Anda di halaman 1dari 12

KEBIJAKAN DIVIDEN

MANAJEMEN KEUANGAN

Dosen Pengampu :
Dr. Ida Bagus Panji Sedana, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
Kelompok 5

1. Ida Ayu Ary Mahadewi (1907531028)


2. Putu Nadya Shari (1907531039)
3. Sella Lolita (1907531134)
4. Adinda Shavina Putri Hermanto (1907531151)
5. Ni Wayan Sari Utami (1907531170)
6. Ratna Ditha Apsari (1907531209)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dividen merupakan pembagian kepada pemegang saham PT yang sebanding dengan
jumlah lembar saham yang dimiliki. Biasanya dividen dibagikan dengan interval waktu
yang tetap, tetapi kadang-kadang diadakan pembagian dividen tambahan pada waktu
diluar yang telah ditetapkan. Dividen akan diterima oleh pemegang saham hanya apabila
ada usaha akan menghasilkan cukup uang untuk membagi dividen tersebut dan apabila
dewan direksi menganggap layak bagi perusahaan untuk mengumumkan dividen. Dividen
merupakan hak pemegang saham (common stock), untuk mendapatkan bagian dari
keuntungan perusahaan. Jika perusahaan memutuskan membagi keuntungan dalam
bentuk dividen semua pemegang saham mendapatkan haknya yang sama. Namun
pembagian dividen untuk pemegang saham preferen lebih diutamakan dari pemegang
saham biasa.
Pendapatan yang diharapkan oleh pemegang saham adalah pendapatan yang
dihasilkan dari pembagian dividen, dimana badan usaha menyerahkan sebagian labanya,
untuk kepentingan kesejahteraan pemegang saham. Dalam pembagian divide nada istilah
yakni kebijakan dividen.
Kebijakan dividen menyangkut keputusan untuk membagikan laba atau menahannya
guna diinvestasikan kembali di dalam perusahaan. Kebijakan dividen yang optimal pada
suatu perusahaan adalah kebijakan yang menciptakan keseimbangan diantara dividen saat
ini dan pertumbuhan dimasa mendatang sehingga memaksimumkan harga saham. Hal
inilah yang melatar belakangi penyusunan ringkasan mata kuliah ini.
1.1 Rumusan Masalah
1.1.1 Apakah itu kebijakan dividen?
1.1.2 Apa saja dana yang bisa dibagikan dalam bentuk dividen?
1.1.3 Apa saja jenis-jenis pembayaran dividen?
1.1.4 Bagaimana pengaplikasian kebijakan dividen pada suatu kasus/soal?
1.2 Tujuan Penelitian
1.2.1 Untuk mengetahui apa itu kebijakan dividen.
1.2.2 Untuk mengetahui apa saja dana yang bisa dibagikan dalam bentuk dividen.
1.2.3 Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis pembayaran dividen.
1.2.4 Untuk mengetahui dan memahami pengaplikasian kebijakan dividen di suatu
kasus/soal.
1.3 Manfaat Penelitian
1.3.1 Mahasiswa dapat memahami dan mengerti seperti apakah garis besar kebijakan
dividen itu.
1.3.2 Mahasiswa dapat memahami dan mengerti dana apa saja yang dapat dibagikan
dalam bentuk dividen
1.3.3 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami apa saja jenis-jenis pembayaran
dividen.
1.3.4 Mahasiswa dapat mengerti dan memahami bagaimana pengaplikasian kebijakan
dividen pada suatu kasus/soal.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Kebijakan Dividen


Kebijakan dividen menyangkut masalah penggunaan laba yang menjadi hak
para pemegang saham atau keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan
dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau ditahan guna pembiayaan
investasi di masa yang akan datang. Kebijakan dividen merupakan keputusan
keuangan yang dilakukan oleh perusahaan setelah perusahaan beroperasi dan
memperoleh laba. Pertanyaanya seharusnya adalah kapan atau dalam keadaan seperti
apa laba akan dibagikan dan kapan ditahan, dengan tetap memperhatikan tujuan
perusahaan yaitu meningkatkan nilai perusahaan.
Kebijakan dividen berpengaruh terhadap aliran dana, struktur finansial,
likuiditas perusahaan dan perilaku investor. Sehingga, kebijakan dividen merupakan
salah satu keputusan penting dalam kaitannya dengan usaha untuk memaksimumkan
nilai perusahaan. Sebagaimana diketahui bahwa nilai perusahaan dipengaruhi oleh
keputusan investasi, keputusan pembiayaan, dan kebijakan dividen itu sendiri. Ketiga
keputusan tersebut saling berinteraksi satu sama lain, karena keputusan investasi
dipengaruhi oleh tersedianya dana dan biaya modal. Biaya modal dan ketersediaan
dana dipengaruhi oleh besar kecilnya laba yang ditahan.
Prosedur Pembayaran Dividen
Pada umumnya, pembayaran dividen dilakukan secara tunai. Di Indonesia,
keputusan pembagian dividen melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
berdasarkan UU No 1 tahun 1995, pasal 62 ayat 1 dan 2. Apa bila RUPS telah
memutuskan untuk membagikan dividen, maka tanggal tersebut merupakan
decleration date. Para pemegang saham yang namanya tercantum dalam Daftar
Pemegang Saham (DPS) pada tanggal tertentu dinyatakan berhak menerima dividen.
Tanggal tersebut dinyatakan sebagai date of record.
Lima hari kerja sebelum date of record, ditentukan tanggal ex-dividend. Pada
tanggal ini dan sesudahnya pembeli saham tidak berhak untuk memperoleh dividen
yang akan dibagikan. Pada hari tersebut dan sesudahnya, dikatakan saham
diperdagangkan ex-dividend date, sedangkan sebelumnya diperdagangkan cum-
dividend date. Pada RUPS juga menyebutkan kapan dividen akan dibayarkan dan
bagaimana cara pembayarannya. Tanggal pembayaran tersebut disebut payment date.

Keputusan untuk membagikan dividen dilakukan pada awal Januari. Saham


yang dibeli pada tanggal 20 atau sebelumnya masih berhak memperoleh dividen.
Tetapi apabila saham tersebut dibeli pada tanggal 24 atau sesudahnya, pemegang
saham tersebut tidak berhak memperoleh dividen. Para pemegang saham yang
namanya tercantum pada tanggal 31 Januari berhak memperoleh dividen yang akan
dibagikan pada tanggal 15 Januari.
Faktor-faktor yang Memengaruhi Kebijakan Dividen
Pada umumnya, faktor-faktor yang memengaruhi kebijakan dividen meliputi
hal-hal berikut.
1. Posisi kas atau likuiditas perusahaan memengaruhi kemampuan perusahaan untuk
membayarkan dividen. Bagi perusahaan yang memiliki laba ditahan yang cukup,
tetapi manajemen memutuskan untuk menginvestasikan ke dalam aktiva riil, maka
perusahaan tidak dapat membayar dividen dalam bentuk kas.
2. Kebutuhan pembayaran kembali di mana adanya batasan dalam perjanjian
pinjaman kepada kreditur, seperti pembayaran dividen hanya dapat dilakukan
setelah lana yang tersedua bagi pemegang saham dikurangi dengan angsuran
pinjaman atau apabila modal kerja mencapai tingkat tertentu. Persetujuan
pemegang saham preferen di mana menuntut hak pembayaran dividen sebelum
pembayaran dividen kepada pemegang saham biasa.
3. Tingkat ekspansi yang tinggi memerlukan dana yang besar, sehingga laba yang
diperoleh lebih baik ditahan. Stabilitas earning memungkinkan perusahaan untuk
mempertahankan payout ratio yang tinggi.
4. Akses perusahaan di pasar modal juga berpengaruh terhadap kebijakan dividen.
Aksesibilitas perusahaan ini dipengaruhi oleh usia dan skala perusahaan, bagi
perusahaan yang sudah established lebih mudah mempertahankan payout ratio
yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang kecil.
5. Posisi pemegang saham dalam kelompok pajak juga berpengaruh terhadap
kebijakan dividen. Kepemilikan perusahaan oleh investor yang kecil cenderung
untuk memiliki payout yang tinggi. Sedangkan, kepemilikan perusahaan oleh
pemegang saham yang termasuk dalam kelompok pembayar pajak yang besar
akan lebih menyukai untuk mempertahankan payout yang rendah. Lebih lanjut
posisi pembayaran pajak perusahaan berpengaruh pula terhadap kebijakan
dividen. Kemungkinan adanya penalti atas kelebihan akumulasi laba ditahan
mungkin akan mendorong untuk memilih payout yang lebih tinggi.

2.2 Dana yang Bisa Dibagikan dalam Bentuk Dividen


Prakteknya pembagian dividen dikaitkan dengan laba yang diperoleh
perusahaan tersedia bagi pemegang saham. Laba ini ditunjukkan dalam laporan rugi
laba yang disebut sebagai laba setelah pajak (Earning after Taxes).
Besarnya dana yang bisa dibagikan sebagai dividen (atau diinvestasikan
kembali) sama dengan laba setelah pajak. Dana yang diperoleh dari hasil operasi
selama satu periode tersebut adalah sebesar laba setelah pajak ditambah dengan
penyusutan. Meskipun demikian, bukan berarti bahwa kita bisa membagikan jumlah
ini sebagai dividen, maka perusahaan tidak akan bisa melakukan penggantian aktiva
tetap di masa yang akan datang. Kalau ini terjadi maka kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan laba akan berkurang.
Berdasarkan teori keuangan, jumlah dana yang bisa dibagikan sebagai dividen
bisa dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
Dividen = EAT + Penyusutan – Investasi A. T. – Penambahan M. K.
Dimana :
EAT : Laba setelah pajak
AT : Aktiva Tetap
MK : Modal Kerja
Persamaan tersebut menunjukkan bahwa dana yang bisa dibagikan sebagai
dividen merupakan kelebihan dana yang diperoleh dari operasi perusahaan (yaitu
EAT + Penyusutan) di atas keperluan investasi untuk menghasilkan laba di masa yang
akan datang (investasi pada aktiva tetap dan modal kerja). Hanya saja untuk
menyederhanakan analisis sering diasumsikan bahwa investasi pada aktiva tetap akan
diambil dari penyusutan, dan modal kerja dianggap tidak berubah. Sehingga dengan
asumsi seperti itu, maka besarnya dividen ditentukan oleh EAT.
Maksimum Dividen = EAT
Apabila dividen yang dibagikan (Divident Payout Ratio) misalnya hanya 40%
dari EAT, maka ini berarti bahwa yang 60% dipergunakan untuk menambah dana
untuk penyusutan untuk investasi pada aktiva tetap dan penambahan modal kerja.\

2.3 Jenis-jenis Pembayaran Dividen


Seperti telah diuraikan bahwa maksimum besarnya dividen yang dibagikan sebesar
laba setelah pajak, maka besarnya dividen akan dipengaruhi oleh ada tidaknya kesempatan
investasi. Berikut akan diuraikan jenis-jenis alternatif pembagian dividen.

