DISUSUN OLEH:
NIM : 2110113164
FAKULTAS : HUKUM
UNIVERSITAS ANDALAS
TAHUN 2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan pada saya
untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah saya dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul Dinamika Historis Konstitusional Sosial-Politik, Kultural, Konteks Penegakan
Hukum Yang Berkeadilan.
Makalah Dinamika Historis Konstitusional Sosial-Politik, Kultural, Konteks Penegakan Hukum Yang
Berkeadilan, ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Kewarganegaraan Universitas
Andalas. Selain itu, saya juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi pembaca
tentang pentingnya Persatuan dalam Keberagaman.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Ibu Dr.Yasniwati,SH.,MH selaku dosen
pengampu mata kuliah Kewarganegaraan. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis. Saya juga mengucapkan terima
kasih pada semua pihak yang telah membantu proses penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya terima demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan.............................................................................................8
3.2 Saran.......................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................9
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Akhirnya Indonesia merdeka setelah melalui perjuangan panjang,pengorbanan jiwa dan raga, pada
tanggal 17 Agustus 1945,Soekarno dan Hatta, atas nama bangsa Indonesia menyatakan Kemerdekaan
Indonesia.
Setelah indonesia menyatakan kemerdekan, melepaskan diri dari penjajahan, bangsa indonesia masih
harus berjuang mempertahakan kemerdekaan karena ternyata penjajah belum mengakui
kemerdekadaan dan belum ikhlas melepas indonesia sebagai wilayah jajahannya. Oleh karena itu,
priode pasca kemerdekaan indonesia, tahun 1945 sampai saat ini bangsa indonesia telah berusaha
mengisi perjuangan mempertahankan kemerdekaan melalu berbagai cara, baik perjuangan fisik
maupun diplomatis. Perjuangan mencapai kemerdekaan dari penjajah telah selesai namun tantangan
untuk menjaga dan mempertahankan kemerdekaan yang hakiki belum selesai.
Prof.Nina Lubis (2008), seorang sejarawan menyatakan :
“...dahuku,musuh itu jelas,penjajah yang tidak memberikan ruang untuk mendapatkan
keadilan,kemanusiaan yang sama bagi warga negara kini musuh bukan dari luar, tetapi dari dalam
negeri sendiri.Korupsi yang merajalela, ketidakadilan,pelanggaran HAM,kemiskinan,ketidakmerataan
ekonomi,penyalahgunaan kekuasaan,tidah menghormati harkat dan martabat orang lain, suap-
menyuap,dll.
6
bersih. Dukungan pemerintahan yang bersih dalam membangun penegakkan hukum yang
akuntable harus total, karena penegakkan hukum adalah bagian dari sistem hukum pemerintahan.
Pemerintah harus berada digarda terdepan dalam penegakkan hukum untuk memberikan harapan
kepada masyarakat atas kepastian hukum. Sebagai penyelenggara negara, presiden harus menjamin
kemandirian dan independensasi para penegak hukum dalam melaksanakan tugasnya.
Penegakkan hukum bertujuan untuk meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam
masyarakat.Dalam menegakkan hukum terdapat tiga unsur yang harus selalu diperhatikan yaitu:
1. Kepastian Hukum
2. Kemanfaatan
3. Keadilan
Aparatur hukum yang mempunyai tugas untuk menegakkan dan melaksanakan hukum antara lain
lembaga Kepolisian,Kehakiman,dan Kejaksaan.
Fungsi utama lembaga Kepolisian adalah sebagai lembaga penyidik
Fungsi utama Kejaksaan sebagai lembaga penuntut
Fungsi utama lembaga Kehakiman sebagai lembaga pengadilan pemutus perkara
Pasal 10 ayat 1 Undang-Undang no.14 tahun 1970 yang telah diperbaharui menjadi UU No. 48 tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman, kekuasaan kehakiman dilaksanakan oleh badan pengendalian
dalam empat lingungan yaitu:
1. Peradilan Umum
2. Peradilan Agama
3. Peradilan Militer
4. Peradilan Tata Usaha Negara
7
BAB III
PENUTUPAN
3.1.KESIMPULAN
Penegakkan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau menciptakan tata tertib,
keamanan dan ketentraman dalam bermasyarakat baik itu merupakan upaya pencegahan maupun
penindakan setelah terjadinya pelanggaran hukum.
Hukum harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta kesejahteraan
bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuk membuat masyarakat merasa
memperoleh perlindungan akan hak-haknya. Agar manusia yang hidup dalam bernegara dan
berbangsa berlangsung dengan normal, damai, dan tentram.
3.2. SARAN
Kami menyadari makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dan demi
penyempurnaan makalah ini, kami meminta saran dan kritik kepada para pembaca yang bersifat
positif dan membangun.
8
DAFTAR PUSTAKA
https://www.youtube.com/watch?v=1ntlLv1dSs0