Anda di halaman 1dari 19

OM SWASTYASTU

Semoga Kita Sehat


Selalu
Kelompok 5

01 I Dewa Gede Dalem Praja Dhita (1907531135)

02 I Made Dwipayana Yasa (1907531140)

03 I Wayan Ananta Darma Darminta (1907531149)


PENAGIHAN PAJAK
01 SURAT PERINGATAN 06 PENAGIHAN SEKETIKA DAN
SEKALIGUS

02 SURAT PAKSA 07 PENCEGAHAN PENYANDERAAN DAN


GUGATAN
03 PENYITAAN 08 ANGSURAN DAN
PENUNDAAN
PEMBAYARAN PAJAK
04 PELELANGAN 09 PEBGHAPUSAN PIUTANG
PAJAK

05 HAK MENDAHULU PAJAK


SURAT PERINGATAN
Surat teguran, surat peringatan, atau
surat lain yang sejenis adalah surat yang
diterbitkan oleh pejabat untuk menegur
atau memperingatkan wajib pajak untuk
melunasi utang pajaknya. Surat teguran
biasanya disampaikan secara langsung
oleh juru sita meskipun menurut
ketentuan dapat dikirim melalui Pos atau
jasa ekspedisi.
Surat teguran ini diterbitkan setelah
tujuh hari lewat dari saat jatuh tempo
pembayaran.
SURAT
Dalam Pasal 7 ayat 2 disebutkan
PAKSA bahwa surat paksa sekurang-
kurangnya harus memuat:
1. Nama Wajib Pajak atau nama
Pengertian surat paksa telah diatur dalam Wajib Pajak dan Penanggung
Pasal 1 angka 12 Undang-undang no. 19 tahun
Pajak
2000 tentang Penagihan Pajak Dengan Surat
Paksa yang berbunyi: Surat paksa adalah surat 2. Dasar penagihan
perintah membayar utang pajak dan biaya 3. Besarnya utang pajak
penagihan pajak
4. Perintah untuk membayar
Dari pengertian di atas maka dapat .
disimpulkan bahwa surat paksa adalah surat
perintah membayar utang pajak dan biaya
penagihan pajak yang diterbitkan apabila Wajib
Pajak tidak melunasi utang pajaknya sampai
dengan tanggal jatuh tempo.
Penyebab Penerbitan
Surat Paksa

1. Penanggung pajak tidak melunasi


Karakteristik utang pajak dan kepadanya telah
diterbitkan surat teguran atau
Surat Paksa surat peringatan atau surat lain
1. Surat paksa langsung dapat yang sejenis
digunakan tanpa bantuan putusan 2. Terhadap penanggung pajak telah
peradilan dan tidak dapat dilaksanakan penagihan seketika
digunakan untuk mengajukan dan sekaligus
banding 3. Penanggung pajak tidak
2. Mempunyai kedudukan hukum memenuhi ketentuan
yangsama dengan grosse akte, sebagaimana tercantum dalam
yaitu putusan peradilan perdata keputusan persetujuan angsuran
yang telah mempunyai kekuatan atau penundaan pembayaran
hukum tetap pajak.
3. Mempunyai fungsi ganda yaitu
menagih pajak dan biaya
penagihannya
4. Dapat dilanjutkan dengan tindakan
penagihan penyanderaan
Pemberitahuan Surat Paksa
Terhadap Orang Pribadi Terhadap Badan Usaha
1. Penanggung pajak
1. Pengurus, kepala perwakilan,
2. Orang dewasa yang tinggal bersama ataupun
kepala cabang, penanggung jawab,
bekerja di tempat usaha penanggung pajak,
pemilik modal
apabila penanggung pajak yang bersangkutan
2. Pegawai tetap di tempat kedudukan
tidak dapat dijumpai
atau tempat usaha badan, apabila
3. Salah satu ahli waris atau pelaksana wasiat
Jurusita Pajak tidak dapat
atau yang mengurus harta peninggalannya
menjumpai salah seorang.
apabila Wajib Pajak telah meninggal dunia
dan harta warisan belum dibagi
4. Para ahli waris, apabila Wajib Pajak telah
meninggal dunia dan harta warisan telah
dibagi
Penyitaan
Penyitaan adalah tindakan Juru Sita
Pajak untuk menguasai barang
Penanggung Pajak, guna dijadikan
jaminan untuk melunasi utang pajak Barang yang dapat Disita
menurut peraturan perundang- 1. Barang bergerak termasuk mobil,
undangan. Apabila utang pajak tidak perhiasan, uang tunai, dan deposito
dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam berjangka, tabungan, saldo rekening
koran, giro, atau bentuk lainnya yang
setelah Surat Paksa diberitahukan
dipersamakan dengan itu, obligasi
maka pejabat terkait akan menerbitkan saham, atau surat berharga lainnya,
Surat Perintah Melaksanakan piutang, dan penyertaan modal pada
Penyitaan. Penyitaan dilakukan oleh perusahaan lain; dan atau
Juru Sita Pajak yang disaksikan 2. Barang tidak bergerak termasuk
sekurang-kurangnya oleh 2 orang yang tanah, bangunan, dan kapal dengan
telah dewasa dan merupakan warga isi kotor tertentu.
negara Indonesia yang telah dikenal
dan dipercaya oleh Juru Sita Pajak.
Pengecualian Penyitaan Barang
pakaian dan tempat tidur beserta buku-buku yang bertalian dengan jabatan
perlengkapannya yang digunakan oleh 1 4 atau pekerjaan Penanggung Pajak alat-
Penanggung Pajak dan keluarga yang alat yang dipergunakan untuk pendidikan,
menjadi tanggungannya kebudayaan dan keilmuan

persediaan makanan dan


minuman untuk keperluan peralatan dalam keadaan jalan yang masih
satu bulan beserta peralatan 2 5 digunakan untuk melaksanakan pekerjaan
memasak yang berada di atau usaha sehari-hari dengan jumlah
seluruhnya tidak lebih dari Rp
rumah.
20.000.000,00

perlengkapan peralatan penyandang cacat yang


Penanggung Pajak yang 3 digunakan oleh Penanggung Pajak
6 dan keluarga yang menjadi
bersifat dinas yang
tanggungannya
diperoleh dari negara
Pencabutan Sita
1. Pencabutan sita dilaksanakan apabila
Penanggung Pajak telah melunasi biaya
Penyitaan penagihan pajak dan utang pajak atau
Tambahan berdasarkan putusan pengadilan atau
Penyitaan tambahan dapat putusan badan peradilan pajak atau
dilaksanakan apabila : ditetapkan lain dengan Keputusan
1. Nilai barang yang disita Menteri atau Keputusan Kepala Daerah
sebagaimana dimaksud 2. Pencabutan sita sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 14 ayat (1) dalam ayat (1) dilaksanakan
nilainya tidak cukup untuk berdasarkan Surat Pencabutan Sita
melunasi biaya penagihan yang diterbitkan oleh Pejabat.
pajak dan utang pajak; atau 3. Dalam hal penyitaan dilaksanakan
2. Hasil lelang barang yang terhadap barang yang kepemilikannya
telah disita tidak cukup terdaftar, tindasan Surat Pencabutan
untuk melunasi biaya Sita disampaikan kepada instansi
penagihan pajak dan utang tempat barang tersebut terdaftar
pajak.
Pelelangan
Lelang adalah setiap penjualan barang di muka
umum dengan cara penawaran harga secara lisan dan
tertulis melalui usaha pengumpulan peminat atau calon
pembeli. Apabila Wajib Pajak atau penanggung pajak
tidak melunasi kewajiban perpajakannya dan fiskus telah
melakukan segala upaya hukum agar Wajib Pajak atau
penanggung pajak melunasi kewajiban perpajakannya
dengan jalan menyampaikan Surat Teguran, Surat Paksa
dan melakukan penyitaan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku, maka barang-barang milik Wajib Pajak atau
penanggung pajak dapat dilelang oleh Kantor Lelang
Negara. Hal ini dapat terjadi bila dalam waktu 14 hari
setelah tindakan penyitaan, utang pajak belum juga
dilunasi. Pasal 2 Peraturan Pemerintah No. 136 Tahun
2000 secara tegas menyebutkan adanya objek sita yang
tidak dapat dilelang, yaitu uang tunai, surat berharga,
dan barang yang mudah rusak atau cepat busuk.
Hak Mendahulu Utang Pajak
Apabila Wajib Pajak/ Penanggung Pajak pada saat yang sama di samping
mempunyai utang-utang pribadi (perdata), juga mempunyai utang terhadap
Negara (fiskus), di mana harta kekayaan dari Wajib Pajak / Penanggung Pajak
tidak mencukupi untuk melunasi semua utang-utangnya, maka negara
memiliki hak mendahului atas tagihan pajak tersebut sesuai dengan bunyi
Pasal 21 Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983, dan Undang-Undang Nomor
9 Tahun 1994. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 2000 tentang KUP sebagai
berikut :

1. Negara mempunyai hak mendahulu untuk tagihan pajak atas barang-barang milik
penanggung pajak.
2. Hak mendahulu dimaksud meliputi pokok pajak sanksi administrasi berupa bunga, denda,
kenaikan , dan biaya penagihan pajak.
3. Hak mendahulu untuk tagihan pajak melebihi segala hak-hak mendahulu lainnya, kecuali
tehadap:
a) Biaya perkara yang semata-mata disebabkan suatu penghukuman untuk melelang
suatu barang bergerak dan atau barang tidak bergerak.
b) Biaya yang telah dikeluarkan untuk menyelamatkan barang dimaksud.
c) Biaya perkara, yang semata-mata disebabkan pelelangan dan penyelesaian suatu
warisan.
Penagihan Seketika dan Sekaligus

Penagihan seketika adalah penagihan pajak


yang dilakukan oleh fiskus atau juru sita pajak
kepada wajib pajak tanpa menunggu tanggal jatuh
tempo pembayaran pajak. Penagihan sekaligus
merupakan penagihan yang mencakup seluruh
utang pajak dari semua jenis pajak dan tahun pajak.

Tujuannya penagihan jenis ini adalah untuk


mencegah terjadinya utang pajak yang tidak bisa
ditagih. Jika saat dilakukan penagihan seketika dan
sekaligus wajib pajak belum membayar, maka juru
sita pajak akan menunggu hingga tanggal jatuh
tempo.
Penagihan Seketika dan Sekaligus

Tata cara peneribitan Surat Perintah


Penagihan Seketika dan Sekaligus diautr
dalam Peraturan Menteri Keuangan
Nomor 24/PMK.03/2008 :
1. Sebelum tanggal jatuh tempo
pembayaran
2. Tanpa didahului surat teguran
3. Sebelum jangka waktu 21 hari sejak
surat teguran itu diterbitkan.
4. Sebelum diterbitkannya surat paksa.
Pencegahan, Penyanderaan dan Gugatan
Pencegahan Penyanderaan Gugatan

