Kelompok 11
1
Anggota Kelompok
Dekha
Yatmi
Nabila
Suci Apsari
Revi Metia Hartati
1311211113
1311211118
131121112
1411212032
1411212060
1. Studi Observasional
a. Studi Cross Sectional
Kelebihan
Dikutip dari Sayogo (2009) adalah sebagai berikut:
Studi cross sectional memungkinkan penggunaan
populasi dari masyarakat umum, tidak hanya para
pasien yang mencari pengobatan, hingga
generalisasinya cukup memadai
Relatif murah dan hasilnya cepat dapat diperoleh
Dapat dipakai untuk meneliti banyak variabel sekaligus
Jarang terancam loss to follow-up (drop out)
Dapat dimasukkan ke dalam tahapan pertama suatu
penelitian kohort atau eksperimen, tanpa atau dengan
sedikit sekali menambah biaya
Dapat dipakai sebagai dasar untuk penelitian
selanjutnya yang bersifat lebih konklusif
Membangun hipotesis dari hasil analisis
Kelemahan
Dikutip dari Sayogo (2009) adalah sebagai berikut:
Sulit untuk menentukan sebab akibat karena pengambilan
data risiko dan efek dilakukan pada saat yang bersamaan
(temporal relationship tidak jelas)
Studi prevalens lebih banyak menjaring subyek yang
mempunyai masa sakit yang panjang daripada yang
mempunyai masa sakit yang pendek, karena inidividu yang
cepat sembuh atau cepat meninggal mempunyai kesempatan
yang lebih kecil untuk terjaring dalam studi
Dibutuhkan jumlah subjek yang cukup banyak, terutama bila
variabel yang dipelajari banyak
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit, insidensi maupun
prognosis
Tidak praktis untuk meneliti kasus yang jarang
Tidak menggambarkan perjalanan penyakit
9
1. Studi Observasional
b. Studi Case Control
TERPAPAR (E)
TIDAK TERPAPAR (E)
KASUS (PENYAKIT -)
TERPAPAR (E)
TIDAK TERPAPAR (E)
14
Kelebihan
Meneliti kasus yang jarang atau yang masa
latennya panjang
Hasil dapat diperoleh dengan cepat
Biaya yang diperlukan relatif murah
Memerlukan subyek penelitian yang lebih sedikit
Digunakan
untuk
mengidentifikasi
berbagai
Kelemahan
Berpotensi terjadinya recall bias
Validasi mengenai informasi kadang sukar diperoleh
Sukar untuk meyakinkan apakah kelompok kasus dan
kontrol benar sebanding
Tidak dapat memberikan insiden rate
Tidak dapat dipakai untuk menentukan lebih dari satu
variabel dependen.
16
18
1. Studi Observasional
c. Studi Cohort
Langkah - Langkah
20
21
Kelebihan
a) Studi kohort merupakan desain yang terbaik dalam
menentukan insidens dan perjalanan penyakit atau
efek yang diteliti
b) Studi kohort paling baik dalam menerangkan hubungan
dinamika hubungan antara faktor resiko dengan efek
secara temporal
c) Studi kohort merupakan pilihan terbaik untuk kasus
yang bersifat fatal dan progresif
d) Studi kohort dapat dipakai untuk meneliti beberapa
efek sekaligus dari suatu faktor resiko tertentu
e) Karena pengamatan dilakukan secara kontinu dan
longitudinal, studi kohort memiliki kekuatan yang andal
untuk meneliti berbagai masalah kesehatan yang
makin meningkat
22
Kelemahan
a) Studi kohort biasanya memerlukan waktu yang lama
b) Sarana dan biaya biasanya mahal
c) Studi kohort seringkali rumit
d) Kurang efisien segi waktu maupun biaya untuk
meneliti kasus yang jarang terjadi
23
25
2. Studi Eksperimental
Studi eksperimental merupakan penelitian
di mana peneliti melakukan kegiatan
intervensi atau perlakuan khusus pada
objek atau sasaran yang diteliti. Dengan
demikian, pada penelitian eksperimental
peneliti dapat mengatur perlakuan sesuai
dengan keinginannya dan dapat
mengamati proses kejadian secara
langsung, baik pada individu maupun pada
kelompok.
26
Terbagi 2:
27
Terima Kasih
28