Anda di halaman 1dari 6

A. Materi Pembelajaran KD. 3.

20 Mapel PKK kelas XII TKJ

Pengertian Laporan Keuangan


Pengertian Laporan Keuangan menurut Standar Akuntansi
“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang
lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan
dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus KAS, atau laporan arus dana), catatan
juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal
informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan
harga.
Pengertian, Tujuan, Standar dan Metode Laporan Keuangan
Laporan Keuangan

Pengertian Laporan Keuangan Menurut Para Ahli


a. Drs. S.Munawir, Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antara data keuangan atau aktivitas suatu
perusahaan dengan pihak-pihak yang berkepentingan dengan data atau aktivitas
perusahaan tersebut.
b. Drs. Djarwanto P.S, Laporan Keuangan adalah hasil dari proses Akuntansi yang dapat
digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pihak-pihak yang berkepentingan
dengan kondisi keuangan dan hasil operasi perusahaan.
c. Bambang Riyanto, “Laporan keuangan memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan
suatu perusahaan, dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan
modal sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi laba (income statement)
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama satu periode tertentu, biasanya meliputi
periode satu tahun.”
d. Myer , Financial Statement Analysis, Sedangkan pengertian laporan keuangan yang
terdapat dalam buku “Financial Statement Analysis” adalah sebagai berikut: “Dua daftar
yang disusun oleh Akuntan pada akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu
adalah daftar neraca atau daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar rugi –
laba. Pada waktu akhir – akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan – perseroan
untuk menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tak dibagikan
(laba yang ditahan)”.

Dari beberapa pengertian yang diungkapkan oleh beberapa ahli diatas, maka dapat disimpulkan
bahwa laporan keuangan adalah bentuk pertanggungjawaban keuangan bagi perusahaan.
Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya karena ingin mengetahui tingkat
profitabilitas (keuntungan) dan tingkat resiko (atau tingkat kesehatan) suatu perusahaan.

Pemakaian Informasi Laporan Keuangan


Analisis laporan keuangan dapat dipandang sebagai suatu seni dan ilmu dalam memeriksa
komponen-komponen ungkapan moneter perusahaan, yang disebut sebagai laporan keuangan.
Orang-orang membentuk pendapat tentang hal-hal yang dilakukan dimasa lalu, masa kini, dan
masa datang suatu perusahaan berdasarkan analisis yang mereka lakukan. Kepercayaan yang
diperoleh ini yang akan menjadi dasar pedoman tindakan di perusahaan.

Terdapat enam kelompok pemakai laporan keuangan yaitu inverstor pasar modal, pemberi
kredit, manajer perusahaan, auditor eksternal dan internal, regulator, dan pegawai perusahaan.
a. Investor pasar modal
Orang-orang yang berinvestasi di pasar modal adalah orang yang berani menanggung resiko.
Sebagai pemilik perusahaan, kekayaan mereka bertambah seiring dengan semakin
bertambahnya kekayaan perusahaan, dan berkurang ketika kekayaan perusahaan berkurang.
Sebagai pemegang saham, investor pasar modal yang berinvestasi pada ekuitas yang dimiliki
perusahaan akan mendapatkan hak residual atas aktiva milik perusahaan, mereka mendapatkan
pengembalian (disebut juga sebagai return) atas investasi yang mereka lakukan hanya jika hak
pemegang kepentingan lainnya telah terpenuhi.
b. Pemberi Kredit
Para kreditor menganalisis laporan keuangan untuk menetapkan profitabilitas atas pembayaran
pokok maupun bunga pinjaman yang telah diberikan. Mereka memberikan pinjaman baik dalam
jangkan pendek maupun jangka panjang. Kreditor yang memberikan pinjaman jangka pendek
umumnya mendanai operasi perusahaan pada tahun berjalan.
c. Manajer Perusahaan
Para manajer adalah profesional bisnis yang mengoperasikan perusahaan untuk kepentingan
pemilik. Sebagai pihak yang bekerja dalam suatu perusahaan, tugas mereka adalah
memaksimalkan harga saham perusahaan melalui penggunaan produktif aktiva yang dimiliki
perusahaan. Para manajer menggunakan informasi laporan keuangan untuk mengendalikan dan
merencanakan kegiatan perusahaan. Informasi laporan keuangan membantu mereka menyusun
strategi bisnis, penawaran produk, dan inisiatif pemasaran.
d. Auditor Internal dan Eksternal
Internal auditor mengetahui operasi perusahaan, dan eksternal auditor memberikan pendapat
tentang kewajaran laporan keuangan suatu entitas. Auditor-auditor dipekerjakan oleh suatu
entitas memberikan keyakinan kepatuhan dengan kebijakan perusahaan, mengukur kinerja dan
memberi rekomendasi perbaikan operasi. Akuntan Independen yang bersertifikasi akuntan
publik memberikan opini tentang kewajaran laporan keuangan perusahaan. Kedua kelompok
auditor tersebut menganalisis laporan keuangan dalam rangka melakukan tugas audit mereka.
e. Regulator
Berbagai lembaga pemerintahan menganalisis laporan keuangan sebagai bagian tugas
regulatori mereka. Salah satunya Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM), mengatur pasar
modal di Indonesia. Badan ini berkewajiban untuk memperoleh keyakinan investor dan kreditor
mendapatkan ungkapan tentang aktifitas perusahaan secara penuh dan wajar.
f. Pegawai Perusahaan
Sebagai salah satu pemakai kelompok laporan keuangan, pegawai menganalisis manfaat dari
keakuratan dan kebenaran atas kinerja yang dihasilkan perusahaan. Walaupun kandungan dan
prosedur spesifikasi yang digunakan berbeda-beda antar analis, mereka semua menggunakan
data yang diungkapkan secara publik dalam rangka membuat keputusan-keputusan yang lebih
baik. Penyajian gambaran kinerja perusahaan yang benar dan wajar adalah tujuan pelaporan
keuangan, membuat gambaran yang disajikan tersebut masuk akal adalah pekerjaan analisis
laporan keuangan.

Tujuan Laporan Keuangan


Menurut APB Statement No. 4 laporan keuangan memiliki tujuan secara umum sebagai berikut:
 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumberdaya ekonomi dan kewajiban
perusahaan.
 Memberikan informasi yang terpercaya tentang sumber kekayaan bersih yang berasal
dari kegiatan usaha dalam mencari laba.
 Memungkinkan untuk menaksir potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.
 Memberikan informasi yang diperlukan lainnya tentang perubahan aktiva dan
kewajiban, dan
 Mengungkapkan informasi releva lainnya yang dibutuhkan para pemakai laporan.
Berdasarkan pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 1 tujuan laporan keuangan
adalah menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan
posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam
pengambilan keputusan.

Standar Laporan Keuangan


Pelaporan keuangan dalam akuntansi biasanya didasarkan pada peraturan ataupun standar
yang berlaku, missal untuk
 Akuntansi komersial memakai Pernyataan Standar Akuntansi ( PSAK ),
 Organisasi nirlaba berpedoman dengan PSAK NO. 45, dan
 Akuntansi sector public yang berpedoman pada PSAP.

Prosedur Analisis Keuangan


Menurut Bernstein (1983 : 3) analisis laporan keuangan mencangkup penerapan metode dan
teknik analitis atas laporan keuangan dan data lainnya untuk melihat dari laporan itu ukuruan-
ukuran dan hubungan tertentu yang sangat berguna dalam proses pengambilan keputusan.
Dari pengertian tersebut dapat kita ketahui prosedur dalam analisis laporan keuangan :
 Input : Laporan keuangan dan data lainnya
 Metode dan teknik analisis laporan keuangan
 Output : Informasi yang berguna bagi pengambilan Keputusan.

Prosedur analisis meliputi tahapan sebagai berikut :


a. Review Data Laporan Keuangan
Merupakan aktivitas penyesuaian data laporan keuangan terhadap berbagai hal, baik sifat/jenis
perusahaan yang melaporkan maupun system akuntansi yang berlaku.
b. Menghitung
Dengan menggunakan berbagai metode dan teknik analisis dilakukan perhitungan-perhitungan,
baik metode perbandingan, persentase per komponen, analisis rasio keuangan, dan lain-lain.
c. Membandingkan/Mengukur
Langkah berikutnya setelah melakukan perhitungan adalah membandingkan/mengukur.
Langkah ini diperlukan guna mengetahui kondisi hasil perhitungan tersebut.
d. Menginterpretasi
Interpretasi merupakan inti dari proses analisa sebagai perpaduan antara hasil
pembandingan/pengukuran dengan kaidah teoritik yang berlaku. Hasil interpretasi
mencerminkan keberhasilan maupun permasalahan apa yang dicapai perusahaan dalam
pengelolaan keuangan.
e. Solusi
Merupakan langkah terakhir dari rangkaian prosedur analisa. Dengan memahami problem
keuangan yang dihadapi perusahaan maka akan ditempuh solusi yang tepat

