Hutang Dagang
Departemen hutang dagang mengakses dokumen yang diperlukan untuk mendukung
pengeluaran kas. Dokumen-dokumen itu adalah permintaan pembelian, pesanan pembelian,
laporan penerimaan, dan faktur pemasok. Dokumen-dokumen ini diperiksa, dinyatakan
lengkap, dan diproses untuk pembayaran pada tanggal jatuh tempo faktur.
Cek voucher disiapkan untuk setiap voucher. Cek voucher diposting ke register
voucher. Total posting ini disiapkan. Voucher diposting ke buku besar hutang dagang.
Posting ini diringkas pada ayat jurnal. Pemrosesan voucher mencakup pemrosesan distribusi
biaya. Voucher dibebankan pada unit organisasional yang diidentifikasi dengan nomer
rekening pada voucher. Cek voucher dan voucher disetujui dan dilanjutkan ke departemen
pengeluaran kas. Ayat journal dilanjutkan ke buku besar.
Pengeluaran Kas
Cek voucher dan voucher diterima dari departemen hutang dagang. Setelah cek
voucher dan voucher diperiksa, cek ditandatangani dan voucher dicap dan disimpan urut
nomer. Voucher, termasuk dokumen asli, jika memungkinkan, dicap untuk menghindari
kemungkinan pembayaran rangkap. Cek voucher diposting ke register cek. Control total dan
jumlah yang telah diposting disiapkan dan direkonsiliasikan dengan voucher yang diterima
dari hutang dagang. Cek voucher dilanjutkan langsung ke yang dibayar. Control total
dilanjutkan ke buku besar.
Buku Besar
Ayat journal diterima dan hutang dagang dan control total dan pengeluaran kas
direkonsiliasi, dan total diposting ke buku besar. Ayat journal dan control total disimpan
menurut tanggal.
Audit Internal
Cek yang telah dicap diterima dan bank bersama-sama dengan laporan bank.
Rekonsiliasi bank independen adalah pengendalian yang penting pada proses bisnis
pengeluaran kas.
Sistem Voucher
Sistem voucher pada dasarnya adalah teknik pemeriksaan. Pengendalian
sesungguhnya pada pengeluaran merupakan pemeriksaan terakhir dokumen yang
menunjukkan seluruh transaksi sebelumnya sampai dengan otorisasi pembayaran. Otorisasi
dapat dilakukan dengan menandatangani formulir secara fisik pada paket voucher,
menyiapkan suatu dokumen untuk mengotorisasi entri pada register voucher, atau
memasukkan data ke dalam komputer. Proses pemeriksaan akhir ini menunjukkan bahwa
prosedur telah diotorisasi selayaknya dan dilengkapi sesuai dengan spesifikasi sistem. Ini
adalah proses pemeriksaan, bukan penandatanganan cek, yaitu pengendalian. Hal ini menjadi
jelas dengan menggunakan aplikasi komputer dimana cek “ditandai” cap tanda tangan dengan
tingkat kecepatan seratus cek per menit.
Sistem hutang dagang secara khusus mengelola buku pembantu dan rekening
kreditur, memposting faktur dan membayar setiap rekening kreditur. Hutang dagang pada
umumnya berkaitan dengan rekening perdagangan, dimana sistem voucher hutang dagang
meliputi semua pengeluaran, termasuk rekening perdagangan, penggajian, pengeluaran
modal, dan sebagainya. Pada sistem voucher hutang dagang, rekening individual untuk
kreditur tidak perlu disimpan. Sistem voucher mengelola register voucher atau, alternatif lain,
file paket voucher dalam numerik atau urutan yang lain. Beberapa voucher berkaitan dengan
kreditur yang sama, tetapi tidak demikian dengan rekening tunggal dalam sistem hutang
dagang. Jika informasi untuk kreditur individual diperlukan, tembusan voucher dapat
digunakan untuk menghasilkan informasi. Banyak file voucher hutang dagang dikelola pada
banyak sistem karena informasi hutang dagang penting untuk perencanaan keuangan jangka
pendek.
Sistem voucher terpusat pada voucher. Voucher dapat terdiri dari berbagai bentuk,
dan formulir sederhana atau amplop sampai dengan kombinasi voucher-check (Gambar 8.3).
Suatu voucher menunjukkan nama, alamat pemasok, deskripsi faktur, total atau jumlah bersih
jatuh tempo, dan rekening yang akan dibebankan (distribusi). Pada aplikasi komputer, banyak
dokumen dimasukkan dalam voucher dengan dikodekan dan diproses dengan komputer.
Sistem voucher diimplementasikan dengan cap pada faktur atau pesanan pembelian dengan
cap voucher dan pendokumentasian voucher pada dokumen aslinya. Cap voucher adalah
wilayah pada dokumen untuk otorisasi tanda tangan, nomer dokumen, tanggal, dan
sebagainya.
