Anda di halaman 1dari 57

IMPLEMENTASI ETIK – DISIPLIN

TENAGA KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT
Tugas
Komite Etik Keperawatan
Pasal 10 ayat (4), Pasal 11 ayat (4)
• Melakukan sosialisasi kode etik profesi tenaga
keperawatan
• Melakukan pembinaan etik dan disiplin
• Merekomendasikan pembinaan etik dan disiplin profesi
• Merekomendasikan penyelesaian masalah pelanggaran
disiplin dan Etik
• Merekomendasikan pencabutan kewenangan klinik
• Memberikan pertimbangan dalam mengambil keputusan
etis
Tugas
Komite Etik Keperawatan
• Mengedukasi perawat tentang etik keperawatan dan
bioetik pada umumnya.
• Mempersiapkan perawat untuk berperan sebagai tim
etik institusi.
• Melakukan penelaahan materi atau dokumen etik yang
ada.
• Melakukan telaah terhadap pelanggaran etik yang
dilakukan anggota.
• Merekomendasikan pembinaan etik dan disiplin profesi
DILEMA ETIK DAN DISIPLIN
PROFESI PERAWAT

Dimensi kekeliruan penampilan profesi


keperawatan dapat dibedakan dalam tiga
bentuk yaitu : dimensi etik, dimensi disiplin
profesi dan dimensi hukum
Dimensi Etik
Pelanggran terhadap dimensi etik merupakan
pelanggaran yang dilakukan terhadap kode etik
(sebagai aturan internal profesi).
Pada umumnya tidak merupakan kesalahan tetapi
kurang tepat atau baik-buruk.
Penilaian dan penetapan sangsi dilakukan oleh
majelis etik profesi.
Sangsi yang dikenakan berkaitan dengan profesi
Dimensi Disiplin Profesi
Merupakan pelanggaran yang dilakukan
terhadap standar yang ditetapkan.
Kesalahan yang mungkin timbul adalah
penilaian benar-salah. Penilaian dilakukan oleh
majelis disiplin bahkan perangkat hukum
pidana.
Sangsi yang dikenakan berupa kewenangan
bekerja sampai pemberhentian sebagai profesi
Dimensi Hukum
Merupakan pelanggaran yang dilakukan
dalam melakukan kegiatan profesi yang
berakibat fatal. Penyidangan dilakukan oleh
perangkat hukum. Sangsi yang dikenakan oleh
perangkat hukum disesuaikan dengan
peraturan perundangan yang berlaku dalam
hukum pidana.
Dilema Etik
Dapat diartikan dimana perawat dihadapkan
harus memilih diantara dua atau beberapa
pilihan yang tidak diinginkan
Karakteristik dilema etik
• Masalah tidak dapat diselesaikan hanya
dengan menggunakan data empiris
• Keraguan dalam menggunakan data atau fakta
dalam membuat keputusan
• Hasil keputusan harus berpengaruh terhadap
keadaan saat ini
KELALAIAN ATAU MALPRAKTIK

Etika Disiplin Hukum

Institusi mediasi kekeluargaan


gagal

Profesi

hukum pidana, hukum perdata administrasi


PELANGGARAN dan sanksi
• Pelanggaran Disiplin (malpraktik) diselesaikan oleh institusi
dan dikenakan sanksi disiplin misal berupa skorsing dan
penghentia kerja
• Pelanggaran etik diselesaikan oleh komite etik,institusi,
dan/atau majelis kehormatan etik keperawatan PPNI di
tingkat pusat atau propinsi
• Pelanggaran hukum biasanya mengakibatkan kerugian yang
dialami sseorang atau sekelompok orang dan diselesaikan
dalam bentuk proses hukum (pengadilan) dan diselesaikan
berupa adanya sanki hukum baik berupa denda ataupun
penjara
11
TATA KELOLA
PEMBINAAN ETIK DAN DISIPLIN
TENAGA KEPERAWATAN
DI RUMAH SAKIT

