Dosen Pengampu:
Dr. Ida Bagus Putra Astika, SE, M.Si., Ak. CA
KELOMPOK 13 :
2. Ruang Lingkup
Pengungkapan yang disyaratkan dalam pernyataan ini tidak disyaratkan untuk hal
sebagai berikut :
a) Transaksi pembayaran berbasis saham dalam ruang lingkup PSAK 53: Pembayaran
Berbasis Saham;
b) Transaksi sewa dalam ruang lingkup PSAK 30: Sewa; dan
c) Pengukuran yang memiliki beberapa keserupaan dengan nilai wajar tetapi bukan
merupakan nilai wajar, seperti nilai realisasi neto (net realisable value) dalam PSAK
14: Persediaan atau nilai pakai (value in use) dalam PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
Pengungkapan tidak diterapkan atas:
a) Aset program yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan PSAK 24: Imbalan Kerja;
b) Investasi program manfaat purnakarya yang diukur pada nilai wajar sesuai dengan
PSAK 18: Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya; dan
c) Aset yang jumlah terpulihkannya adalah nilai wajar setelah dikurangi biaya
pelepasan sesuai dengan PSAK 48: Penurunan Nilai Aset
3. Pengukuran
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi penjualan aset atau
pengalihan liabilitas terjadi di pasar utama (principal market) atau pasar yang paling
menguntungkan (most advantageous market). Pasar utama merupakan pasar dengan
volume dan tingkat aktivitas terbesar untuk aset atau liabilitas. Sedang pasar yang paling
menguntungkan adalah pasar yang memaksimalkan jumlah yang akan diterima untuk
menjual aset atau meminimalkan jumlah yang akan dibayar untuk mengalihkan liabilitas
setelah memperhitungkan biaya transaksi dan biaya transportasi. Oleh karena itu, dalam
pengukuran nilai wajar entitas harus memiliki akses ke pasar utama atau pasar yang
paling menguntungkan pada tanggal pengukuran, meskipun entitas juga tidak perlu untuk
dapat menjual aset atau mengalihkan liabilitas.
3.1 Aset atau Liabilitas
Pengukuran nilai wajar adalah untuk aset atau liabilitas tertentu. Oleh karena
itu, ketika mengukur nilai wajar entitas memperhitungkan karakteristik aset atau
liabilitas jika pelaku pasar akan memperhitungkan karakteristik tersebut ketika
menentukan harga aset atau liabilitas pada tanggal pengukuran. Karakteristik
tersebut termasuk, sebagai contoh, hal sebagai berikut :
a) kondisi dan lokasi aset
b) perbatasan, jika ada, atas penjualan atau penggunaan aset .
Dampak pengukuran yang timbul dari suatu karakteristik tertentu akan berbeda
bergantung pada bagaimana karakteristik tersebut akan diperhitungkan oleh pelaku
pasar.
Aset atau liabilitas yang diukur pada nilai wajar dapat terdiri dari salah hal
sebagai berikut yaitu, aset atau liabilitas yang berdiri sendiri (misalnya instrumen
keuangan atau aset nonkeuangan) dan sekelompok aset, sekelompok liabilitas
atau sekelompok aset dan liabilitas (misalnya suatu unit penghasil kas atau
bisnis).
Apakah aset atau liabilitas merupakan suatu aset atau liabilitas yang berdiri
sendiri, sekelompok awet, sekelompok liabilitas atau sekelompok aset dan liabilitas
untuk tujuan pengakuan atau pengungkapan bergantung pada unit akunnya.
3.2 Transaksi
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa aset atau liabilitas dipertukarkan
dalam transaksi teratur antara pelaku pasar untuk menjual aset atau mengalihkan
liabilitas pada tanggal pengukuran dalam kondisi pasar saat ini.
Pengukuran nilai wajar mengasumsikan bahwa transaksi untuk menjual aset
atau mengalihkan liabilitas terjadi :
a) di pasar utama untuk aset atau liabilitas tersebut
b) jika tidak terdapat pasar utama, di pasar yang paling menguntungkan untuk
aset atau liabilitas tersebut
Entitas tidak perlu melaksanakan pencarian menyeluruh atas seluruh pasar yang
ada untuk mengidentifikasi pasar utama, atau jika tidak terdapat pasar utama, pasar
yang paling menguntungkan, namun entitas memperhitungkan seluruh informasi
yang sewajarnya tersedia.
