Anda di halaman 1dari 14

Volume 21. Nomor 2.

Bulan Juli – Desember 2015 ISSN 1693-0061

S A S I
Jurnal Ilmiah Fakultas Hukum Universitas Pattimura Ambon

• Penyitaan Barang Bukti Dalam Pelanggaran Lalu Lintas


Elias z. Leasa

• Viktimisasi Dalam Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Perkosaan)


Margie g. Sopacua

• Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Melanggulagi Kejahatan Skimming ATM


Erwin Ubwarin

• Analisis Yuridis Pemenuhan Hak Tahanan Menurut Hukum Acara Pidana Indonesia
Pada Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Di Polda Maluku
Denny Latumaerissa

• Kajian Kriminologis Abortus Provocatus Yang Dilakukan Oleh Remaja Di Kota


Ambon
Yonna B. Salamor

• Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA Dan ACFTA Bagi Industri Dalam Negeri
Agustina Balik

• Peran Pemerintah Daerah Dalam Penetapan Batas-Batas Negeri


Yohanes Pattinasarany

• Pertarungan Konstitusional Pada Pemilu 2014 Dan Konsolidasi Hak-Hak Pemilih Di


Indonesia
J. Sahalessy

• Hak Hidup Anak Dalam Kandungan Di Luar Perkawinan Yang Sah Dalam Pandangan
Hak Asasi Manusia
Lucia Ch. O. Tahamata
P E N G E L O LA

Penanggung Jawab : Dr. J. Tjiptabudy, SH. M. Hum (Dekan)

Penasihat : 1. J. D. Pasalbessy, SH. M.Hum (PD I)

2. Dr. A. D. Laturete, SH. MH (PD II)

3. N. Tianotak, SH. M.Hum (PD III)

4. O. Lawalata, SH. M.Hum (PD IV)

Pemimpinan Redaksi : Ny. S. S. Kuahaty, SH. MH

Wakil Pemimpin Redaksi : Ny. R. D. Daties, SH. MH

Sekretaris Redaksi : E. S. Holle, SH. MH

Redaksi Ahli : 1. Prof. Dr. R. Z. Titahelu, SH. MS

2. Dr. H. Hattu, SH. MH

3. Dr. J. Leatemia, SH. MH

4. Dr. S. E. M. Nirahua, SH. M.Hum

Redaktur Pelaksana : 1. Ny. Y. A. Lewerissa, SH. MH

2. M. A. H. Labetubun, SH. L.LM

3. A. D. Bakarbessy, SH. LLM

4. S. Peilouw, SH. MH
EDITORIAL

Pemerintah dalam melaksanakan tugasnya, sering diperhadapkan dengan perubahan

yang terjadi dalam masyarakat. Dinamika dan tuntutan masyarakat yang begitu cepat berubah,

ternyata menimbulkan berbagai permasalahan hukum, termasuk masalah tanggungjawab

pemerintah dalam memberikan perlindungan sesuai dengan tugas dan tanggungjawab serta

kewenangannya. Dalam edisi “SASI” kali ini beberapa permasalahan hukum yang menjadi

sorotan adalah Penyitaan Barang Bukti Dalam Pelanggaran Lalu Lintas, Viktimisasi

Dalam Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Perkosaan), Kebijakan Formulasi Hukum Pidana

Dalam Melanggulagi Kejahatan, Analisis Yuridis Pemenuhan Hak Tahanan Menurut Hukum

Acara Pidana Indonesia Pada Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Di Polda Maluku, Kajian

Kriminologis Abortus Provocatus Yang Dilakukan Oleh Remaja Di Kota Ambon, Pengaruh

Perdagangan Bebas AFTA Dan ACFTA Bagi Industri Dalam Negeri, Peran Pemerintah Daerah

Dalam Penetapan Batas-Batas Negeri, Pertarungan Konstitusional Pada Pemilu 2014 Dan

Konsolidasi Hak-Hak Pemilih Di Indonesia, dan Hak Hidup Anak Dalam Kandungan Di Luar

Perkawinan Yang Sah Dalam Pandangan Hak Asasi Manusia.

Pemikiran-pemikiran yang dikembangkan di atas sebenarnya didasarkan pada

kajian-kajian yang terkait dengan upaya pengembangan dan pembangunan ilmu hukum

kedepan, semoga tulisan-tulisan ini bermanfaat.

Redaksi
DAFTAR ISI

Editorial ………………………………………………………………………….. i

Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii


• Penyitaan Barang Bukti Dalam Pelanggaran Lalu Lintas
Elias z. Leasa ...................................................................................................... 1

• Viktimisasi Dalam Proses Peradilan Pidana (Studi Kasus Perkosaan)


Margie G. Sopacua ............................................................................................ 10

• Kebijakan Formulasi Hukum Pidana Dalam Melanggulagi Kejahatan


Skimming ATM
Erwin Ubwarin .................................................................................................. 17

• Analisis Yuridis Pemenuhan Hak Tahanan Menurut Hukum Acara Pidana


Indonesia Pada Direktorat Tahanan Dan Barang Bukti Di Polda Maluku
Denny Latumaerissa .......................................................................................... 21

• Kajian Kriminologis Abortus Provocatus Yang Dilakukan Oleh Remaja Di


Kota Ambon
Yonna B. Salamor .............................................................................................. 29

• Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA Dan ACFTA Bagi Industri Dalam Negeri
Agustina Balik .................................................................................................... 33

• Peran Pemerintah Daerah Dalam Penetapan Batas-Batas Negeri


Yohanes Pattinasarany ..................................................................................... 42

• Pertarungan Konstitusional Pada Pemilu 2014 Dan Konsolidasi Hak-Hak


Pemilih Di Indonesia
J. Sahalessy .........................................................................................................
48
• Hak Hidup Anak Dalam Kandungan Di Luar Perkawinan Yang Sah Dalam
Pandangan Hak Asasi Manusia
Lucia Ch. O. Tahamata ........................................................................................ 57

Ketentuan Penulisan Jurnal SASI


KETENTUAN PENULISAN
JURNAL SASI

Jurnal SASI adalah jurnal ilmiah yang diterbitkan oleh Fakultas Hukum
Universitas Pattimura, sebagai upaya mempublikasikan hasil-hasil
pemikiran dan penelitian di bidang ilmu hukum dalam upaya pengembangan
ilmu hukum, dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Naskah Tulisan bertemakan hukum, bersifat ilmiah yang belum pernah
diterbitkan dalam media cetak lain.
2. Sistematika penulisan terdiri dari Abstrak, Pendahuluan, Pembahasan,
Penutup, dan Daftar Pustaka
3. Naskah wajib mencantumkan abstrak dalam bentuk bahasa Inggris yang
baik.
4. Diketik dengan menggunkan pengolah kata MS Word, spasi rangkap,
setebal 10-15 halaman kwarto dalam bentuk naskah dan disket.
5. Margin kiri dan atas 4, margin kanan dan bawah 3. Menggunakan huruf
Times New Roman 12.
6. Redaksi berhak menyingkat atau memperbaiki tulisan untuk
keseragaman format tanpa mengubah maksud isinya. kandungan tulisan
tetap menjadi tanggungjawab penulis.
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 33
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

PENGARUH PERDAGANGAN BEBAS AFTA DAN ACFTA


BAGI INDUSTRI DALAM NEGERI

Oleh: Agustina Balik

ABSTRACT

ASEAN Free Trade Area (AFTA) is a form of trade cooperation ASEAN region in the form of
an agreement to create a situation that is balanced and fair trade through tariff reduction in
goods trade where there is no tariff barriers (import duty 0-5%) and non-tariff barriers for
country- ASEAN member countries. ACFTA is a free-trade area between ASEAN members and
China. Indonesia as one of the ASEAN member countries still have some obstacles that shows
our unpreparedness to face AFTA, which are: in terms of law enforcement, agencies should
participate facilitate trade and business world often appears to be even indicted for
corruption. AFTA brings a number of advantages, namely goods originally manufactured with
high costs will be obtained consumers with cheaper prices and a region fully integrated
together, the ASEAN region will be more attractive as investment land. What to do Indonesia
in order to properly facing AFTA and ACFTA and to compete with other countries are:
Promotion and market penetration, increase in efficiency of domestic production, Improved
quality of human resources, protection of small industries, and efforts to improve the
competitiveness of the agricultural sector ,
Keyword : ASEAN Free Trade Area (AFTA), ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA),
Domestic Industry

A. PENDAHULUAN. Effective Preferential Tariff” (CEPT) yang


bertujuan agar barang-barang yang
ASEAN Free Trade Area (AFTA) diproduksi diantara Negara ASEAN yang
adalah bentuk dari kerjasama perdagangan memenuhi ketentuan setidak-tidaknya 40%
wilayah ASEAN yang berupa kesepakatan kandungan local akan dikenai tariff hanya
untuk menciptakan situasi perdagangan yang 0-5%. Anggota ASEAN mempunyai 3
seimbang dan adil melalui penurunan tariff pengecualian CEPT dalam 3 kategori:1
barang perdagangan dimana tidak ada 1. Pengecualian sementara (Temporary
hambatan tariff (bea masuk 0-5%) maupun Exclusions)
hambatan non tariff bagi Negara-negara Yang berarti untuk produk tertentu,
anggota ASEAN. negara anggota ASEAN diperkenankan
Tujuan AFTA adalah: untuk menunda sementara penurunan
1. Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tariffnya. Sebagai contoh, di tahun 2000,
tempat produksi yang kompetitif sehingga pemerintah Malaysia menunda
produk ASEAN memiliki daya saing kuat pelaksanaan CEPT untuk produk mobil
di pasar global. completely built up dan automobile
2. Menarik lebih banyak Foreign Direct
Investment (FDI).
3. Meningkatkan perdagangan antar Negara 1
US-ASEAN Business Council, The ASEAN Free
anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade). Trade Area and other Areas of ASEAN Economic
Mekanisme utama untuk mencapai Cooperatin, http://www.us-asean.org/afta.asp, hal
3, dalam Afifah Kusumadara, Materi Kuliah, hal
tujuan di atas adalah skema “Common 10
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 34
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