1. Pembayaran Dividen yang Stabil


Perusahaan yang menganut kebijakan untuk membayarkan dividen per lembar saham
dalam jumlah yang stabil cenderung untuk memiliki payout ratio yang rendah pada saat
profit tinggi dan memiliki payout ratio yang tinggi pada saat profit mengalami
penurunan. Alasan untuk memberikan dividen yang stabil dengan cara membiarkan
payout ratio berfluktuasi adalah agar harga pasar saham lebih tinggi. Hal ini mudah
dipahami karena:
a. dividen yang berfluktuasi lebih berisiko daripada dividen yang stabil, oleh karena itu
tingkat discount rate yang lebih rendah akan diterapkan pada dividen yang stabil
sehingga nilai saham lebih tinggi,
b. pemegang saham yang mengharapkan pendapatan dari penerimaan dividen akan lebih
suka untuk menerima dividen dalam jumlah yang stabil (dividen minimum) dan
mengharapkan adanya premium atas saham itu,
c. persyaratan listing surat berharga mensyaratkan dividen yang stabil dan tidak
terputus.
2. Residual Decision of Dividend
Penentuan besarnya dividen dipengaruhi oleh ada tidaknya kesempatan investasi yang
menguntungkan. Sejauh terdapat investasi yang menguntungkan maka dana yang
diperoleh dari Operasi perusahaan akan digunakan untuk investasi tersebut. Kalau
terdapat sisa barulah sisa tersebut dibagikan sebagai dividen. Apabila pendapat ini dianut
maka kita akan mengamati pola pembayaran dividen yang sangat erratic. Suatu
perusahaan membagikan dividen sangat banyak karena tidak ada investasi yang
menguntungkan, pada saat lain tidak membagikan dividen sama sekali karena seluruh
dana digunakan untuk investasi.
3. Payout Ratio yang Konstan
Beberapa perusahaan memilih untuk mempertahankan persentase payout atas laba
yang konstan. Dengan demikian apabila laba yang diperoleh berfluktuasi, maka dividen
yang dibayarkan juga akan berfluktuasi. Kebijakan ini cenderung tidak akan
memaksimumkan nilai saham perusahaan.
4. Pembayaran Dividen Reguler yang Rendah Disertai Pembayaran Ekstra
Kebijakan yang terakhir merupakan kebijakan yang moderat yaitu merupakan
kompromi atas dua kebijakan satu dan tiga yang lebih fleksibel.

Contoh Soal Jenis-Jenis Pembayaran Deviden

Perusahaan B memperoleh laba setelah pajak sebesar Rp. 11.000.000 tahun yang lalu
dan membagikannya dalam bentuk deviden sebesar Rp. 3.960.000. Deviden tersebut telah
tumbuh dengan tingkat pertumbuhan sebesar 6% per tahun selama 10 tahun. Pada tahun ini
perusahaan memperoleh laba sebear Rp. 14.000.000. Kesempatan investasi yang tersedia
sebesar Rp. 10.000.000. Hitunglah deviden untuk tahun ini dibawah setiap kebijakan berikut
ini.

a. Payout yang konstan?


b. Pertumbuhan deviden yang stabil?
c. Residual dividend policy (anggap perusahaaan berharap akan mempertahankan debt to
total assets ratio 40%)

Penyelesaiannya :
a. Payout Ratio = Rp. 3.960.000 / Rp. 11.000.000
= 36%
= 36% x Rp. 14.000.000
= Rp. 5.404.000

b. Pertumbuhan 6% sehingga deviden yang dibayarkan ialah


Deviden yang dibayarkan = (1+6%)(Rp. 3.960.000)
= Rp. 4.197.000

c. Residual Dividend Policy


Investasi Rp. 10.000.000
Persentase equity financing 60%
Equity financing Rp. 6.000.000
Laba yang diperoleh Rp. 14.000.000
Dividen yang dibagikan Rp. 8.000.000

