Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-


POLITIK, KULTURAL, SERTA KONTEKS KONTEMPORER
PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN”

Disusun Oleh :
Kelompok 7
Michael Elylutfi Blegoer Laoemory (202310122158)
-Gusti Ayu Diah Rasityandari (202310122159)
-Anak Agung Istri Trisna Hartha Rina (202310122151)
-I Putu Ryan Ekayana (202310122157)
-Victoria Aprillina Kefi (202310122154)
-Ni Putu Ayu Fajar Apriliani (202310122150)
-Ni Putu Ayu Oktariani (202310122152)
-Kadek Arizabrina Feby Tama Putri (202310122149)
Bayu Maradona Tarigan (202310122155)

Dosen Pengampu :
LUH PUTU SURYANI, SH., MH.
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS WARMADEWA DENPASAR
TAHUN AJARAN 2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa yang mana telah memberikan saya
kelancaran sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul DINAMIKA
HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA KONTEKS
KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN ini dengan tepat waktu.
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah
kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambahi ilmu dan wawasan tentang
DINAMIKA HISTORIS KONSTITUSIONAL, SOSIAL-POLITIK, KULTURAL, SERTA
KONTEKS KONTEMPORER PENEGAKAN HUKUM YANG BERKEADILAN bagi para
pembaca dan juga penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Luh Putu Suryani S.H., M.H, selaku dosen
pengampu mata kuliah kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah
pengetahuan sesuai dengan bidang studi yang penulis tekuni. Penulis juga mengucapkan terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan memberi semangat dalam pengerjaan makalah
sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari, bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, jika apabila
terdapat kesalahan kata - kata yang kurang berkenan, dan saya mohon kritik dan saran yang
membangun demi perbaikan di masa depan.

Denpasar,1 Oktober 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................... i

DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

Bab I : Pendahuluan ............................................................................................. 1

Bab II : Pembahasan............................................................................................. 3

1. Konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan. ......................... 3


2. Alasan diperlukan penegakan hukum ......................................................... 4
3. Sumber historis, sosiologis, politis penegakan hukum ............................... 4
4. Dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan. .................. 6
5. Esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan. ........................... 7

Bab III : Penutupan .............................................................................................. 8

1. Kesimpulan. ...............................................................................................8
2. Saran. .........................................................................................................8

Daftar Pustaka. ...................................................................................................... 9

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seperti yang kita ketahui, indonesia merupakan negara hukum yang artinya
semua penyelenggara pemerintahan dan kenegaraan serta kemasyarakatannya
berdasarkan atas hukum bukan didasarkan ataskekuasaan belaka.
Menurut Kelsen (1995) mengemukakan hukum adalah suatu tata yang
bersifat memaksa. Suatu tata sosial yang berusaha menimbulkan perilaku para
individu sesuai yang diharapkan melalu perundangan tindakan tindakan paksaan.
(Winata putra, 2006: 8). Di dalam literatur penemuan hukum merupakan sebuah
proses pembentukan hukum olehhakim atau aparat penegak hukum lainnya yang
ditugaskan untuk implementasi peraturan hukum umum pada suatu peristiwa ( das
sollen) yang bersifat umum dengan mengingat akan peristiwa konkret (das sain)
tertentu. Hakim selalu dihadapkan pada peristiwa konkret, konflik, atau kasus yang
harus diselesaikan atau dipecahkan.
Hukum mempunyai sifat sifat tertentu. Seperi hukum bersifat mengatur
yang artinya hukum sebagai peraturan atau larangan maupun peerintah yang
berfungsi untuk mengatur berbagai sikap manusia dalam kehidupan. Hukum
bersifat memaksa artinya hukum memiliki kekuatan dan kewenangan untuk
memaksa setiap orang mematuhi setiap peraturan. Hukum bersifat melindungi
artinya keharmonisan antara ketertiban dan keamanan perlu dijaga demi
tercapainya kedamaian.
Hukum tidak dibuat secara semena mena. Hukum pasti mengandung arti
dan juga tujuan. Tujuan diadakannya hukum menurut soerjono soekanto (1993)
bahwa norma atau kaidah hukum bertujuan untuk mencapai kedamain dalam hidup
bersama.

1
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengapa diperlukan penegakan hukum yang berkeadilan
3. Apa sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakan hukum
yangberkeadilan di indonesia
4. Apa dinamika dan tantangan penegakan hukum yang berkeadilan
5. Apa esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkedilan

C. TUJUAN MAKALAH
1. Mengetahui konsep dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan
2. Mengetahui alasan mengapa diperlukan penegakan hukum yang
berkeadilan
3. Mengetahui sumber historis, sosiologis, politis tentang penegakanhukum
yang berkeadilan
4. Menghetahui dinamika dan tantangan penegakan hukum yang
berkeadilan
5. Mengetahui esensi dan urgensi penegakan hukum yang berkeadilan.