Jika terdapat pasar utama untuk aset atau liabilitas, maka pengukuran nilai wajar
merepresentasikan harga di pasar tersebut, bahkan jika harga di pasar yang berbeda
berpotensi lebih menguntungkan pada tanggal pengukuran.
Entitas harus memiliki akses ke pasar utama pada tanggal pengukuran. Karena
entitas yang berbeda dengan aktivitas yang berbeda dapat memiliki akses ke pasar
yang berbeda, pasar utama untuk aset atau liabilitas yang sama mungkin berbeda
untuk entitas yang berbeda. Oleh karena itu, pasar utama dan juga pelaku pasar
dipertimbangkan dari perspektif entitas, sehingga memungkinkan terdapatnya
perbedaan antara entitas dengan aktivitas yang berbeda.
Meskipun entitas harus dapat mengakses pasar, entitas tidak perlu untuk dapat
menjual aset atau mengalihkan liabilitas tertentu tersebut pada tanggal pengukuran
untuk dapat mengukur nilai wajar berdasarkan harga di pasar tersebut.
3.3 Pelaku Pasar
Entitas mengukur nilai wajar suatu aset atau liabilitas menggunakan asumsi
yang akan digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga aset atau liabilitas
tersebut, dengan asumsi bahwa pelaku pasar bertindak dalam kepentingan ekonomik
terbaiknya.
Dalam mengembangkan asumsi tersebut, entitas tidak perlu mengidentifikasi
pelaku pasar yang spesifik. Sebaliknya, entitas mengidentifikasi karakteristik yang
membedakan pelaku pasar secara umum, mempertimbangkan faktor yang spesifik
untuk seluruh hal sebagai berikut :
a) aset atau liabilitas
b) pasar utama atau pasar yang paling menguntungkan untuk aset atau
liabilitas
c) pelaku pasar yang akan melakukan transaksi dengan entitas di pasar
tersebut
3.4 Harga
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga
yang akan dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur di
pasar utama (atau pasar yang paling menguntungkan) pada tanggal pengukuran
dalam kondisi pasar saat ini (yaitu harga keluar) terlepas apakah harga tersebut dapat
diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.
Harga yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar adalah harga pada tanggal
pengukuran dalam kondisi pasar saat ini, terlepas apakah harga tersebut dapat
diobservasi secara langsung atau diestimasi menggunakan teknik penilaian lain.
Harga yang digunakan tidak perlu disesuaikan dengan biaya transaksi, karena biaya
transaksi dicatat sesuai PSAK yang berlaku.
3.5 Teknik Penilaian
Entitas menggunakan teknik produksi yang sesuai dengan keadaan dan ada data
yang memadai guna mengukur nilai wajar, memaksimaikan penggunaan input yang
dapat diobservasi yang relevan dan menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi. Tujuannya adalah untuk mengestimasi harga saat transaksi atau
mengalihkan liabilitas akan terjadi antara pelaku pasar pada tanggal pengukuran
dalam kondisi pasar saat ini. Ada tiga pendekatan yang dapat dipakai yaitu
pendekatan pasar, biaya dan penghasilan.
Dalam berbagai kasus, penggunaan teknik akan berbeda-beda ada yang
menggunakan teknik tunggal, ada yang beberapa teknik pengukuran. Jika beberapa
teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai, maka hasilnya dievaluasi
kewajaran nilai yang diindikasikan oleh hasil tersebut. Pengukuran nilai wajar
adalah titik dalam rentang tersebut yang mewakili nilai wajar dalam keadaan
tersebut.
Jika transaksi bernilai wajar pada saat pengakuan awal dan teknik yang
menggunakan input yang tidak dapat diobservasi akan digunakan untuk mengukur
nilai yang wajar dalam periode selanjutnya, maka teknik pengukuran dikalibrasi
sehingga pada saat pengakuan awal hasil dari teknik penilaian akan sama dengan
harga transaksi. Kalibrasi memastikan bahwa teknik penilaian mencerminkan
kondisi pasar saat ini dan membantu apakah perlu melakukan penyesuaian atau
tidak.
Teknik yang digunakan untuk mengukur nilai wajar diterapkan secara
konsisten. Akan tetapi, suatu perubahan, dapat terjadi jika perubahan tersebut
menghasilkan pengukuran yang sama atau lebih memperlihatkan nilai wajar yang
lebih baik. Teknik penilaian yang digunakan untuk mengukur nilai wajar
penggunaan input yang dapat diobservasi dan menggunakan input yang tidak dapat
diobservasi.
Dalam beberapa kasus yang relevan entitas dapat memberikan suatu premi atau
diskon. Akan tetapi, pengukuran nilai yang wajar tidak memasukkan premi atau
diskon yang tidak konsisten dengan unit akun dalam Pernyataan yang mensyaratkan
atau rekomendasi pengukuran nilai wajar. Dalam seluruh kasus, jika terdapat harga
kuotasian di pasar aktif untuk aset atau liabilitas, maka entitas menggunakan harga
tersebut tanpa diukur ketika mengukur nilai wajar,
Jika ditemui ada harga bid dan harga ask, maka harga dalam bid-ask spread
yang merepresentasikan nilai wajar dalam keadaan tersebut digunakan untuk
mengukur nilai wajar, terlepas dari mana input tersebut dikategorikan dalam hirarki
nilai wajar
Pernyataan ini tidak menentukan penentuan harga tengah pasar (penetapan
harga pasar menengah) atau konvensi harga yang digunakan pelaku pasar sebagai
panduan praktis (praktis) untuk mengukur nilai wajar dalam bid-ask spread.
6. Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Tidak Dimiliki Pihak Lain sebagai Aset
Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik
entitas sendiri yang identik atau serupa tidak tersedia dan liabilitas atau instrumen ekuitas
milik entitas sendiri yang identik tidak dimiliki oleh pihak lain sebagai aset, entitas
mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas menggunakan teknik penilaian dari
perspektif pelaku pasar yang telah menerbitkan klaim atas ekuitas.
Sebagai contoh, ketika menerapkan teknik nilai kini entitas dapat memperhitungkan
salah satu dari hal sebagai berikut :
a) Arus kas keluar masa depan yang diperkirakan akan dikeluarkan pelaku pasar
dalam memenuhi kewajiban, termasuk kompensasi yang disyaratkan pelaku
pasar untuk mengambil alih kewajiban tersebut.
b) Jumlah yang akan diterima pelaku pasar untuk melakukan atau menerbitkan
liabilitas atau instrumen ekuitas yang identik, menggunakan asumsi yang akan
digunakan pelaku pasar ketika menentukan harga liabilitas atau instrumen
ekuitas yang di pasar utama untuk menerbitkan liabilitas atau instrumen ekuitas
dengan menggunakan persyaratan kontraktual yang sama.
7. Liabilitas dan Instrumen Ekuitas yang Dimiliki Pihak Lain sebagai Asset
Ketika harga kuotasian untuk pengalihan liabilitas atau instrumen ekuitas milik
entitas itu tidak tersedia dan liabilitas atau instrumen ekuitas milik entitas itu sendiri
yang identik dimiliki pihak lain sebagai aset, nilai wajar diukur dari perspektif pelaku
pasar yang memiliki liabilitas atau instrument ekuitas sebagai asset pada pengukuran.
Jika seperti itu, entitas mengukur nilai wajar liabilitas atau instrumen ekuitas sebagai
berikut:
a) Menggunakan harga kuotasian di pasar aktif (pasar aktif) untuk liabilitas atau
instrumen ekuitas yang identik yang dimiliki pihak lain sebagai aset, jika harga
tersebut tersedia.
b) Jika harga tersebut tidak tersedia, maka menggunakan input lain yang dapat
diobservasi,
c) Jika harga yang dapat diobservasi dalam seperti yang disebutkan diatas tidak
tersedia, maka menggunakan teknik penyediaan lain, seperti: pendekatan
penghasilan dan pendekatan pasar.
Entitas menyesuaikan harga liabilitas kuotasian atau instrumen ekuitas entitas
sendiri yang dimiliki pihak lain sebagai aset jika terdapat faktor spesifik atas aset
tersebut yang tidak dapat diterapkan pada penilaian nilai wajar atau instrumen ekuitas.
Ketika entitas menerapkan teknik nilai kini maka dapat dengan memperhitungkan salah
satu dari hal sebagai berikut : arus kas keluar masa depan yang diperkirakan akan
dikeluarkan pelaku pasar dalam memenuhi kewajiban, dan jumlah yang akan diterima
pelaku pasar untuk menerbitkan liabilitas atau instrument ekuitas yang identik.
9. Pengungkapan
Entitas mengungkapkan dua hal sebagai berikut :
1. untuk aset dan liabilitas yang diukur pada nilai wajar secara berulang atau tidak
berulang dalam laporan keuangan setelah pengakuan awal, teknik pengukuran
dan input yang digunakan untuk mengembangkan pengukuran tersebut.
2. pengukuran nilai yang wajar yang berulang yang menggunakan input yang tidak
dapat diobservasi yang signifikan (Level 3), dampak dari pengukuran pada laba
rugi atau tahap laporan lain untuk periode tersebut.
Untuk memenuhi hal tersebutt maka perlu mempertimbangkan seluruh hal sebagai
berikut: tingkat rincian yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pengungkapan;
berapa banyak yang ditentukan pada setiap persyaratan; berapa banyak penggabungan
atau pemisahan yang perlu dilaksanakan dan apakah pengguna kngran keuangan yang
membutuhkan informasi tambahan untuk mengembangkan informasi yang memerlukan
informasi. Entitas perlu mengungkapkan hal-hal berikut :
1. untuk pengukuran nilai yang wajar dan tidak berulang, pelaporan, dan untuk
pengukuran nilai yang wajar padaakhir periode pelaporan dan untuk pengukuran
nilai wajar tidak berulang alasan utnuk pengukuran.
2. untuk pengukuran nilai yang wajar dan tidak berulang, tingkat hirarki nilai
wajar di mana pengukuran nilai wajar dikategorikan secara total (Level 1, 2 atau
3).
3. untuk aset dan liabilitas yang dimiliki pada akhir periode pelaporan yang
diamati pada nilai yang wajar.
4. untuk pengukuran nilai yang wajar dan tidak berulang yang dikategorikan dalam
Level 2 dan Level 3 hirarki nilai wajar, deskripsi mengenai teknik penilalan dan
input yang digunakan dalam pengukuran nilai wajar.
5. pengukuran nilai wajar berulang yang dikategorikan dalam Level 3 hirarki nilai
wajar, rekonsiliasi dari saldo awal ke saldo akhir, mengungkapkan terpisah
perubahan selama periode.
6. untuk pengukuran nilai wajar berulang yang dikategorikan dalam Level 3
hirarki nilai wajar.
7. untuk pengukuran nilai wajar berulang dan tidak berulang yang dikategorikan
dalam Level 3 hirarki nilai wajar.
8. untuk pengukuran nilai wajar berulang yang dikategorikan dalam Level 3
hirarki nilai wajar:
9. untuk pengukuran nilai yang wajar dan tidak berulang, jika penggunaan
tertinggi dan terbaik aset yang tidak berbeda dari penggunaan saat ini, maka
mengungkapkan fakta tersebut dan mengapa aset yang tidak digunakan dengan
cara yang berbeda dari penggunaan dan terbaiknya.
Entitas menentukan kelas aset dan liabilitas yang sesuai dengan sifat, faktor dan
risiko aset atau liabilitas dan level hirarki nilai wajar di mana pengukuran nilai wajar
tersebut dikategorikan. Entitas mengungkapkan dan mengikuti kebijakannya secara
konsisten dalam menentukan kapan antarwaktu pada tingkat hirarki nilai wajar telah
terjadi. Kebijakan waktu mengenai wujud aslinya dan untuk perpindahan ke tingkat
tersebut dan untuk keluar dari tingkat tersebut.
Untuk setiap kelas aset dan liabilitas yang tidak dinilai pada nilai yang wajar dalam
laporan dalam laporan wajar maka untuk aset dan liabilitas tersebut, entitas tidak perlu
menyediakan pengungkapan lain yang disyaratkan oleh Pernyataan ini.Untuk liabilitas
yang diukur pada nilai wajar dan diterbitkan dengan peningkatan kualitas kredit pihak
ketiga yang tak terpisahkan, penerbit mengungkapkan keberadaan peningkatan kualitas
kredit dan apakah hal tersebut telah tercermin dalam pengukuran nilai wajar liabilitas.
Entitas menyajikan pengungkapan kuantitatif yang sudah disyaratkan dalam format tabel
kecuali terdapat format lain yang lebih sesuai.
DAFTAR PUSTAKA