Anda di halaman 1dari 12

Tugas Rutin 1

ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

DSUSUN OLEH:

VASKHA YERMIANA (8186164003)

AKUNTANSI
FAKULTAS PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019

1
A. Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi pada suatu periode waktu tertentu yang
merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang disajikan dengan tujuan
dapat membantu dalam pengambilan keputusan atau kebijakan. Laporan keuangan
memperlihatkan gambaran kondisi keuangan dari perusahaan. Laporan tersebut dari hasil
kegiatan operasi normal perusahaan untuk memberikan informasi keuangan yang memiliki
manfaat bagi entitas-entitas dalam perusahaan sendiri maupun entittas lain di luar perusahan.
Pada dasarnya, laporan keuangan merupakan hasil dari proses akuntansi sebagai alat komunikasi
antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan data atau aktivitas tersebut. Biasanya
laporan keuangan sering disebut sebagai produk akhir dari proses akuntansi. Tujuan disusunnya
laporan keuangan untuk menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja perusahaan
serta perubahan yang terjadi pada keuangan suatu perusahaan yang memiliki manfaat untuk
pemakai laporan keuangan dalam pengambil keputusan atau kebijakan.

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli

Adapun mengenai pengertian laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kasmir (2013:7)

Pengertian laporan keuangan menurut Kasmir (2013:7) secara sederhana dimana pengertian
laporan keuangan adalah laporan yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan saat ini atau
periode kedepannya. Maksud dan tujuan laporan keuangan menunjukkan kondisi keuangan
perusahaan.

2. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Munawir (2010:5)

Menurut Munawir (2010:5) bahwa pengertian laporan keuangan terdiri dari neraca dan suatu
perhitungan laba-rugi serta laporan mengenai perubahan ekuitas. Neraca tersebut menunjukkan
atau menggambarkan jumlah suatu aset, kewajiban dan juga mengenai ekuitas dari suatu
perusahaan pada tanggal tertentu.

2
3. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2009:1)

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia bahwa definisi mengenai laporan keuangan terdiri dari proses
laporan keuangan pada umumnya terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan posisi keuangan, catatan dan laporan lain serta materi akan penjelasan yang
merupakan bagian integral dari laporan keuangan.

4. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Harahap (2009:105)

Menurut Harahap (2009:105) bahwa pengertian laporan keuangan adalah penggambaran kondisi
keuangan dan hasil usaha suatu perusahaan saat tertenu atau jangka waktu tertentu.

5. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Gitman (2012:44)

Menurut Gitman bahwa definisi Laporan Keuangan yang dijelaskan secara sederhana dimana
menurut Gitman, pengertian laporan keuangan adalah "Annual report that publicly owned
corporations must provide to stockholders; it summarizes and documents the firms financial 2
activities during the past year".

6. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Kieso et. All (2011:5)

Menurut Kieso et. All (2011:5) menjelaskan bahwa pengertian laporan keuangan adalah "The
financial statement most frequently provided are (1) the statement of financial statements
position, (2) the income statement or statement of comrehensive income, (3) the statement of
cash flows, and (4) the statement of changes in equity. Note disclosures are an integral part of
each financial statement."

7. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Farid dan Susanto (2011:2)

Menurut Farid dan Susanto bahwa yang dimaksud dengan laporan keuangan, farid dan susanto
memberikan gagasannya akan pengertian laporan keuangan dimana menurutnya laporan
keuangan adalah informasi yang diharapkan mampu memberikan bantuan kepada pengguna
untuk membuat keputusan ekonomi yang bersifat finansial.

8. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Birgham dan Houston (2010).

3
Menurut Birgham dan Houston bahwa pengertian laporan keuangan adalah beberapa lembar
kertas dengan angka-angka yang tertulis diatasnya, yang penting untuk memikirkan aset-aset
nyata yang terdapat dibalik angka tersebut.

9. Pengertian Laporan Keuangan Menurut Raharjaputra (2011:194)

Menurut Raharjaputra bahwa pengertian laporan keuangan adalah alat yang penting untuk
memperoleh informasi sehubungan dengan posisi keuangan dan hasil yang telah dicapai oleh
perusahaan yang bersangkutan.

