Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PERAN INDONESIA SEBAGAI NEGARA HUKUM DALAM


PEMENUHAN HAK ASASI MANUSIA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah:


KEWARGANEGARAAN
Dosen Pengampu:
MEISY FAJARANI, S.H., M.H

Disusun Oleh :
1. Zakiya : 2207031100
2. Ahmadiyah Musliha : 220703110088
3. Fadil Izudin Zidan : 220703110090

PROGRAM STUDI FARMASI


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MALIK IBRAHIM MALANG
2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih dan lagi Maha
Penyayang. Selain itu, kami juga memanjatkan puji syukur atas limpahan berkah
dan hidayah-Nya, sehingga penyelesaian makalah Fungsi dan Metode berfikir
Ilmiah dan bersikap bejaksana ini meberikan pemahaman kepada kami dan
pembaca untuk berfikir secara ilmiah dan bersikap bijaksana.
Makalah ini kami susun dengan lengkap dan detail, kami juga
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak dan sumber yang sudah
berkontribusi dalam penyelesaian makalah ini. Kami juga menyadari bahwa
makalah ini, dibuat masih memiliki banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah. Kami memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam penyusunan
kata, sehingga kami membuka dan menerima kritik dan saran bagi seluruh
pembaca.

Batu, April 2023


Penulis

Kelompok 8
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................
1.1 Latar Belakang...................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................
1.3 Tujuan.................................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Negara Hukum...................................................................................................
2.2 Hubungan Negara Hukum dan HAM berlandaskan Ajaran Agama Islam........
2.3 Prinsip Negara Hukum dalam Kehidupan Warga Negara..................................
2.4 Dinamika Hukum di Indonesia...........................................................................

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan........................................................................................................
3.2 Saran...................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Negara Indonesia adalah negara hukum yang tidak hanya berdasarkan
pada kekuasaan belaka, melainkan juga berdasarkan Pancasila dan Undang-
undang Dasar 1945. Hal ini berarti Negara Indonesia menjunjung tinggi hak asasi
manusia dan menjamin segala hak warganegaranya bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan, serta wajib menjunjung tinggi hukum dan
pemerintahan itu tanpa ada kecualinya. Pernyataan bahwa Indonesia merupakan
negara hukum juga mempunyai konsekuensi, bahwa Negara Indonesia
menerapkan hukum sebagai ideologi untuk menciptakan ketertiban, keamanan,
keadilan serta kesejahteraan bagi warga negara, sehingga hukum itu bersifat
mengikat bagi setiap tindakan yang dilakukan oleh warga negaranya. Negara
hukum harus memenuhi beberapa unsur, antara lain pemerintah dalam
melaksanakan tugas dan kewajibannya, harus berdasar hukum atau peraturan
perundang-undangan, adanya jaminan terhadap hak asasi manusia, adanya
pembagian kekuasaan dalam negara, adanya pengawasan dari badan-badan
peradilan.Berkaitan dengan unsur di atas, adanya jaminan terhadap hak asasi
manusia (HAM), dapat diartikan bahwa di dalam setiap konstitusi selalu
ditemukan adanya jaminan terhadap hak asasi manusia (warga negara). 1
Perlindungan bagi setiap warga negara merupakan kewajiban yang harus
dipenuhi oleh suatu negara. Begitu juga negara Indonesia yang wajib melindungi
setiap warga negaranya dimanapun berada. Hal ini sesuai dengan Pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD NRI Tahun
1945) Alinea ke 4 (empat). Lebih lanjut perlindungan negara terhadap warga
negaranya berlaku dimanapun dia berada di seluruh penjuru dunia karena
perlindungan yang diberikan merupakan salah satu hak warga negara yang
diejewantahkan dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945 Pasal 28D ayat (1)
yang menyatakan bahwa “Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan,
1
Eko Hidayat,’’ PERLINDUNGAN HAK ASASI MANUSIA DALAM NEGARA HUKUM INDONESIA’’,jurnal IAIN
Bandar Lampung, hal.85
perlindungan, dan kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di
hadapan hukum”. Oleh karena itu dengan adanya perlindungan WNI di manapun.
dia berada, negara bukan hanya memenuhi kewajibannya namun juga telah
memenuhi hak asasi manusia warga negara tersebut.2
Banyaknya Persoalan yang timbul dalam negara hukum Indonesia yaitu,
disebabkan belum terimplementasikan secara menyeluruh dan komperhensif
perlindungan Hak Asasi Manusia untuk masyarakat Indonesia. Terbukti masih
banyaknya pelanggaran-pelanggaran HAM berat maupun ringan yang terjadi di
Indonesia. Tetapi kita juga tidak bisa menutup mata, jika pada era reformasi ini
penegakan HAM di Indonesia sudah menunjukan peningkatan . Tuntutan terhadap
penyelesaian kasus pelanggaran hak asasi manusia telah mendorong lahirnya
Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia yang
kemudian diikuti oleh UndangUndang Nomor 26 tahun 2000 mengenai
Pengadilan Hak Asasi Manusia yang dimaksudkan untuk menjawab berbagai
persoalan pelanggaran hak asasi manusia.3

