PENGKAJIAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
Tanggal masuk : 19 Mei 2013
Tanggal pengkajian : 20 Mei 213
1. Biodata
Nama : Tn. H
Usia : 54 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Alamat lengkap : Tambakboyo, Mantingan, Ngawi, Jatim
Suku/bangsa : Jawa/Indonesia
Status pernikahan : Menikah
Agama/keyakinan : Islam
Pekerjaan : Swasta
Diagnosa medik : Stroke Non Hemoragi
No. medical record : 01196652
2. Penanggung jawab
Nama : Tn. A
Usia : 25 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Swasta
Hubungan dengan klien : Anak
HR : Frekuensi 76 x/menit
Irama reguler
RR : Frekuensi 16 x/menit
Irama
Suhu ( oC ) 36, 5 0C
d. Jantung
Inspeksi Ictus cordis tak tampak
Perkusi Pekak
e. Paru-paru
Inspeksi Pengembangan paru simetris, tidak ada penggunaan
otot bantu nafas
Palpasi Taktil fremitus sama antara kanan dan kiri
Perkusi Sonor
f. Abdomen
Inspeksi Tampak datar
g. Ekstremitas
Ektremitas atas
Kanan (terpasang infuse NaCl 0,9% 20 Kiri
tpm)
Kesemutan Edema Baal Nyeri Kesemutan Edema Baal Nyeri
tidak tidak tidak Tidak tidak tidak tidak Tidak
i. Motorik
Tanggal Kekuatan Otot
kanan/kiri
20 Mei 2013 Atas : 5/2
Bawah : 5/2
Hematologi
Hemoglobin 17, 1 gr/dL 12,0-15,6 High
Hematokrit 53 % 33-45 High
Leukosit 13, 0 ribu/ul 4,5-11,0 High
Trombosit 191 ribu/ul 150-400 Normal
Eritrosit 5, 41 juta/ul 4,10-5,10 High
Index eritrosit
GDS 341 mg/dL 60-140 High
SGOT 15 u/l 0-35 Normal
SGPT 13 u/l 0-45 Normal
Creatinin 0, 6 mg/dl 0,6-1,2 Normal
Ureum 38 mg/dl <50 Normal
PT 13, 3 detik 10, 0-15, 0 Normal
APTT 25, 5 detik 20, 0-40, 0 Normal
10. TERAPI
Jenis Dosis Rute Indikasi & Cara kerja Kontra Indik
terapi
Infus 500 ml/8 jam Intra Penurunan fungsi ginjal akut mengakibatkan hipertonik
NaCl (20 tpm) vena kegagalan ginjal menjaga homeostasis tubuh. hiponatremia, retens
Keadaan ini juga meningkatkan metabolit Digunakan
nitrogen yaitu ureum dan kreatinin serta pengawasan ketat pa
gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit. insufisiensi renal, h
Pemberian normal saline dan glukosa edema perifer dan
menjaga cairan ekstra seluler dan elektrolit. paru
Sohobio 1 amp/12 jam Intra Untuk pencegahan dan pengobatan penyakit Hipersensitif
n vena karena kekurangan vitamin B1, B6 dan B12 komponen obat ini.
seperti beri-beri, neuritis perifer dan neuralgia
SIFAT:
Vitamin B1 berperan sebagai koenzim pada
dekarboksilasi asam alfa-keto dan berperan
dalam metabolisme karbohidrat.
Vitamin B6 di dalam tubuh berubah menjadi
piridoksal fosfat dan piridoksamin fosfat yang
dapat membantu dalam metabolisme protein
dan asam amino.
Vitamin B12 berperan dalam sintesis asam
nukleat dan berpengaruh pada pematangan sel
dan memelihara integritas jaringan saraf.
