Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

PADA PASIEN TUBERCOLUSIS (TBC)


DI WILAYAH A KELURAHAN MOJOSONGO
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Matakuliah Keperawatan Komunitas II
Dosen Pengampu : Ns. Lalu M. Panji Azali, M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 2
1. Bagus Putro P (S18009)
2. Christian Adri S (S18010)
3. Della Silviani (S18011)
4. Dewi Asnita (S18012)
5. Diana Putri Purnadewi (S18013)
S18A

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA
UNIVERSITAS KUSUMA HUSADA SURAKARTA
2020/2021
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
PADA TUBERCULOSIS (TBC)

Setelah melalui proses pengkajian keperawatan komunitas secara lengkap


diwilayah A kelurahan Mojosongo, didapatkan data jumlah penduduk 549 jiwa,
sebanyak 268 penduduk dengan jenis kelamin laki-laki (49%) dan 281 penduduk
dengan jenis kelamin perempuann (51%). Dari jumlah penduduk tersebut
didapatkan insidensi penderita TBC sebanyak 26 orang (47,3%) dari jumlah
keseluruhan pada kelurahan Mojosongo. Selain itu masyarakat yang menderita
TBC tidak mengetahui mengenai TBC sebanyak (58%) dan masyarakat yang
mengetahui mengenai TBC sebanyak (34%). Akibat dari kurangnya pengetahuan,
masyarakat yang menderita TBC kadang-kadang suka meludah di sembarang
tempat, tidak menutup mulut ketika batuk, dan juga tidak ada pengkhususan alat
tenun dan peralatan makan antara penderita TBC dengan orang sehat. Selain itu
ada masyarakat yang menderita Tuberculosis tidak memeriksakan atau pun
mengontrol ke pelayan kesehatan setempat, karena beberapa masyarakat hanya
menganggap itu hanya batuk biasa. Ada juga beberapa warga yang sudah
mengetahui bahwa ia menderita TBC tetapi tidak rutin mengambil obat, putus
obat, dan lupa tidak meminum obat karena sibuk bekerja sehingga tidak tuntas
dalam pengobatan dan sering kali kambuh. Asuhan keperawatan ini menggunakan
pendekatan proses keperawatan yang meliputi : pengkajian status kesehatan
masyarakat, perumusan diagnosa keperawatan, dan perencanaan keperawatan.
Pemberian asuhan keperawatan ini melibatkan kader kesehatan, tokoh masyarakat
dan pimpinan wilayah tersebut.
A. Pengkajian Keperawatan Komunitas
1. Pengkajian Inti (Core)
a. Riwayat atau sejarah perkembangan komunitas
Teknik Pengkajian Hal yang dikaji
Wawancara Diwilayah A kelurahan
Mojosongo, terdapat jumlah
Data sekunder penduduk sebanyak 549 jiwa,
yang terdiri dari 268 penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki
(49%) dan 281 penduduk dengan
jenis kelamin perempuann (51%).
Dari jumlah penduduk yang
menderita Tuberculosis sebanyak
26 orang (47,3 %) dari jumlah
keseluruhan pada kelurahan
Mojosongo. Selain itu masyarakat
yang menderita TBC tidak
mengetahui mengenai TBC
sebanyak (58%) dan masyarakat
yang mengetahui mengenai TBC
sebanyak (34%). Akibat dari
kurangnya pengetahuan,
masyarakat yang menderita TBC
kadang-kadang suka meludah di
sembarang tempat, tidak menutup
mulut ketika batuk, dan juga tidak
ada pengkhususan alat tenun dan
peralatan makan antara penderita
TBC dengan orang sehat. Selain
itu ada masyarakat yang
menderita Tuberculosis tidak
memeriksakan atau pun
mengontrol ke pelayan kesehatan
setempat, karena beberapa
masyarakat hanya menganggap
itu hanya batuk biasa. Ada juga
beberapa warga yang sudah
mengetahui bahwa ia menderita
TBC tetapi tidak rutin mengambil
obat, putus obat, dan lupa tidak
meminum obat karena sibuk
bekerja sehingga tidak tuntas
dalam pengobatan dan sering kali
kambuh. Karakteristik lingkungan
wilayah A adalah padat
penduduk, rumah yang
berdekatan antara satu sama lain.

b. Data demografi
Di wilayah A Kelurahan Mojosongo terdiri dari 268 penduduk
dengan jenis kelamin laki-laki (49%) dan 281 penduduk dengan
jenis kelamin perempuann (51%). Jumlah total penduduk di
wilayah A tersebut adalah 549 jiwa.
 Berdasarkan Distribusi Penyakit Masyarakat
 Jumlah penderita hipertensi : 23 orang
 Jumlah penderita TBC : 26 orang
 Jumlah penderita asma : 15 orang
 Jumlah penderitas asam lambung : 20 orang
 Jumlah penderita DM : 18 orang
 Jumlah penderita batuk pilek : 20 orang
 Jumlah penderita Batu Ginjal : 3 orang
 Jumlah penderita vertigo : 5 orang
 Berdasarkan jenis kelamin
 Laki-laki : 268 orang (49 %)
 Perempuan                   : 281 orang (51 %)
 Berdasarkan kelompok Usia
 Bayi/Balita (0-5) : 23 orang (4%)
 Anak-anak : 64 orang (12 %)
 Remaja : 73 orang (13 %)
 Dewasa : 347 orang (63 %)
 Lansia : 42 orang (8 %)
 Berdasarkan agama
 Islam : 372 orang (69%)
 Kristen : 57 orang (10 %)
 Hindu : 33 orang (6 %)
 Budha : 46 orang (8 %)
 Katolik : 41 orang (7%)
 Berdasarakan suku bangsa
 Jawa : 388 orang (71%)
 Madura : 30 orang (5%)
 Sunda : 80 orang (14%)
 Dayak : 20 orang (4%)
 Bugis : 5 orang (1%)
 Tionghoa : 26 orang (5%)
 Status perkawinan
 Kawin : 380 orang (70%)
 Belum kawin : 109 orang (20%)
 Duda : 21 orang (4%)
 Janda : 32 orang (6 %)

c. Statistik Vital
Berdasarkan data di desa A dalam setahun terakhir telah terjadi 6
kematian akibat penyakit TBC, dikarenakan pengetahuan yang
kurang terkait TBC. Masyarakat yang menderita TBC tidak
memeriksakan / mengontrol kesehatannya ke puskesmas. Dan
bahkan penderita TBC tidak rutin meminum obat TBC/ putus obat
serta tidak mau mengambil obat ke Puskesmas sehingga sebagian
warga banyak yang kambuh akibat pengobatan yang tidak tuntas
atau juga karena bosan/ lupa tidak minum obat TBC akibat karena
sibuk kerja.

d. Nilai dan Keyakinan


Dari hasil Observasi di wilayah A terdapat beberapa agama seperti
Islam, Kristen, Hindu, Budha, dan Katolik. Sedangkan untuk
fasilitas tempat ibadahnya belum terdapat semua hanya ada masjid,
Gereja Katolik dan Gereja Kristen saja untuk agama yang lain
apabila ingin beribadah harus pergi kedaerah memiliki tempat
ibadah yang sesuai agamnya, dan mayoritas agama masyarakat di
wilayah A adalah agama islam.

2. Pengkajian Sub-Sistem Komunitas


a. Lingkungan
Berdasarkan hasil pengkajian melalui hasil observasi didapatkan :
 Kebiasaan membuang sampah
 Diangkut petugas : 70%
 Dibuang sembarangan : 30%
 Pembuangan air limbah
 Got/parit : 90%
 Sungai : 10%
 Keadaan pembuangan air limbah
 Baik/lancar : 65%
 Kotor/tersumbat : 35%
 Untuk lingkungan rumah di wilayah A adalah padat, dan setiap
rumah jaraknya berdekatan
 Untuk kualitas udara pada wilayah A cukup baik karena berada
pada pedesaan dan jauh dari polusi.
b. Pendidikan
 Sarana Pendidikan Formal
1) Jumlah TK : 1 Buah
2) Jumlah SD/sederajat : 1 Buah
3) Jumlah SLTP/sederajat : 1 Buah

Berdasarkan hasil pengkajian melalui hasil wawancara


dengan ketua RT mengatakan bahwa :
 Letak TK dapat di tempuh dengan jarak tempuh 3
menit dengan menggunakan sepeda motor
 Letak SD berada di wilayah B dan jarak tempuh sekitar
5 menit dengan menggunakan sepeda motor
 Letak SMP terletak di kecamatan jarak tempuh sekitar
10 menit dengan menggunakan sepeda motor
c. Keamanan dan tranportasi
 Keamanan
 Poskamling : 1 buah
 Instansi polisi : 1 buah
 Koramil : 1 buah
 Transportasi
1) Fasilitas Transportasi
 Angkutan umum
2) Alat Transportasi yang dimiliki
 Sepeda : 31 Jiwa (24%)
 Motor : 85 Jiwa (65% )
 Mobil : 10 Jiwa (8%)
 Lain-lain : 4 Jiwa (3%)
d. Politik Dan Pemerintah
1) Stuktur organisasi pemerintahan ada
2) Kelompok pelayanan kepada masyarakat ( PKK, karang taruna,
panti, LKMD, posyandu) Ada
3) Kebijakan pemerintah dalam pelayanan kesehatan Ada
4) Setiap ada pemilihan warga juga ikut berpartisipasi
e. Pelayanan kesehatan dan social
Dari Hasil Observasi
 Terdapat program penyuluhan pentingnya melakukan cek up
gula darah dan tekanan darah secara rutin di setiap pertemuan
tetapi dirasa oleh tokoh masyarakat (Bapak RT setempat) kurang
efektif. Karena nyatanya banyak warga yang tidak melakukan
cek gula darah dan tekanan darah secara rutin dikarenakan
kesibukan.
 Setiap bulan sekali juga diadakan kegiatan posyandu untuk
memeriksa kesehatan anak dan lansia
 Akses menuju pelayanan kesehatan mudah dan dekat.
 Terdapat puskesmas dan praktik bidan desa
f. Komunikasi
Dari Hasil Wawancara Didapatkan hasil
 Ketua RT mengatakan bahwa di wilayah A sering diadakan
acara pengajian, Arisan Rutin Mingguan dan Bulanan, Posyandu
setiap 1 bulan sekali dan PKK.
 Penyebaran informasi melalui grup whatsapp masing-masing
kader.
g. Ekonomi
1) Jenis pekerjaan
 PNS / ABRI : 9 jiwa (3%)
 Pegawai swasta : 40 jiwa (13%)
 Wiraswasta : 50 jiwa (16%)
 Buruh tani/ pabrik : 200 jiwa (66%)
 Pensiun : 5 jiwa (2%)
2) Status pekerjaan penduduk
 Penduduk bekerja : 304 jiwa (55%)
 Penduduk tidak bekerja : 245 jiwa (45%)
h. Rekreasi
1) Tempat wisata yang biasanya dikunjungi taman kota dan alun –
alun, kebun binatang dan wisata alam lainnya
2) Ada program setahun sekali diadakan program wisata bersama
Kader desa
3) Anak-anak bermain dilapangan bola dan halaman
i. Persepsi
Menunjukkan 34% masyarakat mengetahui mengenai TBC
dan 58 % masyarakat tidak mengetahui mengenai TBC karena
kurangnya pengetahuan.

B. Analisa Data dan Penegakan Diagnosa Keperawatan Komunitas


1. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. DS: Kurang terpapar Defisit
1. Dari hasil informasi Pengetahuan
wawancara dengan tentang
warga akibat dari penyakit TBC
kurangnya (D.0111)
pengetahuan,
masyarakat yang
menderita TBC
kadang-kadang
suka meludah di
sembarang tempat,
tidak menutup
mulut ketika batuk.
2. Tidak ada
pengkhususan alat
tenun dan peralatan
makan antara
penderita TBC
dengan orang yang
sehat.
3. Masyarakat yang
menderita TBC
tidak
memeriksakan
ataupun
mengontrol ke
pelayanan
kesehatan setempat,
karena beberapa
masyarakat hanya
menganggap itu
hanya batuk biasa.

DO:
1. Warga yang
memilki
pengetahuan
tentang TBC
sebanyak 58%.
2. Warga yang tidak
memilki cukup
pengetahuan TBC
sebanyak 34%.

2. DS: Ketidakadekuatan Ketidakpatuhan


1. Dari hasil pemahaman minum obat
wawancara dengan (D.0114)
warga terdapat
beberapa warga
yang sudah
mengetahui bahwa
ia menderita TBC
tetapi tidak rutin
mengambil obat,
putus obat, dan
lupa tidak
meminum obat
karena sibuk
bekerja sehingga
tidak tuntas dalam
pengobatan dan
sering kali kambuh.

DO:
1. Jumlah penderita
TBC sebanyak 26
orang (47,3%) dari
jumlah keseluruhan
warga kelurahan
Mojosongo

C. Prioritas Masalah Keperawatan


1. Prioritas/Urutan Masalah
Masalah Komponen BPR Skor Urutan/
Keperawatan A B C (A+2B) x C ranking
Defisit 9 9 8 (9+2(9))x8 = 1
pengetahuan 216
(D.0111)
Ketidakpatuha 9 8 7 (9+2(8))x7= 2
n (D.0114) 175
Keterangan:
A = Presentasi populasi yang mengalami masalah kesehatan
B = Keseriusan masalah
C = Keefektivan intervensi

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Standar Luaran Standar Intervensi
Keperawatan Keperawatan (SLKI) Keperawatan (SIKI)
1 Defisit Pengetahuan Setelah dilakukan tindakan EDUKASI KESEHATAN
(D.0111) keperawatan selama 3×24 (I.12383)
jam Status Tingkat 1. Identifikasi kesiapan
Pengetahuan(L.12111) dan kemampuan
Meningkat dengan menerima informasi
kriteria hasil: 2. Sediakan materi dan
1. Kemampuan media pendidikan
menjelaskan kesehatan
pengetahuan tentang 3. Jadwalkan pendidikan
suatu topik (cukup kesehatan sesuai
meningkat) kesepakatan
2. Kemampuan 4. Jelaskan faktor resiko
menggambarkan yang dapat
pengalaman mempengaruhi
sebelumnya yang kesehatan
sesuai dengan topik
(sedang)
3. Perilaku sesuai dengan
pengetahuan (cukup
meningkat)
4. Perrtanyaan tentang
masalah yang dihadapi
(cukup menurun)

2. Ketidakpatuhan Setelah dilakukan tindakan DUKUNGAN KEPATUHAN


(D.0114) keperawatan selama 3×24 PROGRAM PENGOBATAN
jam Status Tingkat ( I.12361)
Kepatuhan (L.12110) 1. Identifikasi kepatuhan
Meningkat dengan menjalani program
kriteria hasil: pengobatan
1. Merbalisasi kemauan 2. Buat komitmen
memenuhi program menjalani program
pengobatan (cukup pengobatan dengan baik
meningkat) 3. Diskusikan hal-hal yang
2. Verbalisasi mengikuti dapat mendukung atau
anjuran (cukup menghambat berjalanya
meningkat) pengobatan
3. Perilaku mengikuti 4. Libatkan keluarga untuk
program pengobatan mendukung program
(cukup membaik) pengobatan yang
4. Perilaku menjalankan dijalani
anjuran ( cukup 5. Informasikan manfaat
membaik) yang akan diperoleh jika
teratur menjalani
progam pengobatan
6. Anjurkan keluarga
untuk mendampingi dan
merawat pasien selama
menjalani program
pengobatan

E. PLAN OF ACTION (POA)


a. POA merupakan penjabaran secara operasional dari rencana tindakan
keperawatan yang akan dilaksanakan
b. Penyusunan POA dilaksanakan secara musyawarah dengan komunitas
No. Masalah Tujuan Kegiatan Tempat Waktu & Penanggung
Sasaran Jawab
1. Defisit Memberi Asuhan Gedung Waktu : 60 Mahasiswa
pengetahu kan keperawat pertemua menit dan kepala
an edukasi an n balai Sasaran : desa
kepada mengguna desa Warga
masyara kan kelurahan
kat pendekata Mojosongo
tentang n proses
penyakit keperawat
TBC an yang
(cara meliputi
perawata pengkajian
n, setatus
pengobat kesehatan
an, msayaraka
maupun t,
perilaku) perumusan
dan diagnose
pengaruh keperawat
Ketidakp an, dan
atuhan perencana
minum an
obat keperawat
an.
Pemberiha
n asuhan
keperawat
an
melibatka
n kader
kesehatan
tokoh
masyaraka
t dan
pimpinan
wilayah
tersebut

F. Implementasi dan Evaluasi


No Hari,Tanggal/ Paraf
Implementasi Evaluasi
. Jam Perawat
1. Senin, 21 Penyuluhan S:
Desember Kesehatan Masyarakat
2020/ 08.30- tentang mengatakan sudah
09.00 penyakit TBC paham tentang
pengertian,
penyebab, penularan,
tanda dan
gejala,pengobatan
serta pencegahan
TBC
O:
- Masyarakat
terlihat
antusias
mengikuti
penyuluhan
tentang TBC
- Masyarakat
Nampak
paham dan
mengerti
tentang
materi TBC
yang
disampaikan
A:
Masalah deficit
pengetahuan tentang
penyakit TBC
teratasi sebagian
P:
Lakukan pemantauan
kepatuhan meminum
obat TBC

2. Jum’at, 25 Evaluasi S:
Desember Penyuluhan Masyarakat
2020/ 08.00 mengatakan bahwa
setelah diberitahu
tentang cara
pencegahan TBC
dengan rutin
menjemur peralatan
seperti (bantal, kasur,
dll) dan membuka
ventilasi, dan tidak
meludah
sembarangan serta
menutup mulut
ketika batuk dengan
lengan maupun tisu
masyarakat pun
melakukannya
setelah diberi
penyuluhan
O:
Tidak ditemukan
penderita yang batuk
sembarangan di
tempat umum
A:
Insidensi penyakit
TBC teratasi
sebagian
P:
Lakukan pemantauan
kepatuhan meminum
obat TBC

Anda mungkin juga menyukai