knock-down kits untuk melindungi dikecualikan dari skema CEPT berdasarkan


industry mobil dalam negerinya. temporary exclusion (pengecualian
2. Produk pertanian yang sensitif sementara), 68 jenis produk dikecualikan
(Sensitive Agricultural Products) berdasarkan general exception
3. Pengecualian umum lainnya (General (pengecualian umum), dan 4 jenis produk
Exceptions) dikecualikan berdasarkan sensitive
Yang berarti Negara-negara agricultural products (produk-produk
anggota ASEAN diperkenankan untuk pertanian yang sensitif).2
menunda penurunan tariff untuk ACFTA adalah suatu kawasan
produk-produk yang vital bagi perdagangan bebas di antara
keamanan nasional, public moral, anggota-anggota ASEAN dan China.
kesehatan manusia, binatang dan Kerangka kerjasama kesepakatan ini
tumbuhan, perlindungan benda-benda ditandatangani di Phom Penh, Cambodia, 4
kesenian, bersejarah dan yang memiliki Nivember 2002, dan ditunjukkan bagi
nilai arkeologi. pembentukan kawasan perdagangan bebas
Untuk kategori pertama, pada tahun 2010, tepatnya 1 januari 2010.
pengecualian bersifat sementara karena pada Setelah pembentukannya ini menjadi
akhirnya diharapkan akan memenuhi standar kawasan perdagangan bebas tersebar
yang ditargetkan, yakni 0-5%. Sedangkan sedunia dalam ukuran jumlah penduduk dan
untuk produk pertanian sensitive akan ketiga terbesar dalam perdagangan, setelah
diundur sampai tahun 2010. Dapat kawasan perekonomian Eropa dan NAFTA.
disimpulkan, paling lambat tahun 2015 Perjanjian ACFTA ini telah
semua tariff diantara Negara ASEAN diratifikasi oleh pemerintah Indonesia
diharapkan mencapai titik 0%. dengan KEPPRES No.48 tahun 2004 dan
AFTA dicanangkan dengan mulai diberlakukan pada tanggal 1 januari
instrument CEPT, yang diperkenalkan pada 2010. Namun yang jadi kendala utama
Januari 1993. ASEAN pada tahun 2002, pelaksanaan berlakunya perjanjian ACFTA
mengemukakan bahwa komitmen utama di Indonesia, bahwa ternyata banyak pihak
dibawah CEPT-AFTA hingga saat ini yang meminta agar waktu berlakunya
meliputi 4 program, yaitu: perjanjian ini agar direnegoisasi kembali
1. Program pengurangan tingkat tariff oleh pemerintah, yang menurut prediksi para
yang secara efektif sama diantara pelaku bisnis dan pemerhati ekonomi
Negara-negara ASEAN hingga Indonesia akan dapat merontokkan
mencapai 0-5%. ketahanan ekonomi nasional dari serbuan
2. Penghapusan hambatan-hambatan produk China yang masuk ke Indonesia.
kwantitatif (quantitative restrictions) Secara umum, memang situasi
dan hambatan-hambatan non-tarif (non ekonomi Indonesia sangat sulit.
tariff barriers). Perdagangan Indonesia dalam kurun waktu
3. Mendorong kerjasama untuk
beberapa tahun ini melemah, baik dalam
mengembangkan fasilitasi perdagangan
terutama di bidang bea masuk serta kegiatan ekspor maupun impor. Kondisi
standard dan kualitas. ekonomi makro ditambah stabilitas politik
4. Penetapan kandungan lokal sebesar yang tidak mantab serta penegakan hukum
40%. dan keamanan yang buruk, ikut
Langkah awal yang dilakukan oleh
pemerintah Indonesia pada tahun 2001 yaitu 2
US-ASEAN Business Council, The ASEAN Free
memasukan 7.190 jenis produk untuk Trade Area and other Areas of ASEAN Economic
diturunkan tariffnya sesuai skema CEPT dan Cooperation, http://www.us-asean.org/afta.asp, hal
5, dalam Afifah Kusumadarah, Materi Kuliah, hal
memasukkan 21 jenis produk untuk 10-11
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 35
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