Ns. Erwin, M.Kep., Sp.KV., Sp.KepMB


SASARAN PEMBINAAN
ETIK DAN DISIPLIN PERAWAT
STRATEGI PELAPORAN
Langkah-langkah penyelesaian
masalah/dilema etik
• Pengkajian /Investigasi
Apa yang menjadi fakta keperawatan ?
Apa yang menjadi fakta psikososial ?
Apa yang menjadi keinginan klien/keluarga ?
• Perencanaan
Menentukan Rumusan Tindak Lanjut
 Bimbingan dan Pembinaan
 Sidang Masalah Etik
• Implementasi
 Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan,
supervisi, Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
• Evaluasi
 Pengisian LogBook
 Data Laporan ( Tertulis, SMS, Phon)
 Perubahan Perilaku melalui supervisi berjenjang
Strategi Penyelesaian Masalah/
Dilema Etik
Dasar penilaiannya adalah :
a. Tugas dan kewenangan (Duty)
b. Pedoman kerja atau SOP (Direction
of duty)
c. Kerusakan atau kerugian (Damages)
d. Penyebab utama (Direct cause)
Dasar pertimbangannya adalah :
a. Ketelitian melakukan pemilihan jenis dan cara
tindakan
b. Kesesuaian dengan ilmu yang berkembang
c. Kemampuan dan jenjang pendidikan
d. Kondisi
e. Tujuan tindakan
Strategi yang dapat dilakukan :
• Melakukan rounde ( Bioetics Rounds ).
• Kesadaran diri sebagai perawat.
• Adanya Sidang Komite Etik keperawatan
• Adanya jeringan advokasi kesehatan
Majelis Kehormatan Etik Keperawatan PPNI
Komite etik Institusi
Praktisi Hukum
TINGKAT MASALAH ETIK
1. RINGAN: tidak menimbulkan kerugian dan
kecacatan fisik serta memiliki dampak risiko
psikologi yang kecil
2. SEDANG: tidak menimbulkan kerugian dan
kecacatan fisik namun memiliki dampak
terhadap psikologi
3. BERAT: Menimbulkan kerugian dan kecacatan
fisik serta berpengaruh terhadap masalah
psikologi
Persiapan dan pencegahan
– Menyempurnakan standar praktek, standar
asuhan atau standar khusus yang akan
dilaksanakankan oleh perawat
– Menyempurnakan dokumen yang terkait etik
keperawatan: Kode etik, penjabaran/penjelasan,
prosedur penyelesaian kasus etik yang dialami
perawat
– Menjamin agar semua dokumen, standar kode etik
dan perangkatnya tersedia disetiap tatanan
pelayanan keperawatan
Persiapan…….
– Mengedukasi calon perawat pada fase orientasi
perawat baru yang akan bekerja disuatu institusi
pelayanan kesehatan/ keperawatan
– Mempersiapkan perawat yang akan menjadi anggota
tim etik, agar memenuhi kualifikasi yang dipersyaratkan
– Menjamin agar semua perawat menjadi anggota
organisasi profesi (PPNI) untuk memfasilitasi yang
bersangkutan agar memiliki pemahaman tentang etik
dan atau menyelesaikan masalah etik yang mungkin
dihadapinya
TERTULIS SMS TELPHON LANGSUNG

KOMITE
KEPERAWATAN

INVESTIGASI
Tertulis, perekam Audio, Video

Implemetasi
Rekomendasi

Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan, supervisi, Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
Alur Mekanisme Penanganan Etik dan Disiplin Profesi Perawat
Pelaksanaan
• Menerima pengaduan tertulis yang dikirimkan
baik oleh atasan langsung perawat, atau
klien/keluarganya
• Melakukan identifikasi tentang kasus yang
diadukan, bahwa kasus tersebut benar terjadi,
dilengkapi dengan bukti lapangan dan bukti
pelaporan
• Mempersiapkan persidangan yang meliputi:
• Mengundang Pelapor dan terlapor
Pelaksanaan………….

