Anda di halaman 1dari 3

PELAPORAN KEUANGAN DAN KERANGKA DASAR CONCEPTUAL

(CONCEPTUAL FRAMEWORK)

Disusun oleh: Galuh Puspa Rini (212022005)

Pelaporan keuangan merupakan proses penyajian informasi keuangan suatu entitas


kepada pemangku kepentingan, seperti pemilik, investor, kreditor, pemerintah, dan
masyarakat umum. Laporan keuangan bertujuan untuk memberikan gambaran yang jelas
tentang posisi keuangan, kinerja operasional, dan arus kas suatu entitas dalam suatu periode
tertentu. Sedangkan standar akuntansi adalah aturan-aturan dan panduan yang ditetapkan
untuk mengatur cara entitas menyusun dan menyajikan laporan keuangan mereka.

Berikut adalah beberapa poin penting terkait pelaporan keuangan dan standar akuntansi:

1. Standar Akuntansi: Standar akuntansi mengatur prinsip-prinsip, konsep, dan aturan


yang harus diikuti oleh entitas dalam penyusunan laporan keuangan. Standar
akuntansi ini bertujuan untuk memastikan konsistensi, keandalan, dan transparansi
informasi keuangan.
2. Persyaratan Pelaporan: Standar akuntansi menetapkan persyaratan tentang apa yang
harus dilaporkan dalam laporan keuangan, termasuk elemen-elemen seperti aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, dan rugi. Persyaratan ini juga mencakup
pengungkapan tambahan yang diperlukan untuk memberikan pemahaman yang lebih
baik tentang posisi keuangan dan kinerja entitas.
3. Pengakuan dan Pengukuran: Standar akuntansi menetapkan prinsip-prinsip tentang
kapan dan bagaimana transaksi harus diakui dalam laporan keuangan, serta metode
pengukuran yang digunakan untuk menentukan nilai atau ukuran dari setiap elemen
dalam laporan tersebut. Contohnya, standar akuntansi menetapkan bahwa aset harus
diakui ketika manfaat ekonomi yang dihasilkan dari aset tersebut kemungkinan besar
akan mengalir ke entitas, dan diukur dengan nilai yang dapat diandalkan.
4. Kepatuhan dan Penegakan: Entitas harus memastikan bahwa laporan keuangannya
disusun sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku. Kepatuhan terhadap standar
akuntansi ini penting untuk memastikan transparansi, konsistensi, dan keandalan
informasi keuangan. Pelanggaran terhadap standar akuntansi dapat mengakibatkan
sanksi hukum dan reputasi yang buruk bagi entitas tersebut.
5. Peran Organisasi Akuntansi: Organisasi akuntansi, seperti International Financial
Reporting Standards (IFRS) Foundation dan Financial Accounting Standards Board
(FASB), bertanggung jawab untuk mengembangkan, meninjau, dan menetapkan
standar akuntansi yang berlaku di tingkat internasional atau nasional. Organisasi
akuntansi ini melibatkan para ahli akuntansi, regulator, dan pemangku kepentingan
lainnya dalam proses penetapan standar.

Dengan mengikuti standar akuntansi yang berlaku, entitas dapat menyusun laporan keuangan
yang dapat diandalkan, relevan, dan dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan
keputusan yang tepat bagi para pemangku kepentingan.
Kerangka Dasar Conceptual (Conceptual Framework)

Kerangka Dasar Conceptual (Conceptual Framework) merupakan landasan konseptual


yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan. Kerangka Dasar Conceptual
memberikan panduan tentang prinsip-prinsip akuntansi yang harus diikuti dalam menyusun
laporan keuangan, serta memberikan pemahaman tentang tujuan dan karakteristik informasi
keuangan yang disajikan dalam laporan tersebut. Berikut adalah komponen-komponen utama
dari Kerangka Dasar Conceptual:

1. Tujuan Laporan Keuangan: Merupakan pemahaman tentang tujuan dari penyusunan


laporan keuangan. Tujuan utama laporan keuangan adalah menyediakan informasi
yang relevan, dapat diandalkan, serta bermanfaat bagi pengguna dalam pengambilan
keputusan ekonomi.
2. Karakteristik Kualitatif Informasi Keuangan: Merupakan sifat-sifat yang harus
dimiliki oleh informasi keuangan agar berguna bagi pengguna. Karakteristik kualitatif
informasi keuangan meliputi kebermaknaan (relevansi), keandalan (reliabilitas),
keberlanjutan (comparability), dan keterpaduan (consistency).
3. Elemen-Elemen Laporan Keuangan: Merupakan komponen-komponen utama yang
disajikan dalam laporan keuangan. Elemen-elemen laporan keuangan terdiri dari aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, beban, laba, dan rugi.
4. Pengukuran Elemen-Elemen Laporan Keuangan: Merupakan metode atau teknik yang
digunakan untuk menentukan nilai atau ukuran dari setiap elemen dalam laporan
keuangan. Pengukuran elemen-elemen laporan keuangan dapat dilakukan
menggunakan nilai historis, nilai wajar, atau nilai kini.
5. Pengungkapan (Disclosure): Merupakan penjelasan atau informasi tambahan yang
disediakan dalam laporan keuangan untuk memberikan pemahaman yang lebih baik
tentang posisi keuangan dan kinerja organisasi. Pengungkapan dapat berupa catatan
atas laporan keuangan, kebijakan akuntansi, dan informasi lain yang relevan.
6. Konsep Entitas dan Entitas Pelaporan: Merupakan pemahaman tentang unit ekonomi
yang menjadi objek laporan keuangan. Konsep entitas mengakui bahwa organisasi
merupakan entitas yang terpisah dari pemiliknya, sedangkan konsep entitas pelaporan
menetapkan bahwa laporan keuangan harus disusun berdasarkan entitas ekonomi
yang jelas dan terpisah.
7. Asumsi Dasar Akuntansi: Merupakan asumsi-asumsi yang menjadi dasar dalam
penyusunan laporan keuangan. Asumsi dasar akuntansi meliputi asumsi entitas yang
berkelanjutan, asumsi keberlanjutan, asumsi waktu, dan asumsi moneter.
8. Prinsip-Prinsip Akuntansi: Merupakan panduan atau aturan-aturan yang harus diikuti
dalam melakukan pengakuan, pengukuran, dan penyajian transaksi keuangan dalam
laporan keuangan. Prinsip-prinsip akuntansi meliputi prinsip kehati-hatian, prinsip
kesesuaian, prinsip konsistensi, dan prinsip objektivitas.

Kerangka Dasar Conceptual merupakan panduan yang penting dalam penyusunan laporan
keuangan, karena membantu memastikan bahwa laporan keuangan yang disajikan dapat
memberikan informasi yang relevan, dapat diandalkan, dan bermanfaat bagi pengguna dalam
pengambilan keputusan.

Anda mungkin juga menyukai