mempengaruhi daya saing Indonesia dalam KKN dan berbagai pungutan yang dilakukan
perdagangan dunia. Memang beberapa unsur pemerintah di semua lapisan, harga
produk Indonesia siap berkompetensi. produk yang dilempar ke pasar akan
terpengaruh. Persoalan lain yang harus
Misalnya, minyak kelapa sawit, tekstil,
dihadapi adalah kenyataan bahwa perbatasan
alat-alat listrik, gas alam, sepatu dan garmen. Indonesia sangat luas, baik beerupa lautan
Tetapi, banyak pula yang akan tertekan berat maupun daratan, yang sangat sulit diawasi.
memasuki AFTA dan ACFTA. Diantaranya, Akibatnya terjadi banjir barang selundupan
produk otomotif, teknologi informasi dan yang melemahkan daya saing industri
produk pertanian nasional.Kendala utama bagi masyarakat
Berdasarkan uraian tersebut, maka Indonesia adalah mengubah pola pikIr, baik
beberapa permasalahan yang dapat di kalangan pejabat, politisi, pengusaha
dikemukakan adalah: maupun tenaga kerja. Mengubah pola pikir
1. Bagaimana dampak AFTA bagi ini sangat penting bagi keberhasilan
Indonesia? Indonesia memasuki AFTA.
2. Bagaimana Indonesia menghadapi Namun selain menghadapi berbagai
AFTA dan CAFTA serta implementasi persoalan, AFTA jelas juga membawa
blok perdagangan bebas kawasan sejumlah keuntungan yaitu barang-barang
tersebut? yang semula diproduksi dengan biaya tinggi
3. Apakah ada ancaman permasalahan di akan bisa diperoleh konsumen dengan harga
Indonesia setelah AFTA dan CAFTA lebih murah dan sebagai kawasan yang
diberlakukan? terintegrasi secara bersama-sama, kawasan
4. Bagaimana Indonesia menyikapi ASEAN akan lebih menarik sebagai lahan
implementasi blok perdagangan bebas investasi. Indonesia dengan sumberdaya
kawasan tersebut? alam dan manusia yang melimpah
mempunyai keunggulan kompetitif. Namun,
peningkatan SDM merupakan keharusan.
B. PEMBAHASAN Ternyata, kemampuan SDM bangsa
Indonesia sangat payah dibandingkan
1. Dampak AFTA Bagi Indonesia Filipina dan Thailand.
Dalam menghadapi AFTA, Indonesia Dengan masuknya Indonesia
sebagai salah satu Negara anggota ASEAN sebagai anggota AFTA, maka tentunya
masih memiliki beberapa kendala yang memiliki dampak yang sangat
menunjukan ketidaksiapan kita dalam mempengaruhi., baik itu yang berdampak
menghadapi AFTA, diantaranya adalah: dari menguntungkan maupun yang merugikan
segi penegakan hukum, sudah diketahui diantaranya:
bahwa sektor itu termasuk buruk di 1. Keuntungan
Indonesia. Jika tidak ada kepastian hukum, - Peluang pasar yang semakin besar dan
maka iklim usaha tidak akan berkembang luas bagi produk Indonesia, dengan
baik, yang mana hal tersebut akan penduduk sebesar kurang lebih 500 juta
menyebabkan biaya ekonomi tinggi yang dan tingkat pendapatan masyarakat
berpengaruh terhadap daya saing produk yang beragam.3
dalam pasar internasional. - Biaya produksi yang semakin rendah
Faktor lain yang amat penting dan pasti bagi pengusaha/produsen
adalah lembaga-lembaga yang seharusnya
ikut memperlancar perdagangan dan dunia 3
Direktorat Jendral Kerjasama Perdagangan
usaha ternyata malah sering diindikasikan Internasional Departemen Perdagangan,
melakukan KKN. Akibat masih meluasnya Gambaran Umum AFTA,
http://www.ditjenkpi.go.id, Jakarta 2006, hal 1
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 36
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

Indonesia yang sebelumnya - Terdapat sunset industri, yaitu


membutuhkan barang modal dan bahan industri-industri yang secara umum
baku/penolong dari Negara anggota kehilangan daya saing sehingga
ASEAN lainnya dan termasuk biaya dianggap beresiko tinggi untuk dibiayai
pemasaran4 oleh perbankan. Diantaranya, industri
- Pilihan konsumen atas jenis/produk tekstil, sepatu, mainan, dan elektronik,
yang tersedia di pasar domestik semakin produk otomotif, teknologi informasi
banyak dengan tingkat harga dan mutu dan produk pertanian
tertentu.5 - Banyak produsen tekstil dalam negeri
- Kerjasama dalam menjalankan bisnis mulai mengurangi kegiatan produksinya
semakin terbuka dengan beraliansi dan merumahkan ribuan buruhnya.
dengan pelaku bisnis di Negara anggota Beberapa produsen bahkan memilih
ASEAN lainnya.6 menjadi pedagang, karena lebih
- Para produsen dapat memasarkan menguntungkan dan minim resiko.10
barang produksinya dengan harga yang - Dengan ditentukannya tariff 0%, maka
lebih kompetitif. Dengan dapat mengakibatkan nilai ekspro akan
diberlakukannya pengurangan tariff ini lebih rendah dari nilai impor.
dapat meningkatkan akses pasar bagi Barang-barang yang diperdagangkan itu
para pengusaha. Pengusaha sekarang meliputi produk pertanian, makanan dan
mampu memiliki akses pasar yang lebih minuman, hasik hutan dan perkebunan,
besar lagi dari sebelumnya ke tekstil, bahan kimia, elektronik,
Negara-negara anggota ASEAN dengan furniture serta produk manufaktur
tariff impor 0%.7 lainnya.
- Pemberlakuan tariff 0% dapat menekan
biaya distribusi antara Negara ASEAN
sehingga produk yang ada di dalamnya
dapat dipasarkan dengan harga yang 2. BAGAIMANA INDONESIA
lebih terjangkau bagi para konsumen8 MENGHADAPI AFTA DAN ACFTA
2. Kerugian SERTA IMPLEMENTASI BLOK
- Indonesia diperkirakan akan kalah PERDAGANGAN BEBAS
bersaing dari Negara lain dalam KAWASAN TERSEBUT
kompetisi pasar bebas Negara-negara Indonesia berada dalam posisi sulit
asia tenggara (AFTA). Karena, terkait pelaksanaan kesepakatan
dibandingkan dengan Negara ASEAN perdagangan bebas antara Negara-negara di
lainnya, struktur industri dalam negeri ASEAN (Asean Free Trade Area/AFTA)
Indonesia tidak efisien. Struktur industri serta kesepakatan perdagangan bebas antara
tersebut meliputi faktor ekonomi biaya Cina dan ASEAN ( Asean Cina Free Trade
tinggi serta buruknya infrastruktur fisik Area/ACFTA).
dan non fisik industri di dalam negeri.9 Terkait dengan pelaksanaan AFTA
dan ACFTA, di satu sisi sebagian besar
4
sektor usaha tidak siap. Namun di sisi lain,
Ibid perjanjian yang telah ditandatangani oleh
5
Ibid
6
Ibid Kepala Negara ini sulit dibatalkan. Mana
7
Detikcom, CEPT-AFTA: Implikasi Terhadap
Indonesia,file://E:/afta/detikcom%20%20%20CEP file:///E:/afta/indonesia%20kalah%20bersaing.htm,
T-AFTA%20%20 Implikasi Terhadap Indonesia, 30 Desember 2009, hal 1
10
06 Januari 2010, hal 1 Indosiar, Tak Perlu Cemas Cina Bergabung Dalam
8
Ibid AFTA,
9
Tim Liputan 6 SCTV, AFTA diberlakukan, file:///E:/afta/cina-bergabung-dalam-afta.htm, 5
Indonesia Diperkirakan Kalah Bersaing, Januari 2010, hal 1
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 37
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

mungkin akan dibatalkan kesepakatan yang alumunium, elektronik, sepatu, mesin


sudah disepakati bersama. Padahal, perkakas, petrokimia.
Indonesia bertekat menjadi salah satu Salah satu contoh industri tekstil.
pemimpin ekonomi di ASEAN. Namun jika Para produsen tekstil dalam negeri merasa
terpaksa ditunda, maka pemerintah resah dengan masuknya produk-produk
Indonesia harus siap bekerja keras dengan tekstil Cina ke Indonesia yang harganya jauh
menerapkan kebijakan hambatan non tariff lebih murah. Banyak produsen tekstil di
serta anti dumping. Hal ini dilakukan untuk Jawa barat dan Jawa tengah mulai
menyelamatkan industri manufaktur di mengurangi kegiatan produksinya, bahkan
dalam negeri. ada yang lebih memilih menjadi pedagang
Ketidaksiapan dunia usaha dari pada produsen. Sebagai gambaran,
sebenarnya dipicu oleh lambannya selama ini daya saing industri tekstil dan
pemerintah mengerjakan tugas-tugasnya. produk tekstil domestik sangat lemah,
Padahal AFTA dan ACFTA sudah karena beberapa faktor, terkait kebijakan
ditandatangi sejak 13 tahun yang lalu. Salah pemerintah Indonesia, yang di sisi lain justru
satu tugas pemerintah yang sampai sekarang menjadi kekuatan bagi Cina dalam
belum terselesaikan adalah tidak cepat memasuki persaingan di pasar bebas Asean.
menuntaskan reformasi birokrasi yang Faktor-faktor tersebut antara lain:
menyebabkan ekonomi biaya tinggi. 1. Tingginya suku bunga komersial
Sehingga hal ini harus ditanggung oleh mencapai 14%, padahal di Cina hanya
kalangan industri, seperti banyaknya 6%.
pungutan liar di lapangan dan pungutan 2. Krisis energi yang sampai kini
retribusi. Belum lagi masalah infrastruktur berlangsung di Indonesia, berdampak
untuk distribusi yang tidak memadai, langsung pada mahalnya harga listrik.
ketidakpastian pasokan energi hingga suku 3. Masih rendahnya produktifitas
bunga perbankan yang masih tinggi. ketenagakerjaan yang ada. (badan
Indonesia tidak perlu melakukan tenaga kerja PBB-ILO mencatat,
proteksi yang berlebihan, tetapi pemerintah produktivitas kerja Indonesia berada di
sudah harus lebih dahulu mengambil peringkat ke-59 dunia, sedangkan Cina
langkah antisipasi dalam rangka mendukung di posisi ke-31).
industri nasional. Sehingga tidak 4. Tingginya biaya pelabuhan di
mengakibatkan produk-produk Indosesia Indonesia.
kalah bersaing dengan produk Cina yang Selain Infrasturktur dan
lebih efisien dan disubsidi pemerintahnya. sumberdaya manusia Indonesia belum
Selain itu juga, kredibilitas pemerintah mendukung untuk menghadapi AFTA dan
Indonesia dipastikan akan merosot jika ACFTA, Indonesia harus bisa menjadi
menunda keikutsertaan dalam AFTA dan pengelola atau mediator dalam perdagangan
ACFTA. Oleh karena itu, pemerintah bebas. Indonesia harus bisa membenahi dan
Indonesia diminta untuk konsisten ikut serta menyelesaikan kepemimpinan nasional,
secara aktif. Meskipun saat ini pemerintah mewujudkan “good corporate governance”,
Indonesia justru menghadapi permintaan dan membenahi birokrasi sekaligus
dari sejumlah pelaku industri untuk memberantas korupsi.
menunda implementasi AFTA dan ACFTA. Yang harus dilakukan Indonesia
Sekitar 16 sektor usaha menyatakan belum agar dapat dengan baik mengahadip AFTA
siap memasuki pasar bebas. Sektor industri dan ACFTA dan dapat bersaing dengan
yang keberatan dengan masuknya pasar Negara-negara lain adalah:11
bebas antara lain: tekstil, baja, ban, mebel,
pengolahan kakao, kesehatan, kosmetik, 11
http://www.antara.co.id/arc/2010/4/4/infrastuktur-da
n-sdm-indonesia-belum-siap-hadapi-afta/ (diakses
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 38
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

