Anda di halaman 1dari 4

ANALISA SINTESA TINDAKAN

PERAWATAN LUKA POST OPERASI PADA Tn. Y


DI RUANG HCU RSUD Dr. MOEWARDI

Hari : Senin
Tangga l : 16 Maret 2021
Jam : 08.00WIB

A. Keluhan Utama
Lemah anggota gerak kanan, sulit menelan, bicara pelo, terdapat luka dipantat
Terdapat eretmia diluka pasien
B. Diagnosa Medis
Diabetes Mellitus
C. Diagnosa Keperawatan
Gangguan integritas kulit/jaringan berhubungan dengan perubahan status nutrisi
D. Data Yang Mendukung Diagnosa Keperawatan
Ds : Keluarga pasien mengatakan terdapat luka diarea pantat luka berwarna
kehitaman
Do : pasien Nampak menahan sakit karna lukanya,terdapat pus di luka
pasien,terdapat jaringan nekrotik di luka,

E. Dasar Pemikiran
Normal saline atau NaCl 0,9% merupakan larutan isotonis aman untuk tubuh, tidak
iritan, melindungi granulasi jaringan dari kondisi kering, menjaga kelembaban sekitar luka
dan membantu luka menjalani proses penyembuhan. Perawat menggunakan cairan normal
saline untuk mempertahankan permukaan luka agar tetap lembab sehingga dapat
meningkatkan perkembangan dan migrasi jaringan epitel. Membersihkan luka secara hati-
hati dengan normal saline dengan memasang balutan yang dibasahi normal saline (basah-
basah, lembab-basah) merupakan cara yang sering digunakan untuk menyembuhkan luka
dan melakukan debridement luka basah-kering (Perry & Potter, 2006).

F. Prinsip Tindakan Keperawatan


Tujuan dilakukannya perawatan luka DM adalah mencegah infeksi,membantu
penyembuhan luka, dan meningkatkan harga diri klien,peralatan dan bahan yang
digunakan selama Tindakan antara lain :
1. Persiapan alat Luka bersih
Alat steril
a) Pincet anatomi 1.
b) Pinchet chirurgie 1.
c) Gunting Luka (Lurus).
d) Kapas Lidi.
e) Kasa Steril.
f) Kasa Penekan (deppers).
g) Mangkok / kom Kecil

Alat tidak steril

a) Gunting pembalut.
b) Plaster.
c) Bengkok/ kantong plastik.
d) Pembalut.
e) Alkohol 70 %.
f) Obat antiseptic/ desinfektan.
g) NaCl 0,9 % .

2. Prosedur pelaksanaan:

a) Jelaskan prosedur perawatan pada pasien.


b) Tempatkan alat yang sesuai.
c) Cuci tangan.
d) Buka pembalut dan buang pada tempatnya.
e) Bila balutan lengket pada bekas luka, lepas dengan larutan steril atau NaCl.
f) Bersihkan bekas plester dengan wash bensin/aseton (bila tidak kontra indikasi), dari
arah dalam ke luar.
g) Desinfektan sekitar luka dengan alkohol 70%.
h) Buanglah kapas kotor pada tempatnya dan pincet kotor tempatkan pada bengkok
dengan larutan desinfektan.
i) Bersihkan luka dengan NaCl 0,9 % dan keringkan.
j) Olesi luka dengan betadine 2 % (sesuai advis dari dokter) dan tutup luka dengan kasa
steril.
k) Plester perban atau kasa.
l) Rapikan pasien.
m) Alat bereskan dan cuci tangan.
n) Catat kondisi dan perkembangan luka.
G. Analisa Tindakan
Monitor tanda-tanda vital , monitor tanda-tanda infeksi
H. Bahaya Dilakukan Tindakan
Luka adalah terputusnya kontinuitas  jaringan karena cedera atau  pembedahan. Luka
bisa diklasifkasikan berdasarkan struktur  anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan
lama penyembuhan (Kartika, 2015). Banyak faktor resiko yang mempengaruhi
timbulnya infeksi pada luka, salah satunya adalah perawatan luka yang tidak tepat
(Astriani, 2007). Penatalaksanaan luka yang tepat adalah salah satu faktor yang
mendukung penyembuhan luka.Perawatan luka merupakan salah satu teknik yang
harus
dikuasai oleh perawat. Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah
pengendalian infeksi karena infeksi menghambat proses penyembuhan luka sehingga
menyebabkan angka morbiditas dan Luka adalah terputusnya kontinuitas  jaringan
karena cedera atau pembedahan. Luka bisa diklasifkasikan berdasarkan struktur 
anatomis, sifat, proses penyembuhan, dan lama penyembuhan (Kartika, 2015).
Banyak faktor resiko yang mempengaruhi timbulnya infeksi pada luka, salah satunya
adalah perawatan luka yang tidak tepat (Astriani, 2007). Penatalaksanaan luka yang
tepat adalah salah satu faktor yang mendukung penyembuhan luka. Perawatan luka
merupakan salah satu teknik yang harus dikuasai oleh perawat. Prinsip utama dalam
manajemen perawatan luka adalah pengendalian infeksi karena infeksi menghambat
proses penyembuhan luka sehingga menyebabkan angka morbiditas dan
I. Tindakan keperawatan lain yang dilakukan
Melakukan perawatan luka post operasi menggunakan Nacl atau cairan non toksik
J. Hasil Yang Didapatkan Setelah Dilakukan Tindakan
S : pasien mengatakan masih panas pada luka post operasi
O : pada luka pasien tampak jaringan nekrotik, terdapat pus dan artemia pada luka pasien
A : intervensi belum teratasi
P : lanjutkan intervensi
a) Monitor karakteristik luka, termasuk drainase, warna, ukuran, dan bau
b) Bersihkan dengan normal saline dengan tepat
c) Pertahankan teknik balutan steril ketika melakukan perawatan luka dengan tepat
d) Dokumentasikan lokasi luka, ukuran, dan tampilan
e) Bandingkan dan catat setiap perubahan
f) Anjurkan pasien atau anggota keluarga pada prosedur perawatan luka
g) Oleskan salep yang sesuai dengan jenis luka

K. Evaluasi Diri
Tindakan ini sesuai prosedur yang sudah ada

L. Daftar Pustaka
Astriani, et.al. (2007). Gambaran Pelaksanaan Perawatan Luka dan Kejadian
Infeksi Luka Operasi Post Sectio Caesarea. Jurnal Ilmu keperawatan. Vol
02 No 03
Bulecheck, Gloria M. 2013.  Nursing Intervention Classification (NIC), Sixth
Edition. Missouri: Elsevier Mosby.
Handayani, Luh Titi. (2016). Studi Meta Analisis Perawatan Luka Kaki Diabetes
dengan Modern Dressing. The Indonesian Journal Of Health Science.
Vol 6, No. 2, Juni 2016
Herdman, T. Heather. 2015.  Nursing Diagnoses Definition and Classification
2015-2017 . Oxford: Wiley-Blackwell.
Moorhead, Sue et.al. 2013.  Nursing Outcomes Classification (NOC), Fifth
Edition. Missouri: Elsevier Mosby.
Puspitasari, et.al. (2011). Faktor - Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan
Luka  Post Operasi Sectio Caesarea (SC).  Jurnal Ilmiah Kesehatan
Keperawatan, Volume 7, No. 1
Price, Sylvia Anderson. (2009).  Patofisiologi: Konsep Klinis Proses- Proses
Penyakit . Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai