Anda di halaman 1dari 47

STRATEGI EPIDEMIOLOGI GIZI DAN

KAUSALITAS UKURAN FREKUENSI


PENYAKIT “EXPOSURE” DAN
“OUTCOME” DALAM BIDANG GIZI

Oleh:
Dwita Ghina Syandra
Beti Musparlina
outline 1. Prinsip epidemiologi a. pengertian
b. Manfaat
c. 4 keadaan masalah kesehatan
d. Strategi epidemiologi
e. hipotesa dalam epidemiologi
f. Cara menyusun hipotesa
g. Peranan epidemiologi
2. kausalitas a. pengertian
b. Model kausalitas
c. 5 defenisi kausalitas
d. Hubungan dan kausa
e. Pendekatan Kausa Ke Akibat
f Hubungan Sebab Akibat (Kausa)
g, macam hubungan
h. 8 konsep kausalitas
3. Ukuran frekuensi penyakit a. insiden
b. prevalensi
c. mortalitas
4. Exposure and outcome
PRINSIP EPIDEMIOLOGI
a. Pengertian

■ Berasal dari kata Yunani:

epi •Diatas / diantar


demos •Populasi, orang, masyarakat
logos •ilmu
■ Jadi : Ilmu yang mempelajari tentang Frekuensi dan Distribusi (Penyebaran)
masalah kesehatan pada sekelompok orang/masyarakat serta Determinannya
(Faktor – factor yang Mempengaruhinya)
Dari definisi tersebut, dapat dilihat bahwa dalam
pengertian epidemiologi terdapat 3 hal Pokok yaitu:
Frekuensi masalah Determinan/ faktor faktor
Distribusi (penyebaran)
kesehatan yang mempengaruhi
• besarnya masalah • menunjuk kepada • menjelaskan Frekwensi,
kesehatan pengelompokan penyebaran ataupun
• Hal yang hrus dilakukan masalah kesehatan yang menerangkan
: menurut suatu keadaan penyebab munculnya
• a. Menemukan tertentu masalah kesehatan itu
masalah. • Keadaan tertentunya sendiri
• b. Melakukan adalah: • 3 langkah yang
pengukuran atas • a. MAN dilakukan?
masalah kesehatan • b. PLACE • a. Merumuskan
yang ditemukan • c. TIME Hipotesa
• b. Melakukan pengujian
terhadap rumusan
Hipotesa
• c. Menarik kesimpulan
b. Manfaat

Membantu Dapat Menerangkan


Pekerjaan Perkembangan
Administrasi Alamiah Suatu
Kesehatan Penyakit

Dapat Menerangkan
Penyebab Suatu
Masalah Kesehatan
c. 4 keadaan masalah kesehatan
• Keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang
epidemi ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
singkat berada dalam frekwensi yang meningkat.

• Keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang


ditemukan pada suatu daerah tertentu dalam waktu yang
pandemi singkat memperlihatkan peningkatan yang amat tinggi
• Penyebarannya mencakup wilayah yang Luas

• suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang


endemi frekwensinya pada suatu wilayah tertentu menetap dalam
waktu yang lama.

• Suatu keadaan dimana suatu masalah kesehatan yang ada


sporadik di suatu wilayah tertentu frekwensinya berubah – ubah
menurut perubahan waktu.
d. STRATEGI EPIDEMIOLOGI

Suatu pola pendekatan berupa suatu rangkaian


kegiatan untuk mengkaji masalah kesehatan sehingga
didapat kejelasan tentang masalah kesehatan tersebut.

• Kegiatan pokok
1. 2.
Menguji
Merumuskan Hipotesis
Hipotesis
3.

Menarik
Kesimpulan
a. Keterangan tentang manusia yang
e. Hipotesa terkena masalah kesehatan (man)
Dalam b. Keterangan tentang sebab (agent)
c. Keterangan tentang akibat (disease)
Epidemiologi d. Keterangan tentang dosis sebab
(doses)
e. Keterangan tentang waktu (time)

Unsur Pokok
Hipotesis
■ a. Method of difference
f. Cara • Peristiwa A berbeda dengan
peristiwa B  A ada faktor X
Menyusun ■ b. Method of agreement
Hipotesis • Mamanfaatkan suatu faktor pada
setiap kali munculnya suatu penyakit
X
■ c. Method of concomitant variation
• Munculnya penyakit selalu berubah
oleh perubahan faktor X
■ d. Method of analogy
• Falsafah dari cina dan india 
penyakit sama penyebab itu sama
g. Epidemiologi mempunyai peranan dalam
bidang kesehatan masyarakat berupa

Menerangkan tentang besarnya masalah dan ganguan


kesehatan serta penyebarannya dalam suatu penduduk tertentu.

Menyiapkan data/informasi yang esensial untuk keperluan


perencanaan pelaksanaan program, serta evaluasi,

Mengidentifikasi berbagai faktor yang menjadi penyebab


masalah atau faktor yang berhubungan dengan terjadinya
masalah tersebut.
KAUSALITAS
a. pengertian

■ adalah hubungan sebab akibat dimana suatu atau beberapa variabel


mengakibatkan terjadinya variabel lain.

