KELOMPOK 4
Early Warning Scoring adalah sebuah sistem skoring fisiologis
yang umumnya digunakan di unit medikal bedah sebelum
pasien mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWS disertai
dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil skoring dari
pengkajian pasien. (Duncan & McMullan, 2012).
Respirasi/ Pernapasan,
Saturasi oksigen,
nasal kanula)
Suhu
Denyut nadi,
secara kompeten
ALGORITME EWS DEWASA
Hijau 0-1:
Kondisi pasien stabil
Kuning 2-3:
Kaji ulang skor oleh PP/PJ shift (SBAR dan TBaK)
Orange 4-5:
Kaji ulang skor oleh PP/PJ shift diketahui oleh dokter jaga dan DPJP (SBAR dan TBaK)
Merah >6:
Aktifkan code blue, TMRC menangani kegawatan pasien
Dokter jaga residen dan DPJP hadir samping pasien, berkolaborasi menentukan rencana perawatan
selanjutnya
Lakukan pemantauan kondisi pasien selama proses resusitasi
KAPAN DILAKUKAN EWS ?
4. Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.
5. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,
6. Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan penatalaksanaan pasien
paska operasi.
7. Pasien dengan penyakit kronis,
9. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat.
10. Pada pasien di Dialysis Unit dan Rawat jalan lainnya yang akan dirawat inap untuk menentukan
ruang perawatan
11. Pasien yang akan dipindahkan dari Siloam Hospitals ke rumah sakit lainnya
12. Penilaian EWS juga dilakukan terhadap pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang
rawat lainnya, dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Bila didapati nilai yang memungkinkan
untuk pengamatan EWS lebih lanjut (pemicu aktivasi respon klinik) maka keputusan untuk
memindahkan pasien bisa dipertimbangkan lagi.
PARAMETER FISIOLOGI DALAM NATIONAL EARLY WARNING SYSTEM (NEWS)
1. Laju pernafasan
Pernafasan manusia adalah proses alamiah yang
terjadi pada kondisi normal, dia akan mempunyai
efek kompensasi meningkat pada kondisi beberapa
hal diantaranya ketakutan, nyeri, stres, kondisi
hypercapneu, asidosis metabolik, gangguan sistem
saraf pusat. Bila sudah dalam taraf lanjut maka akan
diikuti penurunan laju pernafasan dan kemudian
terjadinya henti jantung.
2. Saturasi oksigen
Pengukuran saturasi oksigen non-invasif dengan pulse
oximetry adalah secara rutin digunakan dalam penilaian
klinis akut, tetapi pada saat NEWS dikembangkan itu tidak
sering dimasukkan ke dalam sistem EWS. Sebagai
pengukuran rutin saturasi oksigen telah menjadi lebih
umum, itu dianggap sebagai parameter penting untuk
dimasukkan dalam monitoring. Saturasi oksigen adalah
alat yang kuat untuk penilaian terpadu fungsi paru dan
jantung. Teknologi
3. Suplemen Oksigen
Perlu diingat bahwa pada orang yang telah membutuhkan
suplemen oksigen, berati dia sudah dalam kondisi
memerlukan perhatian atau pengawasan bukan pasien
seperti pada umumnya. Pemberian suplemen oksigen ini
bertujuan untuk meningkatkan saturasi oksigen, sehingga
dianggap distribusi kebutuhan oksigen untuk
metabolisme di perifer mencukupi, walaupun faktor lain
stabilnya hemodinamik juga mempengaruhi hal ini.
4. Tekanan darah sistolik
Tekanan darah sistolik yang tinggi merupakan salah
satu faktor yang mungkin akan memunculkan
kelainan kardiovaskuler, baik serangan jantung
mendadak, stroke maupun kondisi akut lainnya
5. Herat rate atau denyut jantung
Heart rate atau denyut nadi mempunyai arti klinis yang
penting, hal ini dikarenakan sering memberikan gambaran
kompensasi yang dilakukan oleh jantung dalam menjaga
hemodinamik. Nadi yang meningkat (takikardi) sering
disebabkan karena faktor nyeri, takut, stres, kekurangan
cairan, penurunan tekanan darah, demam, sepsis, maupun
kekurangan cairan. Keadaan lainnya bisa karena aritmia,
gangguan metabolik, hipertiroid, intoksikasi obat
simpatomimetik, antikholinergik narkoba.
6. Suhu Tubuh
Temperatur mempunyai peranan yang penting
dalam menilai kondisi orang, baik dia dalam
kondisi pireksia / hipertermi maupun hipotermi.
Bisa disebabkan oleh faktor infeksi atau sepsis bisa
juga karena faktor kekuragan cairan pada pasien.
7. Tingkat kesadaran ACVPU
Perubahan tingkat kesadaran merupakan indikator penting
untuk menentukan keparahan penyakit akut. Dahulu
dengan melihat AVPU (Awarness, Verbal respon, Pain
respon dan Un respon). Kondisi ini perlu dicatat
bagaimana respon yang diberikan pasien kepada kita,
apakah sadar penuh, dia akan respon dengan panggilan
yang keras, dengan rangsang nyeri yang kuat atau justru
tidak memberikan respon sama sekali dalam berbagai
rangsangan.
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN NEWS 2