Metode dan Teknik Analisis Laporan Keuangan


Analisa laporan keuangan adalah suatu kegiatan penilaian, penelaahan atas laporan keuangan
perusahaan dengan mendasarkan kepada beberapa metode dan teknik penganalisaaannya
sehingga mereka yang berkepentingan terhadap perusahaan dapat melakukan evaluasi dan
tindakan lebih lanjut pada perusahaan tersebut. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa
digunakan dalam analisa laporan keuangan sebagai berikut :
a. Analisa perbandingan adalah metode dan teknik analisa dengan cara memperbandingkan
laporan keuangan untuk dua periode atau lebih.
Dengan menunjukkan :
 data absolut (jumlah dalam rupiah);
 kenaikan dan penurunan dalam jumlah rupiah;
 kenaikan dan penurunan dalam persen;
 perbandingan yang dinyatakan dalam ratio;
 persentase dari total.
b. Analisa perubahan modal kerja
c. Analisa trend dari ratio unsur-unsur neraca dan data operasi yang ada kaitannya.
d. Analisa persentase per komponen dari neraca dan laporan laba-rugi.
e. ratio yang memperlihatkan hubungan beberapa unsur neraca, laporan laba-rugi, dan kedua
laporan keuangan tersebut.
f. Analisa perbandingan dengan ratio industri.
g. Analisa perubahan pendapatan netto atau analisa perubahan laba bruto.
h. Analisa titik impas atau analisa break-even point.

Syarat-syarat Laporan Keuangan


Berikut syarat-syarat yang harus dipenuhi didalam membuat Laporan Keuangan:
 Relevan artinya bahwa informasi yang dijadikan harus ada hubungan dengan pihak-pihak
yang memerlukan untuk mengambil keputusan.
 Dapat dimengerti artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan secara jelas
dan mudah difahami oleh para pemakainya.
 Daya uji artinya bahwa laporan keuangan yang disusun berdasarkan konsep-konsep dasar
akuntansi dan prinsip-prinsip akuntansi yang dianut, sehingga dapat diuji kebenarannya
oleh pihak lain.
 Netral artinya bahwa laporan keuangan yang disajikan bersifat umum, objektif dan tidak
memihak pada kepentingan pemakai tertentu.
 Tepat waktu artinya bahwa laporan keuangan harus di sajikan tepat pada waktunya
 Daya banding artinya bahwa perbandingan laporan keuangan dapat diadakan baik antara
laporan perusahaan dalam tahun tertentu dengan tahun sebelumnya atau laporan
keuangan perusahaan tertentu dengan perusahaan lain pada tahun yang sama.
 Lengkap artinya bahwa laporan keuangan yang disusun harus memenuhi syarat-syarat
tersebut diatas dan tidak menyesatkan pembaca.

Keterbatasan Laporan Keuangan


Laporan keuangan memiliki beberapa keterbatasan, berikut beberapa keterbatasan laporan
keuangan:
Dalam prinsip-prinsip akuntansi indonesia atau Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) secara terperinci
menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan laporan keuangan yaitu :
 Laporan keuangan bersifat historis, laporan kejadian yang telah lewat karenanya, laporan
keuangan tidak dapat dianggap sebagai satu-satunya sumber informasi dalam proses
pengambilan keputusan ekonomi.
 Laporan keuangan bersifat umum, dan bukan dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan
pihak tertentu.
 Proses penyusunan laporan keuangan tidak luput dari penggunaan taksiran dan berbagai
pertimbangan.
 Akuntansi hanya melaporkan informasi yang material. Demikian pula penerapan prinsip
akuntansi terhadap suatu fakta atau pos tertentu mungkin tidak dilaksanakan jika hal ini
tidak menimbulkan pengaruh yang material terhadap kelayakan laporan keuangan.
 Laporan keuangan bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian, bila terhadap
beberapa kemungkinan kesimpulan yang tidak mengenai penilaian suatu pos, maka
lazimnya dipilih alternatif yang menghasilkan laba bersih atau nilai aktiva yang paling kecil.
 Laporan keuangan lebih menekankan kepada makna ekonomis suatu peristiwa atau
transaksi daripada bentuk hukumnya.
 Laporan keuangan disusun dengan menggunakan istilah-istilah teknik, dan pemakai laporan
diasumsikan memahami bahasa teknik akuntansi dan sifat dari informasi yang dilaporkan.
 Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat digunakan menimbulkan variasi
dalam pengukuran sumber-sumber ekonomis dan tingkat kesuksesan antara perusahaan.
 Informasi yang bersifat kualitatif dan fakta yang tidak dapat dikuantifikasikan umumnya
diabaikan (IAI, 1994).
 Laporan keuangan dibuat antara waktu tertentu (intern report) dan bukan merupakan
laporan final.
 Adanya beberapa standar nilai yang bergabung. Beberapa aktiva, biasanya aktiva tetap
dilaporkan berdasarkan harga perolehan dikurangi dengan akumulasi pengahapusannya,
karena nilai aktiva itu dalam laporan keuangan akan tercantum sebesar nilai bukunya.
 Adanya pengaruh daya beli uang berubah.
 Adanya faktor yang tidak dapat dinyatakan dengan uang.