D. MANFAAT PENULISAN

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah

1. Pembaca diharapkan memahami konsep dan urgensi penegakan hukumyang


berkeadilan
2. Pembaca diharapkan memahami mengapa diperlukan penegakanhukum
yang berkeadilan
3. Pembaca diharapkan mengetahui sumber historis, sosiologis, danpolitis
tentang penegakan hukum yang berkeadilan
4. Pembaca diharapkan memahami dinamika dan tantangan penegakanhukum
yang berkeadilan
5. Pembaca diharapkan memahami esensi dan urgensi pengakan hukumyang
berkeadilan

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. KONSEP DAN URGENSI PENEGAKAN HUKUM YANG


BERKEADILAN

Hukum berfungsi sebagai perlindungan kepentingan manusia. Agar kepentingan manusia


terlindungi, hukum harus dilaksanakan. Pelaksanaan hukum dapat dilaksanakan secara
damai, normal tetapi dapat terjadi juga pelanggaran hukum. Dalam hal ini hukum yang
telah dilanggar harus ditegakkan. Melalui penegakkan hukum inilah hukum itu menjadi
kenyatan.

Hukum harus dilaksanakan dan ditegakkan. Upaya hukum dalam suatu negara, sangat erat
kaitannya dengan tujuan negara. Menurut kenenburgdan Tk.B Sabaroedin (1975)
kehidupan manusia tidak hidup cukup aman, tertib dan teratur manusia perlu sejahtera.
Apabila tujuan negara hanya menjaga ketertiban maka tujuan negara tersebut terlalu
sempit. Tujuan negara yang lebih luas adalah agar setiap manusia terjamin
kesejahteraannya disamping keamanannya.

Dalam teori tujuan negara, ada empat fungsi negara yang dianut oleh negara – negara di
dunia. (1) melaksanakan penertiban dan keamanan (2) mengusahakan kesejahteraan (3)
Pertahanan (4) menegakkan keadilan.

Negara indonesia adalah negara hukum. Artinya negara yang bukan didasarkan pada
kekuasaan belaka melainkan negara yang berdasarkan atasa hukum, artinya semua
persoalan kemasyarakatan, kenegaraan, pemerintahan atau kewarganegaraan harus
didasarkan atasa hukum. Tujuan negara indonesia telah tercantum dalam UUD 1945 alenia
ke-4.

Dalam menyelenggarakan peradilan, indonesia membentuk kekuasaan kehakiman yang


dilakukan oleh mahkamah agung dan badan peradilan lain yang ada dibawahnya.

3
B. PERLUNYA PENEGAKKAN HUKUM YANG BERKEADILAN

Indonesia merupakan negara hukum. Hukum merupakan peraturan yang bertujuanuntuk


mengatur kehidupan dan menciptakan ketentraman dalam bermasyarakat. Hukum harus
ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta kesejahteraan bagi
semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuyk membuat masyarakat merasa
memperoleh perlindungan akan hak- haknya. Agar manusia yang hidup dalam bernegara
dan berbangsa berlangsung dengan normal, damai, dan tentram.

Pada dasarnya hukum tidak boleh menyimpang yang ditunjukan dalam semboyan yang
berbunyi “ Flat Justitia el Pereat Mundus” yang artinya meski duni aini runtuh akan tetapi
hukum harus ditegakkan. Ada beberapa hal penting yang harus perhatikan dalam
mewujudkan sebuah hukum agar berlaku sesuai semestinya. (1) Keadilan. Artinya bahwa
dalam melaksankan penegakkan hukum aparat hukum harus bersikap adil. Jika tidak hal
ini dapat menyebabkan masyarakat tidak peduli terhadap hukum. Jika itu terjadi, maka
ketertiban dan ketentraman masyarakat akan terganggu. (2) Kemanfaatan. Artinya para
aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya harus mempertimbangkan agar
proses penegakkan hukum dan pengambilan keputusan memiliki manfaat bagi masyarakat.
(3) Kepastian hukum. Dengan adanya kepastian hukum maka memungkinkan seseorang
dapat mendapatkan sesuatu yang diharapkan.

