Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

THE RULE OF LAW DAN HAK ASASI MANUSIA

Makalah ini untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah Hak Asasi Manusia

Dosen Pembimbing : Ali Imron SH, SS., MH

Penyusun:

1. Ellia Eskobo ( 211010200189 )

2. Isnaini Azzahra ( 211010201484 )

3. M. Arief Khumaidi ( 211010201580 )

4. Sasdika Fajar ( 171010200574 )

S1 - ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmat
karunia-nya lah makalah Hak Asasi Manusia ini dapat kami selesaikan dengan baik. Terima
kasih kami sampaikan kepada Bapak Ali Imron SH, SS., MH. selaku dosen pembimbing mata
kuliah Hak Asasi Manusia kami. Terima kasih pula kami sampaikan kepada seluruh pihak yang
telah membimbing dan memberi masukan bagi kami, khususnya kepada teman teman yang telah
meluangkan waktu,tempat dan fasilitas serta sumber sumber yang tak dapat kami sebutkan satu
per satu. Adapun maksud dan tujuan kami dalam pembuatan makalah Hak Asasi Manusia ini
adalah untuk memenuhi tugas HAM. Selain itu, pembuatan makalah The Rule of Law dan Hak
Asasi Manusia ini kami buat untuk menambah pengetahuan dan wawasan kita semua tentang
kondisi Negara kita, Indonesia. Tiada gading yang tak retak, kami menyadari bahwa makalah
Hak Asasi Manusia yang telah kami buat ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang berguna dan membangun dari semua pihak yang
telah membaca makalah kami ini. Akhir kata, kami mohon maaf yang sebesar besarnya apabila
terdapat kesalahan di dalam pembuatan makalah Hak Asasi Manusia ini. Terima kasih.

Jakarta, 8 Oktober 2022

Tim Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I...............................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................4
1.3 Tujuan Masalah......................................................................................................................4
BAB II.............................................................................................................................................5
2.1 Konsep Rule of Law dan Ciri Negara Hukum.......................................................................5
2.2 Negara Hukum Indonesia.......................................................................................................7
2.3 Hak Asasi Manusia................................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................................10
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................10
3.2 Saran.....................................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Rule of law di Indonesia mengatur perundang-undangan di Negara Indonesia. Rule of law dan
negara hukum pada hakikatnya sulit dipisahkan. Ada sementara pakar mendeskripsikan bahwa
pengertian negara hukum dan Rule of law hampir dapat dikatakan sama, namun terdapat pula
menjelaskan bahwa meskipun antar negara hukum ada Rule of law tidak dapat dipisahkan namun
masing-masing memiliki penekanan masing-masing. Gerakan masyarakat yang menghendaki
bahwa kekuasaan raja maupun penyelenggara Negara harus dibatasi dan diatur melalui suatu
perundang-undangan dan pelaksanaanya dalam hubungan dengan segala peraturan perundang-
undangan dan pelaksanaan dalam hubungannya dengan segala peraturan perundang-undangan
itulah yangsering diistilahkan dengan Rule of law.

1.2 Rumusan Masalah


Penulis sudah menyusun sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam makalah ini. Ada
pula sebagian permasalahan yang hendak dibahas dalam karya tulis ini antara lain :

A. Apa pengertian dari Rule of Law dan Negara Hukum?


B. Bagaimana ciri-ciri Rule of Law dan Negara Hukum?
C. Apa pengertian dari HAM dan macam-macamnya?
D. Bagaimana penegakkan HAM di Indonesia?

1.3 Tujuan Masalah


Bersumber pada rumusan permasalahan yang disusun oleh penulis diatas, hingga tujuan dalam
penyusunan makalah ini merupakan bagaikan berikut :

A. Untuk mengenali apa itu Negara Hukum


B. Untuk mengenali apa itu perbedaan Rule of Law dan Negara Hukum
C. Untuk mengenali contoh penerapan HAM di Indonesia
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Konsep Rule of Law dan Ciri Negara Hukum


A. Pengertian Rule of Law dan Negara Hukum Rule of Law
Kekuasaan publik yang diatur secara legal. Berdasarkan pengertian tersebut maka setiap
negara yang legal senantiasa menegakkan Rule of Law. Rule of Law berdasarkan substansi atau
isinya sangat berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara.
Konsekuensinya setiap negara akan mengatakan mendasarkan pada Rule of Law dalam
kehidupan kenegaraannya, meskipun negara tersebut adalah negara otoriter. Menurut Philipus M.
Hadjon dalam Buku Pendidikan Kewarganegaraan misalnya bahwa Negara hukum yang menurut
istilah bahasa Belanda rechtsstaat lahir dari suatu perjuangan menentang absolutism, yaitu dari
kekuasaan raja yang sewenang-wenang untuk mewujudkan Negara yang didasarkan pada suatu
peraturan perundang-undangan. ( Buku Pendidikan Kewarganegaraan) Dalam Undang-Undang
Dasar 1945, Negara Indonesia adalah negara hukum bukan negara kekuasaan. Di dalamnya
terkandung pengertian adanya pengakuan terhadap prinsip supremasi hukum dan konstitusi,
dianutnya prinsip pemisahan dan pembatasan kekuasaan menurut sistem konstitusional yang
diatur dalam UUD, adanya prinsip peradilan yang bebas dan tidak memihak yang menjamin
persamaan setiap warga negara dalam hukum, serta menjamin keadilan bagi setiap orang
termasuk terhadap penyalahgunaan wewenang oleh setiap penguasa. Oleh karena itu, Indonesia
menganut prinsip Rule of Law and not of Man.
Sebagaimana telah dijelaskan di atas bahwa pengertian Rule of Law tidak dapat
dipisahkan dengan pengertian Negara hukum. Negara yang menganut sistem Rule of Law harus
memiliki prinsip-prinsip yang jelas. Menurut Albert Venn Dicey dalam buku Pendidikan
Kewarganegaraan, terdapat tiga unsur yang fundamental dalam Rule of Law, yaitu :

1. Supremasi aturan-aturan hukum,tidak adanya kekuasaan sewenangwenang


2. Kedudukan yang sama di muka hukum
3. Terjaminnya hak-hak asasi manusia oleh Undang-Undang serta keputusan-keputusan
pengadilan.

B. Prinsip Negara Hukum Formal dan Negara Hukum Materiil


Rule of law secara formal tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
a. bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan.
b. kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
c. untuk memajukan kesejahteraan umum, dan keadilan sosial.
d. disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara
Indonesia.
e. kemanusiaan yang adil dan beradab.
f. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat terutama
keadilan sosial.

 Penjabaran prinsip-prinsip rule of law secara formal termuat di dalam pasal-pasal UUD 1945,
yaitu:

A. Negara Indonesia adalah negara hukum (pasal 1 ayat 3)


B. Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka untuk menyelenggaraakan
peradilan guna menegakan hukum dan keadilan (pasal 24 ayat 1)
C. Segala warga Negara bersamaan kedudukanya didalam hukum dan pemerintahan, serta
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya (pasal 27 ayat 1)
D. Dalam Bab X A Tentang Hak Asasi Manusia, memuat 10 pasal, antara lain bahwa setiap
orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan dan kepastian hukum yang adil,
serta perlakuan yang sama dihadapan hukum (pasal 28 D ayat 1)
E. Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan perlakuan yang adil dan
layak dalam hubungan kerja (pasal 28 D ayat 2).

Prinsip-prinsip rule of law secara hakiki (materiil) erat kaitannya dengan (penyelenggaraan
menyangkut ketentuan-ketentuan hukum) the enforcement of the rules of law dalam
penyelenggaraan pemerintahan, terutama dalam penegakan hukum dan implementasi prinsip-
prinsip rule of law. Berdasarkan pengalaman berbagai Negara dan hasil kajian, menunjukan
keberhasilan the enforcement of the rules of law bergantung pada kepribadian nasional setiap
bangsa (Sunarjati Hartono: 1982).

Hal ini didukung kenyataan bahwa rule of law merupakan institusi sosial yang memiliki
struktur sosiologis yang khas dan mempunyai akar budayanya yang khas pula. Karena bersifat
legalisme maka mengandung gagasan bahwa keadilan dapat dilayani dengan pembuatan sistem
peraturan dan prosedur yang sengaja bersifat objektif, tidak memihak, tidak personal dan
otonom.

Secara kuantitatif, peraturan perundang-undangan yang terkait rule of law telah banyak
dihasilkan di Indonesia, tetapi implementasinya belum mencapai hasil yang optimal sehingga
rasa keadilan sebagai perwujudan pelaksanaan rule of law belum dirasakan di masyarakat.