Formulir voucher sendiri tidak signifikan. Sistem voucher dapat dioperasikan tanpa
voucher yang dapat dibaca oleh manusia. Pada kasus ini, ‘voucher’ adalah entri yang
disetujui di dalam register voucher, beberapa tipe dan file komputer. Referensi untuk
dokumen, bukannya dokumen itu sendiri, disediakan di dalam register dan entri voucher
berada dalam pengendalian numerik.
186549
Jika faktur dibukukan pada tanggal jatuh tempo, tidak ada pencatatan formal dan faktur yang
belum dibayarkan karena kewajiban akan segera batal oleh pembayaran. Jika faktur
dibukukan pada tanggal persetujuan, pencatatan formal untuk kewajiban masih ada.
Keuntungan cara ini adalah pada biaya: register voucher (atau file voucher) sekarang harus
dicari atau diurutkan menurut tanggal jatuh tempo untuk memudahkan pembayaran. Secara
khusus, register voucher digunakan untuk pengendalian numerikal ketika faktur-faktur
dibukukan pada saat disetujui.
Menyiapkan voucher untuk faktur individual ketika beberapa faktur menunjuk pada
pemasok yang sama pada periode yang sama akan menghasilkan beberapa sen cek untuk
pemasok yang sama pada bulan yang sama. Cara ini tidak efisien. Oleh karena itu, banyak
perusahaan menggunakan built-up voucher system. Built-up voucher system merupakan
akumulasi beberapa faktur dan pemasok yang sama dan membayarnya dengan cek tunggal.
Built-up voucher system sebenarnya adalah sistem hutang dagang. Setelah beberapa
faktur disetujui, faktur akan diurutkan dan diakumulasikan menurut pemasok atau nomer
voucher. Pembayaran akan dilakukan pada akhir bulan atau tanggal jatuh tempo. Prosedur
built-up voucher yang baru saja dijelaskan adalah sistem akrual penuh: voucher hutang
dagang mengganti hutang dagang pada buku besar.
Ada tiga file yang diperlukan untuk mengelola informasi yang berguna: (1) file yang
disetujui, tetapi faktur belum dibayarkan, dengan akses ke tanggal jatuh tempo untuk
pembayaran, (2) file faktur yang telah dibayar, biasanya berdasarkan numerikal, dan (3) file
pemasok yang menunjukkan baik jumlah yang terbayar maupun yang belum, yang diurutkan
menurut kode pemasok. Pada sistem manual, file ini diperoleh dan salinan voucher yang
disimpan. Pada sistem komputer, file terpisah dikelola, atau pemrosesan database akan
menghasilkan hasil yang sama tanpa memiliki tiga file yang terpisah.
Konsep voucher akan membantu prosedur pengeluaran pada banyak organisasi
ketika pencatatan dasar diperlukan dan otorisasi yang mencukupi dan pengendalian
pengeluaran merupakan hal yang penting. Voucher yang sudah dibayar dapat disimpan urut
numerikal untuk memberikan dokumentasi untuk setiap jumlah yang sudah dibayar. Prosedur
seperti itu akan menyediakan pencatatan dokumentasi yang rapi dan baik dan menciptakan
pengelolaan kas yang baik.
Data Master
Record data master pada modul HR-PA dan HR-PD dibuat dan dikelola untuk unit
organisasi, profil pekerjaan, karyawan, dan pelatihan. Pada banyak proses bisnis, data pada
record master sering direferensikan, tetapi jarang diganti. Bagaimaapun, record master
sumber daya manusia menjadi sasaran untuk perubahan yang sering terjadi. Sebagai contoh,
perubahan master data karyawan mengikuti perubahan hidup dan karier yang terjadi. Seperti
contoh yang diilustrasikan, sistem informasi sumber daya manusia difokuskan pada
pengelolaan record data dan bukan pada proses transaksi.
Organisasi Data
Data diorganisasi dan disajikan bagi para pengguna R/3 dengan infotypes dan event
personel. Infotype adalah istilah dalam SAP yang menunjukkan kumpulan field data yang
dikelompokkan bersama-sama untuk ditampilkan. Dalam istilah database, infotype adalah
suatu segmen. Data personel karyawan, data pembayaran karyawan, data persetujuan
karyawan, dan jadwal kerja merupakan infotype yang umum dalam sumber daya manusia.
Infotype yang baru atau yang disesuaikan dengan kebutuhan dapat didefinisikan seperlunya.
SAP R/3 menawarkan sejumlah infotype yang khusus untuk sistem pajak atau sistem
tunjangan dan berbagai negara. Cetak biru infotype ini dimasukkan dalam implementasi
sumber daya manusia, jika diperlukan.