C. SUMBER HISTORIS, POLITIS, SOSIOLOGIS TENTANG PENEGAKKAN


HUKUM

Upaya penegakan hukum dan keadilan sangat terkait erat dengan tujuan negara. Dan salah
satu tujuan negara RI adalah “melindungi warga negara atau menjaga ketertiban” selain
berupaya mensejahterakan masyarakat. Dalam tujuan negara sebagaimana dinyatakan di
atas, secara eksplisit dinyatakan bahwa “negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan
seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, dan mencerdaskan
kehidupan bangsa serta melaksanakan ketertiban dunia”.

Agar negara dapat melaksanakan tugas dalam bidang ketertiban dan perlindungan warga
negara, maka disusunlah peraturan-peraturan yang disebut peraturan

4
hukum. Peraturan hukum mengatur hubungan antara manusia yang satu dengan manusia
lainnya, di samping mengatur hubungan manusia dengan negara, serta mengatur organ-
organ negara dalam menjalankan pemerintahan negara. Ada dua pembagian besar hukum.
Pertama, hukum privat ialah hukum yang mengaturhubungan antarmanusia (individu)
yang menyangkut "kepentingan pribadi" (misalnya masalah jual beli, sewa-menyewa,
pembagian waris). Kedua, hukum publik ialah hukum yang mengatur hubungan antara
negara dengan organ negara atau hubungan negara dengan perseorangan yang menyangkut
kepentingan umum.Misalnya masalah pencurian, pembunuhan, penganiyayan, dan lain-
lain.

Dalam rangka menegakkan hukum, aparatur penegak hukum harus menunaikan tugas
sesuai dengan tuntutannya yang ada dalam hukum material dan hukum formal. Pertama,
hukum material adalah hukum yang memuat peraturan-peraturan yang mengatur
kepentingan-kepentingan dan hubungan-hubungan yang berupa perintah-perintah dan
larangan-larangan, contohnya hukum pidana berada dalam KUHP. Kedua, hukum formal
atau disebut juga hukum acara yaitu peraturan hukum yang mengatur tentang cara
bagaimana mempertahankan dan menjalankan peraturan hukum material. Contohnya:
hukum acara pidana yang diatur dalam KUHAP dan hukum acara Perdata. Melalui hukum
acara inilah hukum material dapat dijalankan atau dimanfaatkan. Tanpa adanya hukum
acara, maka hukum material tidak dapat berfungsi.

Dalam upaya mewujudkan sistem hukum nasional yang bersumber pada Pancasila dan
UUD NRI 1945, bukan hanya diperlukan pembaharuan materi hukum, tetapi yang lebih
penting adalah pembinaan aparatur hukumnya sebagai pelaksana dan penegak hukum. Ada
beberapa lembaga diindonesia:

1. Lembaga penegak hukum. Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya. Ada


beberapa lembaga aparat penegak hukum diantaranya kepolisian yang berfungsi
utama sebagai lembaga penyidik, kejaksaanyang fungsi utamanya sebagai lembaga
penuntut, kehakiman yang berfungsi sebagai lembaga pemutus dan lembaga
penasehat atau pemberi bantuan hukum.

5
2. Lembaga peradilan. Penyelesaian perbuatan-perbuatan yang melawan hukum dapat
dilakuakan dalam berbagai badan peradilan sesuai dengan masalah dan pelakunya.
Ada beberapa badan peradilan yang berada dibawah mahkamah agung dengan
masing masing wewenang yaitu peradilan agama bertugas dan berwenang
memeriksa perkara perkara ditingkat pertama antara orang orang yang beragama
islam, peradilan militer tugas dan wewenangnya yaitu memeriksa dan
memeutuskan perkara pidana terhadap kejahatan dan pelanggaran, peradilan tata
usaha negara bertugas untuk mengadili perkara atas perbuatan melawan hukum
yang dilakukan oleh pegawai tata usaha negara, peradilan umum adalah salah satu
pelaksanaan kekuasaan kehakiman bagi rakyat pencari keadilan. Ada beberapa
tingkat badan pengadilan yaitu, pengadilan negeri- pengadilan tinggi-pengadilan
tingkat kasasi-penasehat hukum.

D. DINAMIKA DAN TANTANGAN PENEGAKAN HUKUM

Sudah menjadi rahasia umum bahwa penegakan hukum diindonesia sanga


memprihatinkan. Permasalahan pen egakan hukum senantiasa menjadi persoalan menarik
bagi banyak pihak, terutama adany aketimpangan yang interaksi dinamis antara aspek
hukum dalam harapan dan penerapan hukum dalam kenyataan. Yanglebih memprihatinkan
saat ini adalah kepatuhan masyarakat terhadap hukum.Masyarakat menjadi lebih terlatih
dari jeratan hukum. Merea tidak lagi takut atas ancaman hukum yang ada. Kenyataan ini
merupakan salah satu buruknya penegakkan hukum.

