TINJAUAN PUSTAKA
Pembahasan pada bab ini berisikan pengembangan empiris teori/model konseptual
keperawatan dan hubungan falsafah dan paradigma, dan teori keperawatan secara
empiris.
2.1 Pengembangan Empiris Tentang Teori/Model Konseptual Keperawatan
Dunia keperawatan memiliki berbagai komponen pengetahuan. Pemahaman pada
masing-masing komponen sangat diperlukan untuk membantu menganalisa
hubungan beberapa komponen tersebut. Hasil dari analisis hubungan ini dapat
mengarahkan perawat dalam melakukan praktik pemberian asuhan keperawatan
kepada klien dan melakukan perbaikan praktik sesuai dengan teori dan riset
terbaru
2.1.1
Universitas Indonesia
2.1.1.3 Deduktif
Pakar keperawatan menggabungkan dari berbagai area yang diperlukan terutama
dari teori lain dan berbasis ilmiah
2.1.1.4 Induktif
Mengeneralisasi dari situasi atau obsevasi yang spesifik.
McEwen dan Wills (2011) mengatakan model konseptual keperawatan
merefleksikan asumsi, kepercayaan dan nilai-nilai. Model konseptual terdiri dari
enam unit yang biasanya terlihat juga pada perspektif filsafat. Berikut ini adalah
contoh unit yang diambil dari Johnson behavioral system model yaitu tujuan
keperawatan, konsep mengenai klien, peran sosial perawat, sumber masalah,
intervensi, konsekuensi yang bersifat humanistis, idealis, dan pragmatis.
2.1.2 Tingkatan Teori dan Perkembangannya
Krippendorf (1986, dalam Van Sell dan Kalofissudis 2003) mengatakan bahwa
profesi keperawatan mengenal empat tingkatan teori yang terdiri dari meta theory,
grand theory, middle range theory, dan practice theory.
2.1.2.1 Meta Theory
Krippendorf (1986, dalam Sell dan Kalofissudis 2004) mengatakan bahwa meta
theory adalah teori dengan level tertinggi dan merujuk pada body of knowledge
tentang suatu bidang pembelajaran. Meta theory adalah tingkatan yang paling
abstrak dari semua level teori (Fawcett, 2005). Defenisi para ahli tersebut dapat
disimpulkan bahwa meta theory adalah tingkatan tertinggi dalam sebuah tubuh
pengetahuan yang masih bersifat abstrak dari satu bidang pembelajaran
Universitas Indonesia
Defenisi para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa grand theory merupakan
bentuk umum dari suatu teori yang memberi batasan dan identitas bagi ilmu
keperawatan namun belum teruji secara empiris sebagai suatu pengetahuan
2.1.2.3 Midle Range Theory
Middle-range theory menjelaskan mengenai dunia keperawatan secara empiris,
spesifik dan formal, serta merupakan turunan dari grand theory. Middle range
theory berisikan diskusi tentangwhat it is dan what comes before and after in
its range (Smith & Parker, 2015)
McKenna (2006) mengatakan middle-range theory bisa digunakan secara umum
pada berbagai situasi tetapi sulit diaplikasikan dalam teori, tanpa indikator
pengukuran, masih cukup abstrak, inklusif, memiliki sedikit konsep dan variabel,
dalam bentuk yang lebih mudah diuji, memiliki hubungan yang kuat dengan riset
dan praktik, dapat dikembangkan secara deduktif, retroduktif.
Defenisi menurut para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa middle-range
theory merupakan turunan dari grand theory yang sudah memiliki bentuk yang
dapat diuji secara empiris namun masih lemah dan sedikit abstrak karena masih
sulit untuk diaplikasikan kedalam teori
Smith dan Liehr (2013) menguraikan pengembangan middle range theory
mencakup beberapa hal berikut
2.1.1.3.1 Teori induktif, membangun teori melalui riset
Riset kualitatif, telah berperan sebagai sumber pengembangan middle range
theory. Sepuluh studi kualitatif dihubungkan melalui konsorsium keperawatan
untuk riset padaklien berduka kronis, menjadi dasar untuk perkembangan middle
range theory berduka kronik. Riset ini menemukan studi lain tentang analisa
konsep sebagai bagian dari proses dalam mengembangkan teori.
Universitas Indonesia
dan
perslinan)
dengan
mengintegrasikan
peran
dan
teori
pengembangan dari ilmu psikologi untuk sampai pada teori Maternal role
Attainment (Meighan, 2002 dalam Alligood 2010).
2.1.1.3.4 Manyatukan teori dari temuan riset yang dipublikasikan.
Sintesis riset dapat diperoleh dari berbagai populasi pasien (contoh: pasien yang
di diagnosa dengan kanker atau penyakit cardiovasculer) itu mencerminkan
perspektif yang melibatkan dukungan sosial online yang bertindak sebagai dasar
untuk teori lacoursier's (Alligood, 2010)
2.1.1.3.5 Mengembangkan teori dari panduan praktik klinik
Praktek klinis dan petunjuk praktek klinis adalah sumber pengembangan middle
range
theory.
Paplau
memperkenalkan
penggunaan
data
klinis
dalam
pada
langkah-langkah
hubungan
perawat-pasien
melalui
pengamatan atas interaksi antara siswa perawat dengan pasien psikiatrik. Petunjuk
yang di buat oleh Agency for health Care Policy and Research For the
management acute pain di gunakan oleh Good dan Moore dalam mengembangkan
teori keseimbangan antara analgesik dengan efek samping dalam manajemen
nyeri (Alligood, 2010)
2.1.1.4 Practice Theory
Practice theory adalah level teori keperawatan yang berorientasi praktek. Inti dari
practice theory adalah tercapainya tujuan dari tindakan yang dilakukan (Walker &
Avant, 1983). Practice theory dikembangkan dari pengalaman klinik dan riset
keperawatan (Peterson & Bredow, 2009). Walker dan Avant (2011) menjelaskan
Universitas Indonesia
ada tiga komponen utama yang penting dalam practice theory, yaitu memiliki
tujuan yang spesifik, rumusan atau rencana tindakan keperawatan yang sesuai
dengan tujuan, memiliki daftar rumusan tindakan keperawatan sebagai persiapan
tindakan berikutnya.
Defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sama seperti tingkatan teori lain practice
theory diturunkan dari middle range theory yang memiliki tiga komponen utama
dan akan digunakan dalam praktik keperawatan yang bisa bersumber dari riset
maupun pengalaman klinik.
2.2 Hubungan falsafah, paradigma, dan teori keperawatan secara empiris
Falsafah adalah cara untuk mencari pengetahuan
Universitas Indonesia
Concept
Development
Theory
Statement
Development
Nursing
Person
Health
Environm
ent
Theory
Development
Concept Revision
Theory Testing
Statement Revision
Nursing
Science &
Practice
Further Theory
Testing
Theory Revision
Gambar 2. 1
Hubungan Falsafah, Paradigma dan Teori Keperawatan serta Pengembangan
dalam Ilmu Keperawatan (Fawcett, 2005; Walker & Avant, 2011).
Bagan
diatas
bermula
yang mengidentifikasi
dari
metaparadigma
sebagai
konsep umum
Universitas Indonesia
10
Universitas Indonesia