Laporan keuangan adalah merupakan media komunikasi yang digunakan oleh manajemen
kepada pihak luar prusahaan. Kualitas komunikasi yang dicapai akan tergantung kepada kualitas
laporan keuangan. Untuk mendukung tercapainya kualitas laporan keuangan yang baik, maka
diperlukan adanya aturan (regulasi) yang dibuat oleh (dewan pembuat standar) dan pemerintah.
Salah satu standar yang diatur dalam standar akuntansi adalah cara penyajian dan pengungkapan,
disamping cara pengukuran.
Menurut Harahap (2008 : 267) Secara umum aturan tentang penyajian laporan keuangan adalah
bahwa posisi keuangan disajikan dalam neraca, hasil usaha dalam laporan keuangan laba rugi
dan arus kas dalam laporan arus kas.
Cara penyajian dijelaskan bahwa untuk neraca disajikan berdasarkan urutan likuiditas,
sedangkan dalam laba rugi disajikan secara multiple step dan arus kas disajikan dengan
mengelompokan dalam tiga kelompok: operasi, pendanaan dan investasi. Namun, adakalanya
standar akuntansi membuat aturan yang berbeda seperti halnya pada laporan keuangan
perusahaan bank dan asuransi.
Full disclosure
Adequate disclosure
Fair disclosure
Full disclosure diartikan bahwa informasi disajikan secara penuh, sedangkan adequate
sepantasnya dan fair seperlunya. Standar akuntansi sebenarnya sangat konservatif dia hanya
mewajibkan yang bersifat adequate saja.
Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal
material.
Hal-hal tersebut mancakup bentuk, susunan dan isi laporan keuangan, serta catatan atas
laporan keuangan, yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan, rincian yang
dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan
untuk menghasilkan jumlah dicantumkan dalam laporan keuangan.
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan atus kas
4. Laporan perubahan ekuitas
5. Catatan atas laporan keuangan
Laporan keuangan harus menerapkan PSAK secara benar disertai pengungkapan yang
diharuskan PSAK dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi lain tetap diungkapkan untuk menghasilkan penyajian yang wajar walaupun
pengungkapan tersebut tidak diharuskan oleh standar akuntansi (PSAK No.1, par.10)
Selain catatan atas laporan keuangan, perusahaan (manajemen) juga dianjurkan untuk
memberikan ”informasi tambahan” informasi tambahan yang dianjurkan meliputi:
Catatan atas laporan keuangan adalah merupakan pengungkapan yang diharuskan oleh
standar akuntansi
Informasi lain (informasi tambahan) adalah merupakan pengungkapan yang dianjurkan
(tidak diharuskan dan diperlakukan dalam rangka memberikan penyajian yang wajar dan
relevan dengan kebutuhan pemakai.
Pengungkapan di dalam ilmu audit dikaitkan ke dalam tujuan umum audit.
Tujuan audit atas laporan keuangan adalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran
laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip yang diterima
umum di Indonesia.
Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap
unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.
Asersi (assertions) adalah pernyataan manajemen yang terkandung di dalam komponen laporan
keuangan. Asersi manajemen yang disajikan dalam laporan keuangan dapat diklasifikasikan
berdasarkan penggolongan besar berikut ini:
Menurut Hendriksen dan Van Breda (2002: 432-433) ada tiga konsep pengungkapan yang
umumnya diusulkan, yaitu:
Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup, yaitu pengungkapan minimum
yang diisyaratkan oleh peraturan yang berlaku, di mana angka-angka yang disajikan dapat
diinterpretasikan dengan benar oleh investor.
Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan
perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan keuangan dengan menyediakan informasi
yang layak terhadap pembaca potensial.
Kemajuan dalam menangani kebijakan akuntansi fundamental dapat dicapai dengan memuat
kepentingan eksplisit dari para pembuatk ebijakan-keadilan di pasar modal.
GAA menyelidiki perumusan logis dari prinsip keunggulan pengguna dengan didasarkan pada
karya-karya kontemporer dalam filosofi etika, social dan politik, dimana manusia dipandang
sebagai pembuat keputusan.
Ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi criteria pengakuan dana kan mencerminkan inti
dari laporan keuangan ;
Ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi kriteria pengakuan namun tidak ter masuk
dalam bagian inti;
Ditujukan untuk hal-hal yang memenuhi criteria pengukuran keandalan dan relevansi;
Ditujukan untuk hal-hal relevan yang tidak memenuhi definisi dari elemen dan tidak
dapat diukur secara