10. Pengertian Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 1 (2015:1)

Menurut PSAK No. 1 (2015: 1), “Laporan keuangan adalah penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas”.

Definisi laporan keuangan menurut penulis :

Laporan Keuangan merupakan hasil pengumpulan dan pengolahan data keuangan yang
menunjukkan kondisi keuangan suatu perusahaan pada satu periode tertentu yang berguna dalam
pengambilan keputusan.

B. Fungsi dan Tujuan Laporan Keuangan

Dalam pelaporan keuangan, tentu terdapat hal yang ingin disampaikan atau yang ingin diraih
oleh pelapor dan juga perusahaan. Adapun fungsi dan tujuan laporan keuangan adalah sebagai
berikut..

Tujuan Laporan Keuangan Menurut PSAK No. 1 (2015:3). Tujuan laporan keuangan adalah
memberikan informasi mengenai posisi keuangan kinerja keuangan dan juga arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan dalam pembuatan keputusan
ekonomi.

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Ikatakan Akuntan Indonesia (2009:3). Tujuan Laporan
Keuangan Menurut Ikatakan Akuntan Indonesia bahwa tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan

4
suatu perusahaan yang memiliki manfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan ekonomi.

Tujuan Laporan Keuangan Menurut Fahmi (2011:28). Menurut Fahmi bahwa tujuan laporan
keuangna yang utama adalah memberikan informasi keuangan yang terdiri atas perubahan unsur-
unsur laporan keuntungan kepada pihak berkepentingan dalam memberikan suatu penilaian
kinerja keuangan terhadap perusahaan dan pihak manajemen perusahaan.

Tujuan Umum Laporan Keuangan

Selain tujuan laporan keuangan menurut para ahli, Juga terdapat beberapa tujuan umum laporan
keuangan dari berbagai sumber yang dapat anda lihat dibawah ini.

1. Informasi posisi laporan keuangan yang dihasilkan dari kinerja dan aset perusahaan sangat
dibutuhkan oleh sejumlah pemakai laporan keuangan, baik sebagai bahan evaluasi dan maupun
juga sebagai bahan perbandingan dalam melihat dampak keuangan yang dpat timbul dari suatu
keputusan ekonomis yang diambilnya.

2. Informasi keuangan perusahaan yang diperlukan juga bertujuan dalam menilai dan juga
meramalkan apakah perusahaan dimasa sekarang dan pada masa yang akan datang mampu
menghasilkan keuntungan baik sama ataupun dapat lebih menguntungkan

3. Informasi perubahan posisi keuangan berusahaan memberikan suatu manfaat dalam menilai
aktivitas investasi atau pendanaan dan juga operasi perusahaan selama dalam periode tertentu,
selain sebagai penilaian kemampuan perusahaan atau laporan keuangan yang memiliki tujuan
dalam bahan pertimbangan suatu pengambilan keputusan.

C. Karakteristik Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan harus ditampilkan secara kualitatif dan kuantitatif dengan
memiliki karakteristik seperti:
a. Relevan
Sebuah laporan keuangan dianggap relevan dan sesuai ketika laporan yang disajikan mampu
membuat pengambil keputusan dalam sebuah perusahaan menentukan kebijakan baru yang
digunakan untuk meningkatkan pendapatan dan memperbaiki aspek lainnya.

5
b. Handal
Sebuah laporan keuangan dinyatakan handal ketika pembuat laporan keuangan memberikan
informasi yang handal dan tepat sasaran. Terdapat 3 kriteria handal disini yaitu : jujur, dapat
diverifkasi dan netral atau tidak berpihak pada kepentingan manapun.

c. Mudah Dimengerti
Sebuah laporan keuangan perlu disusun dengan baik sehingga segala bentuk transaksi yang
tercatat didalamnya bisa lebih dimengerti oleh setiap pemimpin divisi yang ada di perusahaan
bersangkutan. Ketika laporan bisa terbaca dengan jelas, strategi yang digunakan untuk
perencanaan penjualan ke depan juga makin jelas.
d. Unsur Perbandingan
Sebuah laporan keuangan perlu memiliki informasi yang lengkap dan tepercaya sehingga laporan
yang diberikan pada pihak pengambil keputusan dari perusahaan bersangkutan bisa menjadi
perbandingan apa saja yang harus diperbaiki untuk pelaporan keuangan ke depan termasuk
strategi untuk pemasaran produk.