1. Promosi dan penetrasi pasar mengembangkan sekolah kejuruan dan


Kenyataan menunjukan bahwa volume politeknik di masa mendatang.
perdagangan Indonesia dibandingkan 4. Perlindungan terhadap industri kecil
dengan Cina dan Negara-negara asean Pelaksanaan AFTA dan ACFTA akan
lainnya menempati posisi yang paling mengakibatkan tingginya persaingan,
bawah setelah Filipina. Keadaan ini sehingga hanya perusahaan besar yang
disebabkan oleh komoditas ekspor mampu terus berkembang. Perusahaan
Indonesia belum banyak dikenal oleh besar tersebut diperkirakan terus
Negara-negara ASEAN. Karena itu, menekan industri kecil yang pada
keikutsertaan dalam pameran umumnya kurang mampu bersaing
perdagangan internasional perlu dengan para konglomerat. Untuk
ditingkatkan. Penigkatan kunjungan melindungi industri kecil tersebut, perlu
dagang sangat besar pula artinya dalam lebih efisien menerapkan
melakukan promosi dan penetrasi pasar Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999
hasil produksi Indonesia. tentang anti monopoli dan membentuk
suatu organisasi pemersatu
2. Peningkatan efisiensi produksi dalam perusahaan-perusahaan berskala kecil.
negeri 5. Upaya meningkatkan daya saing sektor
Untuk meningkatkan efisiensi produksi pertanian
dalam negeri, perlu diciptakan kondisi Dalam upaya meningkatkan peran
persaingan yang sehat diantara sesame ekspor sector pertanian, perlu
pengusaha agar tidak terdapat distorsi dikembangkan produk-produk unggulan
harga bahan baku. Di samping itu, yang mampu bersaing di pasar, baik
biaya-biaya non produksi secara pasar domestic maupun pasar
keseluruhan dapat ditekan.Dalam kaitan internasional. Pengembangan
ini, kebijkan deregulasi yang telah produk-produk unggulan dilaksanakan
dijalankan pemerintah sejak beberapa melalui serangkaian proses yang saling
tahun yang lalu terus dilanjutkan dan terkait serta membentuk suatu system
diperluas kepada sector-sektor riil yang agribisnis yang terdiri dari system pra
langsung mempengaruhi kegiatan produksi, produksi, pengolahan dan
produksi dan selanjutnya perlu pemasaran.
diusahakan agar pemberian
fasilitas-fasilitas yang cenderung
menciptakan kondisi monopoli dalam 3. APAKAH ADA ANCAMAN DAN
pengelolaan usaha perlu dihilangkan. PERMASALAHAN DI INDONESIA
3. Peningkatan kwalitas sumberdaya SETELAH AFTA DAN ACFTA
manusia DIBERLAKUKAN.
Kwalitas sumberdaya manusia Penerapan CEPT memiliki
Indonesia masih jauh lebih rendah implikasi yang cukup positif bagi
dibandingkan kwalitas sumberdaya perkembangan ekonomi dan perdagangan
manusia Negara Cina dan ASEAN kawasan ASEAN. Namun apabila tidak
lainnya.Oleh karena itu, dalam rangka diikuti dengan penataan dan penyesuaian
menghadapi AFTA dan ACFTA, yang berkaitan dengan penerapan AFTA
usaha-usaha untuk meningkatkan tersebut maka realisasi perdagangan bebas
kwalitas sumberdaya manusia perlu ini justru dapat menjadi bomerang yang
lebih ditingkatkan dengan merugikan ekonomi dan perdagangan
ASEAN.
Beberapa kendala yang merupakan
pada tanggal 27 November 2010) masalah dalam merealisasi AFTA di seluruh
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 39
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

