Anda di halaman 1dari 26

PAJAK DAERAH

KOTA MEDAN

Kelompok 1 :
Aulia alfatiha (07)
Hendiva Tri Nugraha
Karuun
PERANGKAT DAERAH PEMUNGUT DAN
PENGELOLA PDRD
REVOLUSI

Dasar Hukum :
Pasal 3 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah
Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 pada tanggal 20
Desember 2016 dan
Peraturan Gubernur Nomor 39 Tahun 2016 pada tanggal
27 Desember 2016
TUGAS DAN FUNGSI
BP2RD tetap menjalankan fungsi dan tugasnya seperti
Dispenda dimasa lalu, yakni menjadi penyelenggara
fungsi penunjang bidang keuangan pada sub bidang
Pengelolaan Pajak dan Restribusi Daerah.
Tugas dan fungsi BP2RD tidak lain adalah apa yang
telah dispenda jalankan. Bisa dikatakan, semua hal ini
hanya perbedaan visual nama dari institusinya yang
berevolusi wajah menjadi Badan Pengelolaan Pajak
dan Retribusi Daerah (BP2RD) Provinsi Sumatera
Utara.
FUNGSI
Menyiapkan bahan perumusan
perencanaan/program dan kebijaksanaan teknis
dibidang pendapatan
Menyelenggarakan pembinaan, program, pajak
kendaraan bermotor dan kendaraan diatas air,
pajak pengambilan dan pemanfaatan air bawah
tanah dan pajak bea balik nama kendaraan
bermotor, retribusi dan pendapatan lain-lain,
pengendalian dan pembinaan
Melaksanakan tugas-tugas yang terkait dengan
Pendapatan sesuai ketetapan Kepala Daerah
VISI DAN MISI

Visi
Menjadikan dinas pendapatan daerah yang profesional
dan berkualitas dalam pemberdayaan potensi daerah
menuju otonomi daerah yang maju dan mandiri
Misi

Untuk merealisasi visi, guna memberikan arah dan


tujuan yang fokus terhadap program kegiatan
pengelolaan sumber-sumber pendapatan daerah maka
ditetapkan misi sebagai berikut :
Meningkatkan kemandirian daerah dalam pembiayaan
penyelenggaraan Pemerintahan Umum dan Pembangunan
Meningkatkan kualitas pelayanan yang profesional
BUDAYA ORGANISASI
PRIMA PELAYANANNYA, LANCAR
PEMASUKANNYA, DAN AMAN UANGNYA
Senantiasa meningkatkan kapasitas
sumber daya aparatur, meningkatkan
kemampuan, keterampilan dan sikap
aparatur pemerintah dalam memberikan
pelayanan prima serta melakukan
inovasi-inovasi guna meningkatkan
kualitas layanan, yang pada akhirnya
meningkatkan Pendapatan Asli Daerah
(PAD) sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan masyarakat Sumatera
Utara.
- Dr. Sarmadan Hasibuan, SH, MM
Kepala Badan Pengelolaan Pajak dan
Retribusi Daerah
DAFTAR UPT YANG TERDAPAT DI DISPENDA
PROVINSI SUMATERA UTARA
UPTD / SAMSAT MEDAN UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT
UTARA GUNUNG SITOLI TAPANULI TENGAH
UPTD / SAMSAT MEDAN UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT NATAL
SELATAN SIBOLGA UPTD / SAMSAT
UPTD / SAMSAT BINJAI UPTD / SAMSAT GUNUNG TUA
UPTD / SAMSAT STABAT PADANG SIDEMPUAN UPTD / SAMSAT
UPTD / SAMSAT LUBUK UPTD / SAMSAT PERDAGANGAN
PAKAM PANYABUNGAN UPTD / SAMSAT
UPTD / SAMSAT TEBING UPTD / SAMSAT PANGURURAN
TINGGI TARUTUNG UPTD / SAMSAT SALAK
UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT TELUK
KABANJAHE TANJUNG BALAI DALAM
UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT UPT PENYULUHAN
SIDIKALANG PANGKALAN BRANDAN
UPTD / SAMSAT DOLOK
UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT KOTA SANGGUL
KISARAN PINANG
UPT PUSAT INFORMASI
UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT PENDAPATAN DAERAH
RANTAU PARAPAT SIBUHUAN
UPTD/ SAMSAT BALIGE
UPTD / SAMSAT UPTD / SAMSAT
PEMATANG SIANTAR SERDANG BEDAGAI
UPTD / SAMSAT LIMA UPTD / SAMSAT AEK
PULUH KANOPAN
Wilayah
kerja dari
Dinas
Pendapata
n Provinsi
Sumatera
Utara :
PERBANDINGAN

Perda Prov
PP No. 55
Sumut No 1
Tahun 2016
Tahun 2011
Dalam pasal 3 PP No. 55 Tahun 2016, disebutkan bahwa Pajak
Rokok merupakan pajak provinsi. Namun pada Perda pajak
rokok tidak termasuk di dialamnya.
Dalam pasal 8 PP No. 55 Tahun 2016, disebutkan

Dasar pengenaan Pajak untuk jenis Pajak yang dipungut


berdasarkan penetapan Kepala Daerah sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat (1) dan ayat (3) meliputi:
a. Nilai jual kendaraan bermotor untuk Pajak kendaraan
bermotor dan bea balik nama kendaraan bermotor;
Namun dalam Perda No. 1 Tahun 2011 disebutkan bahwa DPP
untuk PKB adalah perkalian dari NJKB dan Bobot tingkat
kerusakan jalan dan atau pencemaran lingkungan akibat
penggunaan Kendaraan Bermotor. (Pasal 6 ayat (1)b )
Dalam pasal 23 ayat (1) PP No. 55 Tahun 2016 disebutkan WP
dapat mengajukan keberatan atas SPPT, SKPD, SKPDKB,
SKPDKBT, SKPDLB, SKPDN, dan pemotongan atau
Pemungutan oleh pihak ketiga. Dalam Perda hanya SKPD atau
SPTD Pasal 54 ayat (1)
N Perda Prov Sumut No.1 PP No.55 Tahun 2016
o Tahun 2011
1 Pajak Rokok tidak termasuk Pajak rokok merupakan pajak
dalam pajak provinsi provinsi (pasal 3 ayat(2)
2 DPP untuk PKB adalah DPP untuk PKB adalah NJKB
perkalian dari NJKB dan Bobot
tingkat kerusakan jalan dan
atau pencemaran lingkungan
akibat penggunaan
Kendaraan Bermotor.
3 Dapat mengajukan keberatan Dapat mengajukan keberatan
atas penerbitan SPTD dan atas SPPT, SKPD, SKPDKB,
SKPD SKPDKBT, SKPDLB, SKPDN
dan pemotongan atau
Pemungutan oleh pihak ketiga.
RINGKASAN
PAJAK DAERAH
Jenis Pajak provinsi yang dipungut berdasarkan
penetapan Kepala Daerah terdiri atas:
a. Pajak kendaraan bermotor;
b. bea balik nama kendaraan bermotor; dan
c. Pajak air permukaan.

Jenis Pajak provinsi yang dibayar sendiri


berdasarkan penghitungan oleh Wajib Pajak
terdiri atas:
a. Pajak bahan bakar kendaraan bermotor; dan
b. Pajak rokok.
Jenis Pajak kabupaten/kota yang dipungut berdasarkan
penetapan Kepala Daerah terdiri atas:
a. Pajak reklame;
b. Pajak air tanah; dan
c. PBB-P2.

Jenis Pajak kabupaten/kota yang dibayar sendiri


berdasarkan penghitungan oleh Wajib Pajak terdiri
atas:
a. Pajak hotel;
b. Pajak restoran;
c. Pajak hiburan;
d. Pajak penerangan jalan;
e. Pajak mineral bukan logam dan batuan;
f. Pajak parkir;
g. Pajak sarang burung walet; dan
h. BPHTB.
Pajak Kendaraan Bea Balik Nama Pajak Bahan Bakar Pajak Air
Bermotor Kendaraan Brmotor Kendaraan Permukaan
Bermotor
SU OP atau badan yang OP atau badan yang dapat Konsumen Bahan orang pribadi
BJE memiliki dan/atau menerima penyerahan Bakar Kendaraan atau Badan yang
K menguasai Kendaraan Kendaraan Bermotor. Bermotor. melakukan
Bermotor. pemanfaatan Air
Permukaan.
OBJ Kepemilikan dan/atau Penyerahan kepemilikan Bahan bakar yang pengambilan
EK penguasaan Kendaraan Kendaraan Bermotor. disediakan atau dan/atau
bermotor. dianggap digunakan pemanfaatan Air
untuk kendaraan Permukaan.
bermotor
DP Nilai Jual Kendaraan Nilai Jual Kendaraan Nilai lual Bahan Nilai Perolehan
P Bermotor. Bermotor. Bakar Kendaraan Air Permukaan.
Dan Bermotor sebelum
Bobot tingkat kerusakan dikenakan PPN.
jalan dan atau
pencemaran lingkungan
akibat penggunaan
Kendaraan Bermotor.
TA Progresif sesuai dengan Progresif sesuai dengan 10% 10%
RIF jenis kendaraan dan jumlah jumlah penyerahan
kepemilikan
MA 12 bulan berturut-turut - 1 bulan kalender 1 bulan
SA terhitung mulai saat kalender
PAJ pendaftaran kendaraan
AK bermotor.
PERATURAN DAERAH PERATURAN DAERAH KOTA PERATURAN DAERAH
KOTA MEDAN NOMOR 5 MEDAN NOMOR 6 TAHUN 2011 PROVINSI SUMATERA UTARA
TAHUN 2011TENTANG TENTANG PAJAK AIR TANAH NOMOR 12 TAHUN 2013
PAJAK RESTORAN TENTANG PAJAK ROKOK
PROVINSI SUMATERA U?ARA

SUBJEK orang pribadi atau Badan orang pribadi atau Badan yang konsumen rokok.
yang membeli makanan melakukan pengambilan dan/atau
dan/atau minuman dari pemanfaatan Air Tanah.
restoran.

OBJEK pelayanan yang disediakan di pengambilan dan/atau pemanfaatan air konsumsi rokok.
restoran. tanah.

WAJIB orang pribadi atau Badan orang pribadi atau Badan yang pengusaha pabrik rokok I produsen
yang mengusahakan restoran melakukan pengambilan dan/atau dan importer rokok yang memiliki izin
pemanfaatan Air Tanah. Berupa Nomor Pokok Pengusaha
Barang Kena Cukai

DPP Jumlah pembayaran yang Nilai Perolehan Air Tanah. cukai yang ditetapkan oleh
diterima atau seharusnya Pemerintah terhadap rokok.
diterima restoran.

TARIF 10 % 20% 10%

HITUN mengalikan tarif pajak dengan mengalikan tarif sebagaimana dasar cara mengalihkan tarif pajakdasar
G dasar pengenaan pengenaan pajak pengenaan pajak
pajak

MASA 1 (satu) bulan kalender. 1 (satu) bulan kalender.


TATA CARA PEMUNGUTAN
PAJAK DAERAH
TATA CARA PEMBAYARAN

PKB harus dibayar sekaligus dimuka selama 12


bulan.
PKB dan BBN-KB harus dibayar pada saat
diterbitkannya SKPD, selambat-lambatnya 30 hari
sejak diterbitkan SKPD
PBB-KB harus dibayar pada saat penyerhaan Bahan
bakar
wajib pungut wajib membayarkan PBBKB, setiap
tanggal 15 bulan berikutnya
PAP harus dibayar selambat lambatnya 15 hari
sejak diterbitkan SKPD
Pengaturan lebih lanjut mengenai tata cara
pembayaran diatur dengan peraturan gubernur

PENAGIHAN
30 (tiga puluh) hari setelah SKPD diterbitkan pajak yang
terutang tidak atau kurang dibayar ditagih dengan STPD.
14 (empat belas) hari setelah STPD diterbitkan Surat
Peringatan pertama.
21 (dua puluh satu) hari setelah Surat Peringatan peftama
diterbitkan Surat Peringatan kedua.
Pajak yang terutang berdasarkan SKPD, SKPDKB,
SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat
Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang Udak
atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya
dapat ditagih dengan Surat Paksa.
Penagihan pajak dengan Surat Paksa dilaksanakan
berdasarkan peraturan perUndang-Undangan.
BANDING DAN KEBERATAN

Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan


kepada Gubernur atau Kepala Dinas atas
penerbitan SKPD atau STPD.
Permohonan keberabn sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diajukan secara teftulis dalam
bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan
yang jelas paling lama 3 (tiga) bulan sejak
tanggal SKPD, at:u STPD yang diterima Wajib
Paja[ kecuali apabila Wajib PaJak dapat
menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak
dapat dipenuhi karena keadaan diluar
kekuasaannya.
Keberatan dapat diajukan apabila Wajib
Pajak telah membayar paling sedikit
sejumlah yang telah disetujui Wajib Pajak.
Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan
sebagaimana dimaksud ayat (3) tidak
dianggap sebagai surat keberatan sehingga
tidak dipertimbangkan.
Tanda penerimaan surat keberatan yang diberikan
oleh Gubernur atau Kepala Dinas atau tanda
pengiriman surat keberatan melalui surat pos tercatat
sebagai tanda buKi penerimaan surat keberatan.
Gubemur atau Kepala Dinas dalam jangka waktu
paling lama 12 (dua belas) bulan sejak bnggal surat
keberatan diterima, harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan.
Keputusan Gubemur atau Kepala Dinas atas
keberatan dapat berupa menerima seluruhnya,
sebagian, menolak atau menambah besamya pajak
yang terutang.
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) telah lewat dan Gubernur atau Kepala Dinas
tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang
diajukan tersebut dianggap dikabulkan.
Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan banding
hanya kepada Pengadilan Pajak terhadap keputusan
mengenai keberatan yang ditetapkan oleh Gubemur atau
Kepala Dinas.
Permohonan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia, dengan
alasan yang jelas, dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak
keputusan diterima, dan dilampiri salinan dari surat
Keputusan tersebut.
Pengajuan permohonan banding menangguhkan kewajiban
membayar pajak sampai dengan 1 (satu) bulan sejak
tanggal penerbitan Putusan Banding.
Apabila pengajuan keberatan atau permohonan banding
dikabulkan sebagian atau seluruhnya, kelebihan
pembayaran pajak dikembalikan dengan ditambah imbalan
bunga sebesar 2 olo (dua persen) sebulan, untuk jangka
waKu paling lama 24 (dua puluh empat) bulan.
Imbalan bunga sebagaimana dimaksud pada ayat 1 (satu)
dihitung sejak bulan pelunasan sampai dengan diterbitkan
SKPDLB
Dalam hal keberatan Wajib Pajak ditolak atau dikabulkan
sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administraUf berupa
denda sebesar 50o/o (lima puluh persen) dari jumlah pajak
berdasarkan keputusan keberatan dikurangi dengan pajak
yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan.
Dalam hal Wajib Pajak mengajukan permohonan banding,
sanksi administratif berupa denda sebesar 50o/o (lima
puluh persen) sebagaimana dimaksud pada ayat (3) tidak
dikenakan.
Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan
sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa
denda sebesar 100o/o (seratus persen) dari jumlah pajak
berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan
pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan
keberatan.
PEMBETULAN, PEM BATA LAN, PENGURANGAN
KETETAPA N, DAN PENGHAPUSAN ATAU
PENGURANGAN SANKSI ADMINISTRATIF
Atas permohonan Wajib Pajak atau karena jabatannya, Gubernur atau
Kepala Dinas dapat membetulkan SKPD dan STPD yang dalam
penerbitannya terdapat kesalahan tulis dan/atau kesalahan hitung
dan/atau kekeliruan penerapan ketentuan tertentu dalam peraturan
perUndang-Undangan perpajakan daerah.
Gubernur atau Kepala Dinas karena jabatan dapat :
a. mengurangkan atau menghapuskan sanksi administrasi berupa kenaikan dan bunga
pajak yang terubng menurut peraturan perUndang-Undangan perpajakan daerah,
dalam hal sanksi tersebut dikarenakan kekhilafan Wajib Pajak atau bukan karena
kesalahannya ;
b. Mengurangkan atau membatalkan SKPD dan STPD ;
c. Membatalkan ketetapan Pajak yang dilaksanakan atau diterbitkan tidak sesuai
dengan tata cara yang ditentukan ;
d, Mengurangkan ketetapan Pajak terutang berdasarkan pertimbangan kemampuan
membayar Wajib Pajak atau kondisi tertentu Objek Pajak.
Tata Cara pembatalan atau pengurangan Ketetapan Pajak dan
pengurangan atau penghapusan sanksi administrasi sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) diatur oleh Gubernur.
THANK
YOU

Anda mungkin juga menyukai