TINJAUAN PUSTAKA
lahir kurang dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat
lahir adalah berat bayi yang ditimbang satu jam setelah lahir. 8
Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir
bayi dengan berat badan kurang dari 2.500 gram maka dibedakanlah
kelahiran dunia dengan batasan 3,3% - 38% dan lebih sering terjadi
dengan berat lahir lebih dari 2500 gram. BBLR termasuk faktor utama
9
10
bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar 9-30%,
Faktor ibu yang lain adalah umur, paritas, dan lain-lain. Faktor
a. Faktor ibu
1. Penyakit
preterm.
b. Faktor janin
kromosom.
c. Faktor lingkungan
1. Berat bayi lahir rendah (BBLR) dengan berat lahir 1500 – 2499
gram.
golongan, yaitu :
pertumbuhan intrauterine.
IUGR adalah bayi yang lahir dengan berat badan rendah dan
mengalami retardasi.
Semakin kecil dan semakin prematur bayi itu maka akan semakin tinggi
risiko gizinya. Beberapa faktor yang memberian efek pada masalah gizi,
antara lain:
tubuh sedikit, hampir semua lemak, glikogen dan mineral zat besi,
prematur.
13
tubuh tidak sebanding dengan berat badan dan sedikitnya lemak pada
kebutuhan kalori.3
a. Berat badan kurang dari 2500 gram, panjang badan kurang dari 45 cm,
lingkar kepala kurang dari 33 cm, lingkar dada kurang dari 30 cm.
i. Kulit tipis dan transparan, lanugo banyak terutama pada pelipis, dahi,
dan lengan.
prematuritas (BBLR).9
bayi dalam jangka waktu satu jam. Dapat diketahui dengan melakukan
lain:
a. Pemeriksaan Fisik
1. Berat badan
3. Tanda – tanda bayi cukup bulan atau lebih bulan (bila bayi
b. Pemeriksaan Penunjang
lain:
1. Hipotermia
2. Hipoglikemia
4. Hiperbilirubinemia
7. Infeksi
8. Perdarahan intravaskkuler
9. Apnea
16
10. Anemia
antara lain:
2. Gangguan pendengaran
yang rendah. 9
2. Hipotermi
yang lebih luas dibanding bayi yang memilki berat badan lahir
cukup.9
3. Kematian
square window, arm recoil, sudut popliteal, scraf sign, dan heel to ear
1. Postur
kodok.11
2. Square Window
90 °, 90 °, 60 °, 45 °, 30 °, dan 0 °.11
3. Arm Recoil
4. Popliteal Angle
terjadi.11
21
5. Scarf Sign
melalui dada bagian atas dengan satu tangan dan ibu jari dari
lurus dan amati posisi siku pada dada bayi dan bandingkan
6. Heel to Ear
terlentang lalu pegang kaki bayi dengan ibu jari dan telunjuk,
telinga (-1); hidung (0); dagu (1); puting baris (2); daerah pusar
1. Kulit
2. Lanugo
23
3. Permukaan Plantar
4. Payudara
6. Genital (Pria)
berugae. 10
26
7. Genital (wanita)
penis.10
menonjol. 10
(KMC).9
dapat dilakukan oleh ibu atau pengganti ibu. Hal ini juga
2500 gram. 9
ibu duduk dan bayi dalam dekapan ibu lalu ikat dengan
dari inkubator. 9
5. Medikamentosa
a) Pemberian vitamin K1
33
lahir.
b) Diatetik
dibawah ini:
34
Umur (hari)
Berat (g)
1 2 3 4 5+
>1500 60 80 100 120 150
<1500 80 100 120 140 150
Sumber: Kukuh R. 2018. Asuhan Neonatus Balita Dan Anak
Pra Sekolah hal.267. Yogyakarta : Pustaka pelajar.
2.2.Asfiksia Neonatarum
Asfiksia adalah suatu keadaan bayi baru lahir tidak bisa bernafas
Asfiksia neonatarum adalah suatu keadaan bayi baru lahir tidak bisa
bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir. Keadaan ini
dengan lilitan tali pusat, simpul pada tali pusat, tekanan yang
narkosa.
menyebabkan hipertoni.
mendadak.
1. Ibu
komplikasi lain.
2. Plasenta
Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan
3. Fetus
4. Neonatus
nutrisi dari ibu melalui mekanisme difusi melalui placenta yang berasal
dari ibu dberikan kepada darah janin. Sebelum lahir alveoli bayi
paru tidak perlu diperfusi atau dialiri darah dalam jumlah yang besar.5
akan bergantung pada paru sebagai sumbu utama oksigen. Oleh karena
itu, beberapa saat setelah lahir paru harus segera terisi oksigen dan
dalam paru. Hal ini menyebabkan cairan paru keluar dari alveoli ke
jantung, ginjal dan lain-lain. Bila keadaan ini berlangsung lama maka
akan menyebabkan kerusakan jaringan otak dan organ lain yang dapat
Alveoli paru janin dalam uterus berisi cairan paru. Pada saat
keluar cairan paru diabsorbsi oleh jaringan paru. Pada nafas kedua
38
awal ini akan diikuti dengan keadaan bayi tidak bernafas atau
apneu, yang disebut dengan apneu primer. Pada saat ini fekuensi
rangsangan.
persalinan.
Pada asfiksia sedang tanda dan gejala yang mucul sebagai berikut:
proses persalinan.
Pada asfiksia ringan tanda dan gejala yang sering muncul adalah
sebagai berikut:
wheezing positif.10
Tanda 0 1 2
Appearance Biru pucat Tubuh kemerahan, Tubuh dan
ekstremitas biru ekstremitas
kemerahan
Pulse Tidak ada <100x/ menit >100x/ menit
Grimace Tidak ada Gerakan sedikit Menangis
Activity Lumpuh Fleksi lemah Aktif
Respiration Tidak ada Lemah meirntih Tangisan kuat
Sumber: Nanny Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak Balita
hal. 3. Jakarta: Salemba Medika.10
0 1 2
Frekuensi <60 x/menit 60-80 x/menit >80 x/menit
nafas
Rektraksi Tidak ada retraksi Retraksi ringan Retraksi berat
Sianosis Tidak ada sianosis Sianosis hilang dengan Sianosis menetap
O2 walaupun diberi O2
Air entry Udara masuk Penurunan ringan udara Tidak ada udara
bilateral baik masuk masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar dengan Dapat didengar
stetoskop tanpa alat bantu
Sumber : Nanny Vivian. 2013. Asuhan Neonatus Bayi dan Anak
nafas berhenti dan bayi masuk ke tahap apneu yang disebut apneu primer.
klinis apneu primer dan sekunder tidak dapat dibedakan. Oleh karena itu
jantung.
43
sekarang lebih dari 100 denyut per menit, akukan evaluasi warna
kcepatan jantng kurang dari 60 atau kurang dari 80 denyut per menit,
trakea.
2 kali perdetik dengan jeda setengah detik setiap tiga kali penekanan
cepat, baik secara intravena atau melalui selang trakea dengan dosis
44
(1 mEq/kg per menit) pada kasus henti yang lama tidak berespon
narkotik baru-baru ini oleh ibu. Untuk neonatus prematur dan aterm,
a. inkubator
b. Head box
45
d. Nasal CPAP
Ventilator.12
Asfiksia atau gagal bernafas spontan saat lahir atau beberapa menit
setalh lahir sering menimbulkan penyakit berat pada BBLR. Hal ini
belum sempurna, oto pernafasan yang masih lemah dan tulang iga
2.2. Hipoglikemik
mg/dL pada bayi atau anak-anak, dengan atau tanpa gejala. Untuk
neonatus aterm berusia kurang dari 72 jam dipakai batas kadar glukosa
mg/dL. 12
46
menurunkan gula darah. 90% glukosa digunakan oleh SSP (organ lain
lebih rendah dari pada anak. Kadar glukosa darah janin sebesar 70%
kadar glukosa darah ibu. Pada waktu bayi lahir masukan glukosa dari
fatty acid) dan badan keton, terjadi maturasi enzim glukoneoganik dan
47
prematuritas, salah satu dari bayi kembar (yang kecil) pada periode
glikogenesis
hiperinsulinisme)
dibandingkan dewasa.12
Pada janin glukosa melewati sawar plasenta secara difusi yang dapat
mendekati persalinan. 12
Bila seorang ibu saat hamil mendapat nutrisi yang adekuat, maka pada
pokok yang digunakan oleh janin adalah glukosa dan asam amino.
Glukosa pada ibu masuk kejanin melalui plasenta secara difusi karena
50
kadar glukosa plasma janin 70-80% sama dengan kadar dalam vena
ibu.12
b. Sistem endokrin
Beberapa substrat seperti asam lemak bebas, badan keton dan asam
glukosa sebagai glikogen. Bila sel pada hepar dan otot kelebihan
dalam darah. 12
glukagon.12
metabolisme glukosa pada bayi dan anak pada 14 jam setelah makan
jumlahnya 3 kali lipat lebih besar pada orang dewasa dan saat 30 menit
3,8mg/kgBB/menit. 12
Pada bayi dan anak kemampuan tubuh tidak semaksimal pada orang
pada orang dewasa dan anak disebabkan karena perbedaan massa otak,
pada dewasa karena massa otot pada anak lebih kecil dibandingkan
a. Bersifat sementara dan biasanya terjadi pada bayi baru lahir, misalnya
asam amino. 12
Gejala klinis sangat bervariasi dan bergantung pada usia pasien. Pada
(kurang dari 45 mg/dL atau 25 mg/dL tergantung usia), dan respon klinik
Pada neonatus yang beresiko tinggi gula darah harus diukur setiap 2
gejala. 12
setiap kali akan minum (3 jam). Bila kadar gula setelah pemberian
glukosa per oral tetap kurang dari 45 mg/dL atau timbul gejala
dalam 5 menit.
pemberian infus.
pemberian minum.
c. Terapi hipoglikemia
Batasan
3. Gula darah < 40 mg/dL (bayi matur > 72 jam sesudah lahir)
4.
Gula darah < 45 – 60 mg/dL (bayi dan anak).13
d. Terapi:
im.14