Pencegahan adalah larangan Penyanderaan merupakan


Gugatan merupakan upaya
yang bersifat sementara pengekangan untuk
hukum terhadap pelaksanaan
terhadap penanggung pajak sementara waktu kebebasan
penagihan pajak dan
tertentu untuk keluar dari pajak dengan menempatkan
kepemilikan barang yang diatur
wilayah Republik Indonesia di temapt tertentu.
dalam peraturan perundang-
berdasarkan alasan tertentu Penyanderaan dilakukan atas
undangan. Gugatan dapat
sesuai dengan ketentuan dua syarat yang sama dengan
berupa gugatan atas
peraturan perundang- syarat pencegahan, yaitu
pelaksanaan SP, sita, lelang,
undangan. syarat kuantitatif dan syarat
dan penyanderaan.
kualitatif.
Syarat Pencegahan Pajak : Syarat Penyanderaan Pajak :
Pencegahan dapat dikenakan, jika Wajib Pajak Penyanderaan dapat dikenakan, jika Wajib
memenuhi dua syarat, yaitu : Pajak memenuhi dua syarat, yaitu :
1. Syarat kuantitatif, yaitu jika penanggung 1. Syarat kuantitatif, yaitu jika penanggung
pajak memiliki utang pajak sekurang- pajak memiliki utang pajak sekurang-
kurangnya Rp100.000.000,00 (seratus juta kurangnya Rp100.000.000,00 (seratus juta
rupiah). rupiah).
2. Syarat kualitatif, yaitu syarat mengenai 2. Syarat kualitatif, yaitu syarat mengenai
diragukannya itikad baik penanggung diragukannya itikad baik penanggung
pajak yang bersangkutan dalam melunasi pajak yang bersangkutan dalam melunasi
utang pajaknya. utang pajaknya.
Angsuran dan Penundaan Pembayaran Pajak
Wajib Pajak yang mengalami kesulitan Syarat-syarat Permohonan
likuiditas atau keadaan di luar Mengangsur/Menunda :
kekuasaannya, dapat memberikan 1. Dapat diajukan sebelum jatuh tempo
permohonan mengangsur atau pembayaran dengan disertai alasan
menunda pembayaran pajaknya sesuai dan jumlah yang akan
dengan Pasal 9 ayat (4) UU KUP. diangsur/ditunda. Namun, dapat
Angsuran atau penundaan tersebut diajukan setelah jatuh tempo
pembayaran apabila terjadi keadaan
dapat juga muncul karena pajak
diluar kekuasaan, seperti sakit keras.
terutang bertambah karena adanya 2. Menggunakan formulir Surat
ketetapan, seperti : STP, SKPKB, Permohonan Angsuran/Penundaan
SKPKBT, Surat Keputusan Pembetulan, Pembayaran (KP. Rikpa.4.1) dengan
Surat Keputusan Keberatan, dan bukti tanda terima.
Putusan Banding 3. Wajib Pajak harus memberikan
jaminan, misalnya bank garansi,
perhiasaan,sertifikat tanah, dan lain-
lain. Namun, apabila kepala KPP
mengangap tidak perlu jaminan, maka
permohonan tetap akan diproses.
Penghapusan Piutang Pajak
Piutang pajak dapat dihapuskan
dari administrasi kantor pajak
karena tidak dapat atau tidak
mungkin ditagih lagi dengan
beberapa alasan. Piutang pajak
yang dapat dihapuskan adalah
piutang pajak pribadi atau badan
dari jenis PPh maupun dari PPN
Penghapusan Piutang Pajak
Dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 68/PMK.03/2012 dalam pasal
1 menyebutkan piutang pajak untuk Wajib Pajak pribadi tidak dapat ditagih
lagi, karena :
1. Wajib Pajak pribadi atau penanggung pajak meninggal dunia dan
tidak memiliki harta warisan atau kekayaan.
2. Wajib pajak atau penanggung pajak tidak dapat ditemukan.
3. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah kadaluarsa.
4. Dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan.
5. Kondisi tertentu seperti adanya perubahan kebijakan atau
pertimbangan dari menteri keuangan.

Sedangkan untuk Wajib Pajak badan, piutang pajak tidak dapat ditagih
lagi, karena :
6. Wajib Pajak bubar, atau pailit dan penanggung pajak tidak ditemukan.
7. Hak untuk melakukan penagihan pajak sudah kadaluarsa.
8. Dokumen sebagai dasar penagihan pajak tidak ditemukan.
9. Kondisi tertentu seperti adanya perubahan kebijakan atau
pertimbangan dari menteri keuangan.
TERIMAKASI
Have a nice day all :)

Anda mungkin juga menyukai