Anda di halaman 1dari 16

Peran

Laporan
Keuangan
Dosen Pengampu : Dr. Dian Masita Dewi, SE, MM
KELOMPOK 3
• Berta Oktila Andien Dilsnof (2110312220047)

• Muhammad Amin Mubarak (2110312310048)

• Muhammad Sabana (2110312210045)

• Noorhayati (2110312120019)

• Umi Fatonah (2110312320020)

• Vaness Maesaputra Tamon (2110312210039)

• Varhan Hamdany (2110312310045)

• Yolanda Juniesty (2110312320026)


PERAN LAPORAN KEUANGAN

Kerangka Konseptual Standar Akuntansi


Pemerintah (Peraturan Pemerintah No. 24 tahun
2005, sebagaimana telah diubah terakhir dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 71 tahun 2010),
menyatakan bahwa laporan keuangan disusun
untuk menyediakan informasi yang relavan
mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan oleh suatu entitas pelaporan selama
satu periode pelaporan.
Setiap entitas pelaporan mempunyai kewajiban untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam
pelaksanaan kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu
periode pelaporan untuk berbagai kepentingan seperti:

1 2 3 4 5
Akuntabilitas Manajemen Transparansi Keseimbangan Evaluasi
Antargenerasi Kerja
(Intergenerational
Equity)
Apa Itu Tujuan Keuangan?

TUJUAN Tujuan keuangan adalah sebuah hal yang ingin dicapai oleh
individu yang berorientasi pada keuangan. Selain itu, tujuan
keuangan adalah sebuah pencapaian di masa depan yang mulai

KEUANGAN direncanakan mulai dari saat ini.

Tujuan keuangan sangat dekat dengan perencanaan


keuangan, karena dalam penyusunan rencana keuangan kita
membutuhkan tujuan keuangan. Selain itu, tujuan keuangan
adalah sesuatu yang harus bisa dijelaskan sejelas-jelasnya, mulai
dari apa yang ingin dicapai, berapa jumlah yang ingin dicapai,
dan juga berapa lama ingin mencapai tujuan tersebut.

Manfaat Tujuan Keuangan


1. Perencanaan keuangan lebih rapi
2. Lebih semangat dalam bekerja
3. Bisa mengontrol keinginan impulsif
Cara Menentukan Tujuan Keuangan
• Mempunyai tujuan untuk diri sendiri
• Memiliki kategori tujuan
• Buat tujuan yang realistis
• Memiliki target untuk setiap tujuan
• Memiliki prioritas tujuan

Contoh Tujuan Keuangan


1. Ingin bebas dari hutang
2. Memiliki dana darurat
3. Menambah arus penghasilan
4. Memiliki rumah dan hidup lebih baik
5. Membangun keluarga sejahtera
KOMPONEN LAPORAN KEUANGAN
Menurut Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku di Indonesia, laporan keuangan lengkap terdiri
dari 5 jenis laporan, yaitu :

1. Laporan Laba/Rugi 2. Laporan Perubahan Modal


Laporan laba-rugi atau income statement atau profit and Laporan perubahan modal adalah laporan yang
loss statement merupakan laporan keuangan yang berfungsi menggambarkan perubahan baik berupa peningkatan atau
untuk menilai kinerja keuangan apakah perusahaan penurunan aktiva bersih selama satu periode.
mengalami keuntungan atau kerugian pada satu periode
akuntansi. Laporan perubahan modal atau ekuitas memiliki beberapa
unsur, yaitu adalah sebagai berikut ini:
Unsur dalam laporan keuangan laba rugi ini meliputi: a. Laba tidak dibagi
a. Pendapatan b. Laba netto
b. Pengeluaran/Biaya c. Dividen
c. Keuntungan di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Gain) d. Laba tidak di bagi per akhir periode akuntansi
d. Kerugian di Luar Aktivitas Operasional Bisnis (Loss)
3. Laporan Posisi Keuangan
Laporan posisi keuangan (neraca) atau balance sheet merupakan 4. Laporan Arus Kas
laporan keuangan yang menunjukan posisi dan informasi keuangan Laporan arus kas (cash flow statement) memberikan informasi

sebuah perusahaan. tentang aliran kas perusahaan yang masuk dan keluar.

Komponen atau unsur penting dari laporan keuangan neraca Komponen dalam laporan keuangan arus kas meliputi:

adalah sebagai berikut: a. Arus Kas dari Aktivitas Operasi

a. Aset b. Arus Kas dari Aktivitas Investasi

b. Kewajiban atau Liabilitas c. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan

c. Ekuitas

5. Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK) merupakan bagian dari laporan keuangan
suatu entitas. Namun, catatan laporan keuangan bukan hal yang wajib dibuat oleh
perusahaan. Sehingga biasanya perusahaan yang membuat catatan atas laporan
keuangan adalah perusahaan-perusahaan skala besar atau perusahaan yang sudah
terbuka (public companies).
Tujuan pembuatan laporan ini adalah untuk memberikan penjelasan yang rinci
tentang hal-hal yang ada pada jenis laporan keuangan lainnya. Sehingga letak catatan
atas laporan keuangan ada di belakang sendiri.
Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pemilik Perusahaan atau Bisnis

1. Memisahkan aset bisnis dengan aset pribadi


Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pemasok atau Supplier
2. Acuan penting dalam pengambilan keputusan
3. Mendapatkan pinjaman modal
Pemasok atau supplier juga berhak mengetahui laporan
4. Informasi untuk perhitungan pajak keuangan perusahaan Anda, terutama jika Anda membeli
barang dengan sistem kredit atau tidak langsung dibayar tunai.
5. Melihat jumlah keuntungan
Dengan informasi yang disajikan pada laporan tersebut,
supplier bisa mengambil keputusan apakah perusahaan Anda
memiliki kemampuan membayar tagihan sesuai nominal yang
tertera atau tidak. Jika perusahaan dinilai tidak mampu,
supplier akan menolak kerja sama dengan perusahaan atau
dapat mengajukan negosiasi dalam kerja sama tersebut.

Manfaat Laporan Keuangan Bagi Manajemen Perusahaan

Manajemen perusahaan adalah orang
yang paling membutuhkan manfaat laporan keuangan. Dari
laporan keuangan perusahaan, dapat diketahui aset mana
yang bernilai, produk mana yang lebih banyak dijual dan
mana yang kurang disukai oleh perusahaan. Misalnya dengan
memperbaiki produk yang kurang disukai masyarakat agar
lebih bisa diterima masyarakat kedepannya. Tujuannya tidak
lain adalah untuk mengetahui dan memastikan bahwa semua
proses telah berjalan dengan baik.
Manfaat Laporan Keuangan
Bagi Pemegang Saham dan Calon Investor

Manfaat Laporan Keuangan Bagi Karyawan Perusahaan


1. Mengetahui nilai keuntungan atau laba bersih perusahaan
Karyawan umumnya ingin mengetahui laporan keuangan untuk
2. Mengidentifikasi margin keuntungan
kemampuan perusahaan membayar gaji. Perusahaan yang mampu
3. Mengetahui potensi penjualan
mengelola keuangan dengan baik berarti memiliki manajemen yang baik.
4. Menganalisis perputaran utang dan piutang
Laporan keuangan yang baik akan membantu pihak perusahaan untuk
5. Mengidentifikasi BEP (Break Even Point) bekerjasama dengan karyawan terkait pembayaran di masa-masa sulit
6. Memantau arus kas perusahaan bisnis Anda.
7. Pertimbangan untuk berinvestasi

Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pelanggan

Dari sudut pandang pelanggan, laporan keuangan bisa menjadi pegangan untuk
percaya dengan suatu perusahaan. Jika pelanggan terikat kontrak jangka panjang,
laporan keuangan yang stabil berarti perusahaan berjalan dengan lancar dan kondisi
perusahaan aman. Pelanggan yang terikat perjanjian kerja sama untuk memasarkan
produk Anda juga berhak mengetahui laporan keuangan perusahaan.
Manfaat Laporan Keuangan
Manfaat Laporan Keuangan Bagi Pemerintah
Bagi Pemberi Pinjaman atau Kreditor

Semakin awal merapikan dan membuat laporan keuangan, Anda


Manfaat kepada kreditor sebagai bahan acuan untuk menolak akan terhindar dari masalah penting terkait kewajiban pajak seperti

ataupun menyetujui pinjaman yang diajukan. Kreditor akan penggelapan pajak yang akan terkait masalah hukum atau
pengurangan pajak tertanggung yang justru akan memberi
memperoleh keyakinan bahwa uang yang akan atau telah mereka
keuntungan bagi bisnis.d
pinjamkan tidak jatuh ke tangan yang salah.

Manfaat Laporan Keuangan Bagi Masyarakat

Misalnya jumlah orang yang menjadi pekerja di perusahaan


dan perlindungan untuk penanam modal dalam negeri. Informasi
keuangan perusahaan yang baik dapat membantu masyarakat
menyediakan info atau tren perkembangan terakhir tentang
rangkaian aktivitas perusahaan.
Landasan Hukum Penyusunan Laporan
Keuangan

• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;


• Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan
Daerah;
• Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan
Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
• Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Negara yang bersih dan bebas dari Korupsi,
Kolusi dan Nepotisme;
• Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan
• Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan Pertanggungjawaban

Keuangan Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 108 Tahun 2000 tentang Tata cara Pertanggungjawaban Kepala

Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan

Wakil Kepala Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

• Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan;


• Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;
• Peraturan Pemerintah Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006;
• Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas
Permendagri 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah;
• Permendagri Nomor 64 tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi
• Pemerintahan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerah
TANYA
JAWAB
Thank
You !

Anda mungkin juga menyukai