D. Tahap-tahap Analisis Laporan Keuangan


Berikut ini adalah tahap-tahap yang harus dilakukan dalam melakukan analisis laporan
keuangan:

1. Analisis Akuntansi

Dengan karakteristik sistem akuntansi yang telah dibahas sebelumnya, langkah pertama yang
harus dilakukan sebelum melakukan analisis laporan keuangan adalah dengan melakukan
analisis akuntansi. Analis akuntansi adalah proses mengevaluasi apakah pelaporan keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan telah mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya atau
tidak sesuai dengan SAK (Standar Akuntansi Keuangan). Proses ini dilakukan dengan cara
mempelajari transaksi yang terjadi, kebijakan akuntansi yang digunakan, dan melakukan
penyesuaian (menghilangkan distorsi akuntansi)3 laporan keuangan agar laporan tersebut lebih
mencerminkan realitas ekonomi yang sebenarnya sehingga kesimpulan yang diambil pada tahap
analisis keuangan menjadi lebih bisa diandalkan.

6
2. Analisis Keuangan

Pada tahap berikutnya, setelah laporan keuangan ‘dibersihkan’, dilakukan analisis keuangan
yaitu pemanfaatan laporan keuangan untuk menganalisa posisi dan kinerja keuangan yang telah
dicapai perusahaan dan mengevaluasi kinerja perusahaan di masa yang akan datang. Dalam
tahap ini, secara umum perusahaan melakukan analisis kegiatan operasi, kegiatan investasi, dan
pendanaan yang telah dicapai perusahaan. Analisis atas kegiatan operasi dan kegiatan investasi
biasanya dilakukan dengan melakukan apa yang biasa disebut sebagai analisis profitabilitas,
yaitu evaluasi atas kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (kegiatan operasi) dari
sumber daya yang dimilikinya (kegiatan investasi). Analisis kegiatan pendanaan biasanya
dilakukan dengan melakukan apa yang biasa disebut sebagai analisis risiko, yaitu melakukan
evaluasi atas kemampuan perusahaan untuk memenuhi komitmennya. Di dalamnya dilakukan
analisis likuiditas dan solvabilitas.

3. Analisis Prospektif

Analisis terakhir adalah analisis prospektif yang merupakan tahap terakhir dari analisis laporan
keuangan. Analisis ini terdiri dari dua bagian: peramalan (forecasting) dan penilaian (valuation),
dan akan dibahas pada modul berikutnya.

E. Alat-alat Analisis Laporan Keuangan

Berbagai alat bisa digunakan untuk melakukan analisis laporan keuangan. Pada bagian berikut
ini disajikan beberapa alat yang biasa digunakan.

1. Comparative Financial Statement Analysis (Horizontal Analysis) Analisis komparatif ini


dilakukan dengan cara mengevaluasi laporan neraca, laba rugi, atau arus kas untuk
beberapa periode. Analisis yang dilakukan dengan cara melihat perubahan antar periode
untuk setiap komponen laporan keuangan. Informasi utama yang diperoleh dengan cara
analisis komparatif ini adalah ‘trend’. Analisis yang dilakukan untuk lebih banyak
periode bisa memperlihatkan arah, kecepatan, dan tingkat ‘trend’ yang terjadi. Analisis
komparatif ini juga bisa memberikan informasi tentang ‘trend’ yang terjadi antar
komponen laporan keuangan. Misalnya, jika pertumbuhan penjualan mencapai angka
15% sementara beban angkut keluar mencapai 25%, hal ini memperlihatkan perlunya