kawasan ASEAN termasuk Indonesia antara Justru perusahaan-perusahaan raksasa


lain:12 asing yang bergerak di ASEAN akan
1. Faktor populasi penduduk yang mengambil keuntungan basar dalam
beragam dan tingkat pemerataan perdagangan bebas tersebut.
pendapatan yang relatif rendah di 4. Produk-produk ekspor dari beberapa
beberapa Negara ASEAN. (contoh, Negara ASEAN relatif memiliki
Singapura dan Brunai Darussalam kesamaan. Seperti misalnya Malaysia,
berpenduduk sedikit tetapi pendapatan Filipina, Thailand dan Indonesia
perkapita tinggi, Indonesia dan Filipina memiliki keunggulan dalam rubber
berpenduduk banyak pendapatan products. Malaysia dan Indonesia
perkapita rendah) menjadi penghambat bersaing dalam produk vegetable oil.
perluasan pasar di kawasan ASEAN. Malaysia, Filipina dan Indonesia
Beberapa Negara ASEAN memang bersaing dalam produk paper dan pulp.
memiliki keunggulan komparatif dalam Indonesia dan Thailand dalam produk
ekonomi industri tetapi pasar ASEAN tekstil. Singapura, Malaysia dan
belum menjadi andalan perdagangan Indonesia memiliki keunggulan
internal. Penduduk yang terus komparatif dalam produk chemicals.
meningkat disertai rendahnya mutu Sementara dalam persaingan dalam
manusia dan situasi kultural yang masih produk-produk lain seperti iron, and
tradisional juga ikut mempengaruhi stell, electrical,pharmaceutical, wood,
kecilnya tingkat partisipasi masyarakat cement dan sebagainya juga tinggi.
dalam memasuki sektor modern yang Sedangkan masalah dalam
mendukung penerapan realisasi AFTA merealisasi pelaksanaan ACFTA di
2. Rendahnya akses pasar dalam kawasan Indonesia antara lain:
akan meningkatkan persaingan ketat 1. ACFTA berdampak pada perdagangan
dalam memperebutkan pasar internal. produk pertanian nasional di pasar
Ini mempersulit Negara-negara domestik karena kelembagaan
ASEANtermasuk Indonesia dalam perdagangan produk pertanian dalam
menghapus kendala tariff dan non tariff negeri belum tertata.
serta kebijaksanaan proteksi lainnya. 2. Penerapan perjanjian perdagangan
Persyaratan AFTA mengharuskan bebas ACFTA bisa memunculkan
ASEAN untuk menerapkan kerawanan dalam penanganan
penghapusan proteksi serta kepabeanan di Indonesia. Salah satunya
kendala-kendala tariff dan non tariff. adalah penetapan keabsahan surat
3. Tampak bahwa ASEAN termasuk keterangan asal (SKA) barang. SKA
Indonesia amat sedikit memiliki yang digunakan untuk perdagangan
perusahaan-perusahaan yang cukup antar Negara peserta FTA akan dibuat
handal dalam arus perdagangan di dunia khusus sehingga setiap barang akan
industri ekonomi. Hal tersebut menjadi dikenai tariff bea masuk. Masalahnya,
kendala dalam memaksimalkan SKA merupakan selembar kertas yang
peran-peran dunia usaha dalam jumlahnya bisa ribuan lembar per hari
perdagangan intra-ASEAN. Bahkan dan harus diverivikasi oleh petugas
tampak hanya perusahaan-perusahaan bead an cukai di pelabuhan. SKA dari
tertentu dari ASEAN yang mengambil importer biasanya dikirim ke bea dan
peran besar dalam produk dan cukai di Indonesia dengan facsimile
pemasaran barang-barang industri. sehingga bisa seperti fotocopy dan tidak
jelas. Ini rawan terjadi pemalsuan SKA.
12
Impotir dari Negara bukan anggota FTA
Afifah kusumadara, Dilema Perdagangan Bebas
ASEAN, Materi Kuliah bisa saja membuat SKA palsu untuk
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 40
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

mendapatkan tariff bea masuk yang Indonesia jangan hanya mengandalkan


lebih rendah.13 komoditas yang telah dianugrahkan
3. Industri baja mengalami tekanan yang Tuhan untuk masyarakat Indonesia.
berat, karena dengan adanya ACFTA Indonesia perlu untuk meningkatkan
tariff bea masuk menjadi nol persen. kemampuan untuk meningkatkan
China menerapkan export duty untuk produk olahan yang dapat
bahan baku baja. China pun meningkatkan nilai tambah bagi
memberikan subsidi untuk produk perekonomian Indonesia. Jadi produk
fiskal. unggulan kita tidak hanya komoditas
4. Industri tekstil dalam negeri kolaps, pertanian atau perkebunan, namun juga
karena Indonesia akan dibanjiri dengan intermediate goods atau bahkan final
produk tekstil dari China karena goods yang kompotitif terhadap produk
harganya rata-rata lebih murah 10 Cina yang cenderung memiliki
persen dari pada produk lokal. comparative disadvantage.
4. Pemerintah perlu untuk mengurangi dan
menghilangkan hambatan perdagangan
4. BAGAIMANA INDONESIA antar daerah yang acapkali muncul.
MENYIKAPI IMPLEMENTASI Mahalnya harga produk di daerah lain,
BLOK PERDAGANGAN BEBAS seringkali disebabkan oleh ekonomi
KAWASAN TERSEBUT. biaya tinggi yang dapat
Demi menarik keuntungan dari diminimalisasikan oleh pemerintah.
perjanjian perdagangan bebas, ada 6 hal Penyediaan sarana transportasi dan
yang harus dilakukan oleh pemerintah komunikasi yang murah dan aman
terutama dalam perbaikan kebijakan, yaitu: sangat penting dalam usaha
1. Mengupayakan peningkatan kapasitas, memperbaiki struktur harga produk
produksi dan kwalitas komoditas domestik.
pertanian Indonesia. Selain itu, 5. Terkait dengan ACFTA, merujuk pada
kebijakan untuk mendorong KEPPRES No.48 tahun 2004 pasal 4
peningkatan daya saing ekspor produk ayat (2) yang menganut paham
pertanian unggulan, seperti sawit, karet, monisme dapat mengarahkan kepada
cokelat, manggis, salak, nanas, dan kesamaan kedudukan dan saling
komoditas holtikultural lainnya. menguntungkan antar negara peserta.
2. Pemerintah perlu untuk membuat suatu Karena KEPPRES ini hanya berlaku di
kebijakan yang memanfaatkan Indonesia, maka tugas dari pemerintah
murahnya produk Cina untuk adalah meyakinkan negara sesama
mendorong produksi dengan pasar anggota ASEAN agar mendukung
dalam negeri. Murahnya harga produk rencana yang diusung pemerintah
akan menyebabkan pendapatan riil Indonesia mengenai ketidaksiapan
masyarakat Indonesia akan meningkat, beberapa post yang belum siap
sehingga diharapkan agar produsen mengahadapi perdagangan bebas
lokal melihat dan memanfaatkan ACFTA.
peluang tersebut. Pemerintah Indonesia membuat
3. Pemerintah perlu mendorong aturan yang jelas terkait persamaan
peningkatan diferensiasi produk kedudukan para negara peserta dalam
unggulan, yaitu produk unggulan perjanjian ACFTA untuk menghindari
dominasi negara terkuat mengenai
13
penentuan harga-harga atas produk barang
Kompas, FTA Jadi Tantangan Berat, atau jasa. Membuat aturan yang jelas
http://cetak.kompas.com/read/xml/2010/01/02/035
50049, 2 Januari 2010, hal 1 mengenai standar nasional dari beberapa
Agustina Balik, Pengaruh Perdagangan Bebas AFTA…………………. 41
Jurnal Sasi Vol.21 No.2 Bulan Juli - Desember 2015

negara peserta dan ketentuan anti dumping DAFTAR PUSTAKA


sehingga dapat ditentukan standar minimum
yang harus dipenuhi untuk dapat menembus .Afifah Kusumadara, Dilema Perdagangan
pangsa pasar ACFTA sehingga menciptakan Bebas ASEAN, Materi Kuliah
fair trade competition dan bukan unfair Detikcom, CEPT-AFTA, Implikasi Terhadap
trade competition. Iniloah fungsi utama Indonesia,
pemerintah sebagai pemegang kewenangan File://E:/AFTA/detikcom%20%20
atas regulasi untuk memproteksi ketahanan %20 CEPT-AFTA%20%20,
perekonomian nasional dari gempuran Implikasi Terhadap Indonesia, 6
masuknya produk-produk asing ke dalam Januari 2016
negeri. Direktorat Jendral Kerjasama Perdagangan
Internasional Departemen
Perdagangan, Gambaran Umum
C. P E N U T U P AFTA, http://www.ditjenkpi.go.id,
Jakarta, 2006
AFTA dan ACFTA adalah bentuk dari http://www.antara.co.id/org/2010/4/4/infrastr
kerjasama perdagangan antar wilayah. uktur-dan-sdm-indonesia-belum-s
Dimana AFTA adalah perdagangan antar iap-hadapi-afta, 27 Mei 2016
wilayah di kawasan ASEAN yang berupa Indosiar, Tak Perlu Cemas Cina Bergabung
kesepakatan untuk menciptakan situasi Dalam AFTA,
perdagangan yang seimbang dan adil File://E:/afta/cina-bergabung-dala
melalui penurunan tariff barang m-afta,htm, 27 November 2016
perdagangan dimana tidak ada hambatan Kompas, FTA Jadi Tantangan Berat,
tariff (bea masuk 0-5%) maupun hambatan http://cetak.kompas.com/Read/xm
non tariff bagi Negara-negara anggota l/2010/01/02/03550049, 2 Januari
ASEAN. Sedangkan ACFTA adalah 2016
kesepakatan kerjasama perdagangan bebas Tim Liputan 6 SCTV, AFTA diberlakukan,
antara Negara-negara di ASEAN dengan Indonesia diperkirakan kalah
Cina. bersaing,
Indonesia adalah Negara yang telah File://E/afta/indonesia%20kalah%
menandatangani perjanjian kerjasama AFTA 20bersaing.htm, 30 Desember
dan ACFTA, walaupun kenyataannya 2009
Indonesia tidaklah siap untuk menjalaninya. US-ASEAN, Business Council, The ASEAN
Disebabkan karena banyak Free Trade Area and Other Areas
perusahan-perusahan dalam negeri yang of ASEAN Economic Cooperatin,
belum mampu menciptakan barang-barang http://www.US-ASEAN.org/afta.a
yang berkualitas tinggi yang dapat bersaing sp
dengan Negara lain. Masih lemahnya aturan
hukum sehingga tidak mampu melindungi
pengusaha-pengusaha dalam negeri ketika
melakukan transaksi perdagangan dengan
Negara lain.
Namun, masuknya AFTA dan ACFTA di
Indonesia bukan berarti membuat Indonesia
menjadi Negara yang kalah bersaing, tetapi
harus menjadikan Indonesia sebagai Negara
yang mampu keluar dari keterpurukan dan
menjadi Negara yang siap bersaing dengan
melakukan perbaikan di segala bidang.

Anda mungkin juga menyukai