinsip yang
umumnya diterapkan adalah sebagai berikut:
a. Bagian yang pertama menunjukan penghasilan yang diperoleh dari usaha pokok
perusahaan (penjualan barang dagangan atau memberikan service) diikuti dengan
harga pokok dari barang yang dijual, sehingga diperoleh laba kotor.
b. Bagian kedua menunjukan beban-beban operasional yang terdiri dari beban
penjualan dan beban umum/administrasi (operating expenses).
c. Bagian ketiga menunjukan hasil-hasil yang diperoleh di luar operasi pokok
perusahaan, yang diikuti dengan beban-beban yang terjadi di luar usaha pokok
perusahaan (non operating/financial income dan expenses).
d. Bagian keempat menunjukan laba atau rugi yang insidentil (extra ordinary gain
or loss) sehingga akhirnya diperoleh laba bersih sebelum pajak pendapatan.
4
laba/rugi, prive dan modal akhir.
keuangan tersebut?
6
(general purpose) terasa sangat sedikit sehingga ia harus mengharapkan informasi
yang didesain dari akuntansi manajemen
5. Karyawan dan Serikat pekerja
Karyawan perlu mengetahui kondisi keuangan perusahaan untuk menetapkan
apakah ia masih terus berkerja disitu atau pindah. Ia juga perlu mengetahui hasil
usaha perusahaan supaya ia bisa menikah apakah penghasilan( renumerasi) yang
diterimanya adil atau tidak. Ia juga ingin mengetahui jumlah modal yang dimiliki
karyawan jika memang ada seperti dalam perusahaan penertiban di Indonesia.
Demikian juga tentang cadangan dana pensiun, asuransi kesehatan, asuransi atau
jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek) negara yang demokratis, hak-hak karyawan
dilindungi informasi sepeti sangat penting.
6. Instansi pajak
Perusahaan selalu memiliki kewajiban pahk baik pertambahan nilai (PPN), pajak
bumi dan bangunan (PBB), Pajak pembangunan, Pajak penjualan barang mewah
(PPnBM), Pajak daerah, Retribusi, pajak penghasilan (PPh). Perusahaan juga
dikenakan pemotongan, perhitungan, dan pembayarannya. Semua kewajiban pajak
ini mestinya akan tergambar dalam laporan keuangan, dengan demikian instansi
pajak (fiskus) dapat menggunakan laporan keuangan sebagai dasar menentukan
kebenaran perhitungan pajak, pembayaran oajk, pemotongan pajak, restitusi, dan
juga untuk dasar penindakan.
7. Pemberi dana (Kreditur)
Sama dengan pemegang saham investor, lender seperti bank, investment fund,
perusahaan leasing, juga ingin mengetahui informasi tentang situasi dan kondisi
perusahaan baik yang sudah diberi pinjaman maupun yang akan diberi pinjaman.
Bagi yang sudah diberikan laporan keuangan dapat menyajikan informasi tentang
penggunaan dana yang diberikan, kondisi keuangan seperti likuiditas, solvabilitas,
rentabilitas perusahaan. Bagi perusahaan calon debitur laporan keuangan dapat
menjadi sumber informasi untuk menilai kelayakan perusahaan untuk menerima
kredit yang akan diluncurkan.
7
8. Supplier
Supplier hampir sama dengan kreditur. Laporan keuangan bisa menjadi
informasi untuk mengetahui apakah perusahaan layak diberikan fasilitas kredit,
seberapa lama akan diberikan, San sejauh mana potensi resiko yang dimiliki
perusahaan.
9. pemerintah atau lembaga pengatur resmi
pemerintah atau lembaga pengatur sangat membutuhkan laporan keuangan.
