TINJAUAN PUSTAKA
suatu media yang memungkinkan terjadi interaksi antara pengajar dan pembelajar.
Dalam PJJ antara pengajar dan pembelajar tidak bertatap muka secara langsung,
dengan kata lain melalui PJJ dimungkinkan antara pengajar dan pembelajar
berbeda tempat, bahkan bisa dipisahkan oleh jarak yang sangat jauh.
(Prawiyogi,dkk. 2020)
Salah satu dampak dari pandemic covid-19 ini adalah terjadi transformasi
media pembelajaraan yang dulu lebih banyak menggunakan system tatap muka di
dalam kelas. Tapi, karena adanya pandemic covid-19 yang penularannya secara
online. Menurut Atsani (2020), adaa beberapa media pembelajaran online yang
a. Media pembelajaran Online yang pertama dan paling banyak digunakan adalah
whatsapp group.
b. Media pembelajaran Online selanjutnya berasal dari google, yaitu google suite
for education.
adalah zenius.
kendala-kendala dalam pendidikan berasal dari dua faktor, yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal dalam mendidik tentunya dapat dilihat dari diri anaknya
sendiri sendangkan faktor eksternalnya dapat dilihat dari luar diri anak tersebut.
a. Faktor Internal
1) Faktor genetic yang merupakan turunan dari orangtua nya atau dari gen yang
2) Faktor fisik yang terganggu akan dapat mengganggu atau memengaruhi proses
pendidikan alat.
3) Faktor Psikologis juga akan mengganggu proses pendidikan anak baik sifat
b. Faktor Eksternal
1) Faktor Pendidik dalam proses pendidikan memiliki peran yang sangat penting
baik dalam memberikan baik dari rasa perhatiannya maupun dari keterampilan
2) Faktor Keluarga yang harmonis akan berpengaruh pada proses mendidik anak
3) Faktor ekonomi.
4) Faktor social.
5) Faktor Budaya
2.1.2 Kecemasan
1. Pengertian Kecemasan
individual atau proses psikologi, yaitu akibat dari tindakan, situasi atau kejadian
(Prabowo, 2019).
adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan ketakutan atau
dalam menilai realitas serta kepribadian masih tetap utuh (tidak mengalami
keretakan,tetapi bisa saja perilaku dapat terganggu tetapi masih dalam batas
normal.
perubahan, pengalaman baru atau yang belum pernah dilakukan, serta dalam
menemukan identitas diri dan arti hidup yang ditandai dengan gangguan alam
Menurut Jeffrey S. Nevid, dkk (2005: 164) dalam Annisa & Ifdil (2016), ada
pikiran.
panggung)
(dramatisasi)
Kecemasan sering kali berkembang selama jangka waktu dan sebagian besar
diantaranya, yaitu :
1) Usia
Gangguan kecemasan lebih sering terjadi pada usia dewassa dan lebih
banyak pada wanita. Sebagian besar kecemasan terjadi pada umur 21-45.
2) Karakteristik
ketika sedang belajar orang tua tidak bisa mengatur emosial atau males
3) Minat
Apabila anak tidak minat untuk melakukan sesuatu aktivitas yang diberikan
4) Kecakapan (Pengetahuan)
Dalam hal ini orang tua harus memahami terlebih dahulu mengenai cara
mendidik anak, terutama pada saat ini di masa pandemic. Orang tua yang
5) Pengalaman
Menjelaskan bahwa pengalaman awal ini sebagai bagian penting dan sangat
pengalaman orang tua dapat berpengaruh terhadap cara mendidik anak pada
Konsep diri dan peran adalah semua ide, pikiran, kepercayaan dan
individu untuk berhubungan dengan orang lain. Peran pola, sikap, perilaku
masyarakat.
pengetahuan yang sesuai dengan peran, konsistensi respon orang lain yang
Orang tua yang memiliki peran ganda baik dalam keluarga atau di
1) Pendidik
baik dari pemberian tugas dan lainnya yang di beratkan kepada orang tua
2) Media
Media dan alat yang digunakan sesuai dengan perkembangan jaman yang
terus berjalan tentunya menurut sebagian orang tua ini menjadi salah satu
penyebab kecemasan.
a. Tingkat kecemasan
diantaranya :
2) Kecemasan ringan
naik, terjadi gejala ringan pada lambung, muka berkerut, dan bibir
dapat duduk dengan tenang, tremor halus pada tangan, suara kadang-
kadang meninggi.
