Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“HAKEKAT NEGARA HUKUM”

DI SUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. Anggi Louru Beili (22232769)


2. Dorkas bali mema (22232802)
3. Delsiana Mete (22232794)
4. Apliana lida banyo (22232775)
5. Anggreni Raja Ate (22232771)
6. Damaris Kaba Bili (22232787)
7. Desiana Refani Jarusta (22232796)
8. Antonia Ayu Sari (22232774)
9. Aldovianus K T Konda (22232760)
10. Andre Kula Nangkewa (22232766)

Dosen Pembimbing :

Alie Zainal Abidin ,SH.,M.Kn

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI MALANG

2022/2023
KATA PENGANTAR

 Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini
yang berjudul NEGARA HUKUM sesuai waktu yang ditentukan.

Tujuan pokok makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata kuliah
PendidikanKewarganegaraan dan tujuan umumnya untuk memberikan beberapa informasi
pengetahuan tentang Negara Hukum bagi para pembacanya..Dalam penyusunan makalah
ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

2.Bapak Alie Zainal Abidin ,SH.,M.Kn. sebagai dosen Kewarganegaraan Sekolah Tinggi
Administrasi Malang.

1.Teman-teman kelas, khususnya teman-teman kelompok 5 yang dalam penyelesaian


makalah ini.

Penyusun menyimpulkan masih banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah


ini,oleh karena itu Penyusun memohon kepada para pembaca untuk dapat memberikan
tanggapan atau masukan maupun saran yang sifatnya membangun agar makalah ini menjadi
lebih baik.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................... 2

BAB I PENDAHULUAN............................................................................................... 3

1.1  Latar Belakang dan Masalah............................................................................ 3

1.2 Rumusan Masalah............................................................................................ 4

1.3 Tujuan.............................................................................................................. 4

1.4Manfaat............................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 5

A.Pengertian Negara Hukum................................................................................. 5

B.Ciri-ciri Negara Hukum..................................................................................... 6

C.Konsep indonesia adalah negara hukum................................................................. 8

D.Politik hukum indonesia.................................................................... 8

BAB III KESIMPULAN................................................................................................ 10

BAB IV PENUTUP.......................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 11
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang dan Masalah


Istilah Negara Hukum baru dikenal pada Abad XIX tetapi konsep Negara Hukumtelah
lama ada dan berkembang sesuai dengan tuntutan keadaan. Dimulai dari zaman Platohingga
kini, konsepsi Negara Hukum telah banyak mengalami perubahan yang
mengilhami para filsuf dan para pakar hukum untuk merumuskan apa yang
dimaksud dengan NegaraHukum dan hal-hal apa saja yang harus ada dalam konsep Negara
Hukum.

Pemerintahan berberdasarkan hukum adalah suatu prinsip yang menyatakan


bahwahukum adalah suatu prinsip yang menyatakan bahwa hukum adalah otoritas tertinggi
dan bahwa semua warga negara termasuk para pejabat dan pemerintah tunduk pada hukum 
dansama-sama berhak atas perlindungannya. Dalam tradisi negara liberal dikatakan
bahwakebebasab sipil dan hak-hak sipil (yang mencakup kebebasan berpikir dan
berpendapat,kebebasan berkumpul dan berserikat, kebebasan beragama serta kebebasan
pers) akan sulitdiwujudkan jika hukum disebuah negara tidak diberlakukan secara tegas dan
pada semuaorang, termasuk pejabat pemerintah. Dengan kata lain, supremasi hukum dalam
rule of lawmerupakan unsur utama yang mendasari terciptanya masyarakat yang
demokratis dan adil.

Dengan demikian, perbedaan yang kuat dan lemah tidak lagi memainkan peran.
Orang dapat memperoleh apa yang menurut hukum menjadi haknya, entah dia kuatataupun
lemah. Secara sederhana , supremasi hukum bisa dikatakan bahwa kekuasaan pihakyang
kuat diganti dengan kekuasaan berdasarkan keadilan dan rasional.

Dalam makalah dengan topik Negara Hukum ini akan diuraikan dengan
singkat perkembangan konsep Negara Hukum, rumusan konsep Negara Hukum dari
para pakar, apayang dimaksud dengan rumusan Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 Amandemen, tipe
Negara Hukumdan ciri-ciri Negara Hukum.
1.2. Rumusan Masalah

a.Apa yang di maksud dengan Negara Hukum?


b. Apa ciri-ciri Negara Hukum?
c.Apa konsep Negara Hukum?
d. Bagaimana politik Negara Hukum?

1.3 Tujuan

 Tujuan Pokok: Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan 


 Tujuan Dasar:
a.Untuk menambah pengetahuan tentang Negara Hukum. 
b.  Untuk mengetahui ciri-ciri Negara Hukum. 
c.Untuk mengetahui tipe Negara Hukum.
d.  Untuk mengetahui landasan tentang Indonesia sebagai Negara Hukum

1.4 Manfaat

 a. Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang Kewarganegaraan 

 b. Mahasiswa dapat mengetahui tentang Negara Hukum


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Hasil Dan Pembahasan

A. Pengertian negara hukum

Negara hukum bersandar pada keyakinan bahwa kekuasaan negara harus di jalankan
atas dasar hukum yang adil dan baik. Ada dua unsur dalam negara hukum, yaitu:

1. Hubungan antara yang memerintah dan yang di perintah tidak berdasarkan kekuasaan
melainkan berdasarkan suatu norma objektif,yang juga mengikat pihak yang memerintah.
2. Norma objektif itu harus memenuhi syarat bahwa tidak hanya secara formal,melainkan dapat
di pertahankan berhadapan dengan idea hukum.hukum menjadi landasan tindakan setiap
negara.ada 4 alasan mengapa negara menyelenggarakan dan menjalankan tugasnya
berdasarkan hukum yaitu :
a.Demi kepastian hukum
b. Tuntutan prlakuan yang sama
c.Legimitasi demokrasi
d. Tuntutan akal budi

Negara hukum berarti alat-alat negara mempergunakan kekuasaannya hanya sejauh


berdasarkan hukum yang berlaku dan dengan cara yang di tentukan dalam hukum itu.dalam
negara hukum, tujuan suatu perkara adalah agar di jatuhi putusan sesuai dengan kebenaran.
Tujuan suatau perkara adalah untuk memastikan kebenaran,maka semua pihak berhak atas
pembelaan atau bantuan hukum.

Di tinjau dari sudut sejarah, pengertian negara hukum berbeda-beda, berdasarkan


sistemmnya diantaranya yaitu negara hukum Eropa Kontinental dan Negara Hukum Anglo
Saxon (Rule of law)

1. Negara Hukum Eropa Kontinental

Negara hukum eropa kontinental ini dipelopori oleh Immanuel Kant. Tujuan negara
hukum menurut kant adalah menjamin kedudukan hukum dari individu-individu dalam
masyarakat. Konsep negara hukum ini dikenal dengan negara hukum liberal atau negara
hukum dalam arti sempit atau “nachtwakerstaat”. Dikatakan negara hukum liberal karena
kant dipengaruhi oleh paham liberal yang mementang kekuasaan absolute raja pada waktu
itu. Dikatakan negara hukum dalam arti sempit karena pemerintah hanya bertugas dan
mempertahankan hukum dengan maksud menjamin serta melindungi kaum Boujuis (tuan
tanah) artinya hanya ditunjukan pada kelompok tertentu saja. Dikatakan nachtwakerstaat
(negara penjaga malam ) karena negara hanya berfungsi menjamin dan menjaga keamanan
sebagai mana john locke mengenai fungsi negara itu:

1) Legislatif
2) Eksekutif
3) Federatif (pertahanan keamanan)

2. Negara Hukum Anglo Saxon (Rule of law)

Negara Anglo Saxon tida mengenal negara hukum atau rechtstaat, tetapi mengenal atau
menganut apa yang di sebut dengan “ The rule of law” atau pemerintahan oleh hukum atau
Government of judiciary.

Rule of law (Rol) adalah sebuah konsep hukum yang sesungguhnya lahir dari sebuah
bentuk protes terhadap sebuah kekuasaan yang absolite disebuah negara. Dalam rangka
membatasi kekuasaan yang absolute tersebut maka diperlukan pembatasan-pembatasan
terhadap kekuasaan itu, sehingga kekuasaan tersebut ditata agar tidak melanggar
kepentingan asasi dari masyarakat, dengan demikian masyarakat terhindar dari tindakan-
tindakan melawan hukum yang dilakukan oleh penguasa.

Rule of Law pada hakekatnya adalah memposisikan hukum sebagai landasan


bertindakdari seluruh elemen bangsa dalam sebuah negara. Rule of Law dapat
dilakasanakan denganmenjunjung tinggi Hak Asasi Manusia karena salah satu ciri dari Rule
of Law (negarahukum) adalah terlindunginya Hak Asasi Manusia di negara yang
bersangkutan. 

Asal usul Rule of Law merupakan satu doktrin dalam hukum yang muncul pada
abad 19, bersamaan dengan kelahiran negara konstitusi dan demokrasi. Kehadirannya
dapat dikatakansebagai reaksi dan koreksi terhadap negara absolute yang telah berkembang
sebelumnya. Negara absolute sebagai perkembangan keadaan di Eropa yaitu negara yang te
rdiri ataswilayah-wilayah otonom. Negara absolute (sebagai negara modern) menyerap
kekuasaanmenyerap kekuasaan yang semula ada pada wilayah-wilayah ke dalam satu
tangan yaitutangan raja. 

Rule of Law lahir dengan semangat yang tinggi bersama-sama dengan


demokrasi, parlemen dan sebagainya, kemudian Rule of Law mengambil alih akomodasi ya
ng dimilikiancient regime yang terdiri dari golongan-golongan ningrat, prajurit dan
kerajaan. Munculnyakeinginan untuk melakukan pembatasan yuridis (mennurut
hukum/secara hukum) terhadapkekuasaan, pada dasarnya disebabkan oleh politik
kekuasaan yang cenderung korup. Hal inidikhawatirkan akan menjauhkan fungsi dan peran
negara bagi kehidupan dan masyarakat.Atas dasar pengertian tersebut maka terdapat
keinginan yang sangat besar untuk
melakukan pembatasan terhadap kekuasaan secara normatif, untuk menghindari kekuasaan 
yangdispotik.

 Dalam hubungan inilah maka kedudukan konstitusi sangat penting bagi


kehidupanmasyarakat. Oleh karena itu lahirlah negara konstitusi yang melahirkan doktrin
Rule of Law,inilah awal dari kelahiran Doktrin Egalitarian dalam hukum yang menjadi ciri
utama Rule ofLaw. Disinilah kemudian Rule of Law merupakan doktrin dengan semangat
dan idealismekeadilan yang tinggi seperti supremasi hukum dan kesamaan setiap orang di
depan hukum.

B. Ciri-ciri Negara Hukum


1. Ciri Negara hukum Eropa Kontinental 
Menurut Kant untuk dapat disebut sebagai Negara hukum harus memiliki dua unsur pokok,
yaitu: 
1) Adanya perlindungan HAM.
2)  Adanya pemisahan kekuasaan.

Dalam perkembangan selanjutnya, ternyata model Negara hukum ini belum belum
dapat mencapai tujuan kalau hanya dua unsur tersebut tidaklah cukup. Maka Negara hukum
sebagai paham liberal berubah ke paham Negara kemakmuran (Welvaarstaatatau Social
Service Staat) yang dipelopori oleh Friedrich Julius Stahl. Menurut Stahl Negarahukum
harus memenuhi empat unsur pokok, yaitu: 

1) Adanya perlindungan HAM. 


2) Adanya pemisahan kekuasaan
3) Pemerintah haruslah berdasarkan peraturan-peraturan hukum. 
4) Adanya peradilan administrasi.

Pada suatu Welvaarstaat tugas pemerintah adalah mengutamakan seluruh


kepentinganrakyat. Dalam mencampuri urusan kepentingan rakyat pemerintah harus
dibatasi olehundang-undang. Apabila timbul perselisihan antara pemerintah dengan rakyat
akandiselesaikan oleh peradilan administrasi yang berdiri sendiri. Peradilan ini memenuhi
dua persyaratan yaitu yang pertama, tidak memihak ke pihak manapun dan yang kedua,
petugas- petugas peradilan harus terdiri dari orang-orang yang ahli dalam bidang-bidang
tersebut.

2. Ciri Negara hukum Anglo Saxon (Rule of Law) 


Menurut A.V. Dicey, Negara hukum harus memiliki 3 (tiga) unsur pokok, yaitu: 
1) Supremacy of Law (Supremasi Hukum). Dalam suatu Negara hukum, maka kedudukan
hukum merupakan posisi tertinggi.Kekuasaan harus tunduk pada hukum, bukan sebaliknya
hukum tunduk pada kekuasaan,maka kekuasaan dapat membatalkan hukum, dengan kata
lain hukum hanya dijadikan alatuntuk membenarkan kekuasaan. Hukum harus menjadi
tujuan untuk melindungi kepentinganrakyat. 
2) Equality Before The Law (Kedudukan Sama/Sederajat dimata Hukum). Dalam Negara
hukum kedudukan penguasa dengan rakyat dimata hukum adalah sama(sederajat), yang
membedakan hanyalah fungsinya, yakni pemerintah berfungsi mengatur danrakyat yang
diatur. Baik yang mengatur maupun yang diatur berpedoman satu, yaitu undang-undang.
Bila tidak mempunyai persamaan hukum maka orang yang mempunyai kekuasaanakan
merasa kebal hukum. Pada prinsipnya Equality Before The Law adalah tidak ada
tempat bagi backing yang salah, melainkan undang-undang merupakan
backing (bantuan/dorongan)terhadap yang benar. 
3)  Human Right (Hak-hak Manusia dalam UU).

 Human Right meliputi 3 hal pokok, yaitu:

(1) The Right to Personal Freedom (Kemerdekaan Pribadi) Yaitu hak untuk melakukan sesuatu
yang dianggap baik bagi dirinya tanpa merugikanorang lain. 
(2) The Right of Discussion (Kemerdekaan Berdiskusi) Yaitu hak untuk mengemukakan
pendapat dan mengkritik dengan ketentuan
yang bersangkutan, juga harus bersedia mendengarkan pendapat dan menerima kritik dari o
ranglain.
(3) The Right of Public Meeting (Kemerdekaan Mengadakan Rapat) Kebebasan ini harus
dibatasi jangan sampai menimbulkan kekacauan atau memprovokasi.Paham Dicey ini
adalah merupakan kelanjutan dari ajaran John Locke yang
berpendapat bahwa manusia sejak lahir sudah mempunyai hak-hak azasi & tidak seluruh ha
k-hak azasidiserahkan kepada Negara dalam kontrak sosial. 

Persamaan Negara hukum Eropa Kontinental dengan Negara hukum Anglo Saxon
adalahkeduanya mengikuti adanya Supremasi Hukum. Perbedaannya adalah pada Negara
AngloSaxon tidak terdapat peradilan administrasi yang berdiri sendiri sehingga siapa saja
yangmelakukan pelanggaran akan diadili pada peradilan yang sama, sedangkan Negara
hukumEropa Kontinental terdapat peradilam administrasi yang berdiri sendiri.

Selanjutnya konsep Rule of Law dikembangkan dari ahli hukum


(InternationalComunition of Jurits) Asia Tenggara & Asia Pasifik yang berpendapat bahwa
Rule of Lawharus mempunyai syarat/ciri sebagai berikut: 

a.Perlindungan Konstitusional. 
b.  Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak. 
c.Kebebasan untuk menyatakan pendapat. 
d. Pemilihan umum yang bebas. 
e.Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi. 
f. Pendidikan civics (kewarganegaraan/politik)

Adapun ciri Negara hukum menurut Montesquieu, yaitu: 


a.Perlindungan HAM. 
b. Ditetapkan suatu ketatanegaraan suatu negara.
c.Membatasi kekuasaan & wewenang organ-organ negara.

3. Konsep Negara Hukum

Gagasan, cita, atau ide Negara Hukum, selain terkait dengan konsep ‘rechtsstaat’
dan ‘the rule of law’, juga berkaitan dengan konsep ‘nomocracy’ yang berasal dari
perkataan ‘nomos’ dan ‘cratos’. Perkataan nomokrasi itu dapat dibandingkan dengan
‘demos’ dan ‘cratos’ atau ‘kratien’ dalam demokrasi. ‘Nomos’ berarti norma, sedangkan
‘cratos’ adalah kekuasaan. Yang dibayangkan sebagai faktor penentu dalam
penyelenggaraan kekuasaan adalah norma atau hukum. Karena itu, istilah nomokrasi itu
berkaitan erat dengan ide kedaulatan hukum atau prinsip hukum sebagai kekuasaan
tertinggi. Dalam istilah Inggeris yang dikembangkan oleh A.V. Dicey, hal itu dapat
dikaitkan dengan prinsip “rule of law” yang berkembang di Amerika Serikat menjadi
jargon “the Rule of Law, and not of Man”. Yang sesungguhnya dianggap sebagai pemimpin
adalah hukum itu sendiri, bukan orang. Dalam buku Plato berjudul “Nomoi” yang
kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dengan judul “The Laws”2 , jelas
tergambar bagaimana ide nomokrasi itu sesungguhnya telah sejak lama dikembangkan dari
zaman Yunani Kuno.
Di zaman modern, konsep Negara Hukum di Eropah Kontinental dikembangkan
antara lain oleh Immanuel Kant, Paul Laband, Julius Stahl, Fichte, dan lain-lain dengan
menggunakan istilah Jerman, yaitu “rechtsstaat’. Sedangkan dalam tradisi Anglo Amerika,
konsep Negara hukum dikembangkan atas kepeloporan A.V. Dicey dengan sebutan “The
Rule of Law”. Menurut Julius Stahl, konsep Negara Hukum yang disebutnya dengan istilah
‘rechtsstaat’ itu mencakup empat elemen penting, yaitu:
1. Perlindungan hak asasi manusia.
2. Pembagian kekuasaan.
3. Pemerintahan berdasarkan undang-undang.
4. Peradilan tata usaha Negara.

Sedangkan A.V. Dicey menguraikan adanya tiga ciri penting dalam setiap Negara
Hukum yang disebutnya dengan istilah “The Rule of Law”, yaitu:
1. Supremacy of Law.
2. Equality before the law.
3. Due Process of Law.

Keempat prinsip ‘rechtsstaat’ yang dikembangkan oleh Julius Stahl tersebut di atas
pada pokoknya dapat digabungkan dengan ketiga prinsip ‘Rule of Law’ yang
dikembangkan oleh A.V. Dicey untuk menandai ciri-ciri Negara Hukum modern di zaman
sekarang. Bahkan, oleh “The International Commission of Jurist”, prinsip-prinsip Negara
Hukum itu ditambah lagi dengan prinsip peradilan bebas dan tidak memihak (independence
and impartiality of judiciary) yang di zaman sekarang makin dirasakan mutlak diperlukan
dalam setiap negara demokrasi. Prinsip-prinsip yang dianggap ciri penting Negara Hukum
menurut “The International Commission of Jurists” itu adalah:
1. Negara harus tunduk pada hukum.
2. Pemerintah menghormati hak-hak individu.
3. Peradilan yang bebas dan tidak memihak.

4. Politik Indonesia sebagai Negara Hukum

Dasar pijakan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum tertuang pada Pasal 1
ayat 3 UUD 1945, yang menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
Dimasukkannya ketentuan ini ke dalam bagian pasal UUD 1945 menunjukkan semakin
kuatnya dasar hukum serta menjadi amanat negara, bahwa negara Indonesia adalah dan
harus merupakan negara hukum.
Sebelumnya, landasan negara hukum Indonesia ditemukan dalam bagian
PenjelasanUmum UUD 1945 tentang Sistem Pemerintahan Negara, yaitu sebagai berikut:
1. Indonesia adalah negara yang berdasar atas hukum (Rechsstaat). Negara Indonesia berdasar
atas Hukum (Rechsstaat), tidak berdasar atas kekuasaan belaka (Machtsstaat). 
2. Sistem Konstitusional yaitu Pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar),tidak
bersifat absolutisme (kekuasaan yang tidak terbatas).

 Berdasarkan perumusan di atas, negara Indonesia memakai sistem Rechsstaat


yangkemungkinan dipengaruhi oleh konsep hukum Belanda yang termasuk dalam wilayah
EropaKontinental. Konsepsi negara hukum Indonesia dapat dimasukkan negara hukum
materiil,yang dapat dilihat pada Pembukaan UUD 1945 Alenia IV. Dasar lain yang dapat
dijadikanlandasan bahwa negara Indonesia adalah negara hukum yakni pada Bab XIV
tentangPerekonomian Nagara dan Kesejahteraan Sosial Pasal 33 dan 34 UUD 1945,
yangmenegaskan bahwa negara turut aktif dan bertanggung jawab atas perekonomian
negara dankesejahteraan rakyat.
Negara Hukum Indonesia menurut UUD 1945 mengandung prinsip-prinsip sebagai 
berikut:

1. Norma hukumnya bersumber pada Pancasila sebagai hukum dasar nasional. 


2. Sistem yang digunakan adalah Sistem Konstitusi. 
3. Kedaulatan rakyat atau Prinsip Demokrasi. 
4. Prinsip kesamaan kedudukan dalam hukum dan pemerintahan (Pasal 27 (1) UUD 1945). 
5. Adanya organ pembentuk undang-undang (Presiden dan DPR). 
6. Sistem pemerintahannya adalah Presidensiil. 
7. Kekuasaan kehakiman yang bebas dari kekuasaan lain (eksekutif). 
8. Hukum bertujuan untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah
darahIndonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan
ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dankeadilan sosial. 
9. Adanya jaminan akan hak asasi dan kewajiban dasar manusia (Pasal 28 A-J UUD 1945).
 

BAB IV

PENUTUP

Demikian yang dapat penyusun paparkan mengenai materi yang menjadi


pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, 
karenaterbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada
hubungannya
dengan judul makalah ini. Penyusun banyak berharap para pembaca yang budiman dapatme
mberikan kritik dan saran yang membangun kepada penyusun demi sempurnanya
makalahini dan penulisan makalah di kesempatan - kesempatan berikutnya. Semoga
makalah ini berguna bagi penyusun pada khususnya juga para pembaca yang budiman pada
umumnya. 

3.1. Kesimpulan

Negara hukum adalah negara yang berdasarkan hukum, tidak berdasarkan kekuasaan,dan


pemerintahannya berdasarkan sistem konstitusi (hukum dasar) bukan
absolute(kekuasaan yang tidak terbatas.

 Ciri-ciri Negara Hukum: 

1. Terdapat pembatasan kekuasaan negara terhadap perorangan, negara tidak


dapat bertindak sewenang-wenang, tindakan negara oleh hukum. 
2. Azas legalaitas; setiap tindakan negara harus berdasarkan hukum yang telah
diadakanterlebih dahulu yang harus ditaati oleh pemerintah atau aparatnya. 
3. Pemisahaan kekuasaan; agar hak-hak asasi iu betul-betul terjamin oleh
pemisahankekuasaan

 Prinsip-prinsip Negara Hukum (menurut Jimly Assiddiqie):


1. Supremasi Hukum ( Supremacy of Law ).
2. Asas Legalitas ( Due Process of Law ).
3. Pembatasan kekuasaan.
4. Organ-Organ Pemerintahan yang Indepenen.
5. Peradilan bebas dan tidak memihak.
6. Peradilan Tata Usaha Negara.
7. Peradilan Tata Negara (Constitutional Court ).
8. Perlindungan Hak Asasi Manusia.
9. Bersifat Demokratis ( Democratische Rectsstaat ).
10. Berfungsi sebagai sarana mewujudkan tujuan bernegara (welfare rechstaat).
11. Tranfaransi dan kontrol sosial

.Tipe Negara Hukum:

1. Tipe Negara Hukum Liberal 


2. Tipe Negara Hukum Formiil 
3.  Tipe Negara Hukum Materiil

 Indonesia sebagai Negara Hukum tertera pada Pasal 1 ayat 3 UUD 1945 yang


menyebutkan bahwa “Negara Indonesia adalah Negara Hukum”.
DAFTAR PUSTAKA

www.Wedang Anget Makalah Negara Hukum.htmlwww.

 Makalah Negara Hukum _ Irwan Graves Law.html

Anda mungkin juga menyukai