Anda di halaman 1dari 20

KAJIAN KEPERAWATAN

Unit:…………………………........... Tgl. Pengkajian : 04 Mei 2020


Ruang / Kamar : …………………………........... Waktu Pengkajian : 15.00
Tgl. Masuk RS : 04 Mei 2020…………….......... Auto Anamnese :
Allo Anamnese : √ : Keluarga
I. IDENTIFIKASI
KLIEN
Nama Initial : Tn. Ad……………………
Tempat / tgl lahir ( umur ) : 45 Tahun
Jenis kelamin : √
o Laki – laki Perempuan
Status Perkawinan : Menikah……………………………………
Jumlah Anak : ………………
Agama / Suku : Islam / Jawa……………………………………………………
Warga negara : √ Indonesia Asing
Bahasa yang digunakan : √ Indonesia
Daerah
Asing
Pendidikan :…
Pekerjaan : ……………………………
Alamat Rumah : Jakarta………

PENANGGUNG JAWAB
Nama : ……………
Alamat :……………………
Hubungan dengan klien :………………………………

II. DATA MEDIK


A. Dikirim Oleh : √ UGD Dokter praktek
B. Diagnosa Medik : Apediksitis perforasi
Saat Masuk :
Saat pengkajian : Apediksitis perforasi
III.KEADAAN UMUM
A. KEADAAN SAKIT : Klien tampak sakit ringan / sedang / berat / tidak tampak sakit
Alasan : Tak bereaksi / baring lemah / duduk / aktif / gelisah / posisi tubuh
…………………….......... / pucat / Cyanosis / sesak napas / penggunaan alat
medik …………………………………….
Lain – lain: klien merasakan nyeri yang sangat hebat
B. TANDA – TANDA VITAL :
1. Kesadaran
Kualitatif : √ Compos mentis Somnolens Coma
Apatis Soporocomatous
Kuantitatif:
Skala Coma Glasgow : Respon Motorik : 6………................Jumlah
Respon Bicara : 5………................ 15
Respon Membuka mata : 4………................
Kesimpulan : Normal
Flaping Tremor / asterixis Positif Negatif
2. Tekanan darah : 140/100………………mm Hg
MAP : 86………………….. mm Hg
Kesimpulan : perfusi ginjal memadai
3. Suhu : 36,5………… 0C Oral Axilliar Rectal
1. Nadi : 96x/mnt HR : ………………………..
2. Pernapasan : Frekuensi 23…………….. x / menit
Irama : Teratur Kusmaull Cheysnes - Strokes
Jenis : Dada Perut

C. PENGUKURAN
1. Lingkar Lengan Atas : ……………… Cm
2. Lipat Kulit Triceps : ………………… Cm
3. Tinggi Badan : 155 Cm Berat Badan : 48 Kg
I.M.T ( Indeks Masa Tubuh ) : 21 Kg / m2
Kesimpulan : berat badan ideal
Catatan :
PENGKAJIAN POLA KESEHATAN
A. KAJIAN PERSEPSI KESEHATAN – PEMELIHARAAN KESEHATAN
Riwayat Penyakit Yang Pernah Dialami :
Sakit berat, dirawat, kecelakaan, operasi, gangguan kehamilan / persalinan, abortus, transfusi,
reaksi alergi :
Kapan Catatan
Flek paru 6 tahun yang lalu Sudah berobat rutin selama
6bulan dan telah dinyatakan
sembuh

1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan mempunyai riwayat sakit yaitu muntah darah kurang lebih ½ gelas
sehari selama kurang lebih 1 minggu, berobat ke puskesmas. Kata dokter ada flek paru.
Penyakit tersebut sudah 6 tahun lalu. Sempat berobat rutin 6 bulan dan dinyatakan
sembuh.

Pasien mengatakan tinggal di rumah susun di daerah Jakarta, di dekat kali angke. Pasien
tinggal dengan adiknya yang juga sudah berkeluarga. Mereka tinggal dalam satu rumah
dengan 2 KK. Adik ipar pasien pernah dirawat karena flek paru sekitar 3 tahun lalu.
Sudah sembuh.

Pasien mengatakan makan seadanya di rumah dan jarang makan sayur. Pasien sibuk
bekerja sebagai supir truk (1,5 thn) dan jarang makan dirumah, lebih sering makan di
warteg.

Pasien mengatakan sudah 2 minggu mulai merasakan sakit di perut kanan bawah hilang
timbul seperti teriris, pasien mengira sakit karena terlalu sering duduk, sehingga tidak
berobat dan dibiarkan saja. Selama 2 minggu terjadi penurunan berat badan 6 kg. dari 54
sekarang 48 kg.

Pasien mengatakan sebelum sakit ia kurang memperhatikan kesehatan, karena sibuk


bekerja sebagai supir truk, lebih sering duduk berjam-jam untuk menyetir. Pasien
mengatakan tidak pernah olahraga. Pasien mengatakan jarang makan dirumah, sering
makan di warteg dan jarang makan sayur dan buah seadanya saja di warteg.
Pasien mengatakan 2 hari yang lalu sebelum masuk RS merasa mual dan muntah
2-3x/hari, berisi makan dan cairan. Pasien merasa nyeri di bagian perut bawah terutama
disaat berjalan dan menekuk kaki, nyeri seperti teriris terus-menerus dan semakin hebat,
skala nyeri 3-5. Pasien minum obat Panadol dan promag yang dibeli dari warung, tetapi
tidak ada perubahan.

b. Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan dating ke IGD karena nyeri perut semakin bertambah di
bagian perut kanan bawah sampai selangkangan, nyeri teriris terus - menerus dan
semakin hebat, skala nyeri 6-7, memberat jika harus menekuk kaki seperti saat
mengganti celana atau naik turun tempat tidur.

Pasien mengatakan dirinya cemas sekali ketika tahu bahwa harus operasi, karena
sebelumnya pasien tidak pernah masuk RS apalagi operasi.

2. Data Obyektif
a. Observasi
Kebersihan rambut : bersih, tidak ada ketombe, dan rambut tidak rontok
Kulit kepala : berminyak
Kebersihan kulit : bersih dan kering
Higiene rongga mulut : tidak ada bau dan tidak ada sariawan
Kebersihan genetalia : bersih
Kebersihan anus : bersih
Tanda / Scar Vaksinasi : BCG Cacar

Pemeriksaan diagnostik
` Thorax: Pulmonary tuberculosis

B. KAJIAN NUTRISI METABOLIK


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan jarang makan dirumah, sering makan di warteg dan jarang makan
sayur dan buah seadanya saja di warteg. Pasien mengatakan karena sibuk bekerja
maka kurang minum air putih. Minum air putih hanya disaat merasa haus saja, karena
kalau terlalu sering minum akan sering mampir ke toilet dan memperlambat pekerjaan

b. Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan saat ini badan terasa lemas, pusing, kadang timbul keringat dingin,
tidak mau makan karena nyeri perut kanan bawah bila berjalan atau menekuk, badan
terasa panas, mual dan muntah 2-3x/hari berisi cairan dan makanan, kurang lebih 1
gelas banyaknya. Selama 2 minggu terjadi penurunan berat badan 6 kg. dari 54
sekarang 48 kg. Pasien mengatakan minum air putih 1 gelas hanya disaat setiap kali
makan karena badan terasa lemas dan takut bolak-balik BAK ke kamar mandi karena
akan menambah sakit pada perut

2. Data Obyektif
a. Observasi :
 Tugor kering dan kurang elastis
 Terpasang infus NaCl 0,9% 500ml/12jam/kolf
 Pasien mendapat makan bubur tetapi tidak dimakan
 Kebutuhan cairan : 2060cc/24 jam
 Diuresis : 0,9cc/12 jam
 Balance cairan :
 Intake :
 Minum : 400 cc/12 jam output:
 IVFD : 500cc Muntah : 100 cc/12 jam
 AM : 240/12 jam IWL : 360cc/12 jam
 Balance : 1140 – 1010: - 130 cc/ 12 jam

a. Pemeriksaan Fisik
Keadaan rambut : berwarna hitam
Hidrasi kulit : kering dan kurang elastis
Palpebrae : tidak edema
Conjungtiva : anemis
Sclera : tidak ikterik
Hidung : simetris dan bersih
Rongga mulut : tampak sisa makanan Gusi :tidak stomatitis
Gigi geligi : : caries (+) Gigi palsu : (-)
Kemampuan mengunyah keras : mampu
Lidah : bersih, warna merah muda Tonsil : T1
Pharing : tidak tampak kemerahan
Kelenjar getah bening leher : tidak teraba adanya massa
Kelenjar parotis : normal Kelenjar tyroid :tidak membesar
Abdomen
Inspeksi : Bentuk datar
Bayangan vena tidak ada
Benjolan vena
Auskultasi: Peristaltik 8 X / menit
Palpasi : tidak melakukan palpasi

Pemeriksaan Diagnostik

USG Abdomen (04 Mei 2020)

Hasil: Terdapat gambaran dilatasi diameter apendiks 1,1 cm, adanya


penebalan dinding asimetris, dan tampak bendungan cairan disekitar apendiks.

