DISUSUN OLEH :
MILA APRILIANA
NIM . 1030181022
BA
BAB 1
PENDAHULUAN
Bayi Baru Lahir atau Neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada
masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik
agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus.
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi yang baru lahir dengan berat
badan kurang atau sama dengan 250 gram (WHO,1961), sedangkan bayi dengan
berat badan kurang dari 1500 gram termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat
rendah.
Banyak masalah pada bayi baru lahir yang berhubungan dengan gangguan
atau kegagalan penyesuaian biokimia dan faali yang disebabkan oleh
prematuritas, kelainan anatomik, dan lingkungan yang kurang baik dalam
kandungan, pada persalinanmaupun sesudah lahir.
1.2 Tujuan
1. Tujuan umum
Untuk mendapatkan gambaran dan mampu menerapkan
Asuhan Keperawatan melalui pendekatan proses keperawatan pada
masalah bayi berat lahir rendah./
2. Tujuan Khusus
a. Mampu melakukan pengkajian keperawatan secara tepat pada
bayi dengan berat badan lahir rendah.
b. Mampu merumuskan Diagnosa Keperawatan sesuai dengan
pripritas masalah pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
c. Mampu merumuskan perencanaan asuhan secara tepat pada
bayi dengan berat badan kahir rendah sesuai dengan hasil
pengkajian prioritas masalah keperawatan sehingga dapat
mengatasi masalah yang dihadapi pada bayi dengan berat
badan lahir rendah.
d. Mampu melakukan evaluasi terhadap tingkat keberhasilan
pemberian asuhan keperawatan pada bayi dengan berat badan
lahir rendah.
e. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan asuhan
keperawatan pada bayi dengan berat badan lahir rendah.
BAB 2
ISI
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
kurangdari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir.
2.1.2 Epidemiologi
Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh
kelahiran di dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi di negara-
negara berkembang atau sosioekonomi rendah. Secara statistik menunjukan 90%
kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya 35 kali
lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat badan lahir lebih dari 2500 gram.
BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas, dan
disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang
terhadap kehidupannya dimasa depan. Angka kejadian di indonesia sangat
bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9-30%,
hasil studi di 7 daerah lain, yaitu diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1-
17.2%. secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar
7,5%. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran
programm perbaikan gizi menuju indonesia sehat 2010 yakni maksimal 7%.
2.1.3 Etiologi
1. Faktor ibu
Penyakit
Seperti malaria, anemia, sipilis, infeksi TORCH, dan lain-lain.
Komplikasi pada kehamilan.
Komplikasi yang terjadi pada kehamilan ibu seperti perdarahan
antepartum, pre-eklamsia berat, eklamsia, dan kelahiran preterm.
Usia ibu dan paritas
Angka kejadian BBLR tertinggi ditemukan pada bayi yang dilahirkan
oleh ibu-ibu dengan usia <>.
2. Faktor kebiasaan ibu
Faktor kebiasaan ibu juga berpengaruh seperti ibu perokok, ibu pecandu
alkohol dan ibu pengguna narkoba.
3. Faktor janin
Prematur, hidramion, kehamilan kembar/ganda (gemeli), kelainan kromosom.
4. Faktor lingkungan
Yang dapat berpengaruh antar lain: tempat tinggal di dataran tinggi, radiasi,
sosioo-ekonomi dan paparan zat-zat racun.
2.1.4 Komplikasi
Komplikasi langsung yang dapat terjadi pada bayi berat lahir rendah antara
lain:
Hipotermia
Hipoglikemia
Gangguan cairan dan elektrolit
Sindroma gawat napas
Hiperbilirubinemia
Paten duktus arteriosus
Infeksi
Perdarahan intraventrikuler
Apnea of prematury
Anemia
Masalah jangka panjang yang mungkin timbul pada bayi-bayi dengan
berat lahir rendah (BBLR) antara lain:
Gangguan perkembangan
Gangguan pertumbuhan
Gangguan penglihatan (Retinopati)
Gangguan pendengaran
Penyakit paru kronis
Kenaikan angka kesakitan dan sering masuk rumah sakit
Kenaikan frekuensi kelainan bawaan
2.1.5 Diagnosis
2.1.6 Anamnesis
Umur ibu
Riwayat hari pertama haid terakhir
Rieayat persalinan sebelumnya
Paritas, jarak kelahiran sebelumnya
Kenaikan berat badan selama hamil
Aktivitas
Penyakit yang diderita selama hamil
Obat-obatan yang diminum selama hamil.
Berat badan
Tanda tanda prematuritas (pasa bayi kurang bulan). Tanda bayi cukup bulan atau
lebih bulan (bila bayi kecil untuk masa kehamilan).
2.1.9 Pentalaksanaan
1. Medikamentosa
Injeksi 1 mg IM sekali pemberian, atau peroral 2 mg sekali pemberian atau
1 mg 3 kali pemberian (saat lahir, umur 3-10 hari, dan umur 4-6 minggu)
2. Diatetik
Bayi prematur atau BBLR mempunyai masalah menyusui karena refleks
menghisapnya masih lemah. Untuk bayi demikian sebaiknya ASI
dikeluarkan dengan pompa atau diperas dan diberikan pada bayi dengan
pipa lambung atau pipet. Dengan memegang kepala dan menahan bawah
dagu, bayi dapat dilatih untuk menghisap sementara ASI yang telah
dikeluarkan yang diberikan dengan pipet atau selang kecil yang menempel
pada puting. ASI merupakan pilihan utama :
a. Apabila bayi mendapat ASI, pastikan bayi menerima jumlah yang
cukup dengan cara apapun, perhatikan cara pemberian ASI dan nilai
kemampuan bayi menghisap paling kurang sehari sekali.
b. Apabila bayi sudah tidak mendapatkan cairan IV dan beratnya naik 20
g/hari selama 3 hari berturut-turut, timbang bayi 2 kali seminggu.
Pemberian minum bayi berat lahir rendah (BBLR) menurut berat badan
lahir dan keadaan bayi adalah sebagai berikut:
2.1.10 Pemantauan
1. Saat dirawat
a. Terapi
b. Tumbuh kembang
2. Setelah pulang
a. Sesudah pulang hari ke-2, hari ke-10, hari ke-30, dilanjutkan setiap
bulan.
b. Hitung unsur koreksi
c. Pertumbuhan,BB, Panjang Badan dan Lingkar kepala setiap minggu.
d. Tes perkembangan
e. Awasi adanya kelainan bawaan.
2.1.11 Pencegahan
1. Sirkulasi
Nadi apikal mungkin cepat dan atau tidak teratur dalam batas normal (120-
160 dpm). Mur-mur jantung yang dapat didengar dapat menandakan
duktusarteriousus paten (PDA).
2. Makanan/cairan
Berat badan kurang 2500 (5lb oz).
3. Neuroensori
Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut. Ukuran kepala
besar dalam hubungannya dengan tubuh, sutura mungkin mudah
digerakan, fontanel mungkin besar atau terbuka lebar. Edema mata umum
terjadi, mata mungkin merapat (Tergantung usia gestasi ) refleks terjadi
tergantung pada usia gestasi : rooting terjadi dengan baik pada gestasi
minggu 32 ; koponen pertama dari refleks moro (ekstensi lateral dan
ekstremitas atas dengan membuka tangan) tampak pada gestasi minggu ke
28; komponen kedua ( fleksi anterior dan menangis yang dapat didengar )
tampak pada usia gestasi anatar minggu 24 dan 37.
4. Pernafasan
Skor apgar mungkin rendah. Pernafasan mungkin dangkal, tidak teratur,
pernafasan diafragmatik intermiten atau periodik (40-60x/mt), mengorok,
pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal, atau berbagai derajat
sianisis mungkin ada. Adanya bunyi “ampelas” pada auskultasi,
menandakan adanya sindrom distress pernafasan (RDS).
5. Keamanan
Suhu berfluktuasi dengan mudah menangis mungkin lemah. Wajah
mungkin memar, mungkin ada kaput suksedoneum. Kulit kemerahan atau
tembus pandang, warna mungkin merah. Muda/kebiruan, akrosianosis,
atau sianosis/pucat. Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh
ekstremitas mungkin tampak edema. Garis telapak kaki mungkin tidak ada
pada semua atau sebagian telapak. Kuku mugnkin pendek.
6. Seksualitas
Genetalia : labia minora wanita mungkin lebih besar dari labia mayora,
dengan klitorisnmenonjol : testis pria mungkin tidak turun, rugae mungkin
banyak atau tidak ada pada skrotum.
2.2.4 Implementasi
1. Dx 1
Mengobservasi TTV, cuping hidung, retraksi dada.
Memberikan terapi O2 lt/mt.
Memposisikan semi fowler.
Menjaga kepatenan jalan nafas: suction.
2. Dx 2
Memantau suhu klien.
Menagtatur suhu inkubator sesuai indikasi.
Mengganti popok bila basah.
3. Dx 4
Memonitor bb klien
Mengkaji reflek hisap
Mengkolaborasi dengan ahkli gizi untuk pemberian nutrisi.
Memasang selang OGT
Memonitor asupan intake dan output cairan.
4. Dx 3
Membersihkan incubator secara berkala.
memberikan antibiotik sesuai advis dokter.
Membatasi jumlah pengunjung.
Menggunakan teknik aseptic selama berinteraksi dengan
klien
2.2.5 Evaluasi
1. Dx 1
S:-
O : Klien tampak terpasang ventilator O2 lt/mt dengan SPO2 90%,
Auskultasi : rochi.
A : Masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan.
2. Dx 2
S:-
O : suhu 36,6 C
A : masalah teratasi
P : Intervensi dihentikan.
3. Dx 3
S:-
O : tidak ada tanda tanda infeksi.
A : masalah teratasi.
P : intervensi dihentikan.
4. Dx 4
S:-
O : Klien tampak masih terpasang infus umbilikel 5%
A : masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Bayi Baru Lahir atau Neonatus meliputi umur 0-28 hari. Kehidupan pada
masa neonatus ini sangat rawan oleh karena memerlukan penyesuaian fisiologik
agar bayi di luar kandungan dapat hidup sebaik baiknya. Hal ini dapat dilihat dari
tingginya angka kesakitan dan angka kematian neonatus.
Bayi Baru Lahir Rendah (BBLR) ialah bayi yang baru lahir dengan berat
badan kurang atau sama dengan 250 gram (WHO,1961), sedangkan bayi dengan
berat badan kurang dari 1500 gram termasuk bayi dengan berat badan lahir sangat
rendah.
Bayi baru lahir dengan berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu
factor resiko yang mempunyai kontribusi terhadap kematian bayi khusunya pada
masa perinatal. Selain itu bayi berat lahir rendah dapat mengalami gangguan
mental dan fisik pada usia tumbuh kembang selanjutnya, sehingga membutuhkan
biaya perawatan yang tinggi.
3.2 Saran
Suriyadi, Yuliani. 2006. Buku Pegangan Praktik Asuhan Keperawatan Pada Anak.
Ed.2. Jakarta : cv . Agung Seto.
Sembiring, Julina, Br. 2019. Buku Ajar Neonatus, Bayi, Balita, Anak Pra Sekolah.
Yogyakarta.
https://www.academia.edu/11800237/Asuhan_Keperawatan_Anak_-_BBLR
https://books.google.co.id.books?
id=ZaYfDwAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=buku+anak=BBLR&hl=id&sa=
X&ved=0ahUKEwiNv4DbtoXqAhWMH7cAHbR5CBKQ6AEITDAF#v=onepag
e&q=buku%20anak%20BBLR&f=false
https://www.google.com/amp/s/utariviska94.wordpress.com/2015/02/11/makalah-
bblr/amp/
LAMPIRAN