Anda di halaman 1dari 5

Menyusun Laporan Keuangan

Nurul Annisa

Prodi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Email : nurulannisa036@gmail.com

Abstrak

Laporan keuangan sangat berpengaruh terhadap pendapatan suatu perusahaan, dimana


laporan keuangan harus dilaporkan setiap periode akuntansi, untuk mengetahui berap besar
pendapatan dan pengeluaran, untuk digunakan sebagai informasi bagi pihak yang
membutuhkannya, ujuan laporan keuangan memberikan informasi aktiva, kewajiban,
pendapatan, biaya, perubahan, kinerja manajemen, catatan dan informasi lainnya. Sifat laporan
keuangan yaitu Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan dibuat dan disusun dari data
masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang. Dan juga Bersifat menyeluruh artinya
laporan keuangan dibuat selengkap mungkin. Pada makalah kita akan membahas mengenai
pengertian laporan keuangan, tujuan, pihak-pihak yang berkepentingan, jenis dan bentuk lapora
keuangan.

Keyword : Laporan Keuangan, Akuntansi, Informasi

Pendahuluan

Menurut Pongoh (2013) “esiensi Pelaporan keuangan yang dibuat oleh suatu prusahaan
ataupun instansi sangat penting untuk membuat keputusan tentang kelangsungan hidup suatu
entitas bisnis yang ada. Tujuan utama dari laporan keuangan ialah sebagai penyedia informasi
yang dibutuhkan bagi users of information. Dalam statement of financial accounting concepts
(SFAC) No 1 sudah dijelaskan bahwa tujuan utama dari suatu laporan keuangan ialah untuk
sebagai penyedia informasi yang berguna untuk pembuatan keputusan bisnis dan ekonomi”

Pemilik perusahaan juga yang merupakan berkepentingan dalam laporan keuangan untuk
mengetahui perusahaan yang telah didirikan dan dibuat dengan tujuan telah ditentukan dapat
menghasilkan laba atau keuntungan sesuai dengan yang diharapkan. Selain itu menurut Kasmir
(2008) pemilik juga mengharapkan adanya hasil atas modal yang ditanamkan sehingga mampu
memberikan tambahan modal dan kemakmuran bagi pemilik dan seluruh karyawan.

Pembahasan

A. Pengertian Laporan Keuangan


Harahap (2008:105) menyatakan bahwa “Laporan keuangan menggambarkan
kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka waktu
tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca, laporan laba
rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan”. Kasmir (2008:7) secara
umum, pengertian laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada suatu periode tertentu.
Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban menajer atau pimpinan
perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan (pemegang
saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau Lembaga Keuangan), maupun
pihak yang berkepingan lainnya. Laporan Keuangan adalah laporan pertanggungjawaban
menajer atau pimpinan perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan
kepada pihak-pihak yang berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu
pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau
Lembaga Keuangan), maupun pihak yang berkepingan lainnya.

B. Tujuan Laporan Keuangan


Tujuan penyusunan laporan keuangan suatu bank secara umum adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan informasi keuangan tentang jumlah aktiva, kewajiban dan modal bank
pada waktu tertentu.
b. Memberikan informasi tentang hasil usaha yang tercermin dari pendapatan yang
diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam periode tertentu.
c. Memberikan informasi tentang perubahan-perubahan yang terjadi dalam aktiva,
kewajiban dan modal suatu bank.
d. Memberikan informasi tentang kinerja manajemen bank dalam suatu periode.

C. Pihak-pihak yang Berkepentingan


Pihak-Pihak yang Berkepentingan terhadap Laporan Keuangan yaitu, pihak yang
mempunyai kepentingan untuk mengetahui lebih mendalam tentang laporan keuangan
oleh perusahaan. Masing-masing pihak mempunyai kepentingan dan tujuan tersendiri
terhadap laporan keuangan yang dikeluarkan oleh perusahaan. Ada beberapa pihak yang
mempunyai kepentingan terhadap laporan keuangan, antara lain: masyarakat, pemilik
perusahaan, pemerintah, perpajakan, dan karyawan.
1. Bagi Masyarakat. Bagi masyarakat luas merupakan suatu jaminan terhadap uang yang
disimpan di bank. Jaminan ini diperoleh dari laporan keuangan yang ada dengan
melihat angka-angka yang ada di laporan keuangan. Dengan adanya laporan
keuangan, pemilik dana dapat mengetahui kondisi bank bersangkutan. Selain itu
dengan diumumkannya laporan keuangan secara luas, maka bonafiditas dari bank
yang bersangkutan akan diketahui dengan mudah, sehingga bagi calon debitur akan
dapat memilih bank mana yang akan mampu membiayai proyeknya.
2. Bagi Pemilik/Pemegang Saham. Bagi pemegang saham sebagai pemilik, memiliki
kepentingan terhadap laporan keuangan untuk kemajuan perusahaan dalam
menciptakan laba dan pengembangan usaha bank tersebut. Jika dianggap tidak
memuaskan maka kemungkinan manajemen yang ada sekarang segera akan diganti
dan sebaliknya. Penilaian pemegang saham akan lebih ditekankan pada kemampuan
manajemen dalam mengembangkan modalnya untuk memperoleh laba yang rasional,
dan kemampuan manajemen bank yang bersangkutan dalam mendukung
perkembangan usahanya.
3. Bagi Pemerintah. Bagi pemerintah, baik bank pemerintah maupun bank swasta adalah
untuk mengetahui kemajuan dan kepatuhan bank dalam melaksanakan kebijakan
moneter dan pengembangan sektor-sektor industri tertentu. Mengingat kedudukannya
yang sangat strategis tersebut tidaklah mengherankan apabila Bank Indonesia merasa
perlu mengadakan pengawasan dan pembinaan yang intensif terhadap bank-bank
pemerintah maupun bank-bank swasta. Bahkan jika perlu akan ikut campur tangan
langsung apabila ada suatu bank mengalami berbagai kesulitan yang serius, dan sudah
tentu hal ini pula cukup melegakan para penyimpan dana.
4. Bagi Perpajakan. Pihak pajak akan dapat lebih mudah menjalankan tugasnya dalam
menetapkan besarnya pajak perseroan bagi bank yang bersangkutan, dengan
mempelajari laporan keuangan yang telah diumumkan. Hal ini karena laba bank yang
bersangkutan akan terlihat jelas dari laporan laba rugi. Selain dari itu dapat untuk
mengukur kewajaran laba atau rugi yang diumumkan tersebut pihak pajak juga akan
dapat membandingkanya dengan bank-bank lain yang sejenis.
5. Bagi Karyawan. Karyawan berkepentingan untuk mengetahui kondisi keuangan bank,
sehingga mereka juga merasa perlu mengharapkan peningkatkan kesejahteraan
apabila bank memperoleh keuntungan dan sebaliknya. Hal ini dikarenakan bank
sebagai perusahaan jasa memang selayaknya kesejahteraan para karyawan harus
mendapatkan perhatian yang lebih, mengingat para karyawan tersebut merupakan
faktor produksinya yang utama.

D. Jenis dan Bentuk Laporan Keuangan


Menurut Kasmir (2014:9), secara umum ada lima jenis laporan keuangan yang
biasa disusun, yaitu :
1. Balance Sheet (Neraca)
Balance Sheet (neraca) merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan
pada tanggal tertentu. Arti dari posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi jumlah dan
jenis aktiva (harta) dan passiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan. Bentuk neraca
ada skontro (account form), bentuk laporan (report form) dan bentuk lain dari neraca
yang disesuaikan dengan kemauan perusahaan tetapi tidak melanceng dari standar yang
ada.

2. Income Statement (Laporan Laba Rugi)


Income Statement (Laporan laba rugi) merupakan laporan keuangan yang
menggambarkan hasil usaha perusahaan dalam satu periode tertentu. Dalam laporan laba
rugi ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan yang diperoleh.
Kemudian jug tergambar jumlah biaya dan jenis jenis yang dikeluarkan selama periode
tertentu. Bentuk laporan laba rugi ada bentuk tunggal (single step) dan bentuk majemuk
(multiple step)

3. Laporan Perubahan Modal


Laporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi jumlah dan jenis modal yang
dimiliki pada saat ini. Kenudian, laporan ini juga menjelaskan perubahan modal dan
sebab-sebab terjadinya perubahan modal di perusahaan.

4. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan arus kas masuk dan kas keluar
perusahaan. Arus kas masuk merupakan pendaatan atau pinjaman dari pihak lain,
sedangkan arus kas keluar merupakan biaya-biaya yang telah dikeluarkan perusahaan.
Baik arus kas masuk maupun arus kas keluar dibuat untuk periode tertentu.

5. Laporan Catatan Atas Laporan Keuangan


Laporan catatan atas laporan keuangan merupakan laporan yang dibuat berkaitan dengan
laporan keuangan yang disajikan. Laporan ini memberikan informasi tentang penjelasan
yang dianggap perlu atas laporan keuangan yang ada sehingga menjadi jelas sebab
penyebabnya. Tujuannya adalah agar pengguna laporan keuangan dapat mamahami jelas
data yang disajikan.
Berdasarkan definisi di atas jenis-jenis laporan keuangan terdiri dari laporan
posisi keuangan, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,laporan arus kas dan
laporan catatan atas laporan keuangan.

E. Komponen – Komponen Laporan Keuangan


Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), komponen-komponen laporan
keuangan (2009:1,2) yang lengkap terdiri dari
1. Laporan posisi keuangan pada akhir periode
2. Laporan laba rugi komprehensif selama periode
3. Laporan perubahan ekuitas selama periode
4. Laporan arus kas selama periode
5. Catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan akuntansi penting dan
informasi penjelasan lainnya.
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan ketika
entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retospektif atau membuat
penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika entitas
mereklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangannya.

KESIMPULAN
Laporan keuangan adalah suatu laporan hasil dari proses akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat komunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
Tujuan laporan keuangan memberikan informasi aktiva, kewajiban, pendapatan,
biaya, perubahan, kinerja manajemen, catatan dan informasi lainnya.
laporan keuangan juga berguna sebagai alat ukur hasil usaha dan perkembangan
perusahaan dari suatu periode dan juga untuk mengetahui sudah sampai dimana
perusahaan mencapai tujuannya.
Sifat laporan keuangan yaitu Bersifat historis artinya bahwa laporan keuangan
dibuat dan disusun dari data masa lalu atau masa yang sudah lewat dari masa sekarang.
Dan juga Bersifat menyeluruh artinya laporan keuangan dibuat selengkap mungkin.
Jenis dan bentuk laporan keuangan: Neraca: Bentuk neraca ada skontro (account
form), bentuk laporan (report form) dan bentuk lainnya yang disesuaikan dengan
keinginan perusahaan. Laporan laba rugi: Bentuk laporan laba rugi ada bentuk tunggal
(single step) dan bentuk majemuk (multiple step).

DAFTAR PUSTAKA

Harahap, Sofyan Syafri, 2008, Analisis Kritis atas Laporan Keuangan, Raja Grafindo
Persada, Jakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2009. Standar Akuntansi Keuangan. Salemba Empat, Jakarta.
Kasmir, 2008, Analisis Laporan Keuangan, Rajawali Pers, Jakarta
Kasmir, 2014. Analisis Laporan Keuangan, cetakan ke-7. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Rahmayuni, S. (2017). Peranan Laporan Keuangan dalam Menunjang Peningkatan Pendapatan
Pada UKM. JSHP: Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan, 1(1), 93-99.

Anda mungkin juga menyukai