• Mengundang saksi pelapor dan saksi terlapor


• Mengumpulkan bukti – bukti
• Mempersiapkan dokumen yang terkait dengan
masalah yang diadukan, termasuk surat
pengaduan, standard, kode etik dan
perangkatnya serta dokumen medik/medical
record bila diperlukan
• Memastikan 50% + 1 tim etik menghadiri
persidangan
Persidangan
• Memastikan bahwa yang dialami adalah masalah
etik, dengan melakukan penelaahan terkait
dengan etik (tidak melakukan pelanggaran
terhadap prinsip etik: beneficience, non
maleficience, autonomy, dan justice)
• Melakukan penelaahan, menggunakan
instrumen pengkajian butir kode etik
• Merumuskan dan menetapkan masalah etik yang
terjadi
Persidangan………………
• Memutuskan dan menetapkan langkah pembinaan
atau sanksi sesuai ketentuan yang berlaku
• Membuat berita acara persidangan dan
menyampaikan keputusan dan pembinaan dan atau
sanksi yang ditetapkan kepada institusi atau bidang
terkait
• Mengirimkan kepada atasan dan pimpinan institusi
atau organisasi profesi sebagai lembaga atau
instansi supervisi
Dasar tindakan pelanggaran disiplin
profesi perawat dan dilema etik
• Keadaan dan situasi yang dapat digunakan sebagai dasar
dugaan pelanggaran disiplin profesi dan etik keperawatan
oleh perawat adalah hal-hal yang menyangkut:
– Dugaan penyimpangan etik keperawatan
– Kompetensi klinis
– Asuhan keperawatan atas seorang pasien di rumah sakit
– Pelanggaran prosedur tetap
– Penggunaan obat dan alat kesehatan atas delegasi dokter sesuai
dengan standar profesi, berdasarkan ketetapan komite keperawatan
– Hal-hal lain yang oleh sub komite keperawatan sepatutnya dianggap
menyangkut disiplin profesi keperawatan
• Setiap perawat wajib memberitahukan
adanya dugaan pelanggaran sebagaimana
dimaksud secara tertulis dalam suatu formulir
yang disediakan untuk itu, dan menyampaikan
formulir pemberitahuan tersebut kepada
atasan yang bersangkutan untuk selanjutnya
disampaikan kepada ketua sub komite
keperawatan
• Ketua sub komite keperawatan wajib meneliti,
menindak-lanjuti dan memberikan kesimpulan
serta keputusan atas setiap laporan yang
disampaikan oleh perawat sebagaimana
dimaksud
• Ketua sub komite keperawatan dapat
menugaskan tim terkait di bawah sub komite
keperawatan untuk meneliti dan menindak-
lanjuti setiap laporan sebagaimana dimaksud
• Ketua sub komite keperawatan memberikan kesimpulan dan keputusan
sebagaimana dimaksud berdasarkan hasil penelitian dan rekomendasi tim
terkait yang dapat berbentuk:
• a. Saran kepada perawat terkait serta manajemen RS
• b. Keputusan untuk melakukan penelitian lanjutan guna menentukan
adanya pelanggaran disiplin profesi dan kode etik.
• Semua keputusan sebagaimana dimaksud didokumentasikan secara
lengkap oleh staf sub komite keperawatan dan diperlakukan secara
konfidensial.
• Pengungkapan dokumen sebagaimana dimaksud kepada pihak manapun,
hanya dapat ditentukan oleh direksi setelah memperoleh persetujuan dari
ketua sub komite keperawatan
Penelitian dugaan pelanggaran
disiplin profesi dan etik perawat
• Penelitian dugaan pelanggaran disiplin profesi
dan atau etik keperawatan dimulai
berdasarkan keputusan Ketua Sub Komite
Keperawatan untuk melakukan penelitian
lanjutan sebagaimana dimaksud dan
dilaksanakan oleh tim disiplin profesi dan etik
keperawatan.
• Ketua tim disiplin profesi dan etik
keperawatan melaksanakan penelitian
berdasarkan tata cara yang telah ditetapkan
• Ketua tim disiplin dan etik menyampaikan
hasil penelitian dan rekomendasinya kepada
ketua sub komite keperawatan untuk
ditetapkan sebagai keputusan sub komite
keperawatan yang memuat :
– Ringkasan kasus atau kejadian;
– Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya
pelanggaran
– Rekomendasi tindakan korektif;
• Ketua sub komite keperawatan wajib
menetapkan keputusan sebagaimana
dimaksud dengan memperhatikan masukan
dari tim ad hoc dalam waktu paling lama 7
(tujuh) hari kerja setelah diterimanya hasil
penelitian
• Keputusan sub komite keperawatan
sebagaimana dimaksud disampaikan kepada
ketua Komite Etik, Direksi dengan tembusan
kepada yang bersangkutan dalam waktu
paling lama 3 (tiga) hari kerja setelah
ditetapkannya keputusan tersebut untuk
segera ditindak-lanjuti oleh Direksi
Tim Ad Hoc penelitian dugaan pelanggaran
disiplin profesi dan etik perawat
• Dalam hal ketua sub komite keperawatan
menyampaikan putusan untuk melakukan
penelitian lanjutan sebagaimana dimaksud
maka ketua tim disiplin dan etik atau yang
mewakilinya mengusulkan kepada ketua sub
komite keperawatan untuk ditetapkan sebagai
tim Ad-Hoc dengan suatu surat keputusan.
• Penetapan Tim Ad-Hoc sebagaimana
dimaksud dilakukan setelah dilakukan
penelitian pendahuluan sesuai dengan tata
cara yang telah ditetapkan oleh sub komite
keperawatan dan keteknisian
• Tim Ad-Hoc menyelenggarakan sidang dalam
waktu paling lama 7 (tujuh) hari kerja setelah
diterbitkannya surat keputusan sebagaimana
dimaksud
• Ketua sub komite keperawatan, didampingi ketua
tim disiplin dan etik, memimpin sidang pertama
Tim Ad-Hoc untuk menentukan ketua dan wakil
ketua Tim Ad-Hoc dan menjelaskan tata cara
persidangan kepada anggota Tim Ad-Hoc.
• Tim Ad-Hoc bertugas melakukan pengkajian dan
penelitian atas kasus yang diterimanya dan
melaksanakan persidangan sesuai dengan tata cara
yang telah ditetapkan.
• Dalam rangka melakukan pengkajian, Tim Ad-Hoc
berwenang meminta informasi kepada “yang teradu”
dan semua pihak di rumah sakit, termasuk meneliti
rekam keperawatan dan bila diperlukan, meminta
bantuan pihak lain di luar rumah sakit dengan
persetujuan Direksi melalui Sub komite keperawatan.
• Tim Ad-Hoc wajib melaksanakan rapat-
rapat/persidangan untuk menyimpulkan/memutuskan
suatu kasus yang diserahkan kepadanya dalam suatu
surat kesimpulan yang ditandatangani oleh Ketua
bersama segenap anggota Tim Ad-Hoc untuk
diserahkan kepada ketua sub komite Keperawatan
melalui suatu keputusan yang memuat:
– Ringkasan kasus atau kejadian;
– Kesimpulan tentang ada atau tidak adanya pelanggaran;
– Rekomendasi tindakan korektif.
Tata cara persidangan Tim Ad Hoc