C. Ciri-ciri Negara Hukum


Setiap Negara pasti mempunyai suatu hukum yang dianut, jadi suatu Negara hukum pasti
mempunyai ciri-ciri tertentu. Ciri-ciri Rechtstaat (Negara hukum) menurut Friederich Julius
Stahl yaitu : Hak Asasi manusia Pemisahan atau pembagian kekuasaan untuk menjamin HAM
Pemerintahan berdasarkan peraturan - peraturan (Pendidikan Kewarganegaraan) Ciri-ciri Negara
Hukum menurut Prof. Sudargo Gautama yaitu : Terdapatnya pembatasan negara terhadap
perorangan. Asas legalitas Pemisahan Kekuasaan (Pendidikan Kewarganegaraan)
2.2 Negara Hukum Indonesia
A. Landasan Yuridis Negara hukum Indonesia
Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum sekarang ini tertuang
dengan jelas pada pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Perubahan ketiga, yang berbunyi Negara Indonesia
adalah negara hukum. Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia kita temukan dalam
bagian penjelasan umum UUD 1945 tentang sistem pemerintah negara, yaitu sebagai berikut :
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechtsstaat).
2. Sistem Konstitusional.

Pemerintah berdasarkan atas sistem konstitusi (hukum dasar), tidak bersifat absolutisme
(kekuasaan yang tidak terbatas).

B. Perwujudan Negara Hukum di Indonesi


Syarat-syarat pemerintahan yang demokratis di bawah rule of law yang dinamis, yaitu :
1. Perlindungan konstitusional, artinya selain menjamin hak-hak individual, konstitusi harus ula
menentukan teknis-prosedural untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin.
2. Lembaga kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
3. Pemilihan umum yang bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat/berorganisasi dan beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan (Azhary, 1995:59)

2.3 Hak Asasi Manusia


A. Pengertian HAM
HAM adalah Hak yang melekat pada diri setiap manusia sejak awal dilahirkan yang
berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun. Sebagai warga negara yang
baik kita mesti menjunjung tinggi nilai Hak Asasi Manusia tanpa membeda-bedakan status,
golongan, keturunan, jabatan, dan lain sebagainya. Melanggar HAM seseorang bertentangan
dengan hukum yang berlaku di Indonesia. Hak Asasi Manusia memiliki wadah organisasi yang
mengurus permasalahan seputar hak asasi manusia yaitu Komnas HAM.

Kasus pelanggaran HAM di Indonesia memang masih banyak yang belum terselesaikan /
tuntas sehingga diharapkan perkembangan dunia ham di Indonesia dapat terwujud ke arah yang
lebih baik. Salah satu tokoh HAM di Indonesia adalah Munir yang tewas dibunuh di atas pesawat
udara saat menuju Belanda dari Indonesia.

B. Macam-macam HAM Pembagian Bidang


Jenis dan Macam Hak Asasi Manusia Dunia :

1. Hak Asasi Pribadi ( Personal Right )


Hak kebebasan untuk bergerak, bepergian dan berpindah-pindah tempat Hak kebebasan
mengeluarkan atau menyatakan pendapat Hak kebebasan memilih dan aktif di organisasi atau
perkumpulan Hak kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agama dan
kepercayaan yang diyakini masing-masing

2. Hak asasi politik ( Political Right )


Hak untuk memilih dan dipilih dalam suatu pemilihan Hak ikut serta dalam kegiatan
pemerintahan Hak membuat dan mendirikan parpol / partai politik dan organisasi politik lainnya
Hak untuk membuat dan mengajukan suatu usulan petisi

3. Hak Asasi Hukum ( Legal Equality Right )


Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan Hak untuk menjadi
pegawai negeri sipil / pns Hak mendapat layanan dan perlindungan hukum

4. Hak Asasi Ekonomi ( Property Rigths )


Hak kebebasan melakukan kegiatan jual beli Hak kebebasan mengadakan perjanjian kontrak Hak
kebebasan menyelenggarakan sewa-menyewa, hutang-piutang, dll Hak kebebasan untuk
memiliki sesuatu Hak memiliki dan mendapatkan pekerjaan yang layak

5. Hak Asasi Peradilan ( Procedural Rights )


Hak mendapat pembelaan hukum di pengadilan Hak persamaan atas perlakuan penggeledahan,
penangkapan, penahanan dan penyelidikan di mata hukum.

