Anda di halaman 1dari 10

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Akuntansi Keuangan I (EKA 218 A2)


Dosen Pengampu : Dr. Drs. I Made Sadha Suardikha, SE., M.Si, Ak., CA

Oleh :
(21) Sella Lolita ( )
1907531134

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
1. Buat Gambar yang mengilustrasikan hirarki (urutan) sifat kualitas informasi akuntansi
yang saudara pahami dan jelaskan Gambar tersebut!

Karakteristik kualitas laporan keuangan menurut SFAC No.2


1) Decision Maker and Their Characteristics
Karakteristik Pembuat keputusan :
1. Menetapkan laporan keuangan mana yang berguna, penetapan tersebut
dipengaruhi oleh beberapa faktor, metoda keputusan yang dipakai,
2. Metoda pengambilan keputusan yang dipakai
3. Informasi yang telah dimiliki atau didapat dari sumber lain
4. Kapasitas pembuat keputusan dalam mengolah informasi.
2) Constraint
Dalam menyediakan laporan keuangan yang berguna harus dipertimbangkan 2
batasan (constraint) yaitu :
1. Cost – Benefit (Pervasive Constraint)
Cost dalam menyediakan laporan keuangan harus ditimbang dengan benefit
yang di dapat dari menggunakan laporan tersebut.
AICPA Special Committee membuat batasan untuk membatasi biaya pelaporan
1. Laporan harus tidak memuat informasi diluar kemampuan manajemen atau
yang mana manajemen bukan sumber terbaik dari laporan tersebut, sebagai
contoh laporan mengenai competitor.
2. Manajemen harus tidak diminta untuk melaporkan informasi yang secara
signifikan akan merugikan posisi kompetisi perusahaan
3. Manajemen harus tidak diminta untuk menyediakan forecasted financial
statements, manajemen hanya menyediakan informasi yang membantu user
meramalkan sendiri kondisi keuangan perusahaan di masa dating.
4. Manajemen hanya dibutuhkan melaporkan informasi yang diketahuinya, ini
berarti manajemen tidak berkewajiban mengumpulkan informasi yang tidak
dipunyai, dibutuhkan, dalam menjalankan bisnis.
5. Beberapa elemen dari laporan keuangan harus dilaporkan apabila user dan
manajemen setuju untuk dilaporkan – sebuah konsep flexible reporting
6. Perusahaan tidak diharuskan untuk melaporkan laporan forward-looking,
kecuali ada sesuatu faktor aturan yang memaksa perusahaan membuatnya.
2. Materiality (Threshold for Recognition)
Batasan materiality berhubungan dengan pengaruh sebuah item dalam operasi
keuangan sebuah perusahaan. Materiality adalah suatu faktor yang dapat
mengubah keputusan.
3) Relevance
Laporan keuangan bias disebut relevan bila :
a. Dapat memberikan gambaran masa lalu (Feedback Value)
b. Dapat memberikan gambaran masa depan (Predictive Value)
c. Tepat waktu (Timeliness)
4) Reliability : Reliabilitas laporan keuangan disebut reliabel jika dapat diverifikasi,
representational faithfulness, dan neutral
5) Neutrality : Laporan keuangan bersifat netral, contohnya laporan keuangan untuk
intern dan laporan keuangan untuk pajak seharusnya netral (sama)
6) Verifiability : Laporan keuangan harus bias diverifikasi oleh metoda akuntansi lain
dan hasilnya sama
7) Representational Faithfulness : Laporan keuangan harus dapat dipercaya, angka dan
penjelasan yang dilaporkan adalah apa yang memang terjadi.
8) Comparability : Laporan keuangan akan lebih bernilai apabila bisa dibandingkan
dengan industri yang sejenis

Karakteristik kualitatif laporan keuangan berguna dalam meyakinkan bahwa informasi


