Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

NEGARA HUKUM
Disusun untuk memenuhitugas Mata Kuliah

Kewarnegaraan
Dosen Pengampu :

Almer Samantha Hidaya.M.A.

Disusun oleh kelompok 2 :


Dzikriyah amrina rosyada (53010220028)
Diah nur alisa (53020220129)
Muhammad mu’ammar khoirudin (53010220102)

PRODI SEJARAH PERADABAN ISLAM


FAKULTAS USHULUDDIN ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS NEGERI SALATIGA
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah atas segala limpahan karunia Allah SWT. Atas izin-Nya
kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Tidak lupa pula kami kirimkan
shalawat serta salam kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Beserta
keluarganya, para sahabatnya, dan seluruh umatnya yang senantiasa istiqomah hingga
akhir zaman.

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhitugas kelompok mata kuliah Fiqh
Dimana didalamnya membahas tentang pengertian thaharah, ketentuan thaharah, alat-alat
bersuci, macam-macam najis dan cara mensucikannya, istinja’ dan adab buang air besar,
macam-macam hadas dan cara mensucikannya, tata cara wudhu, mandi, dan tayamum
yang benar.

Semoga makalah ini dapat memberi manfaat kepada semua pihak, bagi kami
khususnya dan bagiteman-teman mahasiswa pada umumnya. Kami sadar bahwa makalah
ini belum sempurna dan masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
mengharapkankritik dan saran yang membangun dari semua pihak yang membaca.

Salatiga, 21 maret 2023

Penyusun,

. . .
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................................
DAFTAR ISI....................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................................
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................................
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................
2.1 Pengertian negara hukum.......................................................................................................
2.2 Ciri ciri negara hukum................................................................................................................
2.3 Tipe negara hukum....................................................................................................................
2.4 Indonesia sebagai negara hukum...........................................................................................
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................

2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara Hukum telah
lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari zaman Plato
hingga kini, konsepsi Negara Hukum telah banyak mengalami perubahan yang mengilhami
para filsuf dan para pakar hukum untuk merumuskan apa yang dimaksud dengan Negara
Hukum dan hal-hal apa saja yang harus ada dalam konsep Negara Hukum.
Pemerintahan berberdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa
hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi dan
bahwa semua warga negara termasuk para pejabat dan pemerintah tunduk pada hukum
dan sama-sama berhak atas perlindungannya. Dalam tradisi negara liberal dikatakan bahwa
kebebasab sipil dan hak-hak sipil (yang mencakup kebebasan berpikir dan berpendapat,
kebebasan berkumpul dan berserikat, kebebasan beragama serta kebebasan pers) akan
sulit diwujudkan jika hukum disebuah negara tidak diberlakukan secara tegas dan pada
semua orang, termasuk pejabat pemerintah. Dengan kata lain, supremasi hukum dalam rule
of law merupakan unsur utama yang mendasari terciptanya masyarakat yang demokratis
dan adil.
Dengan demikian, perbedaan yang kuat dan lemah tidak lagi memainkan
peran. Orang dapat memperoleh apa yang menurut hukum menjadi haknya, entah dia kuat
ataupun lemah. Secara sederhana , supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan
pihak yang kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.
Dalam makalah dengan topik Negara Hukum ini akan diuraikan dengan singkat
perkembangan konsep Negara Hukum, rumusan konsep Negara Hukum dari para pakar,
apa yang dimaksud dengan rumusan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen, tipe Negara
Hukum dan ciri-ciri Negara Hukum.

B. Rumusan masalah
Dari latarbelakang masalah tersebut, penyusun merumuskan beberapa
permasalahan sebagai berikut :
1. Apa pengertian negara hukum?
2. Apa saja ciri negara hukum?
3. Tipe negara hukum apa saja?
4. Jelaskan seperti apa peran indonesia sebagai negara hukum?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini agar pemateri dan pembaca dapat
memahami pengertian seputar tentang negara hukum
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Negara Hukum
Negara Hukum bersumber pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus
dilaksanakan atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada bebberapa unsur dalam
negara hukum, yang pertama: hubungan antara yang memerintah dan yang diperintah
tidak berdasarkan kekuasaan melainkan berdasarkan suatu norma objektif, yang juga
mengikat pihak yang memerintah; kedua: norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa
tidak hanya secara formal, melainkan dapat dipertahankan berhadapan dengan idea
hukum. Hukum menjadi landasan tindakan setiap negara. Ada empat alasan mengapa
negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya berdasarkan hukum yaitu:
1. Demi kepastian hukum.
2. Tuntutan perlakuan yang sama.
3. Legitimasi demokrasi.
4. Tuntutan akal budi.
Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya
sebatas berdasarkan hukum yang berlaku dengan cara yang ditentukan dalam hukum
tersebut. Dalam suatu negara hukum, tujuan perkara adalah agar dijatuhi putusan sesuai
dengan kebenaran. Tujuan suatu perkara adalah untuk memastikan kebenaran, maka
semua pihak punya hak atas pembelaan atau bantuan hukum.

B. Ciri-ciri Negara Hukum

1. Ciri Negara hukum Eropa Kontinental


Menurut Kant untuk bisa diangap sebagai Negara hukum harus mempunya dua unsur
pokok, yaitu:
1) Adanya perlindungan HAM.
2) Adanya pemisahan kekuasaan.

Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata model Negara hukum ini belum


memaksimalkan dan belum dapat menggapai tujuan kalau hanya dua unsur tersebut
tidaklah cukup. Maka Negara hukum sebagai paham liberal berubah ke paham Negara
kemakmuran (Welvaarstaat atau Social Service Staat) yang dipelopori oleh Friedrich Julius
Stahl. Menurut Stahl Negara hukum harus memenuhi beberapa unsur pokok, yaitu:

1) Adanya perlindungan HAM.


2) Adanya pemisahan kekuasaan
3) Pemerintah haruslah berdasarkan peraturan-peraturan hukum.
4) Adanya peradilan administrasi.

Pada suatu Welvaarstaat tugas pemerintah ialah mengedapankan seluruh kepentingan


rakyat. Dalam memasuki urusan kepentingan rakyat pemerintah harus dibatasi oleh
undang-undang. Jika muncul perselisihan antara pemerintah dengan rakyat akan
diselesaikan oleh peradilan administrasi yang berdiri sendiri. Peradilan ini memenuhi dua
persyaratan yaitu yang pertama, tidak memihak ke pihak manapun dan yang kedua,
petugas-petugas peradilan harus terdiri dari orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang
tersebut.
2. Ciri Negara hukum Anglo Saxon (Rule of Law)
Menurut A.V. Dicey, Negara hukum harus mempunyai 3 (tiga) unsur pokok, yaitu:
1. Supremacy of Law (Supremasi Hukum).
2. Equality Before The Law (Kedudukan Sama/Sederajat dimata Hukum).
Dalam Negara hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum adalah sama
(sederajat)
3. Human Right (Hak-hak Manusia dalam UU).
Human Right meliputi 3 hal pokok, yaitu:
(1) The Right to Personal Freedom (Kemerdekaan Pribadi)
adalah hak untuk melakukan suatu yang disebut baik bagi dirinya tanpa merugikan
orang lain.
(2) The Right of Discussion (Kemerdekaan Berdiskusi)
adalah hak untuk mengeluarkan pendapat dan mengkritik dengan ketentuan yang
bersangkutan, juga harus bersedia mendengarkan pendapat dan menerima kritik dari orang
lain.
(3) .The Right of Public Meeting (Kemerdekaan Mengadakan Rapat)
Kebebasan ini harus dibatasi jangan sampai malah terjadi kekacauan atau
memprovokasi. Paham Dicey ini adalah merupakan kelanjutan dari ajaran John Locke yang
berpendapat bahwa manusia sejak lahir sudah mempunyai hak-hak asasi & tidak seluruh
hak-hak asasi dipegang kepada Negara dalam kontrak sosial.
Selanjutnya konsep Rule of Law dikembangkan dari ahli hukum (International
Comunition of Jurits) Asia Tenggara & Asia Pasifik yang berpendapat bahwa Rule of Law
harus mempunyai syarat/ciri sebagai berikut:

a. Perlindungan Konstitusional.
b. Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak.
c. Kebebasan untuk menyatakan pendapat.
d. Pemilihan umum yang bebas.
e. Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi.
f. Pendidikan civics (kewarganegaraan/politik)

Adapun ciri Negara hukum menurut Montesquieu, yaitu:


a. Perlindungan HAM.
b. Ditetapkan suatu ketatanegaraan suatu negara.
c. Membatasi kekuasaan & wewenang organ-organ negara.
C.. Tipe Negara Hukum
Ada 3 tipe Negara hukum, yaitu:
1. Tipe Negara Hukum Liberal.
Tipe Negara hukum Liberal ini menghendaki supaya Negara berperan pasif, artinya
adalah warga Negara harus patuh kepada peraturan-peraturan Negara.pemerintah dalam
bertindak sesuai dengan hukum. Disini kaum Liberal menghendaki agar pemerintah dan
yang dikuasai ada suatu persetujuan dalam suatu hukum, serta persetujuan yang menjadi
pemerintah.
2. Tipe Negara Hukum Formil atau Division of Power.
Negara hukum Formil yaitu Negara hukum yang mendapatkan pengesahan dari rakyat,
semua tindakan pemerintah diperlukan suatu hukum tertentu, harus dilandasi undang-
undang. Negara Hukum formil ini disebut juga dengan Negara demokratis yang
berlandaskan Negara hukum.
3. Tipe Negara Hukum Materiil atau Sparation of Power.
Negara Hukum Materiil adalah merupakan perkembangan lebih lanjut dari Negara
Hukum Formil; tindakan pemerintah harus berlandaskan undang-undang atau berlaku asas
legalitas yaitu dalam negara hukum Materiil tindakan dari pemerintah dalam hal mendesak
demi kepentingan warga Negara dibenarkan bertindak menyimpang dari undang-undang
atau berlaku asas Opportunitas.

D. Indonesia sebagai Negara Hukum


Dasar landasan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1
ayat 3 UUD 1945, yang berbunyi “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian pasal UUD 1945 membuktikan bahwa
semakin kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa negara Indonesia ialah
dan harus merupakan negara hukum.
Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia ditemukan di sebuah bagian
Penjelasan Umum UUD 1945 mengenai Sistem Pemerintahan Negara, yaitu:
1. Indonesia ialah negara yang berlandas atas hukum (Rechsstaat). Negara Indonesia
berdasar atas Hukum (Rechsstaat), tidak di landasi oleh kekuasaan belaka (Machtsstaat).
2. Sistem Konstitusional yaitu Pemerintah berlandaskan atas sistem konstitusi (hukum
dasar), tidak bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

Berdasarkan perumusan berikut, negara Indonesia yang memakai sistem Rechsstaat


yang berkemungkinan dipengaruhi oleh konsep hukum Belanda yang termasuk dalam
wilayah Eropa Kontinental. Konsepsi negara hukum Indonesia bisa dimasukkan sebagai
negara hukum materil, yang bisa dilihat pada Pembukaan UUD 1945 Alenia IV. landasan lain
yang dapat dijadikan dasar bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yakni pada Bab
XIV tentang Perekonomian Nagara dan Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 34 UUD 1945,
yang menegaskan bahwa negara turut aktif dan bertanggung jawab atas perekonomian
negara dan kesejahteraan rakyat.
Negara Hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional.


2. Sistem yang digunakan adalah Sistem Konstitusi.
3. Kedaulatan rakyat atau Prinsip Demokrasi.
4. Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 (1) UUD 1945).
5. Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR).
6. Sistem pemerintahannya adalah Presidensiil.
7. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif).
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah
Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.
9. Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD 1945).
. BAB III
KESIMPULAN

Negara hukum adalah negara yang berlandaskan hukum, tidak berdasarkan


kekuasaan, dan pemerintahannya berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan
absolute (kekuasaan yang tidak terbatas.

Ciri-ciri Negara Hukum:


1. Ada pembatasan kekuasaan negara terhadap tiap masing-masing orang, negara tidak
bisa bertindak atas ego sendiri atau seenaknya, tindakan negara oleh hukum.
2. Azas legalaitas; setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah diadakan
terlebih dahulu yang harus ditaati oleh pemerintah atau aparatnya.
3. Pemisahaan kekuasaan; agar hak-hak asasi iu betul-betul terjamin oleh pemisahan
kekuasaan

Prinsip-prinsip Negara Hukum (menurut Jimly Assiddiqie):

1. Supremasi Hukum ( Supremacy of Law ).


2. Asas Legalitas ( Due Process of Law ).
3. Pembatasan kekuasaan.
4. Organ-Organ Pemerintahan yang Indepenen.
5. Peradilan bebas dan tidak memihak.
6. Peradilan Tata Usaha Negara.
7. Peradilan Tata Negara ( Constitutional Court).
8. Perlindungan Hak Asasi Manusia.
9. Bersifat Demokratis ( Democratische Rectsstaat ).
10. Berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan bernegara (welfare rechstaat).
11. Tranfaransi dan kontrol sosial.

Tipe Negara Hukum:


1. Tipe Negara Hukum Liberal
2. Tipe Negara Hukum Formiil
3. Tipe Negara Hukum Materiil

Indonesia sebagai Negara Hukum tertera pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang
menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
BAB IV
PENUTUP

Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, karena
terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapat
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya
makalah ini dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya.

DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/80799-ID-negara-hukum-indonesia-dekolonisasi-
dan.pdf
https://jurnal.stitalamin.ac.id/index.php/alamin/article/download/41/34
https://layanan.hukum.uns.ac.id/data/RENSI%20file/Buku%20ISHARYANTO/14.%20BUKU
%20ILMU%20NEGARA%20%282016%29.pdf
https://dkpp.go.id/wp-content/uploads/2018/11/pengantar_ilmu_hukum_tata_negara.pdf.pdf

Anda mungkin juga menyukai