6. Hak Asasi Sosial Budaya ( Social Culture Right )


Hak menentukan, memilih dan mendapatkan pendidikan Hak mendapatkan pengajaran Hak
untuk mengembangkan budaya yang sesuai dengan bakat dan minat

C. Penegakan HAM di Indonesia

Sebagai mana kita ketahui, bahwa hak asasi manusia bersifat Universal sehingga masalah
ini menjadi perhatian segenap umat manusia, tanpa memperdulikan dari mana para korban atau
pelaku pelanggaran HAM berasal. Dunia internasional sendiri memiliki berbagai instrumen
sanksi untuk para penjahat kemanusiaan, mulai dari sanksi ringan berupa pengucilan atau
pemboikotan hingga sanksi pidana melalui pengadilan internasional.

Penegakkan hak asasi manusia membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak. Persaingan
berbagai kekuatan politik menjadi warna utama dalam kehidupan politik pada masa orde lama,
persaingan tersebut meluas kesegenap kehidupan rakyat hingga memicu perseteruan diantara
mereka. Haruskah persaingan politik selalu mengarah pada perseteruan? Kenyataan menunjukan
bahwa hingga kini proses penegakan HAM di indonesia masih menghadapi berbagai kendala.
Tetapi, proses demokratisasi yang terjadi pasca tumbangnya kekuasaan orde baru telah memberi
harapan yang besar bagi kita agar pengakuan dan perlindungan terhadap hak asasi manusia dapat
ditegakkan.

Kendati demikian, diera reformasi dapat kita catat bahwa pemerintah dan lembaga
legislatif telah bekerja sama menyusun perangkap perundangan yang menunjukkan upaya nyata
untuk mengedepankan perlindungan tentang hak asasi manusia. Tetapi, meski iklim demokratis
kini tengah tumbuh subur bukan berarti upaya penegakkan hak asasi manusia di Indonesia tidak
mengalami hambatan sama sekali. Kita dapat mencermati bahwa dalam lingkungan sosial kita
terdapat beberapa hambatan yang bersifat struktural (berkenaan dengan budaya masyarakat).
Walau demikian hambatan tersebut sepatutnya tidak membuat semangat kita untuk menegakkan
hak asasi manusia menjadi surut.

Dari faktor-faktor yang menjadi hambatan dalam penegakkan hak asasi manusia tersebut,
mari kita upayakan sedikit demi sedikit untuk dikurangi (eliminasi), demi terwujudnya hak asasi
manusia yang baik, mulailah dari diri kita sendiri untuk belajar menghormati hak-hak orang lain.
Kita harus terus berupaya untuk menyuarakan tetap tegaknya hak asasi manusia, agar harkat dan
martabat yang ada pada setiap manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa tetap terpelihara
dalam sebaik-baiknya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Rule of Law berdasarkan substansi atau isinya sangat berkaitan dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dalam suatu negara. Prinsip-prinsip rule of law secara formal
tertera dalam pembukaan UUD 1945 yang menyatakan:
A. Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa, karena tidak sesuai dengan peri
kemanusiaan dan peri keadilan
B. Kemerdekaan Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur
C. Untuk memajukan kesejahteraan umum, dan keadilan sosial
D. Disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang Dasar
Negara Indonesia
F. kemanusiaan yang adil dan beradab
E. serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dengan demikian inti rule of law adalah jaminan adanya keadilan bagi masyarakat terutama
keadilan sosial. HAM / Hak Asasi Manusia adalah hak yang melekat pada diri setiap manusia
sejak awal dilahirkan yang berlaku seumur hidup dan tidak dapat diganggu gugat siapa pun.

3.2 Saran
Saran yang dapat kami sampaikan sebagai mahasiswa kita harus bisa menegakkan
hukum yang ada di Indonesia dan menaati segala hukum yang ada di Indonesia karena kita
ketahui bahwa Negara Indonesia adalah Negara hukum. Apabila dalam Negara Indonesia
hukumnya ditegakkan dan ditaati oleh setiap kalangan masyarakat baik rakyat yang ada dalam
kalangan kecil sampai pejabat pejabatnya maka Negara Indonesia akan menjadi Negara yang
kondusif dan bahkan bisa menjadi Negara yang maju. Selain itu kita juga harus bisa melindungi
warga Negara Indonesia baik yang ada di dalam dan luar negeri.

Anda mungkin juga menyukai