Anda di halaman 1dari 14

Faktor Risiko IRIA NINGSIH BUSRI

1920332023
Penyakit
Pengertian

Macam-macam Faktor Risiko

Pengenalan Informasi Tentang Risiko

epidemiologi
Kegunaan Risiko

Studi Tentang Risiko


PENGERTIAN
Risiko
Diartikan sebagai probabilitas dari beberapa keadaan yang tidak
menyenangkan

Faktor Risiko
Faktor- faktor yang berhubungan dengan kenaikan risiko untuk
terjadinya suatu penyakit

Paparan (Exposure) Faktor Risiko


Seseorang sebelum menjadi sakit, telah mengadakan kontak
dengan atau telah mempunyai faktor risiko tersebut pada dirinya
Macam-Macam Faktor Risiko
Faktor Lingkungan Fisik

Faktor Lingkungan Sosial

Faktor Tingkah Laku

Faktor Bersifat Keturunan


Informasi Tentang Risiko

Situasi-situasi dimana pengalaman pribadi kurang cukup


untuk menetapkan hubungan antara paparan dengan
penyakit
 Masa laten yang panjang antara paparan dengan penyakit
 Frekuensi paparan faktor risiko
 Insidensi penyakit yang rendah
 Risiko paparan yang kecil
 Penyakit yang umum
 Penyebab penyakit multipleks
Kegunaan Risiko

Informasi tentang risiko memberikan beberapa tujuan


• Prediksi
Faktor-faktor resiko digunakan, pertama dan terutama untuk
meramalkan kejadian penyakit. Kualitas ramalan bergantung pada
kesamaan dari orang-orang yang akan diramalkan dan untuk siapa
ramalan itu dibuat
• Penyebab
Kenaikan insidensi suatu penyakit pada orang yang terpapar oleh
faktor resiko dibandingkan dengan orang yang tidak terpapar oleh
faktor resiko sering dianggap disebabkan oleh paparan faktor resiko
Kegunaan Risiko (sambungan…)
• Diagnosis
Adanya faktor resiko menambah kemungkinan terjadinya
suatu penyakit. Karena itu, pengetahuan tentang risiko dapat
digunakan dalam proses diagnosis.
• Prevensi
Jika satu faktor risiko juga sebagai penyebab penyakit,
maka penghilangan faktor resiko tersebut dapat digunakan
sebagai pencegahan penyakit.
Studi Tentang Risiko
 Studi Observasional
Penelitian klinis dimana peneliti mengumpulkan data
kejadian-kejadian melalui observasi yang sederhana, tanpa
melakukan suatu bagian aktif pada kejadian tersebut.
 Cohort
Kohort digunakan untuk menggambarkan sekelompok orang
yang mempunyai sesuatu yang sama ketika mereka pertama
kali dikumpulkan, dan yang kemudian dilakukan pengamatan
untuk suatu periode tertentu untuk melihat apakah yang
terjadi pada mereka.
Studi Tentang Risiko (sambungan..)
Studi Kohort Terbagi :
 Studi Kohort Prospektif
Pada studi ini suatu kohort individu-individu yang sehat pada
awalnya, yang terpapar pada berbagai tingkat faktor resiko
yang dicurigai diikuti dalam waktu kedepan untuk menentukan
insiden penyakit yang terjadi berikutnya dalam masing-masing
kelompok yang dibandingkan
 Studi Kohort Retrospektif
Studi kohort retrospektif, kohort dari subyek-subyek yang
terpapar dan tidak terpapar dikumpulkan melalui catatan-
catatan yang lampau dan diikuti kedepan sepanjang waktu
untuk menentukan insiden penyakit pada saat sekarang
Studi Tentang Risiko (sambungan..)
 Studi Kohort Ganda
Dalam studi ini terdapat dua sampel dari subyek yang
berbeda satu kelompok dengan pemaparan pada faktor resiko
yang potensial dan satu kelompok kontrol lainnya yang tidak
mendapatkan paparan atau hanya mendapatkan tingkat
pemaparan yang rendah
Studi Tentang Risiko (sambungan..)
 Case Control Study (Studi Kasus Kelola)
Case Control Study dilakukan dengan mengklasifikasikan subyek-
subyek sebagai : sakit (kasus) dan tidak sakit (kontrol), kemudian
dilakukan penelusuran dimasa lampau untuk menentukan adanya
pemaparan terhadap faktor resiko yang dihipotesakan. Studi kasus
kelola pada umumnya adalah retrospektif
 Cross Sectional Study (Studi Prevalent)
Dalam studi ini individu-individu secara bersamaan diklasifikasikan
sebagai sakit atau tidak sakit dan terpapar atau tidak terpapar
pada suatu titik tunggal waktu. Angka prevalensi dari yang terpapar
debandingkan dengan angka prevalens yang tidak terpapar
  Keuntungan Kerugian

Kohort  Memastikan adanya urutan kejadian  Sering membutuhkan sampel besar


 Menghindari bias pada pengukuran predictor  Tidak baik untuk keluaran yang jarang
 Menghindari bias kesintasan
 Dapat mempelajari beberapa keluaran
 Menghasilkan insidens, risiko relative

Kohort Prospektif  Seleksi dari subyek dan pengukuran-  Lebih mahal dan memakan waktu panjang
pengukuran dapat lebih dipantau

Kohort retrospektif  Lebih murah dan lebih pendek  Kurang pemantauan terhadap seleksi subyek dan
pengukuran

Kohort ganda  Berguna apabila kohort yang berbeda  Adanya bias potensial dari pengambilan sampel dua
mempunyai paparan yang berbeda dan jarang populasi
Cross sectional  Dapat meneliti beberapa keluaran  Tidak menentukan urutan kejadian
 Dapat memantau seleksi dari subyek  Terdapatnya bias potensial dalam mengukur
 Relative pendek predictor dan kesintasan (survival)
 Langkah yang baik dan pertama bagi suatu  Tidak baik untuk keadaan yang jarang terjadi
studi kohort  Tidak dapat menghasilkan insidens atau risiko
 Menghasilkan prevalens, prevalens relative relative murni

Kasus-kontrol  Berguna bagi penelitian keadaan yang jarang  Adanya bias potensial
terjadi  Tidak dapat menentukan urutan kejadian
 Relative murah dan membutuhkan jumlah  Bias potensial dalam pengukuran predictor dan
yang kecil survival
 Menghasilkan rasio odds (perkiraan yang baik  Terbatas pada satu variabel keluaran
dari risiko relative)  Tidak menghasilkan prevalens, insidens.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai