TENTANG
TAHUN 2020/2021
Disusun Oleh:
2020740031
2021/2022
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
BBLR merupakan salah satu penyebab kematian pada bulan pertama kelahiran seorang bayi.
Kejadian BBLR menyebabkan berbagai dampak kesehatan masyarakat baik di masa bayi di
lahirkan maupun masa perkembangan di waktu yang akan datang .BBLR akan meningkatkan
angka kesakitan dan angka kematian bayi .BBLR merupakan individu manusia karena berat
badan ,usia kehamilan, dan factor penyebab kelahiran kurang dari standar kelahiran bayi .
Data world health organisation WHO angka kematian bayi (AKB) didunia 34 per 1.000
kelahiran hidup,AKB di Negara berkembang 37 per 1.000 kelahiran hidup .dan AKB di Negara
maju 5 per 1.000 kelahiran hidup ,di Asia Tenggara 24 per 1.000 kelahiran hidup ,di Asia
Selatan 43 per 1.000 kelahiran hidup dan Asia Barat 21 per 1.000 kelahira hidup penyebab
utama kematian bayi adalah bayi berat badan rendah asfiksia dan infeksi.
Angka kejadian di Indonesia sangat bervariasi antara satu daera dengan daera lain ,yaitu
berkisaran 9%-30% hasil riset kematian pada tahun 2013 secara nasional angka BBLR sektar
10,2 % angka ini lebih rendah dari hasil riset kesehatan tahun 2010 yaitu sebesar 11,1% sekitar
57 % kematian bayi bayi terjadi pada bayi umur 1 bulan dan utama di sebabkan oleh gangguan
perinatal dan bayi berat lahir rendah .menurut perkiraan sekitar 400 bayi lahir dengan berat
badan rendah.
AKB di Indonesia masih sangat tinggi di bandingkan dengan Negara Malaysia dan
singapura yang sudah mencapai di bawah 10 per 1.000 kelahiran hidup.kematian bayi
merupakan salah satu indicator sensitive untuk mengetahui derajat kesehatab suatu Negara dan
bahkan untuk mengukur tingkat kemajuan suatu bangsa.tingginya angka kematian bayi
menunjukkan masih rendahnya kualitas sector kesehatan di Negara tersebut .AKB dengan
penyebab terbesar di Indonesia antara lain BBLR 29 % sepsis dan pneumonia 25 % asfiksia dan
trauma 23%.
Karakteristik ibu yang mempunyai pengaruh terhadap kejadin BBLR adalah riwayat
persalinan ( umur ibu ),factor biomedis ( psikis dan usia kehamilan ),serta sosial ekonomi
( pendidikan ibu ) umur ibu erat kaitnya dengan berat bayi lahir rendah , ibu yang hamil di
bawah umur 20 tahun dan di atas 30 tahun beresiko 2-4 kali lebih tinggi melahirkan BBLR .ibu
yang mempunyai paritas lebih dari 4 beresiko kemungkinan 11,40kali untuk melahirkan BBLR ,
ibu yang mempunyai pendidikan rendah eratnya dengan pengetahuan rendah mengenai
pelayanan antenatal akan beresiko 3,34 kali lebih tinggi untuk melahirkan BBLR
1.2.Rumusan Masalah
Prevelensi BBLR sumba tengah 15,5% lebih tinggi di bandingkan dengan tahun sebelumnya
9,5 % kasus BBLR . dan di puskesmas mananga terdapat beberapa kasus BBLR dengan
kematian bayi karena BBLR .Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah” Bagaimana Gambaran Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah
(BBLR) di puskesmas mananga di tahun 2021-2022
1.3.Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui gambaran bayi berat lahir rendah ( BBLR) di wilaya kerja puskkesmas
mananga di Tahun 2021-2022.
1.3.2.Tujuan Khusus
1.4.Mamfaat penelitian
1.4.1.Mamfaat Teoritis
Hasil penelitian ini di terapkan dapat menambah wacana ilmu pengetahuan dan dapat di
gunakan sebagai masukan serta imformasi bagi bidan untuk meningkatkan kualitas pelayanan
KIA di wilaya setempat serta sumber pustaka khususnya di ilmu kebidanan .
1.4.2.Mamfaat Praktis
Diharapakan di guanakan sebagai acuan dan masukan khususnya tentang gambaran upaya
meningkatkan pelayanan kesehatan
c.Bagi Peneliti :dapat memberikan pengalaman dalam melakukan penelitian khusus nya tentang
gambaran kejadian BBLR di pelayanan kesehatan .
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
1.Pengertian BBLR
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan lahir kurang dari 2.500 gram tanpa
memandang usia kehamilan .berat saat bayi lahir adalah berat bayi yang di timbang dalam 1 jam
setelah lahir.acuan lain dalam pengukuran BBLR juga dapat pedoman pemantauan wilaya
setempat (PWS) gizi. Dalam pedoman tersebut bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi lahir
dengan berat badan kurang dari 2.500 gram di ukur pada saat lahir dan sampai hari ketuju
setelah lahir.
a. Prematuritas murni atau sesuai usia kehamilan /SMK bayi yang lahir dengan masa
kehamilan kurang dari 37 minggu dan berat badan sesuai dengan masa
kehamilan.kepala relative lenih besar badannya ,kulit tipis transparan ,lemak subkutan
kurang tangisnya ,tangisnya lemah dan jarang
b. Dismaturitas atau kurang masa kehamilan /KMK
Bayi dengan berat badan harusnya
BAB III
Kerangka konseptual adalah suatu hubungan atau kaitan antara konsep yang lain dari
masalah yang ingin diteliti .kerangka konsep ini gunanya untuk menghubungka secara panjang
lebar tentang suatu topic yang dibahas. Kerangka inin didapat dari konsep ilmu atau teori yang
dilapakai sebagai landasan penelitia yang didapat di bab tinjauan pustaka yang dihubungkan
sesuai garis variable yang ditentukan.
Factor yang
mempengaruhi berat
lahir :
1. Usia Dampak BBLR :
2. Paritas
Berat badan lahir klasifikasi: 1. Gangguan
3. Jarak kelahiran
4. Komplikasi metabolic
1. Berat badab lahir
5. Status gizi ibu 2. Gangguan
normal > 2500g
6. Kadar HB imunitas
2. BBLR, 1500-2500 g
3. Gangguan
pernapasan
3. BBLSR, 1000-1500 g
4. Gangguan cairan
4. BBLER,BBL<1000 g
elektrolit
5. Gangguan
pertumbuhan dan
Penatalaksanaan BBLR : perkembangan
6. Gangguan bicara
1. Mempertahankan suhu dan komunikasi
tubuh 7. Gangguan etensi
2. Pencegahan infeksi dan hiperaktif
3. Manajemen nutrisi
Keterangan :
1.2. Hipotesis
Ada hubungan BBLR dengan perkembangan anak usia toddler (1-3) tahun di puskesmas
mananga.
BAB IV
METODE PENELITIAN
Instrumen penelitian adalah alat yang digunakkan untuk mengumpulkan data. Instrumen
dalam penelitisn ini adalah lembar kerja atau format pengumpulan data yang dibuat kolom-
kolom dan lajur-lajur, meliputi nomor urut, nomor rekam medis, nama inisial ibu, berat bayi
yang dilahirkan, kadar Hb ibu, usia ibu, jarak kehamilan, paritas.
Teknik pengelolaan data dilakukan dengan teknik pengelolahan dengan secara manual,
langkah – langkah persiapan sebagai berikut:
1.9.1. Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau
dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
Peneliti mengumpulkan hasil kuesioner yang diperoleh lalu disunting (edit) terlebih dahulu, jika
masih ada data atau informasi yang tidak lengkap dan tidak mungkin dilakukan penelitian ulang,
maka kuesioner tersebut dikeluarkan (drop out).
1.9.2. . Coding Yaitu melakukan pemberian kode berdasarkan variabel yang diteliti untuk
memudahkan pengolahan.
1) BBLR
1 = BBLR
2 = Tidak BBLR
2) Perkembangan anak
1 = Tidak Normal
2 = Normal
3) Umur Anak
1 = 1 tahun
2 = 2 tahun
3 = 3 tahun
1 = perempuan
2 = laki-laki
5) Pendidikan Ibu
1 = rendah
2 = tinggi
6) Pekerjaan Ibu
1 = tidak bekerja
2 = bekerja
7) Pekerjaan Ayah
1 = tidak bekerja
2 = bekerja
1 = < 1.297.700
2 = ≥ 1.297.700
1.9.3. Tabulating Melakukan penataan data kemudian menyusun dalam bentuk tabel
distribusi frekuensi.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Analisis univariat
Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendiskripsikan karakteristik setiap
variabel penelitian. Analisis ini dihasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari setiap
variable.
4.11. Etika Penelitian dalam melakuka sebuah penelitian ada prinsip yang harus dipegang yakni :
4.11.1. informant
4.11.2.
4.11.3.
4.11.4
4.11.5
Populasi
Seluruh Ibu Yang Melahirkan Bayi BBLR Di Rumah Sakit Ibu Dan Anak Di Puskesmas
Mananga
Kesimpulan
Analisis Data
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.Rangcangan Penelitian
BAB II
KAJIAN PUSTAKA