Kesimpulan Appendicitis akut perforasi.

KAJIAN POLA ELIMINASI


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
pasien mengatakan Biasanya BAB sehari sekali atau 2 hari sekali. BAK lancar 6-7
kali perhari, warna kuning.
b. Keadaan sejak sakit :
Pasien mengatakan BAB terakhir 3 hari yang lalu itupun sedikit keras sehingga harus
mengejan. sejak di Rumah Sakit belum BAB dan BAK 4 -5 kali, takut banyak minum
karena merasa badan lemas jika harus bolak balik ke kamar mandi karena akan
menambah sakit pada perut.
2. Data Obyektif
a. Observasi :
 Output urine 550cc/12jam
 Urine berwarna kunint
 Pasien belum BAB sejak masuk RS
b. Pemeriksaan Fisik
Peristaltik usus : ………8……….. x / menit
 Pasien menolak genetalia dikaji
 Anus bersih menurut pasien

KAJIAN POLA AKTIVITAS DAN LATIHAN


1. Data Subyektif
a. Keadaan sebelum sakit :
Pasien mengatakan aktivitas sehari-hari sebagai supir hanya duduk selama berjam-
jam. Tidak ada keluhan saat berkativitas.

b. Keadaan sejak sakit :


Pasien mengatakan sejak merasakan sakit 2 minggu yang lalu merasa tidak
bersemangat dalam melakukan aktivitas karena sering merasa nyeri seperti teriris
bagian perut kanan bawah, nyeri hilang timbul. Ketika berada berada di RS lebih
tidak bersemangat melakukan aktivitas karena merasa cemas karena merupakan
pengalaman pertama menjalani operasi dan bila berjalan atau menekuk kaki terasa
nyeri hebat. Nyeri akan berkurang bila diberi obat pengurang nyeri. Aktivitas
dilakukan secara mandiri secara perlahan-lahan dan bertahap sesuai kemampuan.
Pasien mengatakan ijin bekerja selama masih sakit.
2. Data Obyektif 0 : mandiri

a. Observasi : 1 : bantuan dengan alat


Aktifitas Harian : 2 : bantuan orang
Makan
0 3 : bantuan orang dan alat
Mandi 2
4 : bantuan penuh
Berpakaian 2
Kerapian 2
Buang air besar 3
Buang air kecil 3
Mobilisasi di tempat tidur 2
Ambulasi : mandiri / tongkat / kursi roda / tempat tidur

b. Pemeriksaan Fisik
J V P : 5-2 cm H2O
Kesimpulan : Normal
Perfusi pembuluh perifer kuku : <3 detik
Thorax dan pernapasan
Auskultasi :
Suara Tambahan : Ronchi

KAJIAN POLA PERSEPSI KOGNITIF


1. Data subyektif
Pasien mengatakan tidak ada sakit atau gangguan pada pendengaran, penglihatan,
perabaan, tidak ada rasa baal atau kesemutan, dapat mengingat dengan baik, tidak ada
gangguan keseimbangan, semua panca indra berfungsi dengan baik.
Pasien mengatakan mengerti dengan sakit yang dialaminya, mengalami sakit usus
buntu dan akan dilakukan operasi. Badan terasa lemas, pusing, terasa nyeri seperti
teriris pada perut kanan bawah, skala nyeri 6 -7, Nyeri hilang timbul, berkurang bila
diberi obat. Pasien mengerti bahaya yang ditimbulkan bila tidak dioperasi.