3) Kecemasan sedang
nadi dan tekanan darah naik, mulut kering, anorexia, konstipasi atau diare,
gelisah. Sedangkan untuk respon yang terjadi pada perilaku dan emosinya
tangan), bicara banyak dan kebih cepat, susah tidur, perasaan tidak aman.
4) Kecemasan berat
pada sesuatu yang terinci dan spesifik hal ini membuat seseorang
pada detail yang kecil (spesifik) dan mengabaikan hal lain ini membuat
ppada kecemasan berat ini adalah nafass pendek, nadi dan tekanan darah
verbalisasi cepat.
5) Kecemasan sangat berat (Panik)
kecemasan ini adalah : nafas pendek, rasa tercekik, sakit dada, pucat,
Gambar 2.1 Rentang respon cemas (Stuart, 2013 dalam Setyorini, 2019)
Kecemasan atau ansietas berhubungan dengan perasaan tidak pasti atau
berdaya. Keadaan emosi ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kondisi ini
cemas diperlukan untuk bertahan hidup, tetapi tingkat kecemasan yang parah
4. Pengukuran Kecemasan
Kaplan & Sadock (2010) dalam Hartuti (2020) menjelaskan bahwa ada
Anxiety Scale (T-MAS), Institute for Personality and Ability Testing (IPAT), State-
Traite Anxiety Inventory (STAI) dan Hamilion Anxietr Rating Scale (HARS).
tes inventori yang berisi pertanyaan dengan option ya dan tidak. MMPI
Tes ini dikembangkan pada tahun 1930 dan direvisi pada tahun 1989
sebagai MMPI-2 yang terdiri atas 500 lebih pertanyaan dan 17 skala,
pertama kali pada tahun 1950 oleh Janet Taylor, yang meliputi :
dan berkeringat)
manifest anxiety. Komponen pada skala IPAT terdiri dari lima unsur
sendiri) pada format jenis Likert yang relative singkat dan cukup untuk
yaitu :
1) State Anxiety (A-State), merupakan kecemasan sesaat atau
pada tahun 1959. Skala HARS sekarang telah menjadi standar dalam
skala HARS menurut Saputro & Fazris (2017) dalam Chrisnawati &
meliputi :
mudah tersinggung.
2) Ketegangan : merasa tegang, gelisah, gemetar, mudah
terkejut.
berkonsentrasi.
air besar lembek, berat badan turun, susah buang air besar.
dengan kategori :
yang sama dan di tempat yang sama pula, namun ada beberapa penelitian terdahulu
1. Faktor Instrinsik
a. Usia MMedia Pembelajaran Online
b. Karakteristik
c. Minat 1. Whatsapp group
d. Kecakapan (Pengetahuan) 2. Google suite for education
e. Pengalaman 3. Ruang guru
f. Konsep diri dan peran 4. Zenius
2. Faktor Ekstrinsik 5. Zoom
a. Pendidik 6. Google Classroom
b. Media 7. Google Meet
c. Sarana dan prasarana
: Yang diteliti
Gambar 2. 2.
Kerangka Teori
Sumber : Atsani (2020), Gail W. Stuart (2006: 144) dalam Annisa & Ifdil (2016),
Helmawati (2014), Mufaziah (2021).
2.4 Kerangka Konsep
Gambar 2. 3.
Kerangka Konsep
2.5 Hipotesis
(Dharma, 2011).
Ha: Ada hubungan pembelajaraan jarak jauh (daring) pada anak usia dini di masa
Ho: Tidak ada hubungan pembelajaran jarak jauh (daring) pada anak usia dini di masa