Anda di halaman 1dari 5

RANGKUMAN

“ETIKA PROFESI AKUNTANSI”

Disusun Oleh:

JAMIL

“105731114121”

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UVIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2023/2024
RANGKUMAN 11

A. Laporan Tahunan
Laporan tahunan adalah dokumen resmi yang disusun oleh suatu organisasi
atau perusahaan setiap tahun untuk memberikan informasi kepada pemangku
kepentingan (stakeholders), seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, pemasok,
dan pihak-pihak lain yang terkait. Laporan tahunan bertujuan untuk memberikan
gambaran menyeluruh tentang kinerja dan kondisi organisasi selama satu tahun fiskal.
Berikut adalah beberapa elemen umum yang dapat ditemukan dalam laporan tahunan:
1. Ringkasan Eksekutif: Sebuah ikhtisar singkat yang memberikan gambaran umum
tentang kinerja organisasi selama tahun tersebut.
2. Profil Perusahaan: Informasi umum tentang perusahaan, visi, misi, nilai-nilai, dan
sejarah singkat.
3. Laporan Manajemen: Penjelasan dari manajemen mengenai pencapaian tujuan,
strategi, dan rencana untuk masa depan.
4. Laporan Keuangan: Rincian tentang kinerja keuangan perusahaan, termasuk
laporan laba rugi, neraca, arus kas, dan catatan-catatan terkait.
5. Tantangan dan Peluang: Penyebutan tantangan yang dihadapi perusahaan selama
tahun itu dan peluang yang dapat diidentifikasi untuk pertumbuhan masa depan.
6. Pertanggungjawaban Sosial Perusahaan: Informasi tentang kegiatan tanggung
jawab sosial perusahaan, seperti keberlanjutan lingkungan, inisiatif amal, dan
kontribusi pada komunitas.
7. Risiko dan Manajemennya: Penjelasan tentang risiko-risiko yang dihadapi
perusahaan dan bagaimana perusahaan mengelolanya.
8. Outlook Masa Depan: Proyeksi atau pandangan perusahaan terhadap masa depan,
termasuk rencana dan strategi untuk mencapai tujuan.
Laporan tahunan biasanya disusun dengan memperhatikan standar akuntansi
dan pelaporan keuangan yang berlaku, dan sering kali mencakup informasi naratif dan
grafis untuk mempermudah pemahaman pembaca. Laporan ini merupakan alat
penting untuk komunikasi antara perusahaan dan pemangku kepentingan serta
memberikan gambaran menyeluruh tentang kesehatan dan kinerja organisasi.