Karena ingin mengetahui apakah perusahaan telah mengikuti peraturan yang telah
ditetapkan. Misalnya Bank Indonesia telah menetapkan beberapa peraturan yang
harus dilaksanakan bank misalnya tentang reserve requirement (RR), Capital
Adequacy Ratio (CAR), Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), LDR (Loan to
Deposir Ratio) dan lain sebagainya. Informasi ini dapat dibaca dari laporan
keuangan. Demikian juga Bapepam yang memiliki aturan laporan perusahaan
asuransi. Laporan keuangan dapat memberikan informasi apakah perusahan telah
mentaati standar laporan yang ditetapkan atau belum. Jika belum mak lembaga ini
dapat memberikan teguran atau sanksinya.
10. Langganan atau lembaga konsumen
Langganan dalam era modern sepeti sekarang ini khususnya di negara maju
benar-benar raja. Dengan konsep ekonomi pasar dan ekonomi persaingan,
konsumen sangat diuntungkan. ia berhak mendapat layanan memuaskan
(satisfaction guarantee) dengan harga equilibrium, dalam kondisi ini konsumen
terlindungi dari kemungkinan praktik yang merugikan baik dari segi kualitas,
kuantitas, harga dan lain sebagainya. Biasanya lembaga khusus yang membantu
memantau kepentingan konsumen ini adalah lembaga konsumen, bisa juga dalam
hal makanan halal majelis ulama. Sebaiknya laporan keuangan juga menyajikan
tentang ini.
11. Lembaga Swaday Masyarakat
Sekarang ini sudah banyak terdapat jenis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).
8
Untuk LSM tertentu bisa saja memerlukan laporan keuangan misalnya LSM yang
bergerak melindungi konsumen, Lingkungan, Serikat pekerja. LSM seperti ini
membutuhkan laporan keuangan untuk menilai sejauh mana perusahaan
merugikan pihak tertentu yang dilindunginya.
12. Peneliti/Akademisi/Lembaga peringkat
Bagi peneliti maupun akademisi laporan keuangan sangat penting, sebagai data
primer dalam melakukan penelitian terhadap topik tertentu yang berkaitan dengan
laporan keuangan atau perusahaan. Laporan keuangan menjadi bahan dasar yang
diolah untun mengambil kesimpulan dari suatu hipotesis atau penelitian yang
dilakukan.
Informasi yang terdapat dalam laporan keuangan biasa yang disusun dalam
bentuk general purpose biasanya tidak akan mampu memberikan informasi yang
dibutuhkan pihak-pihak yang tersebut diatas. Oleh karena itulah perlunya analisis
laporan keuangan. Dengan analisis laporan keuangan, informasi yang ada dalam
laporan keuangan akan menjadi lebih luas, dan akurat sehingga menambah dat
guna laporan keuangan yang lazim.
keuangan?
Penghasilan bersih (laba) biasanya menjadi tolak ukur kinerja perusahaan atau
sebagai dasar kegiatan lain seperti return on investmen atau laba persaham.
Penghasilan bersih laba tergantung pada penghasilan dan beban.
Konsep pemeliharaan modal merupakan konsep perhitungan laba. Laba dianggap
harus memperhitungankan modal yang diinvestasikan harus dipelihara.
Konsep modal yang dianut oleh sebagian perusahaan ada konsep pemeliharaan
modal keuangan dan konsep pemeliharaan modal fisik. Konsep modal keuangan
menyatakan seperti uang atau daya beli yang diinvestasikan, modal sinonim dengan
asset bersih atau ekiutas perusahaan. Konsep modal fisik menyatakan kemampuan
9
usaha, modal dinyatakan sebagai kapasitas produktif suatu perusahaan yang
dinyatakan semisal unit output perhari.
Menurut konsep pemeiharaan modal keuangan, laba adalah jika jumlah financial
aktiva bersih pada akhir periode melebihi jumlah financial aktiva bersih pada awal
periode setelah memasukkan kembali distribusi dari dan kepada pemilik.
Pengukurannya dapat berupa nilai nominal atau satuan daya beli.
Menurut konsep pemeliharaan modal fisik, laba adalah kapasitas produksi fisik atau
kemampuan usaha fisik pada akhir periode melebihi kemapuan atau usaha fisik pada
awal periode setalh memasukkan semua distribusi dari dan kepada pemilik.
10