Unsur-unsur Laporan Keuangan


Dalam SFAC No. 6, FASB telah mendefinisikan 10 unsur laporan keuangan yang berhubungan
langsung dengan posisi keuangan dan hasil kinerja perusahaan. Unsur-unsur inilah yang
nantinya akan membentuk struktur sebuah laporan keuangan.
Berikut adalah definisi dari masing-msasing kesepuluh unsur laporan keuangan sebagaimana
yang telah dirumuskan oleh FASB dalam SFAC No. 6:
a. Aktiva
Aktiva adalah manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan, yang diperoleh atau
dikendalikan oleh entitas sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa lalu.
b. Kewajiban
Kewajiban adalah pengorbanan atas manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan,
yang timbul dari kewajiban entitas pada saat ini, untuk menyerahkan aktiva atau memberikan
jasa kepada entitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau peristiwa di masa
lalu.
c. Ekuitas
Ekuitas adalah kepemilikan atau kepentingan residu dalam aktiva entitas, yang masih tersisa
setelah dikurangi dengan kewajibannya.
d. Investasi oleh pemilik
Investasi oleh pemilik adalah kenaikan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang dihasilkan dari
penyerahan sesuatu yang bernilai oleh entitas lain untuk memperoleh atau meningkatkan
bagian kepemilikannya. Aktiva adalah bentuk yang paling umum yang diterima sebagai investasi
oleh pemilik, tetapi investasi yang diterima dari entitas lain ini bisa juga meliputi jasa atau
sebaliknya dalam bentuk pemenuhan atau konversi kewajiban entitas.
e. Distribusi kepada pemilik
Distribusi kepada pemilik adalah penurunan ekuitas (aktiva bersih) entitas yang disebabkan oleh
penyerahan aktiva, jasa, atau terjadinya kewajiban entitas kepada pemilik. Distribusi kepada
pemilik ini akan menurunkan bagian kepemilikan (modal) entitas.
f. Laba Komprehensif
Laba Komprehensif adalah perubahan dalam ekuitas entitas sepanjang suatu periode sebagai
akibat dar transaksi dan peristiwa serta keadaan-keadaan lainnya yang bukan bersumber dari
pemilik. Ini meliputi seluruh perubahan dalam ekuitas yang terjadi sepanjang suatu periode,
tidak termasuk perubahan yang diakibatkan oleh investasi pemilik dan distribusi kepada
pemilik.
g. Pendapatan
Pendapatan adalah arus kas masuk aktiva atau peningkatan lainnya atas aktiva atau
penyelesaian kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) dari pengiriman barang,
pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan operasi utama atau operasi sentral
perusahaan.
h. Beban
Beban adalah arus kas keluar aktiva atau penggunaan lainnya atas aktiva atau tejadinya
(munculnya)kewajiban entitas (atau kombinasi dari keduanya) yang disebabkan oleh
pengiriman atau pembuatan barang, pemberian jasa, atau aktivitas lainnya yang merupakan
operasi utama atau operasi sentral perusahaan.
i. Keuntungan
Keuntungan adalah kenaikan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh
transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau
transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta
pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari
pendapatan atau investasi oleh pemilik.
j. Kerugian
Kerugian adalah penurunan dalam ekuitas (aktiva bersih) entitas yang ditimbulkan oleh
transaksi feriferal (transaksi diluar operasi utama atau operasi sentral perusahaan) atau
transaksi incidental (transaksi yang kejadiannya jarang) dan dari seluruh transaksi lainnya serta
pristiwa maupun keadaan lainnya yang mempengaruhi entitas, tidak termasuk yang berasal dari
beban atau distribusi kepada pemilik.

Tugas untuk minggu ini :


1. Buat ringkasan materi dibuku catatan dan dikumpulkan dipertemuan tatap muka
minggu depan.
2. Kerjakan Soal pengetahuan dicatatan.

Soal Pengetahuan
Jawablah pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas !

1. Sebutkan kelompok yang memakai laporan keuangan!


2. Sebutkan bagaimana tujuan dari laporan keuangan menurut APB Statement No. 4!
3. Sebutkan dan jelaskan apa saja yang menjadi proses analisis!
4. Terdapat beberapa teknik analisis yang biasa digunakan dalam analisa laporan keuangan
salah satunya adalah analisa perbandingan. Jelaskan pengertian dari analisa perbandingan
dan sebtkan aspek yang ada!
5. Jelaskan apa perbedaan antara aktiva dan ekuitas dalam unsur-unsur laporan keangan!

Anda mungkin juga menyukai