2.4 Latihan Soal


Kebijakan dividen alternatif
Rubenstein Bros Clothing sedang bersiap untuk membayarkan dividen tahunan sebesar
$0,75 per lembar saham dari laba tahunan sebesar $2,25 per lembar saham. Saat ini, saham
Rubenstein Bros dijual dengan harga $15 per lembar. Sesuai dengan struktur modal sasaran
perusahaan, perusahaan memiliki aktiva senilai $10 juta, dimana 40 % di antaranya didanai
melalui utang. Asumsikan nilai buku ekuitas perusahaan sama dengan harga pasarnya.
Selama ini, perusahaan memiliki nilai pengembalian atas ekuitas (ROE) sebesar 18%, di
mana nilai tersebut diharapkan tetap sama tahun ini dan di masa-masa mendatang.
a. Berdasarkan informasi di atas, berapakah tingkat pertumbuhan jangka panjang yang
diperkirakan akan dapat dipertahankan oleh perusahaan? (Petunjuk: g = Tingkat retensi x
ROE).
b. Berapakah pengembalian saham yang diminta ?
c. Jika perusahaan mengubah kebijakan dividennya dan membayarkan dividen tahunan
sebesar $1,50 per lembar saham, para analis keuangan meramalkan perubahan kebijakan
tersebut tidak akan memiliki pengaruh apa-apa pada harga saham atau ROE perusahaan.
Oleh karena itu, berapakah seharusnya ekspektasi tingkat pengembalian yang diminta dan
pertumbuhan jangka panjang yang baru ?
d. Seandainya sebagai gantinya perusahaan telah memutuskan untuk tetap melaksanakan
rencana awal dengan membagikan $0,75 per lembar saham kepada para pemegang saham,
tetapi perusahaan bermaksud untuk melakukannya dalam bentuk dividen saham bukannya
dividen tunai. Perusahaan tidak akan membagikan saham baru dengan didasarkan atas
harga saham saat ini sebesar $15. Dengan kata lain, untuk setiap $15 dividen terutang
kepada pemegang saham, perusahaan akan menerbitkan selembar saham. Berapa besar
dividen saham jika dilihat secara relatif terhadap kapitalisasi pasar perusahaan saat ini
(Petunjuk : Ingat kapitalisasi pasar = P0  x Jumlah saham beredar ).
e. Jika rencana di pertanyaan d diimplementasikan, berapa banyak jumlah lembar saham
baru yang harus diterbitkan, dan seberapa besar laba per saham perusahaan yang akan
terdilusi ?

Penyelesaian:
Diketahui: Rubenstein Bros Clothing
DPS      =    $0,75 / lembar (devidend per share)
EPS      =    $ 2.25 / lembar (earn per share)
P0     =    $ 15 / lembar (harga jual saham)
Aktiva    = $ 10.000.000
Struktur modal = 40 % utang = $ 4.000.000
60% ekuitas = $ 6.000.000
Nilai buku = harga pasar
ROE           = 18 % (return of equity)

Ditanya  : 
a. g (tingkat pertumbuhan jangka panjang)
b. k (tingkat pengembalian saham yang diminta)
c. Jika DPS = $ 1,50 / lembar  maka k dan g yang baru ?
d. dividen saham jika dilihat relative terhadap kapitalisasi pasar
e. Jika d diimplementasikan maka jumlah lembar saham baru dan EPS yang terdilusi
 
Jawab :
a. g = tingkat retensi x ROE
   = (1-pembayaran) x ROE
   = (1- (DPS/ EPS)) x ROE = (1-(0,75/2,25)) x 18 %
   = (1-0,33) x 18 % = 12,06 %
b. k = DPS/P0
= $0,75 / $15 = $0,05
c. k2 = $1,5 / $15 = $0,1
g2= (1-$1,5/$2,25) x 18 % = (1-$0,66) x 18 % = 6,12 %
d. Dividen saham = $15 / $0,75 = 20
Jadi setiap 20 lembar saham lama senilai dengan penerbitan 1 lembar baru.
e. Jumlah lembar saham baru yang harus diterbitkan = 6.000.000/ 15 
= 400.000 /20 = 20.000 lembar
Total lembar saham = 400.000 + 20.000 = 420.000
Dilusi                      = 20.000 x $15 = 300.000
EPS baru                 = 900.000 / 420.000 = $ 2,14 / lembar.
EPS lama = $2,25/ lembar
EPS yang terdilusi = $2,25-$2,14 = $0,11
EPS lama = $2,25 = NI / 400.000
NI = 400.000 x $2,25= 900.000
DAFTAR PUSTAKA

Wiagustini, Ni Luh Putu. 2014. Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Pers.
http://soalujianmanajemen.blogspot.com/2014/10/latihan-soal-manajemen-keuangan-2.html?
m=1

Anda mungkin juga menyukai