Ceftriax 2 x 1 gr Intra Indikasi Hipersensitif
one vena Indiksi ceftriaxone adalah infeksi-infeksi ceftriaxone atau sef
berat dan yang disebabkan oleh bakteri gram lainnya.
positif maupun gram negatif yang resisten
atau kebal terhadap antibiotika lain:
Infeksi saluran pernapasan
Infeksi saluran kemih
Infeksi gonore
Sepsis
Meningitis
Infeksi tulang dan jaringan lunak
Infeksi kulit.
Cara Kerja:
Ceftriaxone merupakan golongan
sefalosporin. Ceftriaxone mempunyai
spekturum luas dan waktu paruh eliminasi 8
jam. Ceftriaxone efektif terhadap
mikroorganisme gram positif dan gram
negatif. Ceftriaxone juga sangat stabil
terhadap enzim beta laktamase yang
dihasilkan oleh bakteri.
Ranitidi 2 x 50 mg Intra Indikasi dan Cara Kerja Penderita yang
ne vena 1. Pengobatan jangka pendek hipersensitif
tukak usus 12 jari aktif, terhadap Ranitidine.
tukak lambung aktif,
mengurangi gejala
refluks esofagitis.
2. Terapi pemeliharaan
setelah penyembuhan tukak
usus 12 jari, tukak lambung.
3. Pengobatan keadaan
hipersekresi patologis
(misal : sindroma
Zollinger Ellison dan
mastositosis sistemik).
4. Ranitidine injeksi di
indikasikan untuk pasien
rawat inap di rumah sakit
dengan keadaan
hipersekresi patologis atau
ulkus 12 jari yang sulit diatasi
atau sebagai pengobatan
alternatif jangka
pendek pemberian oral
pada pasien yang tidak bisa
diberi Ranitidine oral.
3. DS: Gangguan komunikasi verb
Klien bebicara pelo, tidak jelas
Wajah terasa kaku
DO:
Saraf X: bicara klien pelo, tidak jelas.
Pernafasan= 18- 24 x/menit 7. Pertahankan posisi head up pada posisi ana
Kolaborasi
1. Dengan dokter untuk pemberian terapi obat
30 gr/12 jam, injeksi citicolin 125 mg/12 jam
20/05/2013 2 Setelah dilakukan asuhan
1. Ubah posisi minimal setiap 2 jam (terlentang
keperawatan selama 3x24 jam
2. Ajarkan latihan rentang gerak (ROM) pasif/a
klien mampu meningkatkan
3. Pantau tingkat kemampuan mobilisasi klien
kemampuan mobilitas fisik
4. Pantau kekuatan otot
dengan kriteria hasil: 5. Awasi bagian kulit di atas tonjolan tulang.
1. Mempertahankan posisi optimal
dibuktikan tak ada kontraktur Kolaborasi:
2. Mendemonstrasikan rentang
1. Konsul dengan ahli fisioterapi
gerak sendi (ROM).
3. Mempertahankan integritas
kulit.
20/05/2013 3 Setelah dilakukan asuhan
1. Dorong pasien untuk berkomunikasi secara
keperawatan selama 3x24 jam, permintaan
diharapkan klien mampu
2. Sediakan metode komunikasi alternatif sepe
berkomunikasi verbal secara
3. Antisipasi dan sediakan kebutuhan pasien.
efektif dengan kriteria hasil: 4. Bicara langsung kepada pasien dengan perla
1. Menentukan metode
5. Anjurkan pengunjung/orang terdekat m
komunikasi untuk berekspresi. berkomunikasi dengan pasien.
2. Menggunakan sumber bantuan
Kolaborasi :
dengan tepat.
1. Konsul dengan ahli terapi wicara
14. IMPLEMENTASI
No. Hari, Implementasi Respon TTD
Dx tanggal,
jam
1 Senin, Memberikan injeksi ranitidine S: pasien mengatakan Belind
20/5/2013 30 gr/12 jam, injeksi citicolin terasa “kemeng” ketika a
08.00 125 mg/12 jam, injeksi obat dimasukan
ceftriaxone 1gr/12 jam O: klien tampak mengelus-
elus tangan.
S:-
Mengukur tanda-tanda vital O: klien kooperatif
Pupil bulat, isokor,
besar 3mm
S: -
O: TD: 150/90 mmHg,
nadi: 76 x/menit, RR: 16
x/menit, suhu: 36,5oC
2 Menganjurkan alih baring setiap S: Istri klien mengatakan Belind
2 jam sekali (terlentang, miring bersedia membantu a
kanan, miring kiri) suaminya untuk miring ke
kanan maupun ke kiri
O: keluarga kooperatif
S:-
Mengukur tanda-tanda vital O: klien kooperatif
Pupil bulat, isokor,
besar 3mm
S: -
O: TD: 150/90 mmHg,
nadi: 80 x/menit, RR: 18
x/menit, suhu: 36,3oC
2 Menganjurkan alih baring setiap S: Istri klien mengatakan Belind
2 jam sekali (terlentang, miring bersedia membantu a
kanan, miring kiri) suaminya untuk miring ke
kanan maupun ke kiri
O: keluarga kooperatif
S:
klien mengatakan
pandangan tidak kabur,
Mempertahankan posisi head up masih mampu melihat
atau posisi kepala tempat tidur pada kedua mata.
30o O: lapang pandang klien
masih bagus.
S: klien mengatakan iya
Menilai reaksi pupil terhadap bersedia untuk peninggian
cahaya posisi karena merasa tidak
nyaman dengan posisi
sebelumnya
O: klien tampak kooperatif
S: -
O: TD: 140/90 mmHg,
nadi: 79 x/menit, RR: 18
x/menit, suhu: 36oC
2 Menganjurkan alih baring setiap S: Istri klien mengatakan Belind
2 jam sekali (terlentang, miring bersedia membantu a
kanan, miring kiri) suaminya untuk miring ke
kanan maupun ke kiri
O: keluarga kooperatif
22/05/2013 3 S: istri klien mengatakan kemarin menggunakan kertas dan bolpoin untuk m
faham.
Istri klien mengatakan sekarang bicara klien sudah lebih baik dari hari sebelumny
sebelumnya
O: bicara klien sudah lebih jelas.
A: Gangguan komunikasi verbal b.d gangguan pada serebrum teratasi sebagian
P: Lanjutkan intervensi
Selalu memotivasi klien untuk selalu berlatih berbicara, menyebutkan huruf-huru
Mengingatkan kepada keluarga termasuk istri klien untuk mengajak klien untuk s
Popular Posts
ASKEP GERONTIK HAMBATAN MOBILITAS FISIK DAN RESIKO
KERUSAKAN INTEGRITAS KULIT
kuesioner hipertensi
Caring
Total Pageviews
wa(085170550)
kuesioner hipertensi
Caring
Blog Archive
► 2017 (21)
► 2016 (14)
▼ 2015 (25)
o ► November (3)
o ► October (1)
o ► September (3)
o ▼ August (18)
KARYA TULIS ILMIAH “PENGARUH PERAWATAN LUKA
DENGAN...
Asuhan keperawatan Stroke non hemoragic (SNH)
FORMAT PENULISAN ASUHAN KEPERAWATAN
Perawatan Luka Modern "Anatomi fisiologi kulit"
TUMBUH KEMBANG
FORMAT ASUHAN KEPERAWATAN
LEMBAR KUESIONER GAMBARAN PERILAKU (PLAN OF
BEHAVI...
SUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DENGAN MASALAH
HIPERTE...
pengkajian askep komunitas
kuesioner hipertensi
Kuesioner Diabetes Melitus
Kuesioner Diabetes Melitus
ASKEP GERONTIK HAMBATAN MOBILITAS FISIK DAN
RESIKO...
asuhan komprehensif Diabetes melitus
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY. D
(G1P0A0) D...
Caring
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL PADA NY. D
(G1P0A0) ...
Askep pemfigus Vulgaris