3. Data Obyektif
Pasien tampak meringis kesakitan

Laboratorium (04 Mei 2020)

Hb : 13,2 gr%

Hematokrit : 39 %

RBC : 4,89 10 6/ul

WBC : 17.880 10 6/ul

Trombosit : 233 ribu/mmk

PT

Control : 14,00 seconds

Patient : 12,0 seconds

INR : 0,81

APTT

Control : 32,1 Seconds

Patient : 32,0 Seconds

Electrolite
Natrium: 135 mmol/l

Kalium: 3.4 mmol/l

Clorida: 98 mmol/l

Blood Random Glucose : 110 mg/dl

Ureum: 21 mg/dl

Creatinin: 0.60 mg/dl

Terapi:
Ketorolac IV 3 x 1

Ceftriaxon IV 3 x 1

Ranitidine IV 3 x 1

Ondansentron IV 3x1

Infus cairan IV Nacl 0.9% 500ml/12 jam/kolf


2.1. ANALISA DATA
No. Data Etiologi Masalah
1. DS: Agen Pencedera Nyeri Akut
Pasien mengatakan sudah 2 minggu Fisiologis (Proses
mulai merasakan sakit di perut kanan Inflamasi)
bawah sampai selangkangan hilang
timbul seperti teriris terus-menerus
dan semakin hebat, skala nyeri 6-7.
Nyeri hilang timbul, berkurang bila
diberi obat.

DO :
- Pasien nampak meringis sedang
merasakan nyeri.
- Hasil USG Abdomen (04 Mei
2020) : Terdapat gambaran dilatasi
diameter apendiks 1,1 cm, adanya
penebalan dinding asimetris, dan
tampak bendungan cairan disekitar
apendiks. Kesimpulan Appendicitis
akut perforasi.
- Hasil Laboratium :
WBC : 17.880 10 6/ul
- Terapi yang diberikan :
Ketorolac IV 3 x 1
Ceftriaxon IV 3 x 1
2. DS: Nyeri Gangguan Mobilitas
Pasien mengatakan merasa nyeri Fisik
hebat jika berjalan ke kamar mandi
untuk BAK karena cemas pasien
mengurangi minum agar tidak terlalu
sering BAK. Nyeri saat menekuk
kaki seperti saat mengganti celana
atau naik turun tempat tidur.

DO :
- Pasien nampak kesulitan untuk
bergerak.
- Pasien terlihat meminum sedikit air
minum karena takut banyak BAK
- Pasien melakukan aktivtas dengan
perlahan.
- Terapi yang diberikan :
Ketorolac IV 3 x 1
3. DS: Persiapan Tindakan Ansietas
Pasien mengatakan dirinya cemas Operasi
sekali ketika tahu bahwa harus
operasi, karena sebelumnya pasien
tidak pernah masuk RS apalagi
operasi.
DO :
- Pasien nampak tegang dan khawatir
dengan tindakan Operasi yang akan
ia jalani
- Nafsu makan pasien menurun
- Tanda Tanda Vital :
TD 140/100mmHg,
N: 96x/mnt,
S: 36.5°C,
RR: 23x/mnt
4. DS : Ketidakmampuan Resiko Defisit
Pasien mengatakan saat ini badan Mencerna Makanan Nutrisi
terasa lemas, pusing, kadang timbul
keringat dingin, tidak mau makan
karena nyeri perut kanan bawah bila
berjalan atau menekuk, badan terasa
panas, mual dan muntah 2-3x/hari
berisi cairan dan makanan, kurang
lebih 1 gelas banyaknya. Selama 2
minggu terjadi penurunan berat
badan 6 kg. dari 54 sekarang 48 kg.

DO :
- Pasien mendapat makan bubur
tetapi tidak dimakan.
- Tanda dehidrasi kulit kering dan
kurang elastis
- Conjungtiva ananemis
- Mukosa bibir kering
- Terapi yang diberikan :
Ranitidine IV 3 x 1
Ondansentron IV 3x1

5. DS : Kekurangan intake Resiko Hipovelemia


Pasien mengatakan saat ini badan cairan
terasa lemas, pusing, kadang timbul
keringat dingin, mual dan muntah 2-
3x/hari berisi cairan dan makanan,
kurang lebih 1 gelas dalam 12 jam
banyaknya untuk menghindari BAK.

DO :
- Pasien mendapat makan bubur
tetapi tidak dimakan.
- Tanda dehidrasi kulit kering dan
kurang elastis
- Conjungtiva ananemis
- -Mukosa bibir kering
- Intake :
Minum : 400 cc/12 jam
IVFD : 500cc
AM: : 240/12 jam
Kebutuhan cairan : 2060cc/24 jam
- Terpasang Infus cairan IV Nacl
0.9% 500ml/12 jam/kolf

2.2. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Nama / Umur : ……………………………………………………………………….........


Ruang / Kamar : ……………………………………………………………………….........
No. Diagnosa Keperawatan Nama jelas
1. Nyeri Akut b.d Agen Pencedera Fisiologis (Proses Inflamasi) d.d
Pasien mengatakan sudah 2 minggu mulai merasakan sakit di perut
kanan bawah sampai selangkangan hilang timbul seperti teriris, terutama
disaat berjalan dan menekuk kaki seperti saat mengganti celana atau naik
turun tempat tidur. Nyeri seperti teriris terus-menerus dan semakin hebat,
skala nyeri 6-7. Nyeri hilang timbul, berkurang bila diberi obat. Pasien
nampak meringis sedang merasakan nyeri. Hasil USG Abdomen (04 Mei
2020) : Terdapat gambaran dilatasi diameter apendiks 1,1 cm, adanya
penebalan dinding asimetris, dan tampak bendungan cairan disekitar
apendiks. Kesimpulan Appendicitis akut perforasi. Hasil Laboratium :
WBC : 17.880 10 6/ul

2. Gangguan Mobilitas Fisik b.d Nyeri Pasien mengatakan merasa nyeri


hebat jika berjalan ke kamar mandi untuk BAK karena cemas pasien
mengurangi minum agar tidak terlalu sering BAK. Nyeri saat menekuk
kaki seperti saat mengganti celana atau naik turun tempat tidur. Pasien
nampak kesulitan untuk bergerak, pasien terlihat meminum sedikit air
minum karena takut banyak BAK, pasien melakukan aktivtas dengan
perlahan.

3. Ansietas b.d Persiapan Tindakan Operasi d.d Pasien mengatakan


dirinya cemas sekali ketika tahu bahwa harus operasi, karena
sebelumnya pasien tidak pernah masuk RS apalagi operasi. Pasien
nampak tegang dan khawatir dengan tindakan Operasi yang akan ia
jalani. Nafsu makan. pasien menurun Tanda Tanda Vital : TD
140/100mmHg,N: 96x/mnt, S: 36.5°C, RR: 23x/mnt.
NO. DIAGNOSA HASIL YANG INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN DIHARAPKAN

1. Nyeri akut b.d proses Setelah dilakukan tindakan 1.identifikasi skala nyeri
inflamasi d.d nyeri skala 6-7 keperawatan diharapkan
masalah nyeri akut dapat
teratasi dengan kriteria hasil: 2.identifikasi lokasi,karakteristik,durasi,
DS: Badan terasa lemas, frekuensi,kualitas dan intensitas nyeri
pusing, terasa nyeri seperti
teriris pada perut kanan -keluhan nyeri menurun
bawah, skala nyeri 6 -7, 3.identifikasi nyeri non verbal
Nyeri hilang timbul, -gelisah menurun
berkurang bila diberi obat. -tekanan darah membaik

-nafsu makan membaik


DO: Pasien tampak
meringis kesakitan 4.berikan lingkungan yang nyaman

Leukosit: 17.880

TD: 140/100
5.edukasi cara hypnosis diri

6.ajarkan teknik nafas dalam


NO. DIAGNOSA HASIL YANG INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN DIHARAPKAN

1. Ansietas b.d persiapan Setelah dilakukan tindakan 1.Monitor tanda tanda ansietas (verbal dan 1.Respon verbal dan non verbal dapat
operasi d.d pasien cemas keperawatan dalam 2x24 jam non verbal) membantu mengetahui tingkat ansietas
diharapkan masalah ansietas
dapat teratasi dengan kriteria
hasil: 2.Ciptakan suasana teurapetik untun 2.Kepercayaan yang dibangun dapat
DS: Pasien mengatakan menumbuhkan kepercayaan membuat pasien lebih nyaman
dirinya cemas sekali ketika
-perilaku gelisah menurun
tahu bahwa harus operasi, 3.Pahami situasi yang membuat ansietas 3.Dengan memahami perawat dapat
-perilaku tegang menurun
karena sebelumnya pasien mengetahui cara untuk mengurangi
- frekuensi nafas menurun kecemasan
tidak pernah masuk RS
apalagi operasi
4.Dengarkan dengan penuh perhatian
4.Pasien akan merasa lebih diperhatikan dan
DO: pasien terlihat gelisah dapat merasa nyaman saat menjelaskan
kecemasannya
RR: 23x/menit 5.Gunakan pendekatan yang tenang dan
meyakinkan 5.Pasien akan lebih nyaman untuk bercerita

