Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PERBANDINGAN SISTEM HUKUM

“HUKUM ADAT”

KELOMPOK 4 :

YOLANDA ARYANI (2120102015)

ALVINA DAMAYANTI (2120102017)

AHMAD SYAEFULLAH (2110201011)

M. FADLI IBRAHIM (2110201010)

Dosen Pengampu:

ARMASITO, S. Ag., MH.

PROGRAM STUDI PERBANDINGAN MAZHAB

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH


PALEMBANG
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang selalu memberikan rahmat dan hidayahnya
kepada penyusun agar mampu untuk menyelesaikan makalah perbandingan sistem
hukum. Sholawat beserta salam selalu penyusun ucapkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW. yang menjadi suri tauladan dan panutan untuk hidup, agar
kehidupan yang kita jalankan bisa terarah sesuai dengan tuntunan agama.
Penyusun juga berterima kasih kepada dosen pembimbing dan teman-teman yang
selalu menyemangati penyusun untuk menyelesaikan makalah ini. Didalam
penyusunanannya tentu masih banyak kekurangan, oleh karena itu diperlukan kritik
serta saran yang membangun untuk kedepannya lebih baik.

Palembang, 07 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................ 1


A. Latar belakang masalah ................................................. 1
B. Rumusan masalah .......................................................... 1
C. Tujuan masalah .............................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................. 3


A. Pengertian dan Sejarah Hukum Adat............................. 3
B. Sumber-sumber Hukum Adat ........................................ 5
C. Negara-negara yang Menganut Sistem Hukum Adat .... 5
D. Pengaruh Sistem Hukum Adat Pada Hukum
Indonesia ........................................................................ 6
E. Kekurangan dan Kelebihan Sistem Hukum Adat .......... 8

BAB III PENUTUP ..................................................................... 9


A. Kesimpulan .............................................................................. 9
B. Saran....................................................................................... 10

Daftar Pustaka ........................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Di dunia, terdapat 5 sistem hukum yaitu; sistem hukum sipil (Civillaw), sistem
hukum Anglo-saxon (Commonlaw), sistem hukum agama, sistem hukum adat, dan
sistem hukum negara-negara blok timur (sosialis).1 Dari berbagai sistem tersebut,
sedikit banyak sudah sangat sering didengar di masyarakat, terlebih bagi warga sipil
yang paham hukum.

Salah satu diantara sistem hukum, disebutlah sistem hukum adat. Hukum adat bisa
dikatakan sistem hukum yang sangat dekat dengan masyarakat. Mengapa demikian?
Karena sistem hukum adat merupakan sistem hukum yang dibuat oleh masyarakat itu
sendiri. Sebagaimana daerah-daerah yang ada di Indonesia yang menganut sistem
hukum adat.

Walaupun sering terdengar di telinga masyarakat umum, namun tidak banyak yang
paham secara formal mengenai sistem hukum adat itu sendiri. Banyak dari kita hanya
paham tentang bentuk dari sistem hukum adat, namun tidak mengetahui kekuatan
hukum tersebut di suatu negara. Dengan demikian, sangat penting untuk mengetahui
lebih dalam mengenai sistem hukum adat tersebut, terlebih negara Indonesia
merupakan salah satu penganut sistem hukum adat.

B. Rumusan Masalah
Dengan mengetahui latar belakang dari makalah ini, maka penyusun merumuskan
masalah sebagai berikut:
1. Apa yang menjadi pengertian serta sejarah dari hukum adat?
2. Apa yang menjadi sumber hukum adat?

1
Ade Maman Suherman, Pengantar Perbandingan Sistem Hukum, Perpustakaan Komnas
Perempuan, https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_detail&id=3549-
:~:text=Setidaknya%20Terdapat%20lima%20sistem%20hukum,negara%20blok%20timur%20(sosialis
), diakses pada tanggal 07 Mei 2023, pukul 20:00 WIB.

1
3. Negara apa saja yang menganut sistem hukum adat?
4. Apa saja pengaruh sistem hukum adat bagi hukum di Indonesia?
5. Apa saja yang menjadi kekurangan dan kelebihan dari sistem hukum adat?
C. Tujuan
Makalah ini dibuat dan disusun untuk mencapai tujuan, sebagaimana berikut:
1. Mengetahui dan memahami arti dan sejarah hukum adat.
2. Mengetahui dan memahami apa yang menjadi sumber dari hukum adat.
3. Mengetahui dan memahami negara mana saja yang menganut sistem hukum
adat.
4. Mengetahui dan memahami apa saja pengaruh sistem hukum adat terhadap
sistem hukum di Indonesia.
5. Mengetahui dan memahami apa saja kekurangan dan kelebihan dari sistem
hukum adat.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian dan Sejarah Hukum Adat

Di berbagai negara, tentunya lahir kelompok-kelompok daerah yang hidup dan


tumbuh dengan suatu sistem adat. Hal tersebut mampu dilihat dalam bentuk kebiasaan
yang khas yang menjadikan bentuk jati diri dari suatu tempat. Istilah adat berasal dari
Bahasa Arab, yang diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia bermakna “Kebiasaan”.
Adat atau kebiasaan adalah tingkah laku seseorang yang terus menerus dilakukan
dengan cara tertentu dan diikuti oleh masyarakat luar dalam waktu yang lama.2
Kebiasaan yang ada dan berkembang di tengah-tengah masyarakat tersebut turun-
temurun hidup hingga menjadi hukum adat yang ditaati secara tidak tertulis.

Seperti halnya negara Indonesia yang mengakui akan keberadaan hukum adat itu
sendiri. Dalam pasal 18 ayat (2) ditegaskan bahwa, “Negara mengakui dan
menghormati masyarakat hukum adat beserta hak-hak tradisionalnya sepanjang dalam
kenyataan masih ada, sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara
Kesatuan republic Indonesia dan diatur dalam undang-undang”.

Terdapat beberapa pendapat yang menjelaskan definisi dari hukum adat,


diantaranya sebagai berikut;

1. Soekanto mengatakan hukum adat adalah suatu yang kompleks dan tidak
dikodifikasikan (dikitabkan) sehingga sifatnya pemaksaan dan mempunyai akibat
hukum.
2. Van Vollenhoven menjelaskan bahwa hukum adat adalah aturan-aturan yang
berlaku bagi orang-orang pribumi dan orang-orang timur asing, yang disatu pihak
mempunyai sanksi yang dikatakan hukum dan dilain pihak tidak dikodifikasi maka
dikatakan adat.

2
Yulia, Buku Ajar Hukum Adat, (Sulawesi: Unimal Press, 2016), hal. 1.

3
3. Soepomo mengatakan bahwa, hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis dalam
peraturan legislatif yang walaupun tidak dikitabkan oleh yang berwajib tetap
dihormati oleh masyarakat berdasarkan keyakinan kekuatan hukum.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa hukum adat adalah hukum yang tidak
tertulis dan tidak dikodifikasikan, namun kekuatan hukum tersebut hadir dari
keyakinan masyarakat itu sendiri.

Secara ilmiahnya hukum adat ini diperkenankan oleh Snock Hurgronje dalam
bukunya yang berjudul “De Atjehers” (Bahasa Belanda) yaitu untuk memberi nama
pada suatu sistem pengendalian sosial (Social control) yang hidup dalam Masyarakat
Indonesia.3 Dengan demikian, menurut Snock Hurgronje hukum adat itu adalah adat-
adat yang mempunyai akibat hukum, atau dengan kata lain baru disebut hukum adat
jika adat tersebut mempunyai akibat hukum.4 Kemudian dikembangkan oleh Van
Vollenhoven yang memuat istilah Adat Recht dalam bukunya yang berjudul Adat Recht
Van Nederlandsh Indie (Hukum Adat Hindia-Belanda), sebagaimana diketahui bahwa
Indonesia dulu merupakan negara dengan nama Hindia-belanda.

Negara Indonesia dulu, yang masih dikenal dengan negara Hindia Belanda
mempergunakan istilah ini pada tahun 1929 dalam Peraturan Hukum Negeri Belanda
atau Indische Staatsregeling. Itulah dulunya, Indonesia tidak mengenal istilah Hukum
Adat. Namun, sebagaimana perkembangannya yang ada di Indonesia sendiri hanya
dikenal adat saja. Adapun untuk menyebutkan suatu sistem di dunia maka disebut
Hukum Adat.

3
Ibid. hal. 2.
4
Erwin Owan Hermansyah soetoto, Zulkifli Ismail, dkk., Hukum Adat, (Malang: Madza
Media, 2021), hal. 3.

4
B. Sumber Hukum Adat
Hukum Adat mempunyai sumber hukum tersendiri, yang mana didapati dalam
Karya Ilmiah yang ditulis oleh Bewa Ragawino, S.H., M.Si. dengan judul “Pengantar
dan Asas-asas Hukum Adat Indonesia”, yang diantaranya sebagai berikut:
1. Adat-istiadat atau kebiasaan yang merupakan tradisi rakyat.
2. Kebudayaan tradisional rakyat.
3. Ugeran/kaidah dari kebudayaan asli.
4. Perasaan keadilan yang hidup dalam masyarakat.
5. Pepatah adat.
6. Yurisprudensi adat.
7. Dokumen-dokumen yang hidup pada waktu itu, yang memuat ketentuan hukum
yang hidup.
8. Kitab-kitab hukum yang pernah dikeluarkan oleh raja-raja.
9. Doktrin tentang hukum adat.
10. Hasil-hasil penelitian tentang hukum adat yang merupakan nilai-nilai yang tumbuh
dan berlaku dalam masyarakat.

Baik di Indonesia maupun negara yang menganut sistem hukum adat, tidak akan
berbeda sumber hukum yang diambil. Mengapa? Karena pada dasarnya, sistem hukum
adat ini tidak terkodifikasi, maka daripada itu sistem hukum adat lahir dan bersumber
dari kebiasaan masyarakat terdahulu yang masih tetap kuat keyakinannya sampai
sekarang.

C. Negara-negara yang Menganut Sistem Hukum Adat

Salah satu penganut sistem hukum adat yang terkenal adalah negara Indonesia.
Alasan utama yang mengatakan bahwa Indonesia penganut terkenal ialah pada sejarah
hadirnya sistem hukum adat itu sendiri. Di mana Indonesia khas dengan adat-adat pada
setiap daerahnya. Sebagaimana dengan semboyan Indonesia sendiri yaitu, “Bhineka
Tunggal Ika”.

5
Selain daripada itu, China juga dikenal dengan sistem hukum adat patrilineal
Individual, dimana harta warisan terpusat pada anak laki-laki. Di China dilarang
adanya pernikahan satu marga, karena dianggap menikahi keluarga sendiri, juga tidak
diperkenankan bagi pihak adik mendahului kakak perempuan untuk menikah, namun
diperkenankan bagi adik yang ingin mendahului kakak laki-lakinya. Begitulah sekilas
dari contoh hukum adat dari negara China.

Tidak hanya negara-negara di atas yang menganut sistem hukum adatmelainkan


di negara seperti India, Jepang, dan masih banyak lagi.5

D. Pengaruh Sistem Hukum Adat pada Hukum Indonesia

Indonesia merupakan negara yang mengakui 3 keberadaan sistem hukum yaitu,


hukum barat, hukum agama, hukum adat. Dalam keseharian masyarakat, masih banyak
yang menggunakan hukum adat dalam menyelesaikan suatu permasalahan. Indonesia
mempunyai wilayah yang luas, didapati daerah-daerah serta adat-adat/kebiasaan yang
sampai sekarang masih terjaga dan berlaku dikalangan masyarakat itu sendiri.
Keberlakuan hukum adat tersebut memberikan pertanyaan mengenai pengaruhnya
terhadap negara yang juga mempunyai hukum yang diakui secara nasional.

Dalam hal ini, dapat dijelaskan secara singkat bahwa, Indonesia mengakui
keberadaan hukum adat. Sebagaimana hukum adat dengan hukum negara tetap
mempunyai daya pikat yang berbeda namun secara konstitusional6 bersifat sama tetapi
terdapat perbedaan pada bentuk dan aspeknya.

5
Sayap Bening, 2020, Macam-macam sistem Hukum di Dunia,
https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-macam-macam-sistem-hukum-di-
dunia#:~:text=sistem%20Hukum%20Adat%20terdapat%20dan,%2C%20Jepang%2c%20dan%20negar
a%20lain , diakses 08 Mei 2023, pukul 19:00 WIB.
6
Norma sistem politik dan hukum bentukan pada pemerintah negara-biasanya dikodifikasi
sebagai dokumen tertulis (Semua Langkah politik yang sesuai dengan aturan hukum yang berlaku di
suatu negara).

6
Indonesia sendiri ialah sebagimana dengan peranannya dalam pembinaan hukum
nasional. Seminar Hukum Adat dan Pembangunan Hukum Nasional tanggal 15 sampai
17 Januari 1975 yang diselenggarakan oleh bphn bekerja sama dengan Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada menyimpulkan sebagai berikut:7

1. Hukum adat merupakan salah satu sumber yang sangat penting untuk
memperoleh bahan-bahan atau materi bagi pembagian hukum nasional
yang menuju kepada unifikasi hukum yang terutama akan dilakukan
melalui pembuatan pembuatan peraturan-peraturan perundang-undangan,
dengan tidak mengabaikan timbul/tumbuh dan perkembangannya hukum
kebiasaan dan peranan pengadilan dan pembinaan hukum.
2. Pengambilan bahan-bahan dari hukum adat dalam penyusunan hukum
nasional pada dasarnya seperti berikut:
a. Penggunaan konsep-konsep dan asas-asas hukum dan hukum adat
untuk dirumuskan dalam norma-norma hukum yang memenuhi
kebutuhan masyarakat masa kini dan mendatang dalam rangka
pembangunan masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan
Pancasila dan undang-undang Dasar 1945.
b. Pembangunan lembaga-lembaga hukum adat yang dimodernisasi
dan disesuaikan dengan kebutuhan zaman tanpa menghilangkan
ciri-ciri dan sifat-sifat kepribadian Indonesia.
c. Memasukkan konsepsi-konsepsi dan asas-asas hukum adat ke
dalam lembaga-lembaga hukum baru dan lembaga-lembaga
hukum dari hukum asing yang dipergunakan untuk memperkaya
dan memperkembangkan hukum nasional agar tidak bertentangan
dengan Pancasila dan undang-undang Dasar 1945.

7
Sri Sudaryatmi, Peranan Hukum Adat dalam Pembangunan Hukum Nasional di Era Globalisasi, hlm.
575-576.

7
E. Kekurangan dan Kelebihan Hukum Adat

Hukum adat merupakan hukum tidak tertulis yang juga memiliki kekurangan dan
kelebihan sebagaimana manusia itu sendiri. Karena bagaimanapun juga karena hukum
tak tertulis itu merupakan bentukan manusia.8

 Kelebihan sistem hukum adat:


1. Responsive, artinya hukum adat sangat tanggap terhadap diperlukannya
suatu hukum baru tatkala terjadi sesuatu hal yang belum diatur sebelumnya,
keadaan ini sangat memungkinkan karena dalam proses pembentukan
hukum baru hanya dilakukan oleh pemuka adat, tidak melibatkan lembaga-
lembaga lain.
2. Tidak kaku, dikarenakan membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk
menyesuaikan dengan adanya perubahan jaman. Hal ini dapat terjadi
dikarenakan hukum adat tidak memerlukan proses kodifikasi.
3. Sesuai dengan rasa keadilan yang didasarkan atas nilai-nilai kearifan lokal.
 Kelemahan sistem hukum adat:
1. Kurang adanya kepastian hukum, keadaan ini dikarenakan ini dikarenakan
hukum adat bukan merupakan hukum tertulis sehingga dalam penyelsaian
masalahnya aturan yang dipakai dapat diterapkan berbeda.
2. Terus berubah-ubah, sebab mengikuti perkembagan masyarakat semakin
berkembang seiring berkembangnya pola pokir dan teknologi.
3. Hukum adat sering dianggap tidak konsisten karena dapat berubah-ubah
sesuai denga kepentingan yang menghendakinya.

8
10 Kelebihan dan Kelemahan dari Msing-masing Sistem Hukum, scribed.com.
https://id.scribd.com/document/500612116/10-KELEBIHAN-DAN-KELEMAHAN-DARI-MASING-
MASING-SISTEM-HUKUM

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hukum adat adalah hukum yang tidak tertulis yang mana hadir dari kebiasaan
masyarakat itu sendiri. Dilansir dari berbagai pendapat yang kemudian disimpulkan,
juga dapat diartikan sebagai suatu hukum yang tidak tertulis dan tidak dikodifikasikan,
namun kekuatan hukum tersebut hadir dari keyakinan masyarakat itu sendiri.

Adapun pencetus dari hukum adat ini ialah Snock Hurgronje dalam bukunya yang
berjudul “De Atjehers” (Bahasa Belanda) yaitu untuk memberi nama pada suatu sistem
pengendalian sosial (Social control) yang hidup dalam Masyarakat Indonesia.

Sumber hukum adat ini yang utama adalah dari adat-istiadat, atau dari kebiasaan
yang diyakini di daerah tersebut. Sedangkan negara-negara yang menganut sistem
hukum adat ialah Indonesia, China, India, Jepang, dan negara-ngera lainnya.

Hukum adat juga diartikan sebagai hukum asli Indonesia yang tidak tertulis dalam
bentuk-bentuk perundangan-perundangan Republik Indonesia yang di sana-sini
mengandung unsur agama. Adapun pengaruh dari hukum adat terhadap hukum
Indonesia sendiri ialah sebagimana dengan peranannya dalam pembinaan hukum
nasional.

Setia hal mempunyai kelebihan ataupun kekurangannya masing-masing. Begitu


juga halnya dengan hukum adat. Hukum adat mempunyai kelebihan yaitu; responsive,
tidak kaku, sesuai dengan rasa keadilan kearifan lokal tersebut. Sedangkan kelemahan
dari hukum adat yaitu; kurang adanya kepastian hukum, terus berubah-ubah, sering
dianggap tidak konsisten karena berubah-ubah.

9
B. Saran

Makalah ini bisa menjadi rujukan untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang
lebih luas berkenaan dengan hukum adat. Oleh karena itu, penyusun menyarankan
untuk memanfaatkan makalah ini sebagai bahan belajar mahasiswa.

10
DAFTAR PUSTAKA

10 Kelebihan dan Kelemahan dari Msing-masing Sistem Hukum, scribed.com.


https://id.scribd.com/document/500612116/10-KELEBIHAN-DAN-
KELEMAHAN-DARI-MASING-MASING-SISTEM-HUKUM
Ade Maman Suherman. Pengantar Perbandingan Sistem Hukum. Perpustakaan
Komnas Perempuan,
Aprilianti, Kasmawati. 2022. Hukum Adat di Indonesia. Bandar Lampung: Pusaka
Media.

Hermansyah, Erwin Owan, dkk. 2021. Buku Ajar Hukum adat. Malang: Medza Media.

https://bantuanhukum-sbm.com/artikel-macam-macam-sistem-hukum-di-
dunia#:~:text=sistem%20Hukum%20Adat%20terdapat%20dan,%2C%20Jep
ang%2c%20dan%20negara%20lain , diakses 08 Mei 2023, pukul 19:00 WIB.
https://perpustakaan.komnasperempuan.go.id/web/index.php?p=show_detail&id=354
9-
:~:text=Setidaknya%20Terdapat%20lima%20sistem%20hukum,negara%20b
lok%20timur%20(sosialis), diakses pada tanggal 07 Mei 2023, pukul 20:00
WIB.
Nugroho, Sigit Sapto. 2016. Pengantar Hukum Adat di Indonesia. Solo:Pustaka
Iltizam.

Rosdalina. 2017. Hukum Adat. Yogyakarta: Deepublish.

Sayap Bening. 2020. Macam-macam sistem Hukum di Dunia.


Wajiyati, Sri. 2020. Ilmu Hukum Adat. Yogyakarta: Deepublish.

Yulia. 2016. Buku Ajar Hukum Adat. Sulawesi: Unimal Press

11
12

Anda mungkin juga menyukai