Anda di halaman 1dari 17

MODEL STRESS DAN

ADAPTASI
NAMA KELOMPOK
1. Istanti Nuraini
2. Mila Apriliana
3. Nisa Nadya Salsabila
4. Sintia Miranda
5. Veldy Dwi Januar
6. Wulan Apriyani
7. Yunani Saputri
A. pengertian stress
Stres adalah reaksi atau respons
psikososial (tekanan mental atau beban
kehidupan). Stres dewasa ini digunakan
secara bergantian untuk menjelaskan
berbagai stimulus dengan intensitas
berlebihan yang tidak disukai berupa
respons fisiologis, perilaku, dan subyektif
terhadapat stres. Konteks yang
menjembatani pertemuan antara individu
dengan stimulus yang membuat stres,
semuanya sebagai sistem (WHO,158)
B.Sumber-Sumber Stress
Terdapat beberapa sumber-sumber stress
yang dapat mengganggu kesehatan psikis
manusia. Menurut Lazarus & Folkman (dalam
Morgan, 1986) kondisi fisik, lingkungan dan sosial
yang merupakan penyebab dari kondisi stres
disebut dengan stressor. Stressor dapat berwujud
dan berbentuk fisik, seperti polusi udara dan
dapat juga berkaitan dengan lingkungan sosial.
Pikiran ataupun perasaan individu sendiri yang
dianggap sebagai suatu ancaman baik yang
nyata maupun imajinasi dapat juga menjadi
stressor.
Lazarus & Cohen (1984) mengklasifikasikan
stressor kedalam tiga kategori, yaitu :
1. Catacysmic Event : Fenomena besar atau
tiba tiba terjadi, seperti kejadian-kejadian
penting yang mempengaruhi banyak orang
seperti bencana alam.
2. Personal Stressor : Kejadian kejadian penting
mempengaruhi sedikit orang atau sejumlah
orang tertentu, seperti kritis keluarga.
3. Background stressor : Pertikaian atau
permasalahan yang bisa terjadi setiap hari,
seperti masalah dalam pekerjaan dan
rutinitas pekerjaan.
Sarafino (1998) membagi tiga jenis sumber
stres yang dapat terjadi pada kehidupan
individu :
1. Sumber yang berasal dari individu
Ada dua cara stres berasal dari individu.
Pertama adalah melalui adanya penyakit.
Penyakit yang diderita individu
menyebabkan tekanan biologis dan
psikologis sehingga menimbulkan stres. Cara
kedua adalah melalui terjadinya
konflik.\Konflik merupakan sumber yang
paling utama. Didalam konflik individu
memiliki dua kecenderungan yang
berlawanan : menjauh dan mendekat.
2. Sumber yang berasal dari keluarga
Stres dalam keluarga dihasilkan melalui
adanya perilaku, kebutuhan kebutuhan dan
kepribadian dari masing masing anggota
keluarga yang berdampak kepada
anggota keluarga lainnya.
3. Sumber stres yang berasal dari komunitas
dan masyarakat
Adanya hubungan manusia dengan
lingkungan luar menyebabkan banyak
kemungkinan munculnya sumber sumber
stres.
C. Bentuk-Bentuk Stres
Berikut ini adalah beberapa jenis stres yang perlu
Anda kenali agar Anda tahu harus berbuat apa
seperti yang saya kutip dari forum online, silahkan
disimak :
1. Stres Biasa
Stres tidak hanya dipicu sepenuhnya oleh
pengalaman negatif. Bahkan, pengalaman positif
juga dapat membawa stres, seperti upacara
kelulusan atau pernikahan. Namun, tipe stres
seperti ini dalam dosis kecil sebenarnya baik untuk
sistem imun kita. Selain itu, tipe stres ini juga dapat
membuat banyak orang lebih mudah untuk
menciptakan tujuan dan menikmati proses
mencapainya dengan penuh energi.
2. Distres Internal
Ini adalah tipe stres yang buruk. Distres merupakan
tipe stres negatif hasil dari pengalaman buruk,
ancaman, atau perubahan situasi yang tidak
terduga dan tidak nyaman. Pada dasarnya, tubuh
kita menginginkan rasa aman sehingga apabila
rasa tersebut terusik, tubuh pun mengalami distres.

3. Distres Akut
Distres akut terjadi ketika seseorang mengalami
distres yang dipicu oleh peristiwa buruk yang
berlalu dengan cepat. Sementara stres kronik
terjadi ketika seseorang harus menahan stres dalam
waktu yang lama. Kedua tipe stres tadi akan
memicu timbulnya hiperstres
4.Hipostres
Ternyata hari-hari tanpa kekhawatiran dan tantangan juga
dapat memicu tipe stres lainnya, yaitu hipostres. Hipostres
merupakan "ketidakadaan" stres, tetapi bisa juga diartikan
kebosanan yang ekstrem. Seseorang yang mengalami hipostres
mungkin merasa tidak tertantang, tidak memiliki motivasi untuk
melakukan apa pun. Hipostres dapat memicu perasaan depresi
dan kesia-siaan.

5.Eustres
Eustres merupakan stres yang sangat berguna lantaran dapat
membuat tubuh menjadi lebih waspada. Eustres membuat tubuh
dan pikiran menjadi siap untuk menghadapi banyak tantangan,
bahkan bisa tanpa disadari. Tipe stres ini dapat membantu
memberi kekuatan dan menentukan keputusan, contohnya
menemukan solusi untuk masalah.
Reaksi dan Respon Tubuh
Terhadap Stres
1. Respon fisik
2. Respon Psikologis
3. Daya pikir
E. Adaptasi Terhadap
Stress
Adaptasi suatu cara untuk mengatasi tekanan dari
lingkungan sekitar untuk tetap menjaga keseimbangan
tubuhnya. Sehingga terjadi perubahan anatomi,
fisiologis dan psikologis di dalam diri seseorang sebagai
reaksi terhadap stress. Adaptasi pada Stress dapat
meliputi :
1. Secara Frontal
2.Menggunakan Mekanisme Defensif
F. Respons

respons adalah setiap tingkah laku pada hakekatnya


merupakan tanggapan/balasan (respons) terhadap
rangsangan/stimulus (Sarlito, 1995). Menurut Steven M.
Caffe, respons dibagi menjadi (3) bagian yaitu :
1. Kognitif
2. Afektif
3. Konatif
G. Macam-Macam Adaptasi
Terhadap Stress
1. Adaptasi Fisiologis
Indikator fisiologis stress adalah objektif, lebih mudah diidentifikasi
dan secara umum dapat diamati atau diukur. Indikator fisiologis
stress :
 Tekanan darah meningkat.
 Peningkatan ketegangan di leher, bahu, punggung.
 Denyut nadi dan frekwensi pernafasan meningkat.
 Telapak tangan berkeringat dan kaki dingin.
 Postur tubuh yang tidak tegap.
 Keletihan, sakit kepala, gangguan lambung, diare dan suara
bernada tinggi.
 Mual, muntah, nafsu makan berkurang, BB
2. Adaptasi Psikologis
Emosi kadang dikaji secara langsung atau tidak langsung
dengan mengamati perilaku klien. Stress mempengaruhi
kesejahteraan emosional dalam berbagai cara. Indikator
emosional / psikologi dan perilaku stress :
 Ansietas
 Depresi, kehilangan motivasi, mudah lupa
 Kepenatan, kehilangan harga diri
 Peningkatan penggunaan bahan kimia
 Perubahan dalam kebiasaan makan, tidur, dan pola aktivitas.
 Kelelahan mental, perasaan tidak adekuat, dsb.
3. Adaptasi Perkembangan
Dalam bentuk yang ekstrem, stress yang berkepanjangan dapat
mengarah pada krisis pendewasaan, yang meliputi :
 Masa Bayi, mereka mampu mengembangkan harga diri yang sehat
dan pada akhirnya belajar respons koping adaptif yang sehat (Haber
et al, 1992).
 Anak usia Sekolah, stress ditunjukkan oleh ketidakmampuann atau
ketidakinginan untuk mengembangkan hubungan berteman.
 Remaja, mengembangkan rasa identitas yang kuat tetapi pada waktu
yang bersamaan perlu diterima oleh teman sebaya. Tanpa sistem
pendukung sosial sering menunjukkan peningkatan masalah psikososial
(Dubos, 1992).
 Dewasa muda berada dalam transisi dari pengalaman masa remaja ke
tanggung jawab orang dewasa. Konflik dapat berkembang antara
tanggung jawab pekerjaan dan keluarga
 Usia setengah baya biasanya terlibat dalam membangun keluarga,
menciptakan karier yang stabil dan kemungkinan merawat orang tua
mereka.
 Usia lansia biasanya menghadapi adaptasi terhadap perubahan
dalam keluarga dan kemungkinan terhadap kematian dari pasangan
4.Adaptasi Sosial Budaya
Mengkaji stressor dan sumber koping dalam dimensi sosial
mencakup penggalian bersama klien tentang besarnya, tipe,
dan kualitas dari interaksi sosial yang ada. Stresor pada
keluarga dapat menimbulkan efek disfungsi yang
mempengaruhi klien atau keluarga secara keseluruhan (Reis
& Heppner, 1993).
5. Adaptasi Spiritual
Orang menggunakan sumber spiritual untuk
mengadaptasi stress dalam banyak cara, tetapi stress dapat
juga bermanifestasi dalam dimensi spiritual. Stress yang berat
dapat mengakibatkan kemarahan pada Tuhan, atau individu
mungkin memandang stressor sebagai hukuman. Stresor
seperti penyakit akut atau kematian dari orang yang
disayangi dapat mengganggu makna hidup seseorang dan
dapat menyebabkan depresi.

Anda mungkin juga menyukai