6.Edukasi pasien mengenai tindakan yang 6.Dengan menjelaskan tindakan secara


akan dilakukan secara faktual mengenai detail pasien dapat memahami dan dapat
tindakan yang akan diberikan kepada mengurangi kecemasan
pasien

7.Berikan lingkungan yang nyaman


7.Lingkungan yang nyaman dapat
mengurangi kecemasan
DIAGNOSA HASIL YANG INTERVENSI RASIONAL
KEPERAWATAN DIHARAPKAN

Gangguan mobilitas fisik b.d Setelah dilakukan tindakan 1.Identifikasi adanya nyeri atau keluhan 1.Untuk mengetahui alasan terganggunya
keperawatan dalam 3x24 jam fisik lainnya mobilitas pasien
nyeri d.d nyeri skala 6-7
diharapkan masalah gangguan
mobilitas fisik dapat teratasi
DS: Pasien mengatakan merasa
dengan kriteria hasil: 2.Identifikasi toleransi fisik melakukan 2.Untuk memberikan ambulasi yang sesuai
nyeri hebat jika berjalan ke
-nyeri menurun ambulasi dengan kemampuan pasien
kamar mandi untuk BAK karena
cemas pasien mengurangi -gerakan terbatas menurun
minum agar tidak terlalu sering 3.Identifikasi kebiasaan BAK dan BAB 3.Untuk mengetahui kebiasaan eliminasi
-kelemahan fisik menurun
BAK. Nyeri saat menekuk kaki pasien
-kecemasan menurun
seperti saat mengganti celana 4.Untuk membantu pasien untuk BAK agar
4.Sediakan alat bantu (mis.kateter external tidak terlalu banyak bergerak
atau naik turun tempat tidur atau urinal) jika perlu

DO: Pasien nampak kesulitan


untuk bergerak. 5.Fasilitasi memilih aktivitas dan tetapkan
tujuan aktivitas yang konsisten sesuai 5.Agar pasien terbiasa dengan aktivitas yang
- Pasien terlihat meminum kemampuan fisik dijalani dan aktivitas sesuai dengan toleransi
sedikit air minum karena takut
banyak BAK
pasien
- Pasien melakukan aktivtas
dengan perlahan.
- Terapi yang
diberikan :Ketorolac IV 3 x 1
Diagnose perawat Implementasi Evaluasi Nama Jelas

1 - Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan nyeri


nyeri yang meliputi pada perut bagian bawah
lokasi, karakteristik, kanan
durasi, frekuensi,
O : pasien menunjukan rasa
intensitas nyeri
tidaknyaman
- Mengobservasi adanya
petunjuk non verbal A : masalah belum teratasi
mengenai
P : intervensi dipertahankan
ketidaknyamanan
- Memberikan pasien
penurun nyeri dengan
resep analgesic
- Mengurangi factor-
faktor yang dapat
meningkatkan rasa
nyeri
- Mengendalikan factor
lingkungan yang dapat
mempengaruhi
ketidaknyamanan
pasien
- Mendukung istirahat
pasien yang adekuat
untuk membantun
oenurunan nyeri
2 - Membangun rasa S : pasien mengatakan masih
pecaya dan hungan merasa cemas
yang dekat dengan
O : pasien terlihat gelisah
pasien
- Menggunakan A : masalah belum teratasi
pendekatan yang
P : memberi penjelasan tentang
tenang dan
prosedur oprasi
menyenangkan
- Menentukan harapan
mengenai tingkah laku
yang tepat dalam
mengekspresikan
perasaan cemas
- Melakukan usapan
dengan cara yang tepat
supaya pasien tenang
dan tidak cemas
- Melakukan pengkajian S : pasien mengatakan nyeri
terhadap aktivitas saat aktivitas
pasien
O : pasien terlihat lemah
- Memberikan doronfan
untuk melakukan A : masalah intoleransi
aktiviras perawatan diri aktivitas belum teratasi
- Mengajarkakn keluarga
P : intervensi dipertahankan
pasien tentang rom
pasif
- Mengindtruksikan
pasien untuk meminta
bantuan bila ingin
berjalan

Anda mungkin juga menyukai