PENDAHULUAN
masyarakat yang meresahkan dunia dan virusnya sekarang sudah menyebar ke berbagai
negara dan teritori. (WHO, 2020; Febriyanti & Artanty, 2020 ). Virus yang mematikan
itu akhirnya masuk juga ke tanah air. Ratusan nyawa melayang akibat paru-paru yang
terinfeksi oleh virus itu yang pertama kali muncul di kota Wuhan, Republik Rakyat
Tiongkok. Terhitung tanggal 26 Mei 2020 virus ini telah menginfeksi 5,623,503 orang,
dengan jumlah kematian 348,760 jiwa dan jumlah pasien yang sembuh 2,393,551 serta
Indonesia sendiri, penyebaran virus ini ditemukan pertama kali pada tanggal 2 maret
2020, dan hal ini disampaikan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Nuraini, 2020), dan
saat ini telah menginfeksi 23,165 orang dengan jumlah kematian 1,418 jiwa, dan jumlah
pasien yang sembuh 5,877 orang (covid19.go.id, 2020 dalam Kurniati,dkk, 2021).
Akibat dari mewabahnya Virus Covid-19, puluhan tenaga medis baik dokter maupun
2020)
Wabah Corona Virus Disease (Covid-19) tidak saja berdampak pada kesehatan saja,
tetapi juga berbagai sektor, mulai dari sektor perekonomian, sosial masyarakat dan
lingkungan, budaya serta pendidikan. Dampak bagi sektor pendidikan dimulai dari
tingkat PAUD, TK, SD, SMP, SMA sampai dengan Perguruan Tinggi. (Febriyanti &
Artanty, 2020 ). Di sektor pendidikan pun wabah covid-19 ini memberikan dampak
langsung karena yang biasa pembelajaran dilakukan di dalam kelas, ternyata pada saat ini
pendidikan dilakukan di rumah atau di luar sekolah. Padahal seharusnya ketika
pendidikan di canangkan di rumah saja tentunya perlu persiapan yang matang baik dari
guru, siswa ataupun orangtua yang sekarang menjadi pendamping dalam belajar anak.
Data dari UNICEF (2020) menyatakan bahwa lebih dari 120 negara telah memberikan
pembatasan interaksi social melalui penutupan sekolah yang berdampak pada 1,6 juta
siswa di seluruh dunia. Indonesia telah menutup semua sekolah sejak awal bulan maret
pembelajaran dari rumah menggunakan sejumlah platform digital milik pemerintah dan
swasta yang memberikan konten secara gratis dan peluang pembelajaran daring dan jarak
jauh di seluruh daerah. Pemberlakuan pada sektor pendidikan berdampak pada perubahan
metode pembelajaran (WHO, 2020 dalam Cita & Susantiningsih, 2020). Hal ini
membuat kegiatan belajar mengajar hanya diperbolehkan secara daring, yang bertujuan
untuk menghindari adanya penularan penyakit antar masyarakat yang berada di sekolah.
peraturan Kementrian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan No. 24 tahun 2012 di pasal 1
disebutkan PJJ adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan
komunikasi, dan media lain (Kemendikbud, 2012). Hal ini tentunya berdampak untuk
orang tua terutama pada anak usia dini, dimana orang tua harus memberikan
pembelajaran pada anak di rumah. Pada masa usia dini perkembangan anak sangat
penting untuk kita ketahui, karena pada saat usia belia diberi stimulasi yang bagus maka
pertumbuhan dan perkembangannya akan maksimal juga apabila anak sudah dewasa.
Perkembangan anak mulai dari fisik, kognitif, bahasa, sosial dan moral yang saling
terkait satu sama lain dan harus harus dikembangkan secara optimal sejak dini. Adapun
aspek perkembangan yang harus di ajarkan di Taman Kanak-kanak maupun di
harus diusahakan tumbuh kembangnya secara optimal. (Arinalhaq & Dadan, 2020).
Banyak masalah yang muncul dari fenomena ini, banyak orang tua mengungkapkan
pembelajaraan yang digunakan seperti kesulitan jaringan, ketidaktahuan orang tua cara
mengajar, tidak mampu membeli kuota internet serta kesulitan untuk mengajak anaknya
belajar (Wijayanti & Puji, 2021). Selain masalah itu banyak orang tua yang mengeluhkan
tentang semangat anak yang menurun dan bosan ketika belajar dirumah. Hal ini membuat
orang tua merasa cemas. (Sari et al., 2020, dalam Mufaziah & Puji, 2020)
perasaan perasaan lain yang kurang menyenangkan. Kecemasan sering timbul pada
menjadi kecemasan ringan, kecemasan sedang dan kecemasan berat hingga seringkali
menimbulkan kepanikan dan akan berdampak pada terganggunya aktivitas (Cita &
Susantiningsih, 2020).
salah satu gangguan jiwa umum yang prevalensinya paling tinggi. Lebih dari 200 juta
orang di seluruh dunia (3,6% dari populasi) menderita kecemasan. WHO mendefinisikan
sehat secara holistik atau menyeluruh, yaitu sehat secara fisik, mental, dan sosial.
Berdasarkan definisi tersebut, maka seharusnya upaya penanganan Covid-19 bukan saja
berfokus pada kesehatan fisik, namun juga kesehatan mental dan sosial. Sehingga perlu
diketahui seberapa besar kecemasan yang disebabkan karena PJJ akibat dari dampak
pandemi Covid19 pada masyarakat, khususnya pada orang tua (Muyasaroh, 2020 dalam
Suwandi & Evelin, 2020). Kecemasan memiliki berbagai gejala seperti, muncul keringat
dingin, tubuh yang gemetaran, pikiran kacau, kesulitan fokus, sulit tidur, mudah
tersinggung, dan perasaan tidak tenang. Gejala tersebut sangat menghambat aktivitas
(2020) dengan tujuan untuk mengukur tingkat kecemasan yang sasarannya mahasiswa,
dengan judul “Dampak Pembelajaraan Jarak Jauh dan Physical Distancing Pada Tingkat
“VETERAN” Jakarta” diperoleh tingkat kecemasan berat dengan persentase paling besar
yaitu 72% diikuti oleh respon kognitif dengan persentase 55%. Sedangkan pada respon
afektif, tingkat kecemasan ringan memiliki persentase paling besar yaitu 29%
dibandingkan dengan respon perilaku dengan persentase 3%. Kecemasan yang di rasakan
oleh mahasiswa disebabkan karena terjadinya culture shock. Selain kultur culture shock,
beban belajar baik berupa beban tugas maupun beban jadwal perkuliahan yang padat
Berdasarkan studi pendahuluan yang telah dilakukan maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian judul ” Hubungan Pembelajaran Jarak Jauh (Daring) pada Anak
untuk mengetahui “apakah ada hubungan pembelajaran jarak jauh (daring) pada anak
pada anak usia dini di masa pandemi dengan tingkat kecemasan orang tua.
tua
hubungan antara pembelajaran jarak jauh (daring) dan kecemasan terutama dalam
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan atau sumber informasi terhadap
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber data awal bagi peneliti
selanjutnya dan dapat digunakan sebagai bahan masukan dan bahan perbandingan
bagi kelanjutan penelitian di masa yang akan datang penelitian dengan topic yang