PENYUSUN:
DEWI PRABAWATI, MAN, DNSc
Contents
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 5
A. Standar Kompetensi ........................................................................................................................ 5
B. Deskripsi Prosedur ......................................................................................................................... 5
C. Waktu ............................................................................................................................................. 6
D. Prasyarat ......................................................................................................................................... 7
E. Petunjuk Penggunaan Modul .......................................................................................................... 7
F. Penjelasan Bagi Mahasiswa ............................................................................................................ 7
G. Peran Dosen ................................................................................................................................... 8
H. Tujuan Akhir .................................................................................................................................... 8
I. Cek Penguasaan standar kompetensi ............................................................................................. 8
BAB II PEMBELAJARAN .............................................................................................................................. 10
A. Tujuan ........................................................................................................................................... 10
B. Uraian Materi ................................................................................................................................ 10
C. Rangkuman ................................................................................................................................... 17
D. Tugas ............................................................................................................................................. 18
E. Tes Formatif .................................................................................................................................. 18
F. Jawaban Tes formatif .................................................................................................................... 19
G. Lembar Kerja ................................................................................................................................. 19
BAB III EVALUASI ....................................................................................................................................... 22
a. Kognitif Skill................................................................................................................................... 22
b. Tes Psikomotor ............................................................................................................................. 22
c. Penilaian Sikap .............................................................................................................................. 22
d. Batasan Waktu Yang Telah Ditetapkan ......................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................................................... 23
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat dan
kemurahannya modul Pemasangan Nasogastric Tube (NGT) ini dapat terselesaikan. Pemasangan
NGT merupakan salah satu terapi untuk pasien-pasien yang mengalami kesulitan menelan ataupun
untuk mengeluarkan isi lambug maupun untuk tujuan diagnostik. Pemasangan ini membutuhkan
keterampilan yang baik dari tenaga kesehatan baik dari tehnik pemasangan maupun memastikan
posisi selang tepat masuk di lambung. Modul ini diharapkan dapat membantu mahasiswa dalam
mengetahui jenis selang NGT, tujuan pemasangan, mempersiapkan peralatan dan pasien serta
melakukan tehnik pemasangan dengan tepat sehingga tidak menimbulkan komplikasi. Penulis
mengucapkan banyak terimakasih kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan modul ini. Penulis
berharap, modul ini dapat membantu dalam mencapai kompetensi yang diharapkan dan apabila
ada kekurangan, penulis dengan terbuka menerima masukan, kritik dan saran demi kesempurnaan
modul ini.
Jakarta
Penulis
Glosarium
.
BAB I
PENDAHULUAN
Standar Kompetensi
Melakukan tindakan pemasangan selang NasoGastric Tube (NGT) merupakan prosedur
memasukkan selang/pipa melalui hidung, esophagus sampai ke lambung. Kompetensi ini
sangat penting bagi perawat dari aspek persiapan, melakukan tehnik pemasangan dengan tepat
dan menentukkan apakah NGT sudah tepat berada dilambung. Selain itu diharapkan mahasiswa
mengetahui indikasi dan kontra indikasi pemasangan NGT dan jenis-jenis selang NGT sehingga
dapat menganalisa dan menjadwalkan penggantian selang NGT.
Deskripsi Prosedur
Pemasangan selang NGT merupakan prosedur memasukkan selang/pipa lambung flexible
melalui hidung, esophagus sampai dengan lambung. Pasien yang menjalani operasi biasanya
dipasang NGT yang bertujuan untuk decompresi lambung untuk mencegah muntah terutama
pada pembedahan mayor (Lippincott procedure, 2019). NGT dipertahankan selama 48-72 jam
post operasi atau menunggu bising usus kembali aktif. NGT juga bisa dipertahankan dengan
durasi yang lebih singkat tergantung indikasi penggunaanya, untuk itu, seorang perawat harus
mengetahui indikasi pasien dipasang NGT.
Memasang NGT membutuhkan observasi yang ketat sekaligus juga memastikan bahwa NGT
berada diposisi yang tepat. Konfirmasi posisi NGT dan kepatenannya harus dilakukan sebelum
melakukan pemberian nutrisi atau obat via NGT.
Ketika seorang perawat melakukan pemasangan NGT, perlu diingatkan beberapa hal terkait
keadaan pasien (Doyle & McCutcheon, 2015), yaitu:
- Mempertahankan kenyamanan. Selang NGT dapat menyebabkan iritasi mukosa nasal yang
mengakibatkan rasa tidak nyaman. Memastikan selang difiksasi baik merupakan salah satu
langkah untuk mencegah selah bergerak.
- Saat dipasang NGT, satu lubang hidung akan terasa ‘terblokir’ sehingga pasien akan
bernafas menggunakan mulut. Hal ini dapat menyebabkan kekeringan di mukosa hidung
dan mulut sehingga pasien dapat mengeluh haus walaupun mereka dalam posisi NPO
(Nothing by mouth). Perawat perlu melakukan perawatan mulut (oral care) untuk mengatasi
rasa kering; dimana hal yang dapat dilakukan seperti membasahi mulut dengan air dingin
atau cairan pembersih mulut (mouthwash) selama pasien tidak menelannya. Beberapa
pasien diijinkan untuk memakan es batu.
- Jika pasien mengeluh nyeri perut, rasa tidak nyaman, mual dan rasa ingin muntah segera
laporkan. Kemungkinan besar terjadi sumbatan dan selang perlu dilakukan irigasi
- Pasien tidak dianjurkan untuk berbaring pada posisi datar (flat) karena hal ini
mengakibatkan risiko aspirasi cairan lambung. Pasien dengan NGT sangat berisiko terjadi
aspirasi sehingga perlu diberikan posisi menaikkan kepala 30 0.
Selain memperhatikan pasien, perawat juga perlu mengenal dan memilihan tipe dan diameter
selang NGT, dimana hal ini disesuaikan dengan indikasinya. Menurut Lippincott procedure
(2019), terdapat 2 tipe selang NGT, yaitu:
Levin tube : selang plastic atau karet dengan
1 single lumen dengan panjang 42”
sampai 50” dan terdapat lubang di atas
dan sepanjang sisi selang
Waktu
- Penyampaian materi 30 menit
- Simulasi : 2x60 menit
- Praktik mandiri : tidak dibatasi
- Ujian praktik : 15 menit
Prasyarat
Mahasiswa sudah pernah mengikuti Mata ajar Keperawatan Medikal Bedah I
Peran Dosen
1. Dosen menjelaskan materi Pemasangan NGT
2. Dosen mensimulasikan prosedur Pemasangan NGT
3. Dosen mengevaluasi kemampuan mahasiswa dalam melakukan prosedur Pemasangan
NGT
4. Dosen memberikan umpan balik terkait kemampuan mahasiswa dalam melakukan
prosedur Pemasangan NGT
5. Dosen mengevaluasi pemahaman mahasiswa tentang prosedur Pemasangan NGT
6. Dosen memberikan penilaian kemampuan mahasiswa dalam melakukan prosedur
Pemasangan NGT dalam format penilaian
Tujuan Akhir
1. Kinerja
Mahasiswa melakukan prosedur Pemasangan NGT dengan benar secara berurutan
2. Kriteria Keberhasilan
a. Mahasiswa mampu menjawab prinsip dasar dalam prosedur Pemasangan NGT
meliputi indikasi, kontra indikasi dan menentukkan panjang selang NGT
b. Mahasiswa mampu melakukan langkah-langkah Pemasangan NGT dengan benar
sesuai dengan kriteria
c. Mahasiswa mampu menjelaskan pendidikan kesehatan yang dilakukan setelah
prosedur Pemasangan NGT
A. Tujuan
Tujuan umum: setelah mengikuti materi ini mahasiswa dapat mengetahui dan
mendemonstrasikan secara tepat tentang prinsip dan prosedur pemasangan NGTsesuai
standar yang sudah ditetapkan.
Tujuan khusus: agar mahasiswa mampu
1. Menyebutkan jenis selang NGT dan hal-hal yang perlu diperhatikan pada pasien yang
dipasang NGT
2. Menjelaskan indikasi, kontraindikasi dan komplikasi yang dapat terjadi pada pemasangan
NGT
3. Menyiapkan peralatan pemasangan NGT dengan tepat
4. Mendemonstrasikan pemasangan NGT secara beanr
5. Menyebutkan pendidikan kesehatan yang dilakukan pada pasien atau keluarga yang
dilakukan pemasangan NGT
B. Uraian materi
Tindakan pemasangan NGT atau sering dikenal dengan pipa makanan sonde adalah
memasukkan selang flexible melalui hidung (nasal) sampai ke lambung. NGT berbahan PVC
(polyvinylchloride) dapat dipasang dengan durasi yang pendek dengan rekomendasi waktu
sekitar 7-10 hari, sedangkan NGT dengan bahan polyurethane atau kadang dikenal dengan
silicon dan terdapat kawat penuntun (guidewire) untuk membantu saat pemasangan, dapat
bertahan 6-8 minggu atau sesuai instruksi pabrik pembuatnya (Mid Essex Hospital Services ,
2019; & Earley, T., Wilson, N., Chair, L.A., Best, C., Magambo, W., Myers, A., et al, 2019).
Untuk tipe selang NGT dan aspek yang harus diperhatikan saat pasien dipasang NGT telah
dijelaskan pada Bab 1 modul ini.
Seorang perawat perlu mengetahui indikasi atau alasan pasien dipasang NGT, adapun indikasi
pemasangan NGT adalah:
- Memberikan makanan dan obat : dilakukan pada pasien yang mengalami kesulitan menelan
- Decompresi isi lambung : mengeluarkan cairan lambung pada pasien ileus obstruksi, ileus
paralitik peritonis, pankreatitis akut dan post pembedahan
- Pemeriksaan diagnostic : aspirasi dan analisa cairan lambung
- Tindakan medis: seperti bilas lambung, mengkaji dan mengobati perdarahan saluran cerna
Perawat juga perlu melakukan pemasangan NGT dengan tehnik yang tepat untuk mencegah
komplikasi yang dapat terjadi. Adapun komplikasi yang dapat timbul antara lain:
- Iritasi hidung, rhinitis, pharyngitis, , fistula esophagotracheal akibat pemasangan NGT
jangka lama
- Ulserasi esophagus
- Hypoxia, sianosis
- Risiko aspirasi terutama bila pasien berbaring pada posisi datar
Persiapan
Persiapan Alat untuk pemasangan NGT adalah:
- Manekin
- Selang NGT (untuk dewasa ukuran #12-#18)
- Spuit 10cc
- Xylocaine jelly
- Stetoskop
- Microphore
- Spidol/pena untuk menandai
- Sarung tangan
- Penlight
- Kertas Lakmus
- Tissue
- Optional: segelas air dengan sedotan (khusus pasien CM), google/masker, kom muntah,
plastic, spatel lidah, cutton bud, suction dan oksigen bila diperlukan
- Cek selang NGT dan perhatikan adanya defect, ujung yg keras atau lumen yang tersumbat/
tertutup. Jika ingin meningkatkan flexibilitas selang sehingga memudahkan saat pemasangan,
lilitkan selang ditangan yang menggunakan sarung tangan, lakukan selama beberapa detik atau
celupkan ujung selang kedalam air hangat.