Penegakkan hukum diindonesia dipandang lemah. Masyarakat dihadapkan pada ketidak


pastian hukum. Rasa keadilan masyarakat pun belum sesuai harapan.Sebagian masyarakat
bahkan merasakan bahwa aparat penegak hukum seringmemberlakuakn hukum bagaikan
pisau yang tajam kenawah tapi tumpul keatas. Apabila hal ini terjad secara terus menerus
bahkan telah menjadi suatu kebiasaan maka, tidak menutup kemungkinan akan terjadi
revolusi hukum.

6
Oleh karena itu, tantangan yang dihadapi bangsa indonesia kini adalah mengahadapi
persoalan penegakkan hukum ditengah maraknya pelanggaran hukum disegala strata
kehidupan masyarakat.

Di era globalisasi yang penuh dengan iklim materialisme, banyak tantangan yang dihadapi
oleh aparat penegak hukum. Mereka harus memiliki sikap baja, akhlak mulia, dan karakter
yang kuat dalam menjalankan tugas. Aparatur penegak hukumharus siap dengan berbagai
cobaan, ujian, godaan yang dapat berakibat jatuhnya wibawa sebagai penegak hukum.

E. ESENSI DAN URGENSI PENEGAKKAN HUKUM YANG


BERKEADILAN DI INDONESIA

Cicero mengemukakan Ubi Societas Ibi lus, dimana ada masyarakat disitu ada hukum.
Penegakkan hukum bertujuan untuk mewujudkan aturan hukum demi terciptanya keadilan
dan ketertiban masyarakat. Penegakkan hukum pada dasarnya bertujuan untuk
meningkatkan ketertiban dan kepastian hukum dalam masyarakat merasa memperoleh
perlindungan akan hak-hak dan kewajibannya.

Proses penegakkan hukum tidak dapat dipisahkan dengan hukum itu sendiri.Sedang sistem
hukum dapat diartikan merupakan bagian-bagian yang saling bergantung yang harus
dijalankan oleh aparatur penegak hukum dan juga masyarakat yang menuju pada tegaknya
kepastian hukum.

Untuk membangun dan membentuk sistem pemerintahan yang akuntable perlu melibatkan
seluruh stakeholder dan yang pentung adalah dukunga pemerintah yang bersih. Dukungan
pemerintahan yang bersih dalam membangun penegakkan hukum yang akuntable harus
total, karena penegakkan hukum adalah bagian dari sistem hukum pemerintahan.
Pemerintah harus berada digarda terdepan dalam penegakkan hukum untuk memberikan
harapan kepada masyarakat atas kepastian hukum. Sebagai penyelenggara negara, presiden
harus menjamin kemandirian dan independensasi para penegak hukum dalam
melaksanakan tugasnya.

7
BAB III

PENUTUPAN

A. KESIMPULAN

Penegakkan hukum merupakan salah satu usaha untuk mencapai atau menciptakan tata
tertib, keamanan dan ketentraman dalam bermasyarakat baik itu merupakan upaya
pencegahan maupun penindakan setelah terjadinya pelanggaran hukum.

Hukum harus ditegakkan secara konsekuen agar bisa menciptakan kedamaian serta
kesejahteraan bagi semua. Tujuan utama penegakkan hukum adalah untuk membuat
masyarakat merasa memperoleh perlindungan akan hak- haknya. Agar manusia yang hidup
dalam bernegara dan berbangsa berlangsung dengan normal, damai, dan tentram.

B. SARAN

Kami menyadari makalah ini masih mempunyai kekuirangan dan demi penyempurnaaan
ini, kami meminta saran dan kritik kepada para pembaca yang bersifat positif dan
membangun.

8
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Intan. 2016. Pendidikan kewarganegaraan. Jakarta: Ristekdikti

Setialaksana, Nana. 2018. Teori Teori Dasar Pendidikan Kewarganegaraan. GaluhNurani.

Rodlial. 2014. Penegakan Hukum di Indonesia. Makalah.


http://rodlial.blogspot.com/2014/02/makalah-penegakan-hukum-di-indonesia.html. 15
Februari.

Wiradikha, Puteri. 2017. Penegakkan Hukum Berkeadilan di Indonesia. Makalah.


http://tahta10.blogspot.com/2017/06/makalah-pkn-tentang-penegakan-hukum.html. 1juni.

Anda mungkin juga menyukai