7
pemeriksaan lebih lanjut. Dua teknik utama yang biasa digunakan untuk analisis
komparatif ini: analisis perubahan antar tahun (year to year change analysis) dan analisis
trend angka indeks (index number trend analysis).
2. Analisis Perubahan Antar Tahun Analisis ini relatif mudah dilakukan karena yang perlu
kita lakukan hanya membandingkan laporan keuangan untuk beberapa tahun. Yang
diperbandingkan adalah komponen-komponen laporan keuangan untuk kemudian
dievaluasi perubahannya. Perubahan yang dianalisis bisa perubahan ’ jumlah angka’
ataupun perubahan dalam bentuk persentase. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
melakukan analisis perubahan antar tahun ini adalah:
a. Jika angka untuk tahun sebelumnya adalah negatif dan angka tahun berikutnya adalah
positif, maka persentase perubahan yang dihasilkan tidak bisa diinterpretasikan.
b. Jika tidak terdapat angka pada tahun sebelumnya, maka persentase perubahan tidak
dapat dihitung
c. Jika angka yang terdapat pada tahun sebelumnya bernilai sangat kecil, maka
persentase perubahan harus diinterpretasikan dengan sangat hatihati
d. Jika angka yang terdapat pada tahun sebelumnya adalah nol, maka makna persentase
perubahan 100% harus diinterpretasikan dengan hati-hati.

F. Analisis Trend Angka Indeks

Untuk melakukan analisis komparatif untuk jangka waktu yang relatif panjang, analisis trend
angka indeks akan lebih membantu. Tahap pertama yang akan dilakukan adalah memilih satu
tahun yang dijadikan sebagai tahun dasar. Angka-angka komponen laporan keuangan yang
dijadikan tahun dasar ini dinyatakan dengan nilai 100. Yang dipilih sebagai tahun dasar adalah
tahun yang kinerja perusahaan dinyatakan berada dalam kondisi normal. Untuk analisis trend
angka indeks ini, kita tidak perlu melakukan analisis untuk setiap komponen laporan keuangan.
Analisis hanya akan dilakukan untuk komponen-komponen laporan keuangan yang menjadi
fokus utama.

Lebih lanjut, pada saat melakukan interpretasi, kita harus mempertimbangkan kemungkinan
perusahaan melakukan perubahan metode dan prinsip akuntansi sehingga menyebabkan

8
ketidakkonsistenan. Jika dimungkinkan, kita harus melakukan penyesuaian untuk
ketidakkonsistenan ini. Secara umum, berikut ini adalah rumus untuk menentukan angka indeks:

a. Common Size Financial Statement Analysis (Vertical Analysis)

Dengan analisis ini, kita akan membagi angka komponen laporan keuangan dengan angka
yang dianggap sebagai nilai total. Misalnya, untuk neraca, angka komponen aktiva akan
dibagi dengan nilai total aktiva; dan untuk laporan laba rugi, angka komponen laba rugi
akan dibagi nilai penjualan. Kemudian komponen angka ini akan dinyatakan dengan
persentase. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan informasi mengenai proporsi sebuah
komponen atau subkelompok komponen laporan keuangan. Analisis ini sangat bermanfaat
dalam memahami struktur laporan keuangan. Untuk neraca, kita bisa mendapatkan
informasi mengenai struktur pendanaan yang digunakan oleh perusahaan dan komposisi
aktiva (sumber daya) yang dimiliki dan digunakan oleh perusahaan. Untuk laporan laba
rugi, kita bisa mendapatkan informasi mengenai komposisi pendapatan dan beban. Lebih
lanjut, analisis ini akan bermanfaat untuk melakukan perbandingan antara perusahaan.
Kelemahannya adalah analisis ini tidak bisa memperlihatkan ukuran relatif dari perusahaan
yang diperbandingkan.

b. Ratio Analysis

Analisis rasio adalah rasio yang paling sering digunakan dalam analisis laporan keuangan.
Yang harus diingat adalah rasio-rasio yang dihasilkan adalah bukan merupakan titik akhir
analisis melainkan titik awal analisis laporan keuangan. Analisis rasio bisa memberikan
informasi tentang hubungan antar komponen laporan keuangan dan sebagai basis untuk
membandingkan kondisi dan trend yang tidak terdeteksi dengan melakukan analisis atas tiap
komponen. Dengan demikian, analisis ini memberikan informasi tentang kondisi dasar yang
dicapai perusahaan. Berikut ini adalah berbagai rasio yang umum digunakan dalam proses
analisis laporan keuangan:

9
1) Analisis kredit (risiko)

- Likuiditas: untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban


jangka pendeknya
- Solvabilitas: untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam memenuhi
kewajiban jangka panjangnya

2) Analisis profitabilitas

- Tingkat pengembalian investasi (ROI): untuk mengevaluasi tingkat pengembalian


(return) yang bisa diperoleh pemegang saham dan kreditor
- Rasio kinerja operasi: untuk mengevaluasi kinerja perusahaan dalam menghasilkan
laba
- Rasio penggunaan aktiva (asset utilization): untuk mengevaluasi efisiensi dan
intensitas pemanfaatan aktiva dalam menghasilkan laba.
c. Cash Flow
Analysis Analisis yang dilakukan dengan menggunakan analisis rasio lebih berfokus pada
laporan laba rugi dan laporan neraca. Analisis laporan keuangan bisa memberikan informasi
yang lebih mendalam tentang kegiatan operasi, investasi dan pendanaan yang dilakukan
perusahaan dengan melakukan analisis atas arus kas. Analisis arus kas ini juga bisa
mengindikasikan tentang kualitas laba yang dihasilkan oleh perusahaan.

G. Pihak-pihak yang Berkepentingan dengan Analisis Laporan Keuangan


a. Manajer
Untuk memastikan pencapaian kinerja yang telah dicapainya dan bagaimana potensi
pencapaian kinerja di masa yang akan datang, para manajer seharusnya memperhatikan
kondisi keuangan, profitabilitas, dan prospek perusahaan yang mereka kelola. Analisis
laporan keuangan bisa memberikan arahan bagi manajer untuk mempertimbangkan
perlunya perubahan strategi kegiatan operasi, investasi, dan pendanaannya. Manajer juga
perlu melakukan analisis atas perusahaan yang menjadi pesaingnya dalam rangka

10
mengevaluasi profitabilitas dan risiko perusahaan pesaing untuk kemudian melakukan
pembandingan.
b. Investor
Investor berkepentingan untuk memastikan investasi yang dilakukannya dalam sebuah
perusahaan bisa memberikan pengembalian seperti yang diharapkannya. Oleh karena itu,
investor memerlukan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi kinerja dan prospek
masa akan datang atas perusahaan tempat investor melakukan investasi.
c. Kreditor
Seperti halnya investor, kreditor memiliki kepentingan untuk bisa memastikan kredit
yang diberikan kepada perusahaan bisa dikembalikan tepat waktu. Oleh karena itu,
investor memerlukan analisis laporan keuangan untuk mengevaluasi risiko dan prospek
masa akan datang perusahaan.
d. Merger, akuisisi, dan divestasi
Analisis laporan keuangan juga dilakukan pada saat akan dilakukannya merger, akuisisi,
atau divestasi. Bankir investasi dan analis memerlukan informasi tentang target
perusahaan yang potensial dan menetapkan nilai yang pantas untuk perusahaan tersebut.
Untuk menentukan nilai yang pantas, informasi yang harus diketahui adalah nilai
intrinsik perusahaan; dan untuk menentukan nilai intrinsik perusahaan diperlukan analisis
laporan keuangan.
e. Auditor Eksternal
Output yang dihasilkan oleh auditor adalah opini mengenai kewajaran laporan keuangan
perusahaan yang diauditnya. Pada tahap penyelesaian audit, analisis laporan keuangan
bisa digunakan untuk melakukan pengecekan akhir atas kewajaran laporan keuangan.
Auditor juga memanfaatkan analisis laporan keuangan untuk mempertimbangkan
keberlangsungan hidup perusahaan (going concern).
f. Regulator
Kantor pajak bisa memanfaatkan analisis laporan keuangan sebagai alat untuk melakukan
pemeriksaan pajak dan menilai kewajaran pajak terutang dari sebuah perusahaan.
Pemerintah pun bisa menggunakan analisis laporan keuangan untuk memutuskan
peraturan dan kebijakan yang akan diambil. Misalnya, jika sebuah industri dinyatakan
memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi, maka pemerintah bisa menetapkan untuk

11
meningkatkan pajak yang bisa dipungut dari perusahaan yang bergerak di bidang industri
tersebut.
g. Konsumen
Analisis laporan keuangan bisa digunakan oleh konsumen (yang juga merupakan
produsen) untuk memastikan keberlangsungan hidup perusahaan yang menjadi
pemasoknya. Hal ini dilakukan karena konsumen berkepentingan untuk bisa memastikan
pasokan bahan baku yang dibutuhkan bisa terus terpenuhi.

12

Anda mungkin juga menyukai