Prosedur pemasangan
Langkah-langkah prosedur yang dilakukan sebagai berikut:
No Prosedur Rasional
C. Persiapan
1 Baca rekam medik untuk mengetahui indikasi Agar dapat memilih tipe selang NGT yang cocok
pemasangan NGT dan dapat memenuhi kebutuhan pasien
2 Sebelum tindakan, review kembali keadaan Untuk menjamin NGT dapat dimasukkan dan
pasien yang menjadi kontraindikasi pemasangan meminimalkan komplikasi
No Prosedur Rasional
NGT (seperti: trauma nasal, penyakit atau
pembedahan kongenital daerah nasal-lambung)
3 Cek kembali selang NGT. Perhatikan jenis NGT, Memastikan NGT tidak rusak dan selang NGT yang
ukuran dan tanggal kadaluarsa. Ukuran dewasa dipasang sesui dengan indikasi
6-12fg
4 Konfirmasi identitas pasien dan berikan privacy Patient safety
5 Jelaskan kepada pasien tentang prosedur dan efek Memastikan pasien mengerti dan mampu
samping yang dapat terjadi saat pemasangan memberikan consent serta mamu bekerja sama
NGT selama prosedur
6 Jelaskan tanda (seperti mengangkat tangan) Membantu mengurangi rasa takut. Jika mungkin,
sehingga pasien tetap dapat berkomunikasi ada tenaga kesehatan lain yang mendampingi
dengan perawat selama prosedur selama prosedur untuk memberikan support kepada
pasien
7 Cuci tangan dan kenakan sarung tangan Meminimalkan infeksi nosocomial dan mengikuti
SOP RS
8 Bantu pasien untuk posisi semi-tegak (upright Membantu reflex menelan dan mencegah selang
position) masuk ke tracheal bila reflex menelan lamah;
meningkatkan kenyamanan pasien
D. Pengkajian
12 Buka kemasan NGT, observasi sepanjang selang Memastikan selang NGT paten dan memfasilitasi
NGT adanya kerusakan atau terpelintir, pemasangan NGT
perhatikan adanya defect, ujung yg keras atau
lumen yang tersumbat. Bila ada kawat
(guidewire), pastikan dapat dilepas
13 Ukur panjang selang NGT menggunakan Untuk memperoleh pengukurang yang tepat
pengukuran NEX (Nose, Earlobe & sehingga selang NGT akan masuk ke lambung.
Xiphisternum) yaitu dengan: letakkan ujung
selang di ujung hidung, rentangkan ke
cuping telinga lalu turun ke PX. Beri tanda
No Prosedur Rasional
Pengukuran NEX hanya perkiraan; untuk
mendapatkan aspirasi lambung anda dapat
dilakukan penyesuaian posisi 10% dengan
memajukan atau menarik selang NGT
14 Letakkan alas atau dapat menggunakan handuk Untuk mencegah kotor pada baju dan linen
diatas dada pasien
15 Oleskan xylocaine jelly pada ujung selang Memudahkan pemasangan selang NGT
16 Pegang selang dengan ujung bawah mengarah
kebawah dan masukkan dengan hati-hati ke
lubang hidung pasien yang paten
17 Anjurkan pasien untuk melakukan flexi atau Untuk menutup trakea dan membuka espphagus
setengah duduk dengan kepala sedikit ditekuk
kedepan (high fowler) bila tidak ada
kontraindikasi dan pasien CM
18 Dorong dengan lembut secara horizontal Untuk memfasilitasi selang NGT masuk ke
sepanjang rongga hidung, sejajar dengan lambung dan meminimalkan risiko atau trauma
septum nasal, ke nasofaring kemudian ke pasien
orofaring
Jika ada tahanan, putar dengan lembut ujung
selang sampai dapat melewati lubang hidung.
Jangan memaksa bila masih tetap ada tahanan,
sebaliknya tarik kembali selang dan biarkan
pasien beristirahat, oleskan kembali jelly dan
coba kembali pada lubang hidung yang lain.
19 Setelah sampai di orofaring, anjurkan pasien Membantu pemasangan masuk ke esophagus
untuk menelan air menggunakan sedotan bila
pasien mampu mengikuti perintah dan tidak
ada kontraindikasi; atau anjurkan pasien
melakukan gerakan menelan.
Kaji mulut pasien jika ada selan yang tergulung
No Prosedur Rasional
Jika pasien bersin atau batuk, tarik kembali
selang dengan lembut selang NGT dan tunggu
hingga pasien tenang
Jika pasien menjadi cemas dan ketakutan,
dianjutkan untuk menghentikan pemasangan
NGT dan kolaborasi dengan dokter
23 Tandai selang dengan spidol/plester. Ukur Sebagai data dan perbandingan untuk menilai posisi
panjang tabung yang keluar (external) atau beri selang NGT
tanda pada selang disekitar hidung.
Dokumentasikan panjang tabung yang keluar
dalam rekam medis
24 Lakukan oral care dengan rutin Meningkatkan kenyamanan dan mencegah
kolonisasi kuman yang akan menstimulus
timbulnya health care-associated pneumonia
25 Berikan posisi kepala naik 300 (kecuali ada Mencegah aspirasi. Bila kontraindikasi dapat
kontraindikasi) diberikan posisi anti-trendelenburg
26 Bereskan peralatan dan Cuci tangan
F. Dokumentasi
C. Rangkuman
Pemasangan NGT merupakan tindakan yang sederhana, namun perlu persiapan dan ketepatan
yang baik karena dapat menimbulkan komplikasi hingga mengakibatkan distress pernafasan.
Persiapan alat dan pengkajian pasien dapat dipersiapkan dengan baik untuk menghindari rasa
takut atau tindakan yang tidak sistematis. Aspek penting dalam pemasangan NGT adalah
pengukuran panjang selang yang akan masuk kedalam lambung dan juga cara memastikan
selang NGT telah tepat masuk ke dalam lambung (Lampiran 1). Cara lama yang dilakukan
adalah dengan melakukan tindakan ‘whoosh test’ atau memasukkan/mendorong udara 5-10cc
melalui spuit lalu diauskultasi di region epigastrika. Namun prosedur tersebut sudah tidak
direkomendasikan (Lampiran 2). Pengecekan dengan kertas pH dan X-ray menjadi indicator
utama bahwa selang NGT telah tepat masuk ke lambung.
D. Tugas
Contoh kasus.
Seorang laki-laki, 56 tahun, dirawat diunit penyakit dalam dengan strok dan terdapat gangguan
menelan. Pasien tampak cemas saat akan dilakukan pemasangan NGT. Berikan penjelasan
dengan tepat terkait indikasi pemasangan NGT dan lakukan pendidikan kesehatan pada pasien
setelah dipasang selang NGT menggunakan media yang komunikatif.
E. Tes Formatif
Kasus (vignete) 1
Seorang laki-laki berusia 30 tahun dirawat diunit penyakit dalam karena hematemesis. Hasil
pengkajian GCS 15. Perawat melakukan pemasangan NGT sesuai indikasi. Perawat telah
mengolesi selang NGT dengan xylocaine jelly. Apakah langkah selanjutnya yang dilakukan
perawat?
A. Mengukur panjang selang NGT
B. Memberikan posisi pasien dengan supine
C. Memasukkan selang NGT melalui hidung
D. Mengecek kepatenan NGT dengan mencelupkan air
E. Menganjurkan posisi high fowler dengan kepala ditekuk kedepan
Kasus (vignete) 2
Seorang laki-laki, 52 tahun dirawat diunit penyakit dalam dengan ca colon. Pasien kesulitan
menelan dan makan hanya ¼ porsi. Saat ini perawat sedang melakukan pemasangan NGT. Saat
selang NGT dimasukkan, tiba-tiba pasien batuk-batuk. Apa yang dilakukan perawat pada
pasien tersebut?
A. Mencabut selang NGT
B. Melanjutkan pemasanga NGT
C. Memperbaiki posisi kepala pasien
D. Menghentikan pemasangan NGT sementara
E. Mengecek selang NGT apakah masuk ke mulut
Kasus (vignete) 3
Seorang perempuan, 61 tahun dirawat dengan low intake. Perawat sedang melakukan
pemasangan NGT; dimana selang NGT telah dapat dimasukkan sampai dengan batas tanda
pengukuran dan melakukan fiksasi. Apa tindakan selanjutnya yang dilakukan perawat pada
pasien tersebut?
A. Memberikan posisi kepala 300
B. Membereskan peralatan dan cuci tangan
C. Melakukan dokumentasi pemasangan NGT
D. Melakukan tes posisi selang dengan kertas lakmus
E. Memberikan penjelasan kepada pasien dan keluarga
G. Lembar kerja
No KEGIATAN Dilakukan Tidak
dilakukan
A. Persiapan
1 Membaca rekam medik untuk mengetahui indikasi dan
kontraindikasi pemasangan NGT
2 Mengecek jenis dan ukuran serta tanggal kadaularsa selang
NGT
3 Mengkonfirmasi identitas pasien dan memberikan privacy
4 Menjelaskan kepada pasien tentang prosedur dan efek
samping yang dapat terjadi saat pemasangan NGT dan
mengajarkan tanda yang dapat dilakukan
5 Mencuci tangan dan kenakan sarung tangan
6 Memerikan posisi semi-tegak (upright position)
B. Pengkajian
7 Mengkaji keadaan system Gastrointestinal (BU)
8 Mengkaji area hidung untuk mengkaji kepatenan dengan
melakukan Sniff Test
9 Mengkaji lubang hidung menggunakan penlight
C. Pelaksanaan
No KEGIATAN Dilakukan Tidak
dilakukan
a. Kognitif Skill
1. Indikasi dilakukan pemasangan NGT
2. Kontraindikasi dan efek samping yang timbul dengan pemasangan NGT
3. Pengkajian kepatenan lubang hidung
4. Cara melakukan pengukuran panjang selang yang masuk
5. Cara memastikan posisi selang NGT berada di lambung
b. Tes Psikomotor
1. Lakukan persiapan pemasangan NGT
2. Lakukan pengkajian sebelum pemasangan NGT
3. Lakukan prosedur pemasangan NGT
4. Lakukan dokumentasi setelah pemasangan NGT
c. Penilaian Sikap
1. Melakukan tehnik komunikasi terapeutik dengan baik terhadap pasien
2. Menunjukkan sikap caring kepada pasien selama tindakan
Doyle, G. R., & McCutcheon, J. A. (2015). Clinical procedures for safer patient care. BC Open
Textbook Project. Retrieved from https://opentextbc.ca/clinicalskills/chapter/10-2-
nasogastric-tubes/
Earley, T., Wilson, N., Chair, L.A., Best, C., Magambo, W., Myers, A., et al (2019). Good
Practice Guideline: Safe Insertion and Ongoing Care of Nasogastric (NG) Feeding Tubes in
Adults. National Nurses Nutrition Group. Retrieved from ww.nnng.org.uk/wp-
content/uploads/2016/06/NNNG-Nasogastric-tube-Insertion-and-Ongoing-Care-Practice-
Final-Aprill-2016.pdf
Fan, P. E. M., Tan, S. B., Farah, G. I., Cheok, P. G., Chock, W. T., Sutha, W., ... & Teo, W. Q.
(2019). Adequacy of different measurement methods in determining nasogastric tube
insertion lengths: An observational study. International journal of nursing studies, 92, 73-
78.
Lippincott Procedures. (2019). Nasogastric tube insertion. Wolter Kluwer Health, Inc. Retreived
from http://procedures.lww.com/Inp/view.do?pld=5973670&disciplineld=12451
Lippincott Procedures. (2019). Nasogastric tube monitoring. Wolter Kluwer Health, Inc.
Retreived from http://procedures.lww.com/Inp/view.do?pld=5973670&disciplineld=12451
Mid Essex Hospital Services (NHS). (2019). Clinical guideline: Adult Nasogastric feeding tube
insertion and management. Retrieved from https://www.meht.nhs.uk
Ministry of Health, Singapore. (2010). Nursing management of nasogastric tube feeding in adult
patients. Retrieved from http://www. moh. gov.
sg/content/dam/moh_web/HPP/Nurses/cpg_nursing/2010/nasogast ric% 20t ube%
20feeding% 20-% 20book. pdf.
Lampiran 1. Alur untuk memastikan posisi selang NGT berada di lambung
Sumber: Mid Essex Hospital Services (NHS). (2019). Clinical guideline: Adult Nasogastric feeding tube insertion
and management. Retrieved from https://www.meht.nhs.uk
Lampiran 2: Rasional test auskultasi tidak direkomendasikan
Sumber: Ministry of Health, Singapore. (2010). Nursing management of nasogastric tube feeding in adult patients.
Retrieved from http://www. moh. gov. sg/content/dam/moh_web/HPP/Nurses/cpg_nursing/2010/nasogast ric%
20t ube% 20feeding% 20-% 20book. pdf.