FIKRAN HASAN
2. Pengkajian.
Dalam tahapan diagnosis pada promosi kesehatan, perawat berperan
sebagai Fasilitator perubahan. Ketika perawat dan klien menyimpulkan bahwa klien
memiliki fungsi positif dalam pola area tertentu, seperti nutrisi yang adekuat atau
koping yang efektif, perawat dapat menggunakan informasi tersebut untuk
membantu dan memfasilitasi klien mencapai tingkat perubahan fungsi yang lebih
tinggi (Kozier, et al., 2010). Dalam memfasilitasi perubahan didalam situasi
pembelajaran, cara yang efektif untuk dilakukan adalah melalui penjelasan, analisis,
pembagian keterampilan yang kompleks, demonstrasi, terapik, pengajuan
pertanyaan dan pemberian kesimpulan.
3. Perencanaan.
Dalam tahapan perencanaan pada promosi kesehatan, salah satu
peran perawat yaitu sebagai kontraktor. Perawat disini dapat memfasilitasi
pembuatan kontrak informal maupun formal yang dapat menggambarkan
dan mempromosikan objektif pembelajaran (Bastable, 2002). Proses
pembuatan kontrak dalam promosi kesehatan juga serupa dengan proses
pembuatan kontrak dalam proses keperawatan dimana perawat memerlukan
pembentukan pernyataan mengenai tujuan bersama yang akan dicapai,
merancang rencana tindakan yang disetujui, membuat evaluasi terhadap
rencana dan mencari alternatif. Pembuatan kontrak merupakan kunci bagi
pembuatan keputusan.
4. Implementasi.
Dalam tahap implementasi pada promosi kesehatan, perawat
berperan sebagai organisator dan advokator. Perawat sebagai organisator
memiliki peran untuk mengatur situasi pembelajaran yang meliputi
pemanipulasian materi dan ruang, pengaturan tahapan materi dari yang
sederhana sampai yang rumit dan penentuan prioritas pokok bahasan. Materi
pembelajaran harus diatur agar rintangan terhadap pembelajaran dapat
diminimalisir. Dan tidak lupa untuk mengatur dan mengikuti seluruh
perkembangan klien dalam melakukan intervensi yang telah disusun pada
tahap perencanaan
5. Evaluasi.
Dalam tahap evaluasi dalam promosi kesehatan
ini, peran perawat seperti pada tahap pengkajian yaitu
sebagai kolaborator. Namun perbedaannya, pada tahap ini
perawat bersama dengan klien secara kolaboratif
mengevaluasi pencapaian dari promosi kesehatan yang
telah dilaksanakan. Selama evaluasi, klien dapat
memutuskan untuk melanjutkan rencana, menetapkan
kembali prioritas, mengubah strategi, atau memperbaiki
kontrak promosi perlindungan kesehatan (Kozier, et
al.,2010).
Model adalah sebuah gambaran
deskriptif dari sebuah praktik bermutu
yang mewakili sesuatu hal nyata.
Banyak model yang
B. Model dan Nilai dikembangkan dapat mempengaruhi
dalam Promosi kesehatan serta memperbaiki intervensi
Kesehatan pencegahan dan promosi kesehatan.
Pendekatan model kesehatan terapan
dapat menjadi dasar untuk kegiatan-
kegiatan promosi kesehatan seperti;