keuangan adalah bermanfaat dalam pengambilan keputusan ekonomi (FASB 1980).
Diperlukan atribut atau kualitas bahwa informasi keuangan seharusnya memiliki karakteristik
kualitatif utama yaitu relevan dan reliabel. Materialitas terkait dalam kualitas relevan.
Karakteristik kedua mencakup komparabilitas, konsistensi dan ketepat-waktuan. 
Kualitas primer dari informasi yang berguna dalam pengambilan keputusan ekonomi
adalah nilai relevan (relevance) dan reliabilitas (reliability). Kandungan kualitas primer
kegunaan-keputusan informasi akuntansi meliputi komponen-komponen kandungan dari nilai
relevan, yaitu ketepatwaktuan (timeliness), nilai umpan balik (feed-back value) dan nilai
prediktif (predictive-value). Dan komponen-komponen kandungan reliabilitas, yaitu
penggambaran yang senyatanya (representational faithfullness), netralitas (neutrality) dan
dapat diperiksa (verifiability). Selain itu juga terdapat kualitas sekunder, sebagai penghubung
antara kualitas primer, yaitu komparabilitas (comparability) dan taat asas (consistency).
Pernyataan FASB memandang pengungkapan informasi dalam pelaporan keuangan
itu adalah untuk menggambarkan pengakuan komponen-komponen dan menyajikan
pengukurannya. Tujuan pengungkapan laporan keuangan adalah untuk menyajikan informasi
yang membantu investor  dan kreditur dalam memperhitungkan resiko dan potensi serta
mengijinkannya untuk membandingkan dalam maupun antar periode tahun. Selain itu adalah
untuk menyajikan informasi mendatang mengenai arus kas masuk dan arus kas keluar dan
membantu investor memperhitungkan tingkat kembalian atas investasinya.
Dalam  SFAC No. 1, peranan pelaporan keuangan dipandang sebagai
pembantu investor, kreditur dan pemakai lain dalam menelaah kualitas informasi yang
berguna dalam pengambilan keputusan bisnis, pertanggung-jawaban manajerial dan adanya
sifat ketidak-pastian dari arus kas bersih perusahaan.
FASB menyatakan bahwa relevan dan reliabilitas adalah dua kualitas utama yang
membuat informasi akuntansi itu berguna dalam pengambilan keputusan. Relevan
diklasifikasikan sebagai kapasitas dari informasi untuk membuat suatu perbedaan dalam
pembuatan keputusan pemakai. Reliabilitas didefinisikan sebagai kualitas pemberian jaminan
bahwa informasi secara rasional bebas dari kesalahan dan bias dan mewakili apa yang akan
digambarkan.
2. PT. RINJUSSAR, Denpasar bergerak dalam bidang perdagangan menerapkan sistem
dana kas kecil. Setiap hari sabtu dana kas kecil diisi kembali menjadi Rp
3.000.000,00. Metode pencatatan dana kas kecil yang dianut adalah metode dana
tetap. Data pengeluaran kas kecil untuk seminggu yang berakhir tanggal 26
Desember 2019 dan 2 Januari 2020 adalah sebagai berikut :
MINGGU
YANG
MINGGU YANG
BERAKHIR 2
BERAKHIR 26
URAIAN 31 DESEMBER JANUARI 2020
DESEMBER 2019
2019
(Rp)
(Rp)
(Rp)
Ongkos angkut
pembelian barang
190.000,00 490.600,00 660.400,00
Biaya Reparasi
- 280.800,00 280.800,00
Rekening air
- 110.200,00 110.200,00
Bahan pembantu untuk
kantor
450.200,00 80.000,00 640.000,00
Biaya iklan
670.200,00 - -
1.310.400,00 970.600,00 1.700.400,00

Untuk tahun 2019 pengisian kembali kas kecil dilakukan pada hari Sabtu
tanggal 26 Desember 2019.

Diminta:

Buatlah jurnal-jurnal yang diperlukan dari data tersebut di atas!

Jawab :

PT RINJUSSAR
Jurnal Umum
Periode Desember 2019X
XTanggal Keterangan Debit Kredit
26/12/2019 Dana Kas Kecil Rp
2.000.000,00
Kas Rp
2.000.000,00
(Mencatat pengisian kembali kas kecil)
26/12/2019 Tidak dijurnal
Tidak dijurnal
Tidak dijurnal
31/12/2019 Ongkos angkut pembelian barang Rp
490.600,00
Biaya Reparasi Rp
280.800,00
Rekening air Rp
110.200,00
Bahan pembantu untuk kantor Rp
80.000,00
Kas Rp
961.600,00
(Mencatat pengisian kembali kas kecil)

PT RINJUSSAR
JURNAL PENYESUAIAN KAS KECIL
Periode Kas Rp 961.600,00
Desember
2019X31/1
2/2019
Ongkos angkut pembelian barang Rp 490.600,00
Biaya Reparasi Rp 280.800,00
Rekening air Rp 110.200,00
Bahan pembantu untuk kantor Rp 80.000,00

PT RINJUSSAR

Jurnal Umum
Periode Dana Kas Kecil Rp 2.000.000,00
Januari
2020X02/0
1/2020
Kas Rp
2.000.000,00
02/01/202 Ongkos angkut pembelian barang Rp 660.400,00
0
Biaya Reparasi Rp 280.800,00
Rekening air Rp 110.200,00
Bahan pembantu untuk kantor Rp 640.000,00
Kas Rp
1.691.400,00

