Anda di halaman 1dari 30

Keberatan, Banding, Gugatan dan

Peninjauan Kembali Dalam Sengketa


Pajak

Kelompok:
1. Audia Intan Madani
2. Moh. Fajri
3. Desy Trie Pramadani Putri
KEBERATAN
Yang Dimaksud Dengan “Keberatan”

▪ Keberatan adalah cara yang ditempuh oleh wajib Pajak jika merasa
tidak/kurang puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan
kepadanya atau atas pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga.

▪ Dalam pelaksanaan ketentua peraturan perundang-undangan


perpajakan kemungkinan terjadi bahwa Wajib Pajak (WP) merasa
kurang/ tidak puas atas suatu ketetapan pajak yang dikenakan
kepadanya atau atas pemotongan/ pemungutan oleh pihak ketiga.
Dalam hal ini WP dapat mengajukan keberatan. 3
Hal-hal yang Dapat Diajukan Keberatan

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan atas:

1. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB)

2. Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar Tambahan (SKPKBT)

3. Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB)

4. Surat Ketetapan Pajak Nihil (SKPN)

5. Pemotongan atau Pemungutan oleh pihak ketiga

4
Ketentuan Pengajuan Keberatan

Keberatan diajukan kepada Kepala Kantor Pelayanan Pajak


(KPP) di tempat
WP terdaftar, dengan syarat:
▪ Diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia.
▪ Wajib menyebutkan jumlah pajak yang terutang atau jumlah
pajak yang dipotong atau dipungut atau jumlah rugi
menurut penghitungan WP dan disertai alasan-alasan yang
jelas.
▪ Satu keberatan harus diajukan untuk satu jenis pajak dan 5
Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar pajak dan
pelaksanaan penagihan pajak dan keberatan yang tidak memenuhi syarat,
dianggap bukan Surat Keberatan, sehingga tidak diproses.

▪ Mulai 1 Januari 2008 dalam hal Wajib Pajak mengajukan keberatan atas
surat ketetapan pajak, Wajib Pajak wajib melunasi pajak yang harus
dibayar paling sedikit sejumlah yang disetujui

▪ Wajib Pajak dalam pembahasan akhir hasil pemeriksaan, sebelum surat


keberatan disampaikan.

6
Jangka waktu pengajuan keberatan

Keberatan harus diajukan dalam Jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal
SKPKB, SKPKBT, SKPLB, SKPN atau sejak tanggal dilakukan pemotongan/
pemungutan oleh pihak ketiga.
▪ Untuk surat keberatan yang disampaikan langsung ke KPP, maka jangka
waktu 3 (tiga) bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT, SKPLB,
SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/pemungutan oleh pihak ketiga
sampai saat keberatan diterima oleh Kantor Pelayanan Pajak.
▪ Untuk surat keberatan yang disampaikan melalui pos (harus dengan pos
tercatat), jangka waktu 3 bulan dihitung sejak tanggal SKPKB, SKPKBT,
SKPLB, SKPN atau sejak dilakukan pemotongan/ pemungutan oleh pihak
ketiga sampai dengan tanggal tanda bukti pengiriman melalui Kantor Pos 7
dan Giro.
Lanjutan

Jika lewat tiga bulan, surat keberatan tidak dianggap karena tidak
memenuhi syarat formal.Tetapi juga membolehkan jangka waktu lebih dari
tiga bulan jika “dalam keadaan diluar kekuasaannya.” Inilah klausul yang
sering dimanfaatkan oleh Wajib Pajak.Pengajuan Keberatan tidak menunda
kewajiban membayar pajak dan pelaksanaan penagihan pajak.

8
Penyelesaian Keberatan

  Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu paling lama 12 (dua


betas) bulan sejak tanggal surat keberatan diterima, harus memberikan
keputusan atas keberatan yang diajukan. Apabila dalam jangka waktu
12 (dua belas ) telah lewat dan Direktorat Jenderal Pajak tidak
memberi suatu keputusan, maka keberatan yang diajukan tersebut
dianggap diterima. Keputusan keberatan dapat berupa menerima
seluruhnya atau sebagian, menolak atau menambah besarnya jumlah
pajak terhutang. 9
Permintaan Penjelasan/Pemberian Keterangan Tambahan

1. Untuk keperluan pengajuan keberatan WP dapat meminta


penjelasan/ keterangan tambahan dan Kepala KPP wajib memberikan
penjelasan secara tertulis hal-hal yang menjadi dasar pengenaan,
pemotongan, atau pemungutan.

2. WP dapat menyampaikan alasan tambahan atau penjelasan tertulis


sebelum surat keputusan keberatannya diterbitkan.

10
 

Surat Keputusan Keberatan


 

Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan

terhadap surat ketetapan pajak atau terhadap pemotongan atau

pemungutan oleh pihak ketiga yang diajukan oleh Wajib Pajak.

11
BANDING

SK Keberatan tidak dapat menjadi Wajib Pajak
puas. Masih ada satu kesempatan lagi bagi
Wajib Pajak untuk menguji pendapatnya, yaitu
melalui proses banding ke Pengadilan Pajak.
▪  

13
Pengertian

upaya hukum yang dapat dilakukan oleh


Wajib Pajak atau penanggung Pajak terhadap
suatu keputusan yang dapat diajukan Banding,
berdasarkan peraturan perundang-undangan
perpajakan yang berlaku.

14
Tata Cara Pengajuan Permohonan Banding
 

1. Tertulis dalam bahasa Indonesia,


2. Dalam jangka waktu 3 bulan sejak keputusan atas keberatan
diterima.
3. Alasan yang jelas.
4. Dilampiri salinan Surat Keputusan atas keberatan.
5. Terhadap satu keputusan diajukan satu surat banding,
6. Jumlah pajak yang terutang dimaksud telah dibayar sebesar 50%.

15
Syarat Pengajuan Banding

▪ Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding hanya kepada


badan peradilan pajak atas Surat Keputusan Keberatan.

▪ Permohonan  diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia


dengan alasan yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak Surat
Keputusan Keberatan diterima dan dilampiri dengan salinan Surat
Keputusan Keberatan tersebut.

▪ Terhadap 1 (satu) Keputusan diajukan 1 (satu) Surat Banding.


16
Pihak Yang Mengajukan Banding

▪ Banding dapat diajukan oleh Wajib Pajak, ahli, warisnya, seorang


pengurus, atau kuasa hukumnya.
▪ Apabila selama proses Banding, pemohon Banding meninggal
dunia, Banding dapat dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum
dari ahli warisnya, atau pengampunya dalam hal pemohon Banding
pailit.
▪ Apabila selama proses Banding pemohon Banding melakukan
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau
likuidasi, permohonan dimaksud dapat dilanjutkan oleh pihak yang
menerima pertanggungjawaban karena penggabungan, peleburan, 17
Pencabutan Banding

▪ Banding yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:

▪ penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan diajukan


sebelum sidang dilaksanakan;

▪ putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam hal


surat pernyataan pencabutan diajukan dalam sidang atas
persetujuan terbanding.

18
GUGATAN
Pengertian

Upaya hukum yang dapat dilakukan oleh Wajib Pajak atau penanggung
Pajak terhadap pelaksanaan penagihan Pajak atau terhadap keputusan
yang dapat diajukan Gugatan berdasarkan peraturan perundang-
undangan perpajakan yang berlaku.

20
Putusan Gugatan 

putusan badan peradilan pajak atas gugatan terhadap hal-hal yang


berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan
dapat diajukan gugatan.

21
Syarat Pengajuan

▪ Gugatan diajukan secara tertulis dalam Bahasa Indonesia kepada


Pengadilan Pajak.
▪ Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap pelaksanaan
penagihan Pajak adalah 14 (empat belas) hari sejak tanggal
pelaksanaan penagihan
▪ Jangka waktu untuk mengajukan Gugatan terhadap Keputusan
selain Gugatan adalah 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterima
keputusan yang digugat
▪ Terhadap 1 (satu) pelaksanaan penagihan atau 1 (satu) Keputusan
diajukan 1 (satu) Surat Gugatan Gugatan. 22
 
Pihak Yang Mengajukan

Gugatan dapat diajukan oleh penggugat, ahli warisnya, seorang pengurus, atau
kuasa hukumnya dengan disertai alasan-alasan yang jelas, mencantumkan
tanggal diterima, pelaksanaan penagihan, atau Keputusan yang digugat dan
dilampiri salinan dokumen yang digugat.
Apabila selama proses Gugatan penggugat meninggal dunia. Gugatan dapat
dilanjutkan oleh ahli warisnya, kuasa hukum dari ahli warisnya atau
pengampunya dalam hal penggugat pailit.
Apabila selama proses Gugatan, penggugat melakukan penggabungan,
peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi, permohonan dimaksud
dapat dilanjutkan oleh pihak yang menerima pertanggungjawaban karena
penggabungan, peleburan, pemecahan/pemekaran usaha, atau likuidasi 23
dimaksud.
Yang Dapat Diajukan Gugatan

a. pelaksanaan Surat Paksa, Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan,


atau Pengumuman Lelang;
b. keputusan pencegahan dalam rangka penagihan pajak;
c. keputusan yang berkaitan dengan pelaksanaan keputusan perpajakan,
selain yang ditetapkan dalam Pasal 25 ayat (1) dan Pasal 26;
d. penerbitan Surat Keputusan Pajak atau Surat Keputusan Keberatan
yang dalam penerbitannya tidak sesuai dengan prosedur atau tata cara
yang telah diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan
perpajakan.
24
Pencabutan Gugatan

▪ Terhadap Gugatan dapat diajukan surat pernyataan pencabutan


kepada Pengadilan Pajak.
▪ Gugatan yang dicabut dihapus dari daftar sengketa dengan:
▫ penetapan Ketua dalam hal surat pernyataan pencabutan
diajukan sebelum sidang;
▫ putusan Majelis/Hakim Tunggal melalui pemeriksaan dalam
hal surat pernyataan pencabutan diajukan setelah sidang atas
persetujuan tergugat.
▪ Gugatan yang telah dicabut melalui penetapan ketua atau putusan
Majelis/Hakim Tunggal tidak dapat diajukan kembali. 25
PENINJAUAN KEMBALI DALAM
SENGKETA PAJAK
Peninjauan Kembali

Apabila pihak yang bersangkutan tidak/belum puas dengan putusan


Pengadilan Pajak, maka pihak yang bersengketa dapat mengajukan
Peninjauan Kembali kepada Mahkamah Agung melalui Pengadilan
Pajak dan hanya dapat diajukan satu kali

27
 
Alasan-alasan Peninjauan Kembali

▪ Putusan Pengadilan Pajak didasarkan pada kebohongan atau tipu


muslihat;
▪ Terdapat bukti tertulis baru penting dan bersifat menentukan;
▪ Dikabulkan suatu hal yang tidak dituntut atau lebih dari yang
dituntut.
▪ Ada suatu bagian dari tuntutan belum diputus tanpa
dipertimbangkan sebab-sebabnya;
▪ Putusan nyata-nyata tidak sesuai dengan ketentuan perundang-
undangan yang berlaku.
28
Jangka Waktu Peninjauan Kembali

▪ Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan sebagaimana


dimaksud dalam angka 1 dan 2 diajukan paling lambat 3 bulan
sejak diketahuinya kebohongan atau tipu muslihat atau ditemukan
bukti tertulis baru;

▪ Permohonan Peninjauan Kembali dengan alasan sebagaimana


dimaksud dalam angka 3, 4, dan 5 diajukan paling lambat 3 bulan
sejak putusan dikirim oleh Pengadilan Pajak.
29
Thanks!
Any questions?

30

Anda mungkin juga menyukai