Infotype akan berubah terus dan biasanya penting untuk tetap menggunakan versi
lama sebagai cara untuk melacak perubahan pada pengelolaan sumber daya manusia dan
pencatatan personel. Validitas data ditentukan untuk setiap infotype agar infotype tetap unik
dan untuk mencegah penulisan ulang ketika infotype diperbarui. Field data ditambahkan ke
infotype untuk mengindikasi periode tanggal awal dan akhir sebagai pertimbangan validasi
infotype. Oleh karena itu, beberapa infotype untuk objek yang sama, ada pada saat
bersamaan, tetapi hanya ada satu yang valid. Infotype yang dibatasi adalah infotype yang
melakukan validitas pada tanggal akhir.
Sistem mempunyai fungsi untuk membuat dan memanipulasi infotype dan juga
menampilkannya. Fungsi create akan menambah satu infotype baru yang kosong dengan
default tanggal validitas dan tanggal mulai sampai dengan tanggal akhir suatu periode. Dalam
istilah R/3, akhir periode adalah 31/12/9999. Jika infotype yang ada sudah tersedia ketika
sebuah infotype akan dibuat, maka ia akan dibatasi secara otomatis. Fungsi menyalin,
menghapusan mendaftar dapat didukung.
Event personel adalah sebuah grup infotype. Event dibuat untuk menyederhanakan
entri transaksi sumber daya manusia. Event personel secara khusus dirancang untuk
digunakan di dalam perusahaan dan mudah untuk disesuaikan dalam R/3. Sebagai contoh,
event memperoleh tenaga kerja dicatat sebagai transaksi dengan memasukkan semua infotype
yang diperlukan untuk membuat karyawan yang baru. Layar input dirancang untuk
menampilkan dan menunggu masukan untuk infotype. Event “perubahan pekerjaan”
dimasukkan dalam layar yang menampilkan semua yang diperlukan infotype untuk
mengubah pekerjaan karyawan dalam organisasi. Sebagai contoh, entri untuk karyawan yang
menikah akan memerlukan lebih banyak informasi. Sistem juga menghitung tanggal
berakhirnya periode percobaan karyawan baru. Sistem juga dapat membuat posisi kosong jika
karyawan yang ada dalam posisi itu dipindahkan atau keluar dan organisasi.
Objek SDM
Tipe objek sumber daya manusia diidentifikasi dengan satu atau dua huruf sebagai
identifikasi. Kode untuk objek karyawan adalah “P”. Setiap karyawan juga punya nomer
personel unik untuk mengidentifikasi dirinya melalui sistem informasi. Kode untuk objek
pekerjaan adalah “C”. Suatu pekerjaan merupakan deskripsi yang umum. Suatu pekerjaan
tidak identik dengan posisi sesungguhnya dalam organisasi sumber daya manusia. Kode
untuk objek kualifikasi adalah “Q”. Kualifikasi adalah keahlian yang diperlukan untuk suatu
pekerjaan, seperti tingkat pendidikan, pengalaman kerja atau kemampuan. Kode untuk unit
organisasi adalah “O”. Suatu unit organisasi adalah wilayah atau bagian dan organisasi,
seperti departemen akuntansi. Kode untuk objek posisi adalah “S”. Suatu posisi adalah
pekerjaan yang diberikan dalam suatu unit organisasi. Setiap unit organisasi terdiri dan satu
atau lebth posisi. Setiap posisi memiliki pekerjaan tertentu dan memiliki satu atau lebih
kualifikasi jika ini diperlukan untuk mendefinisikan pekerjaan lebih lanjut. Kode untuk objek
pusat biaya adalah “K”. Data pusat biaya digunakan untuk mendapatkan dan menentukan
biaya sumber daya manusia yang terjadi. Sebagai contoh, biaya yang sering dibebankan ke
pusat biaya.
Berikut ini merupakan ilustrasi penggunaan objek sumber daya manusia. Unit
organisasi departemen pemasaran memiliki lima posisi. Setiap posisi punya deskripsi
pekerjaan. Posisi-posisinya terdiri dari satu posisi manajer, satu posisi supervisor, dan tiga
posisi penjual. Sebagai tambahan, posisi manajer dikualifikasikan dengan kualifikasi
“memiliki kemampuan berbahasa Jepang” karena departemen pemasaran sering melakukan
koresponden dengan kantor cabang orang Jepang.
Personel
Personel (jabatan) kantor bertanggung jawab untuk menempatkan orang dalam
penggajian perusahaan, melakukan spesifikasi tarif pembayaran, dan mengotorisasi semua
potongan dan pembayaran. Semua perubahan seperti penambahan atau penghapusan
karyawan, perubahan tarif pembayaran atau perubahan level potongan dan pembayaran, harus
diotorisasi oleh personel kantor. Fungsi personel berbeda dengan pencatat waktu dan fungsi
penyiapan gaji.
Pencatat Waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menggunakan
laporan kehadiran dan kartu pencatat kerja (job-time tickets). Pada perusahaan
pemanufakturan, karyawan yang bekerja dengan ukuran jam (hourly employee), dicatat
kehadirannya berdasarkan jam yang digunakan untuk bekerja. Pada akhir periode
pembayaran, kartu pencatat waktu (atau laporan kehadiran) akan menunjukkan jumlah waktu
yang dipakai karyawan untuk bekerja dan waktu dimana ia berharap menerima gaji.
Pencatat waktu bertanggung jawab untuk mengumpulkan dan mengelola kartu
pencatat waktu atau laporan kehadiran dan melakukan rekonsiliasi data tersebut dengan
laporan ringkasan waktu kerja yang diterima dan produksi. Laporan ringkasan waktu kerja
menunjukkan pekerjaan karyawan yang diberikan dalam produksi, dan kemudian
melanjutkan kartu pencatat waktu ke departemen penggajian.
Karyawan yang digaji bulanan (salaried employee) tidak menggunakan dasar jam
seperti halnya karyawan yang bekerja dengan ukuran jam. Jika tidak ada kebutuhan akuntansi
akan pencatatan waktu ini, maka diperlukan persetujuan dan supervisor untuk memulai
proses penggajian. jika karyawan digaji bulanan, diperlukan laporan kehadiran (lihat Gambar
8.4).
Penggajian
Departemen penggajian bertanggung jawab untuk penghitungan sesungguhnya dan
menyiapkan penggajian. Perhatikan bahwa penyiapan gaji independen dan penyiapan data
input yang digunakan sebagai dasar membayar-laporan kehadiran dart data personel. Data
personel diterima dan kantor personel. Laporan kehadiran diterima dari pencatat waktu.
Register penggajian menunjukkan perhitungan pembayaran bersih (pembayaran kotor
dikurangi dengan potongan-potongan dan pembayaran). Slip gaji dikirimkan ke pengeluaran
kas untuk ditandatangani, ditinjau, dan didistribusikan. Tembusan register penggajian
dikirimkan ke hutang dagang untuk memulai pencatatan suatu voucher penggajian.
Beberapa karakteristik lain untuk diperhatikan pada Gambar 8.4 adalah:
Penggunaan rekening penggajian imprest secara terpisah untuk slip gaji untuk
memudahkan rekonsiliasi.
Rekonsiliasi independen dari laporan bank untuk rekening penggajian
Penggunaan master pembayaran independen. Orang yang mendistribusikan pembayaran
independen dan personel, pencatat waktu, dan yang menyiapkan gaji. Personel kantor,
departemen pencatat waktu atau departemen penggajian tidak mempunyai akses ke slip
gaji yang dikeluarkan.
Rangkuman
Proses bisnis prokuremen meliputi aktivitas sebagai berikut: menentukan kebutuhan,
memilih sumber daya, permintaan untuk quotation, memilih pemasok, membuat pesanan
pembelian, penerimaan barang, verifikasi faktur dan pembayaran kepada pemasok. Sistem
ERP memiliki kemampuan memproses dan menyimpan sejumlah besar informasi yang
berkaitan dengan proses bisnis pengeluaran. Bab ini memberikan tinjauan mengenai
penyimpanan dan pemrosesan data dalam proses bisnis prokuremen dengan SAP R/3.
Pengendalian siklus transaksi pada proses bisnis prokuremen meliputi pemisahan fungsi-
fungsi sebagai berikut: permintaan, pembelian, penerimaan, penyimpanan, hutang dagang
dan buku besar. Prosedur pemilihan pemasok merupakan faktor yang penting dalam sistem
aplikasi pembelian secara keseluruhan.
Proses bisnis pengeluaran kas dirancang untuk mengendalikan pengeluaran cek
seperti halnya pengeluaran kas sesungguhnya. Pengendalian siklus transaksi pada proses
bisnis pengeluaran kas meliputi penggunaan sistem voucher untuk mendukung penarikan cek,
pemisahan fungsi yang menyetujui dengan yang melakukan pembayaran, dan rekonsiliasi
bank secara independen. Desain proses bisnis pengeluaran kas meliputi pemisahan fungsi-
fungsi berikut: pengeluaran kas, hutang dagang, pencatatan biaya, dan buku besar.
Proses bisnis sumber daya manusia merupakan sistem informasi yang memproses
informasi sumber daya manusia. Sistem sumber daya manusia menyediakan alat untuk
memulai dan mengelola informasi mengenai struktur organisasi, pemrosesan data karyawan
seperti alamat karyawan, penggajian, dan data histori karyawan. Pengendalian siklus
transaksi pada proses bisnis pengeluaran meliputi pemisahan fungsi-fungsi berikut: personel
(karyawan), pencatat waktu, akuntansi penggajian, dan buku besar.