3. PT. MAARJUSRIN, di Denpasar mempunyai data yang berkaitan dengan akun Piutang
Dagang selama tahun 2019, sebagai berikut:
A. Analisis umur piutang pada tanggal 31 Desember sebagai berikut:

No Umur Piutang Dagang Saldo Piutang Dagang % Kerugian


.
1 Di bawah 30 hari Rp 35.200.000.000 1%

2 31- 60 hari - 30.400.000.000 3%


- 8.200.000.000
3 62 – 120 hari 5%
- 6.000.000.000
4 Lebih dari 120 hari Rp 1.000.000.000=100%

Sisanya =75%
Rp 79.840.000.000

B. Dua kejadian diposting ke akun Piutang Dagang selama tahun 2019, yaitu:

a. Debit pada tanggal 31 Desember 2019 dengan kredit Cadangan Kerugian Piutang
Dagang.

b. Kredit sebesar Rp 500.000.000 tanggal 27 Desember 2019 karena seorang


langganan pailit. Jumlah ini termasuk dalam kelompok saldo dengan umur 61 –
120 hari.
C. Akun Cadangan Kerugian Piutang Dagang sebagai berikut:

CADANGAN KERUGIAN PIUTUANG DAGANG

Sept 27 Penghapusan Jan 1 Saldo Rp


1.600.500.000
Piutang Rp 500.000.000
Des 31 5% dari

Rp 79.840.000.000 Rp 3.900.920.000

D. Dalam saldo dengan kelompok umur 31- 60 hari terdapat satu langganan dengan saldo
kredit sebesar Rp 900.800.000 yang merupakan uang muka kontrak penjualan.

Diminta:

a. Buatlah Jurnal koreksi yang perlu dengan anggapan pembukuan tahun 2019 belum
ditutup.
b. Buatlah Jurnal Penyesuaian yang perlu dengan anggapan pembukuan tahun 2019
sudah ditutup.

Jawab :
XPT MAARJUSRIN
Taksiran Kerugian Piutang 31 Desember 2005
Umur Saldo Piutang % Kerugian Taksiran kerugian
piutang
Dibawah 30 hari Rp 1% Rp
35.200.000.000 352.000.000
31-60 hari Rp 3% Rp
30.400.000.000 912.000.000
61-120 hari Rp 5% Rp
8.200.000.000 410.000.000
Lebih dari 120 Rp Rp 100 Rp
hari 6.000.000.000 1.000.000.000 % 1.000.000.000
    Sisanya 75% Rp
3.750.000.000
  Rp     Rp
79.800.000.000 6.424.000.000
CADANGAN KERUGIAN PIUTANG
Sept.27 Penghapusan Rp 500.000.000 Jan. 1 Saldo Rp 165.000.000.000
piutang
    Des. 31 5% dari Rp Rp 3.992.000.000
79.840.000.000
X
a. Kesalahan pencatatan kerugian piutang pada tanggal 31 Desember, dimana piutang dicatat
sebesar 5% dari Rp 79.840.000.000. Padahal seharusnya cadangan kerugian piutang
sebesar Rp 6.426.000.000 seperti yang terlihat pada kolom jumlah taksiran kerugian
piutang. Pencatatannya dilakukan dengan mengurangkan taksiran kerugian piutang sebesar
Rp 6.426.000.000 dengan saldo cadangan kerugian piutang Rp 165.000.000.000 dan
didapat hasil Rp 158.574.000.000

XTanggal Keterangan Debet Kredit


2019      
Cadangan kerugian Rp 3.992.000.000  
Des. 31
piutang
  Kerugian piutang   Rp
3.992.000.000
  (menghapus cadangan kerugian piutang yang salah)  
 

  Kerugian piutang Rp 158.574.000.000  


  Cadangan kerugian   Rp
piutang 158.574.000.000
  (mencatat cadangan kerugian piutang yang benar)  
 

2. Pada kelompok piutang berumur 31 - 60 hari dikatakan terdapat saldo kredit sebesar Rp
980.000.000 yang merupakan uang muka kontrak penjualan. Ini berarti ada kesalahan
pencatatan piutang yang telah dibayar yang diperhitungkan ke dalam taksiran piutang tak
tertagih
XTanggal Keterangan Debet Kredit
2005 Cadangan kerugian Rp  
Des. 31 piutang 980.000.000
  Kerugian piutang Rp
980.000.000
  (penghapusan cadangan kerugian piutang yang telah  
dilunasi)

  Kas Rp  
980.000.000
  Piutang Rp
980.000.000
  (mencatat piutang yang    
telah dilunasi)

Anda mungkin juga menyukai