B. Fungsi Akuntan
Akuntan memiliki peran yang sangat penting dalam dunia bisnis dan
keuangan. Fungsi-fungsi utama dari seorang akuntan melibatkan pemrosesan, analisis,
dan pelaporan informasi keuangan yang relevan untuk membantu pemangku
kepentingan dalam membuat keputusan yang baik. Berikut adalah beberapa fungsi
utama akuntan:
1. Pencatatan Transaksi Keuangan:
Akuntan bertanggung jawab untuk mencatat semua transaksi keuangan
yang terjadi dalam suatu perusahaan atau organisasi. Hal ini mencakup
pengumpulan data tentang pembelian, penjualan, pengeluaran, dan penerimaan.
2. Penyusunan Laporan Keuangan:
Menyusun laporan keuangan seperti neraca, laporan laba rugi, dan laporan
arus kas yang memberikan gambaran tentang kesehatan keuangan perusahaan
pada suatu periode waktu tertentu.
3. Pengukuran Kinerja Keuangan:
Menganalisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio
keuangan dan metode analisis lainnya. Ini membantu manajemen dan pemangku
kepentingan untuk mengidentifikasi tren dan masalah potensial.
4. Pengelolaan Pajak:
Memastikan bahwa perusahaan mematuhi peraturan perpajakan yang
berlaku. Menghitung kewajiban pajak dan memberikan saran untuk
mengoptimalkan struktur pajak.
5. Audit dan Verifikasi:
Menyiapkan dan mengkoordinasikan audit eksternal dan internal untuk
memverifikasi keakuratan informasi keuangan. Memastikan kepatuhan terhadap
standar akuntansi dan peraturan yang berlaku.
6. Penyusunan Anggaran:
Membantu dalam menyusun anggaran perusahaan dengan
memproyeksikan pendapatan dan biaya berdasarkan data historis dan informasi
yang tersedia.
7. Penyediaan Informasi Manajemen:
Menyediakan informasi keuangan yang relevan kepada manajemen untuk
membantu dalam pengambilan keputusan strategis.
8. Penasehat Keuangan:
Memberikan saran keuangan kepada manajemen dan pemangku
kepentingan lainnya untuk membantu mereka dalam pengambilan keputusan yang
berbasis data.
9. Pengelolaan Risiko Keuangan:
Mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko keuangan yang dapat
mempengaruhi perusahaan. Menyusun strategi untuk mengelola risiko tersebut.
10. Pelatihan dan Pengembangan:
Memberikan pelatihan kepada karyawan tentang konsep dan praktik
akuntansi. Mengikuti perkembangan regulasi dan standar akuntansi terkini.
Fungsi-fungsi ini membuat akuntan menjadi elemen kunci dalam proses
pengelolaan keuangan dan pengambilan keputusan di dalam organisasi. Keahlian
akuntan sangat berharga untuk menjamin keberlanjutan dan keberhasilan suatu
perusahaan.
C. Audit Laporan Keuangan
Audit laporan keuangan adalah proses pemeriksaan dan evaluasi independen
terhadap laporan keuangan suatu entitas oleh pihak eksternal yang disebut auditor.
Tujuan utama dari audit laporan keuangan adalah memberikan keyakinan (assurance)
kepada para pemangku kepentingan (stakeholders) bahwa laporan keuangan tersebut
disusun dengan benar dan dapat diandalkan. Proses ini dilakukan untuk memastikan
bahwa laporan keuangan mencerminkan secara akurat posisi keuangan, kinerja, dan
arus kas perusahaan pada suatu periode waktu tertentu. Berikut adalah beberapa
tahapan dalam proses audit laporan keuangan:
1. Perencanaan Audit:
Auditor merencanakan audit dengan memahami bisnis dan lingkungan
perusahaan, mengevaluasi risiko, dan menentukan strategi audit. Menetapkan tim
audit dan mengidentifikasi area risiko yang perlu diberikan perhatian khusus.
2. Evaluasi Pengendalian Internal:
Auditor mengevaluasi efektivitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Ini melibatkan penilaian terhadap kebijakan, prosedur, dan praktik akuntansi
internal.
3. Pengumpulan Bukti Audit:
Auditor mengumpulkan bukti yang cukup dan sesuai untuk mendukung
pernyataan dalam laporan keuangan. Ini bisa melibatkan pemeriksaan dokumen,
wawancara dengan staf perusahaan, dan pengujian lainnya.
4. Pengujian Substansi:
Auditor melakukan pengujian substansi terhadap saldo akun dan transaksi.
Ini melibatkan pengujian secara rinci terhadap catatan akuntansi dan transaksi
yang signifikan.
5. Pemeriksaan Analitis:
Auditor melakukan analisis rasio dan perbandingan lainnya untuk
mengevaluasi konsistensi laporan keuangan dengan harapan yang masuk akal.
6. Penilaian Risiko dan Materialitas:
Auditor mengevaluasi risiko bisnis yang mungkin mempengaruhi laporan
keuangan dan menentukan tingkat materialitas untuk audit.
7. Kesimpulan dan Pendapat:
Auditor menyimpulkan apakah laporan keuangan mencerminkan secara
wajar posisi keuangan dan hasil operasi perusahaan. Memberikan pendapat audit
yang mengindikasikan apakah laporan keuangan disajikan secara adil dan sesuai
dengan standar akuntansi yang berlaku.
8. Laporan Audit:
Auditor menyusun laporan audit yang mencakup pendapat mereka tentang
kewajaran laporan keuangan dan temuan-temuan penting selama proses audit.
Laporan ini bersifat transparan dan memberikan informasi yang dibutuhkan oleh
pemangku kepentingan.
Proses audit laporan keuangan dilakukan sesuai dengan standar audit yang
berlaku, seperti International Standards on Auditing (ISA) atau standar audit nasional
yang berlaku di suatu negara. Audit laporan keuangan memberikan keyakinan dan
kepercayaan kepada pemangku kepentingan bahwa laporan keuangan perusahaan
dapat diandalkan dan sesuai dengan standar yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai