PENDIDIKAN:
- TK-SD-SMPN 1 SURAKARTA
- SMAN1 MOJOKERTO
- AKPER DEPKES RI SOETOMO
SURABAYA
- FKp UNAIR
- MKp UNAIR
PELATIHAN
- Emergency Pre Hosp –
JP,MAY,AUS,BN
- PPGD,BT&CLS,ATCN, EKG, NLS
- DISASTER RELIEF & HA – BN
INSTRUKTUR :
- PPGD NASIONAL
- CC. ATLS INDONESIA
- BLS - EAST
- GELS RSDS - BT&CLS NASIONAL
- NLS - BCLS-BTLS
Pasien
Asepsis
Cairan
Undur
Lingkungan
Early warning Score (EWS) systems
EWS Alat untuk menilai parameter fisiologis
dasar untuk mengidentifikasi pasien dengan
penyakit yang berpotensi kritis atau sudah dalam
kondisi kritis (Patterson C. at al, 2011)
Studi observasional pasien sering menunjukkan
tanda-tanda penurunan klinis sampai 24 jam
sebelum kejadian klinis serius yang membutuhkan
intervensi intensif (Gaughey MJ. At al, 2007)
EWS
• Dikembangkan 1997 (Morgan
et. al.)
• 5 parameter fisiologis:
– SBP -S
– Pulse - P
– Resp rate - R
– Temp - T
– AVPU - Q
PQRST (Setiaka, 2018)
1) Tingkat kesadaran
2) Respirasi/ Pernapasan,
3) Output Cairan
4) Oksigen tambahan (NRM, RM, dan nasal kanula), SpO2
5) Suhu
6) Denyut nadi,
7) Tekanan darah sistolik
O-P-Q-R-S-T
S-H-O-C-K-N
QESADARAN
PROYEK PERCONTOHAN
KARS
KAPAN DILAKUKAN EWS ?
EWS dilakukan pada asesmen awal dengan kondisi penyakit akut dan pemantauan
secara berkala pada semua pasien yang mempunyai risiko tinggi berkembang
menjadi sakit kritis selama berada di rumah sakit.
• Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),
• Pasien yang datang ke unit/instalasi gawat darurat,
• Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,
• Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.
• Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
• Pasien post.op 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan paska operasi.
• Pasien dengan penyakit kronis
• Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.
• Pemantauan rutin pada semua pasien, min sekali dalam satu shift dinas perawat
• Pada pasien HD dan IRJ lainnya yang akan MRS menentukan ruang perawatan
• Pasien yang akan dipindahkan dari Siloam Hospitals ke rumah sakit lainnya
PERNAPASAN
Panas tubuh dihasilkan oleh reaksi kimia akibat metabolisme sel. Peningkatan
suhu tubuh ditimbulkan oleh peningkatan produksi panas tubuh akibat
peningkatan metabolisme sel seperti pada aktivitas fisik, tirotoksikosis,
trauma, peradangan, dan infeksi.
Selain itu peningkatan suhu tubuh juga bisa diakibatkan karena gangguan
dalam melepaskan panas ke lingkungan sekitar seperti pada abnormalitas
kelenjar keringat, gagal jantung kongestif, atau bila suhu lingkungan lebih
tinggi dibandingkan dengan suhu tubuh.
Respon Klinik :
Lanjutkan monitoring EWS rutin
Jika pada re-asesmen ditemukan skor > 0, ikuti petunjuk respon
klinis skor rendah ( HIJAU )
NILAI EWS: Total 1 - 4 ( SKOR RENDAH )
Frekuensi Monitoring:
Tiap 4 jam
Respon Klinik:
Hubungi Dokter Jaga
• Dokter Jaga verifikasi kondisi pasien dalam waktu < 1 jam setelah dilaporkan
• Dokter Jaga memutuskan frekuensi monitoring ditambah atau ekskalasi ke Dokter
Penanggung Jawab Pasien (Dokter Spesialis)
• Jika pada re-asesmen ditemukan skor < 1 selama 4 jam observasi, lanjutkan
observasi sesuai petunjuk respon klinis skor 0
• Sebaliknya, jika ditemukan skor > 2 setelah 2 jam
observasi:
• Lakukan re-asesmen dan tingkatkan frekuensi
onservasi
• Lanjutkan observasi sesuai petunjuk skor medium ( KUNING )
Nilai EWS: Skor MEDIUM (Nilai 3 di sembarang parameter)
atau Total 5 - 6
• Frekuensi Monitoring:
• Terus menerus tiap 1 jam sampai kondisi membaik (EWS/ PEWS < 5)
• Respon Klinis:
• Hubungi Dokter Jaga
• Dokter Jaga melakukan verifikasi dalam 30 menit sejak dilaporkan,
melakukan pemeriksaan dan penanganan pasien
• Jika pada re-asesmen ditemukan skor < 5 selama 4 jam observasi,
lanjutkan observasi sesuai petunjuk respon klinis skor rendah (
HIJAU )
• Sebaliknya, jika ditemukan skor > 6 setelah 1 jam observasi:
• Lakukan re-asesmen ( perawat/ Dokter Jaga )
• Tingkatkan frekuensi observasi tiap 30 menit.
• Observasi pasien sesuai petunjuk skor Tinggi ( MERAH )
NILAI EWS: Total 7 atau lebih (SKOR TINGGI)
Respon Klinik:
Hubungi Dokter Jaga
Dokter Jaga melakukan verifikasi, pemeriksaan dan penanganan pasien dalam
waktu < 15 menit sejak aktivasi EWS
Dokter Jaga lapor Dokter Penanggung-Jawab Pasien, Bila >3x tidak dpt
dihubungi, kontak Dokter Spesialis yang sama bidangnya.
Dokter Jaga menginformasikan kepada keluarga tentang kondisi pasien dan
kemungkinan pindah rawat ruang intensif
Monitor secara kontinu dengan alat monitor portable ( jika tersedia )
FREKUENSI MONITORING