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan Negara Hukum?
2. Bagaimana Hubungan Negara Hukum dan HAM berlandaskan ajaran
Agama Islam ?
3. Apa saja Prinsip Negara Hukum dalam Kehidupan Warga Negara ?
4. Bagaimana dinamika Hukum di Indonesia?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan Negara Hukum
2. Mengetahui hubungan Negara Hukum dan HAM berlandaskan ajaran
agama Islam
3. Memahami dan menerapkan prinsip Negara Hukum dalam Kehidupan
Warga Negara
4. Memahami Dinamika Hukum yang terjadi di Indonesia
2

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Negara Hukum


Negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum yang
menjamin keadilan kepada warga negaranya. Keadilan merupakan syarat bagi
tercapainya kebahagiaan hidup warga negaranya dan sebagai dasar dari pada
keadilan itu perlu diajarkan rasa susila kepada setiap manusia agar ia menjadi
warga negara yang baik. Demikian juga peraturan hukum yang sebenarnya ada
jika peraturan itu mencerminkan keadilan bagi pergaulan hidup antar warga
negaranya.4
Suatu negara hukum dapat diartikan sebagai negara apabila tindakan
pemerintah maupun rakyatnya didasarkan atas hukum, untuk mencegah adanya
tindakan sewenang-wenang dari pihak pemerintah atau penguasa dan tindakan
rakyat yang dilakukan menurut kehendaknya sendiri. Pengertian negara hukum
sebenarnya sudah lama ada. Dalam perpustakaan Yunani kuno sudah disinggung
tipe negara yang ideal yang dikemukakan oleh Aristoteles. Menurut Aristoteles
yang dimaksud dengan negara hukum adalah negara yang berdiri di atas hukum
yang menjamin keadilan kepada warga negaranya. 5
Negara hukum sendiri, menurut istilahnya dalam kepustakaan Indonesia
merupakan terjemahan dari rechtstaat. Tetapi ada beberapa pendapat yang menyatakan
istilah negara hukum merupakan terjemahan dari rule of law. Menurut pendapat Philipus
M. Hadjon, istilah rechtstaat itu sendiri berbeda dengan istilah rule of law. Istilah
rechtstaat mulai populer di Eropa sejak abad XIX, meskipun pemikiran tentang itu sudah
lama adanya. Sedangkan istilah rule of law mulai populer dengan terbitnya sebuah buku
Albert Venn Dicey pada tahun 1885 dengan judul “Introduction to the study of the law of
the constitution”. Philipus M. Hadjon juga tidak menyetujui istilah negara hukum
disamakan dengan rechtstaat ataupun dengan the rule of law. Dari latar belakang dan

4
WIDAYATI (2016) ‘Negara Hukum, Konstitusi, Dan Pembentukan Peraturan Perundang- Undangan’, in.
Semarang: UNISULLAPRESS, p. 1

5
Muntoha (2013) ‘Negara Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945’, in, p. 81.
sistem hukum yang menopangnya terdapat pebedaan antara konsep rechtstaat dengan
konsep the rule of law meskipun dalam perkembangan dewasa ini tidak dipermasalahkan
lagi perbedaan antara keduanya karena pada dasarnya kedua konsep itu mengarahkan
dirinya pada satu sasaran yang utama yaitu pengakuan dan perlindungan terhadap hak-
hak asasi manusia.6
Negara Indonesia menganut sistem kedaulatan rakyat, hal ini dapat
ditemukan dalam Pasal 1 ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945
yang menyatakan bahwa kedaulatan berada di tangan rakyat, dilaksanakan
menurut UUD ( perubahan ketiga UUD 1945). Negara hukum ialah negara yang
menjalankan pemerintahannya berdasarkan atas kekuasaan hukum (supermasi
hukum) dan bertujuan untuk menyelenggarakan ketertiban hukum. Hal ini
memberikan pengertian bahwa Negara, termasuk di dalamnya pemerintah dan
lembaga-lembaga lainya dalam melaksanakan tindakan apapun yang harus
didasari oleh kepastian hukum. Peraturan hukum yang ada dalam suatu negara
dimaksudkan untuk melindungi hak-hak warga negara dari tindakan sewenang-
wenang penguasa. Begitu juga dalam sebuah negara hukum dibuat peraturan
untuk mencegah kekuasaan absolut demi pengakuan dan perlindungan hak asasi
manusia. Semua negara di dunia ini dapat dikatakan adalah negara hukum.
Sebagai sebuah negara hukum berarti semua penyelenggara negara, semua pejabat
negara, dan semua warga negara harus tunduk pada aturan hukum yang berlaku.
Hukum yang berlaku dalam sebuah negara berbeda-beda karena secara sosiologis,
ekonomi, dan budaya masing-masing negara berbeda.7
Konsep negara hukum dikembangkan dengan sebutan “The Rule of Law”
yang dipelopori oleh A.V. Dicey. Selain itu, konsep negara hukum juga terkait
dengan istilah nomokrasi (nomocratie) yang berarti bahwa penentu dalam
penyelenggaraan kekuasaan negara adalah hukum. Menurut Friederich Julius
Stahl, konsep negara hukum yang disebut dengan istilah “rechtstaat” mencakup
empat elemen penting, yaitu :
1. Mengakui dan melindungi hak asasi manusia
2. Untuk melindungi hak asasi tersebut, maka penyelenggaraan negara harus
berdasarkan pada teori trias politica.

7
3. Pemerintahan diselenggarakan berdasarkan atas undangundang (wetmatig
bestuur).
4. Apabila dalam menjalankan tugasnya berdasarkan undangundang
pemerintah masih melanggar hak asasi (campur tangan pemerintah dalam
kehidupan pribadi seseorang), maka ada pengadilan administrasi negara
yang bertugas menangani kasus perbuatan melawan hukum oleh
pemerintah (onrechtmatige overheidsdaad).
Dari empat unsur utama negara hukum tersebut, dapat disimpulkan bahwa
negara hukum bertujuan untuk melindungi hak-hak asasi warga negaranya dengan
cara membatasi dan mengawasi gerak langkah dan kekuasaan negara dengan
undang-undang.8

8
Universitas Katolik Darma Cendika (2010) ‘Buku Hak Asasi Politik Perempuan’, Repositori UKDC, pp. 11–15.
Available at: http://repositori.ukdc.ac.id/524/4/Buku Hak Asasi Politik Perempuan-Bab II.pdf.
DAFTAR PUSTAKA

(WIDAYATI, 2016)
(Muntoha, 2013)
(Universitas Katolik Darma Cendika, 2010)
Muntoha (2013) ‘Negara Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945’, in, p.
81.
Universitas Katolik Darma Cendika (2010) ‘Buku Hak Asasi Politik Perempuan’,
Repositori UKDC, pp. 11–15. Available at:
http://repositori.ukdc.ac.id/524/4/Buku Hak Asasi Politik Perempuan-Bab II.pdf.
WIDAYATI (2016) ‘Negara Hukum, Konstitusi, Dan Pembentukan Peraturan
Perundang- Undangan’, in. Semarang: UNISULLAPRESS, p. 189.

Muntoha (2013) ‘Negara Hukum Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945’, in, p.
81.
Universitas Katolik Darma Cendika (2010) ‘Buku Hak Asasi Politik Perempuan’,
Repositori UKDC, pp. 11–15. Available at:
http://repositori.ukdc.ac.id/524/4/Buku Hak Asasi Politik Perempuan-Bab II.pdf.
WIDAYATI (2016) ‘Negara Hukum, Konstitusi, Dan Pembentukan Peraturan
Perundang- Undangan’, in. Semarang: UNISULLAPRESS, p. 189.

Anda mungkin juga menyukai