• Ketua Tim Ad-Hoc membuka persidangan dan


menyatakan sidang tersebut sah setelah
kuorum tercapai dan setiap yang hadir
menandatangani daftar hadir.
• Kuorum sebagaimana dimaksud tercapai bila
rapat dihadiri oleh paling sedikit setengah
ditambah satu dari jumlah Tim Ad-Hoc
• Tim Ad-Hoc melaksanakan persidangan
dengan melakukan pemeriksaan atas kasus
tersebut, meminta keterangan dari berbagai
pihak yang dianggap perlu.
• Persidangan dilakukan secara tertutup.
• Perekaman semua informasi dalam persidangan
hanya dilakukan oleh sekretaris tim Ad hoc.
• Pada setiap akhir persidangan, tenaga
sebagaimana dimaksud membacakan hasil
rekaman sidang kepada seluruh anggota yang
hadir, untuk selanjutnya dibuatkan risalah
rapatnya.
• Semua informasi, catatan dan dokumen dalam
bentuk apapun, diperlakukan secara
konfidensial, dan catatan pemusnahan
dokumen tersebut akan ditentukan oleh sub
komite keperawatan dari waktu ke waktu.
• Pengungkapan dokumen sebagaimana
dimaksud kepada pihak manapun hanya
dapat dilakukan oleh Direksi
PELAPORAN MASALAH ETIK DAN
DISIPLIN PROFESI
SUMBER LAPORAN
TERTULIS SMS TELPHON LANGSUNG

KOMITE
KEPERAWATAN

INVESTIGASI
Tertulis, perekam Audio, Video

Implemetasi
Rekomendasi

Teguran
Self Assessment.
 Evaluasi standar dan Pedoman
 Penentuan strategi pembinaan ( pelatihan, supervisi, Presentasi, Bimbingan )
Sidang Masalah Etik dan Disiplin
Pencabutan Kewenangan
Rekomendasi ReKredential
Rekomendasi Proses Jenjang Karir
TERIMAKASIH

Ns. Erwin, M.Kep, Sp.KV, Sp.Kep.MB


Hp. 081314735677
Email. erwin.xjo@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai