Anda di halaman 1dari 29

STASE GAWAT DARURAT

Early Warning Scoring (EWS)

KELOMPOK 4
Early Warning Scoring adalah sebuah sistem skoring fisiologis
yang umumnya digunakan di unit medikal bedah sebelum
pasien mengalami kondisi kegawatan. Skoring EWS disertai
dengan algoritme tindakan berdasarkan hasil skoring dari
pengkajian pasien. (Duncan & McMullan, 2012).

Early warning scores lebih berfokus kepada mendeteksi


kegawatan sebelum hal tersebut terjadi. Sehingga diharapkan
dengan tatalaksana yang lebih dini, kondisi yang mengancam
jiwa dapat tertangani lebih cepat atau bahkan dapat dihindari,
sehingga output yang dihasilkan lebih baik (Firmansyah, 2013).
TUJUAN EWS

Early Warning System bertujuan menetukan


 kriteria fisiologis yang dapat membantu staf untuk
mengenali sedini mungkin pasien yang kondisinya
memburuk.
FUNGSI EWS

Fungsi dari Early Warning System (EWS) adalah


memudahkan perawat untuk melaksanakan sistem
peringatan dini yang dapat diartikan sebagai
rangkaian sistem komunikasi informasi yang
dimulai dari deteksi awal, dan pengambilan
keputusan selanjutnya.
MANFAAT HOSPITAL EWS

 Standarisasi teknik deteksi perburukan kondisi


pasien.
 Standarisasi tingkat perburukan kondisi pasien.
RUANG LINGKUP

 Instalasi Rawat Inap


 Instalasi Maternal dan Perinatal
 Ruang Nifas
 Ruang Perinatologi
 Instalasi Gawat Darurat (IGD)
 Pasien Rawat Inap
 Perawat
PENDEKATAN EWS

 Metode yang sistematis untuk mengukur


parameter fisiologis sederhana pada semua pasien
untuk memungkinkan identifikasi awal pasien
yang mengalami penyakit akut atau kondisi
perburukan, dan
 Definisi yang jelas tentang ketepatan urgensi dan
skala respon klinis yang diperlukan, disesuaikan
dengan beratnya penyakit.
PENILAIAN PADA EWS

Parameter yang dinilai dalam EWS mencakup 7 (tujuh)


parameter yaitu :
 Tingkat kesadaran

 Respirasi/ Pernapasan,

 Saturasi oksigen,

 Oksigen tambahan (non-rebreathing mask, rebreathing mask,

nasal kanula)
 Suhu

 Denyut nadi,

 Tekanan darah sistolik


Tujuan penerapan Early Warning Score (EWS)
system ini untuk:
 Menilai pasien dengan kondisi akut
 Mendeteksi sejak dini penurunan kondisi klinis

pasien selama dalam perawatan di rumah sakit


 Dimulainya respon klinik yang tepat waktu

secara kompeten
ALGORITME EWS DEWASA

Hijau 0-1:
 Kondisi pasien stabil

 Lakukan pemantauan dan kaji skor EWS 1x/shift

Kuning 2-3:
 Kaji ulang skor oleh PP/PJ shift (SBAR dan TBaK)

 Tentukan masalah dan tindakan untuk mengatasinya

 Lakukan pemantauan dan kaji skor EWS per 2 jam

Orange 4-5:
 Kaji ulang skor oleh PP/PJ shift diketahui oleh dokter jaga dan DPJP (SBAR dan TBaK)

 Dokter menentukan tindakan sesuai kondisi pasien

 Lakukan pemantauan dan kaji Skor EWS per 1 jam

 Pertimbangkan alih rawat ke ruang intensive/high care

Merah >6:
 Aktifkan code blue, TMRC menangani kegawatan pasien

 Dokter jaga residen dan DPJP hadir samping pasien, berkolaborasi menentukan rencana perawatan

selanjutnya
 Lakukan pemantauan kondisi pasien selama proses resusitasi
KAPAN DILAKUKAN EWS ? 

1. Pasien yang keadaan umumnya dinilai tidak nyaman (uneasy feeling),


2. Pasien yang datang ke unit gawat darurat,

3. Pasien dengan keadaan hemodinamik tidak stabil,

4. Pasien yang baru dipindahkan dari ruang rawat intensif ke bangsal rawat inap.

5. Pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang rawat lainnya,

6. Pasien paska operasi dalam 24 jam pertama sesuai dengan ketentuan penatalaksanaan pasien
paska operasi.
7. Pasien dengan penyakit kronis,

8. Pasien yang perkembangan penyakitnya tidak menunjukkan perbaikan.

9. Pemantauan rutin pada semua pasien, minimal 1 kali dalam satu shift dinas perawat.

10. Pada pasien di Dialysis Unit dan Rawat jalan lainnya yang akan dirawat inap untuk menentukan
ruang perawatan
11. Pasien yang akan dipindahkan dari Siloam Hospitals ke rumah sakit lainnya

12. Penilaian EWS juga dilakukan terhadap pasien yang akan dipindahkan dari ruang rawat ke ruang
rawat lainnya, dari rumah sakit ke rumah sakit lainnya. Bila didapati nilai yang memungkinkan
untuk pengamatan EWS lebih lanjut (pemicu aktivasi respon klinik) maka keputusan untuk
memindahkan pasien bisa dipertimbangkan lagi.
 
PARAMETER FISIOLOGI DALAM NATIONAL EARLY WARNING SYSTEM (NEWS)

Urutan pencatatan parameter fisiologis pada NEWS


2 sedikit banyak mencerminkan bagan urutan
ABCDE (Airway, Breathing, Circulation,
Disability, Exposure) yang digunakan untuk menilai
pasien yang sakit akut.
BERIKUT URAIAN PARAMETER FISIOLOGI DALAM PENILAIAN NEWS 2:

1. Laju pernafasan
Pernafasan manusia adalah proses alamiah yang
terjadi pada kondisi normal, dia akan mempunyai
efek kompensasi meningkat pada kondisi beberapa
hal diantaranya ketakutan, nyeri, stres, kondisi
hypercapneu, asidosis metabolik, gangguan sistem
saraf pusat. Bila sudah dalam taraf lanjut maka akan
diikuti penurunan laju pernafasan dan kemudian
terjadinya henti jantung.
2. Saturasi oksigen
Pengukuran saturasi oksigen non-invasif dengan pulse
oximetry adalah secara rutin digunakan dalam penilaian
klinis akut, tetapi pada saat NEWS dikembangkan itu tidak
sering dimasukkan ke dalam sistem EWS. Sebagai
pengukuran rutin saturasi oksigen telah menjadi lebih
umum, itu dianggap sebagai parameter penting untuk
dimasukkan dalam monitoring. Saturasi oksigen adalah
alat yang kuat untuk penilaian terpadu fungsi paru dan
jantung. Teknologi
3. Suplemen Oksigen
Perlu diingat bahwa pada orang yang telah membutuhkan
suplemen oksigen, berati dia sudah dalam kondisi
memerlukan perhatian atau pengawasan bukan pasien
seperti pada umumnya. Pemberian suplemen oksigen ini
bertujuan untuk meningkatkan saturasi oksigen, sehingga
dianggap distribusi kebutuhan oksigen untuk
metabolisme di perifer mencukupi, walaupun faktor lain
stabilnya hemodinamik juga mempengaruhi hal ini.
4. Tekanan darah sistolik
Tekanan darah sistolik yang tinggi merupakan salah
satu faktor yang mungkin akan memunculkan
kelainan kardiovaskuler, baik serangan jantung
mendadak, stroke maupun kondisi akut lainnya
5. Herat rate atau denyut jantung
Heart rate atau denyut nadi mempunyai arti klinis yang
penting, hal ini dikarenakan sering memberikan gambaran
kompensasi yang dilakukan oleh jantung dalam menjaga
hemodinamik. Nadi yang meningkat (takikardi) sering
disebabkan karena faktor nyeri, takut, stres, kekurangan
cairan, penurunan tekanan darah, demam, sepsis, maupun
kekurangan cairan. Keadaan lainnya bisa karena aritmia,
gangguan metabolik, hipertiroid, intoksikasi obat
simpatomimetik, antikholinergik narkoba.
6. Suhu Tubuh
Temperatur mempunyai peranan yang penting
dalam menilai kondisi orang, baik dia dalam
kondisi pireksia / hipertermi maupun hipotermi.
Bisa disebabkan oleh faktor infeksi atau sepsis bisa
juga karena faktor kekuragan cairan pada pasien.
7. Tingkat kesadaran ACVPU
Perubahan tingkat kesadaran merupakan indikator penting
untuk menentukan keparahan penyakit akut. Dahulu
dengan melihat AVPU (Awarness, Verbal respon, Pain
respon dan Un respon). Kondisi ini perlu dicatat
bagaimana respon yang diberikan pasien kepada kita,
apakah sadar penuh, dia akan respon dengan panggilan
yang keras, dengan rangsang nyeri yang kuat atau justru
tidak memberikan respon sama sekali dalam berbagai
rangsangan.
LANGKAH-LANGKAH PENGGUNAAN NEWS 2

NEWS 2 adalah versi terbaru yang dipublikasikan tahun


2017, pertama kali dipublikasikan skor NEWS di tahun
2012. Enam parameter fisiologis tersebut adalah:
1. Tingkat respirasi / pernafasan
2. Saturasi oksigen
3. Tekanan darah sistolik
4. Denyut nadi
5. Tingkat kesadaran atau disorientasi baru
6. Suhu 
LEMBAR OBSERVASI BERDASARKAN NEWS 2
SPO EWS
PROSEDUR

Anda mungkin juga menyukai