Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN


Makalah di susun untuk memenuhi tugas kelompok
Mata Kuliah : Pengantar Akuntansi

Dosen Pengampuh:

Hj. Nur Fitry Latief, SE.,Ak.,MSA.,CA

Di susun oleh Kelompok 7 :


1. Ananda Sukarman (20142016)
2. Sakila Manangin (20142008)
3. Valia Adampe (20142027)

PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) MANADO
2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Laporan keuangan disusun untuk tujuan umum dan tujuan khusus. Laporan
bertujuan umum karena laporan tersebut dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pengguna akan informasi akuntansi keuangan yang lazim. Dalam hal ini, yang
dimaksud dengan pengguna adalah masyarakat, legislative, lembaga pengawas,
pemeriksa, pihak yang memberi atau berperan dalam proses donasi, investasi, dan
pinjaman, serta pemerintah.

Laporan keuangan mungkin mengandung informasi yang dapat mempunyai potensi


kesalahpahaman di antara pembacanya. Kesalahpahaman ini dapat saja disebabkan
oleh persepsi dari pembaca laporan keuangan. Pembaca yang terbiasa dengan orientasi
anggaran mempunyai potensi kesalahpahaman dalam memahami konsep akuntansi
akrual. Pembaca yang terbiasa dengan laporan keuangan sektor komersial cenderung
melihat laporan keuangan pemerintah seperti laporan laporan keuangan perusahaan.

Catatan atas laporan keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis
atas nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan realisasi anggaran, neraca, dan
laporan arus kas. Termasuk pula dalam catatan atas laporan keuangan adalah
penyajian informasi yang diharuskan dan dianjurkan oleh pernyataan standar
akuntansi pemerintah (PSAP)

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian laporan atas keuangan?
2. Apa tujuan dan fungsi catatan atas laporan keuangan?
3. Bagaimana karakteristik penyajian laporan keuangan?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Laporan Atas Keuangan


Laporan Keuangan adalah laporan pertanggung jawaban menajer atau pimpinan
perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan
(pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau Lembaga
Keuangan), maupun pihak yang berkepingan lainnya.

Dalam pengertian yang sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang


menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu,
laporan keuangan menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh
dalam suatu periode.1

Harahap (2008:105) menyatakan bahwa “Laporan keuangan menggambarkan


kondisi keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan pada saat tertentu atau jangka
waktu tertentu. Adapun jenis laporan keuangan yang lazim dikenal adalah neraca,
laporan laba rugi, laporan arus kas dan laporan perubahan posisi keuangan”.2

Kasmir (2008:7) secara umum, pengertian laporan keuangan adalah laporan yang
menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada suatu periode tertentu. Laporan
keuangan merupakan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu bank pada suatu
periode tertentu. Secara umum ada empat bentuk laporan keuangan yang pokok yaitu

1
Siti Rahmayuni, “Peranan Laporan Keuangan Dalam Menunjang Peningkatan Pendapatan Pada
Ukm”. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan. Vol. 1 No.1, July 2017, h.94-95.
2
Sofyan Syafri Harahap, “Analisis Kritis atas Laporan Keuangan”. (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2008), h.105
Laporan neraca,laporan laba rugi,laporan peruabhan modal, dan laporan aliran kas. Dari
keempat laporan tersebut hanya 2 macam yang umum digunakan untuk analisis, yaitu
laporan neraca, dan laporan laba rugi.3

Laporan keuangan dihasilkan melalui system akuntansi instasi (SAI) yang terdiri
dari system akuntansi keuangan (SAK) dan system informasi manajemen dan
akuntansi barang milik Negara (SIMAK-BMN).

1. Penyusunan laporan keuangan berdasarkan SAK yaitu:


a. Aset adalah sumber daya yang dikuasai oleh entitas sebagai akibat dari peristiwa
masa lalu dan yang dari manfaat ekonomi dimasa depan diharapkan akan diperoleh
entitas

b. Liabilitas adalah kewajiban kini entitas yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan arus keluar dari sumber daya entitas yang
mengandung manfaat ekonomi

c. Ekuitas adalah hak residual atas asset entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya
2. Unsur-unsur catatan atas laporan keuangan

a. Umum/penjelasan perusahaan
Penjelasan mengenai latar belakang dan sejarah berdirinya perudsahaan,visi
misi,Anggaran Dasar/Anggaran umah Tangga (AD/ART),status atau perubahan badan
hukum,penyertaan dan penawaran saham serta jajaran direksi dan komisaris
perusahaan.

b. Kebijakan Akuntansi dan pos-pos laporan keuangan seperti pengukuran laporan


keuangan,asumsi dasar penyusunan laporan keuangan,penggunaan multi
currency,serta kebijakan lainnya.

c. Kebijakan standar akuntansi keuangan berisi tentang kepatuhan terhadap


peraturanperaturan yang tertuang dalam standar akuntansi keuangan (SAK)

3
Kasmir, “Analisis Laporan Keuangan”, (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), h.7
d. Informasi kebijakan fiskal/keuangan menyajikan informasi mengenai kebijakan
ekonomi mikro,eonomi makro,pencapaian target APBD/APBN,serta kendala atau
hambatan dalam mencapai target

e. Ikhtisar pencapaian kinerja


f. Pengguna laporan keuangan,berisi mengenai siapa saja yang dapat menggunakan atau
membaca laporan keuangan,seperti investor,pemerintah serta masyarakat.

B. Tujuan dan Fungsi Catatan Atas Laporan Keuangan


1. Fungsi Catatan atas laporan keuangan adalah membantu menjelaskan perhitungan
item tertentu yang ada dilaporan keuangan sehingga bisa memberikan nilai
komprehenshif terhadap kondisi keuangan sebuah perusahaan.

2. Tujuan Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan


dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.

Tujuan laporan keuangan secara umum menurut Irham (2012:24)

a. Untuk memberikan informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang kondisi suatu
perusahaan dari sudut angka-angka dalam satuan moneter

b. Menyediakan informasi yang bermanfaat bagi pembuat keputusan bisnis dan


ekonomis oleh investor yang ada dan yang

professional,kreditur,menajemen,pemerintah,dan pengguna lainnya


c. Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan,kinerja,serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan `yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai
dalam pengambilan keputusan ekonomi.
d. Memberikan informasi tentang posisi keuangan,kinerja perubahan ekuitas,arus kas
dan informasi lainnya.4

C. Karakteristik Penyajian Laporan Keuangan


a. Penyajian Secara Wajar dan Kepatuhan terhadap SAK
Memilih dan menerapkan penyajian secara wajar sesuai dengan kebijakan akuntansi,
perubahan estimasi akuntansi dan kesalahan yang terdapat dalam PSAK 25. Selain itu
juga menyajikan akuntansi dengan informasi yang relevan, andal dan mudah
dimengerti. Kemudian juga menambahkan informasi tambahan seperti mata uang
yang digunakan dalam laporan.

b. Kelangsungan Usaha

Laporan keuangan dapat menyatakan sebuah penilaian tentang kemampuan


perusahaan untuk mempertahankan kelangsungan usahanya.

c. Dasar Akrual

Perusahaan menyusun laporan keuangan berdasar atas dasar akrual, kecuali laporan arus
kas.

d. Materialitas dan Agregasi


Melihat transaksi laporan keuangan berdasarkan materialitasnya. Jika tidak material,
maka transaksi tersebut tidak boleh diungkapkan oleh pengungkapan khusus. e. Saling
Hapus

Perusahaan tidak diperbolehkan menghapus antara aset dengan liabilitas, atau


pendapatan dengan beban. Misalnya, perusahaan A berutang pada perusahaan B
sebesar 200jt rupiah dan terdapat piutang dari perusahaan B 100jt rupiah. Perusahaan
tidak boleh menuliskan utang di laporan sebesar 100jt rupiah saja. Utang dan piutang
tetap harus dicatat.

f. Frekuensi Pelaporan
Setiap perusahaan diwajibkan menyajikan laporan keuangan per periode yaitu tahunan.
g. Informasi Komparatif

4
Fahmi Irham, “Analisis Laporan Keuangan”. (Bandung: Alfabeta, 2012), h.24
Dalam menyajikan laporan keuangan, perusahaan perlu mempunyai perbandingan
laporan antara periode berjalan dengan periode yang lalu.

h. Konsistensi Penyajian
Setiap penyajian laporan keuangan harus konsisten. Misal untuk aset dibawah 2jt rupiah
harus dibebankan dan tidak masuk ke dalam aset. Begitu seterusnya.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Laporan Keuangan adalah laporan pertanggung jawaban menajer atau pimpinan


perusahaan atas pengelolaan perusahaan yang dipercayakan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan (stakeholder) terhadap perusahaan, yaitu pemilik perusahaan
(pemegang saham), pemerintah (instansi pajak), kreditor (Bank atau Lembaga
Keuangan), maupun pihak yang berkepingan lainnya. Dalam pengertian yang
sederhana, laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan pada saat ini atau dalam periode tertentu, laporan keuangan
menggambarkan pos-pos keuangan perusahaan yang diperoleh dalam suatu periode.

Fungsi Catatan atas laporan keuangan adalah membantu menjelaskan perhitungan


item tertentu yang ada dilaporan keuangan sehingga bisa memberikan nilai
komprehenshif terhadap kondisi keuangan sebuah perusahaan.

Tujuan Laporan keuangan adalah untuk menyediakan informasi posisi keuangan


dan kinerja suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam
pengambilan keputusan ekonomi oleh siapapun yang tidak dalam posisi dapat
meminta laporan keuangan khusus untuk memenuhi kebutuhan informasi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Rahmayuni, Siti. 2017. “Peranan Laporan Keuangan Dalam Menunjang


Peningkatan Pendapatan Pada Ukm”. Jurnal Sosial Humaniora dan Pendidikan. Vol.
1 No.1

Harahap, Sofyan Syafri. 2008. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.

Kasmir. 2008. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers.

Irham, Fahmi. 2012. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta.


Pertanyaan Dan Jawaban

1. Sebutkan apa saja yang akan disajikan dalam catatan atas laporan keuangan
tersebut?
Jawab:Menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran
(LRA),Neraca,dan Laporan Arus Kas (LAK) dalam rangka pengungkapan
yang memadai.
2. Apakah ada kendala yang akan dialami pada saat pembuatan catatan atas laporan
keuangan?
Jawab:Ada,yaitu ketidaktereatunan pemilik dalam mencatat transaksi
bisnisnya.Sehingga pada akhir periode sulit diidentifikasi nilai rill dari suatu
transaksi.Hal tersebut mengakibatkan pemilik sulit untuk menentukan nilai
setiap pos-pos dalam neraca dan laba rugi
3. Apakah setiap laporan keuangan harus dilengkapi dengan catatan atas laporan
keuangan?
Jawab:Iya harus dilengkapi agar supaya memudahkan untuk membaca dan
memahami isi informasi laporan keuangan tersebut.
4. Adakah pengaruh catatan atas laporan keuangan terhadap pengguna?
Jawab:Ada,karena catatan atas laporan keuangan memberikan informasi tambahan
yang tidak disediakan oleh laporan keuangan lain,yaitu berupa perhitungan-
perhitungan yang lebih rinci dari angka-angka yang dicantumkan dilaporan
keuangan lainnya
5. Bagaimana aturan catatan atas laporan keuangan?
Jawab:Yaitu terdiri dari riwayat ringkas perusahaan,nomor dan tanggal akta
pendirian,tempat kedudukan perusahaan dan lokasi kegiatan,bidang usaha
utama perusahaan sesuai anggaran dasar,serta tanggal mulainya beroperasi
perusahaan secara komersial
6. Apa saja yang termasuk dalam catatan atas laporan keuangan?
Jawab:Catatan atas laporan keuangan dapat mencakup informasi tentang
hutang,kelangsungan usaha,piutang,kewajiban kontinjensi,atau informasi
kontekstual untuk menjelaskan angka-angka keuangan (misalnya untuk
menjunjukan gugatan)

Anda mungkin juga menyukai