Terdapat 2 pendekatan dalam mendefinisikan kausal penyakit yaitu:


1. - Pendekatan determinant PENYAKIT
FAKTOR X
 - Pendekatan Probabilitas Y
b. Model Kausalitas

Determinisme Postulat Koch


murni

Penyebab Cluster Faktor


Penyebab
Determinisme Trias Epidemiologi
majemuk
Jala-jala Kausasi

Model Roda
Teori Postulat Koch

 Organisme harus dapat ditemukan pada setiap penderita penyakit


 Organisme harus dapat diisolasi dari penderita dan dibiakkan
 Bila organism dimasukkan ke dalam tubuh hewan yang rentan akan
menyebabkan penyebab yang sama
 Organism tersebut harus dapat ditemukan juga pada hewan yang sakit
SEGITIGA EPIDEMIOLOGI
■ Agent
■ Biologis, nutrient,
chemical,
physical,
mechanical
■ Human Host
■ Age, race, sex,
habits, genetic, ■ Environment
personality,
■ Physical, social,
defense
economic,
mechanism
biologic, and
psychologic
JALA-JALA KAUSAL
■Contoh Web
of Causation
■ Setiap efek (penyakit) tak pernah
tergantung pada sebuah faktor
penyebab, tetapi tergantung pada
sejumlah faktor dalam rangkaian
kausalitas sebelumnya.

17
■MODEL RODA
Factor
B

c. 5 defenisi kausa Factor


F
Penyakit
Factor
C

Factor
E

Produksi Necessary Sufficient component


causa
• Sesuatu yang causa
• Terdiri dari sejumlah
menciptakan •Merupakan komponen, tak satupun
atau keadaaan yang diantaranya secara dini
menghasilkan mutlak mencukupi terjadinya suatu
akibat diperlukan untuk penyakit. Tetapi ketika
terjadinya suatu semua komponen hadir
akibat maka berbentuklah suatu
mekanisme kausal yang
mencukupi.
Lanjutan… 5 defenisi kausa

Kausa probabilistic Counter factual


•Merupakan factor yang
meningkatkan probabilitas •Setiap orang berbeda antara satu
terjadinya akibat dan lainnya dalam banyak hal
•Dapat disebabkan karena •waktu memainkan peranan yang
kemungkinan (peluang) penting untuk terjadinya
perubahan.
d. HUBUNGAN DAN KAUSA
Ada dua macam faktor yaitu dugaan sebab dan akibat yang harus berhubungan tetapi
tidak semua hubungan itu bersifat kausal
e. Pendekatan Kausa Ke Akibat

Kepadatan Penduduk
Paparan
Micobacterium
Malnutrisi

Invasi ke
Host Jaringan
yang Infeksi TB
rentan

Vaksinasi

Genetik
f. Hubungan Sebab Akibat (Kausa)

1. Prinsip hubungan sebab akibat


a. Pengetahuan pokok dalam epidemiologi
b. Ada A mengakibatkan timbulnya B

A B

2. Jenis hubungan sebab akibat


a. Necessary and sufficient
b. Necessary but not sufficient
c. Sufficient, but not necessary
d. Not sufficient not necessary
Necessary and Sufficient

Tanpa adanya faktor, penyakit tidak akan muncul (necessary)


dan dengan adanya faktor, penyakit selalu
muncul(sufficient).

Factor A Penyakit

Angiosarkoma hati terjadi hanya dan cukup bila terdapat


paparan dengan vinil klorida.
Necessary but not sufficient
Setiap faktor yang ada necessary, tapi tidak dengan
sendirinya sufficient

Factor A

+
Factor B Penyakit

+
Factor C
Sufficient, but not necessary
Satu faktor bisa menimbulkan penyakit, namun faktor yang lain
yang berperan sendirian bisa juga menimbulkan penyakit

Factor A

OR

Factor B Penyakit
OR

Factor C
Not sufficient not necessary
Model ini cukup akurat merepresentasikan model sebab akibat
dalam penyakit kronis

Factor A + Factor B
OR

Factor C + Factor D Penyakit

OR

Factor E + Factor F
g. Macam Hubungan
a. Hubungan Statistik

1. Ada assosiasi statistik Perbedaan yang bermakna


2. Tidak ada assosiasi statistik Perbedaan tidak bermakna
Tidak semua hubungan statistik bermakna adalah benar

Ada hubungan kausal


b. Hubungan Kausal

Tidak ada hubungan kausal

Dilakukan dengan penelitian eksperimental


• Pembuktian Hubungan Kausal

Paling baik dengan eksperimen. Kalau tidak, dilihat melalui :

1.
Urutan waktu
Penyebab mendahului akibat
2. Kuatnya hubungan

* Perbandingan insidens ( rasio )


* Dose respon relationship

3.
Keselarasan dengan
pengetahuan yang ada.
c. Hubungan Langsung dan Tidak Langsung

Tidak Langsung Langsung

Rabun senja terjadi karena tidak Rabun senja terjadi karena tidak
makan sayur memakan makanan yang
mengandung vitamin A

Hepatitis B terjadi karena Hepatitis B terjadi karena


menggunakan alat suntik yang mengunakan alat suntik yang
tercemar mengandung virus hepatitis B
SKEMA HUBUNGAN

Peristiwa A Peristiwa B

UJI STATISTIK

Asosiasi (-) Asosiasi (+)


EKSPERIMEN

Kausal (-) Kausal


(+) KAJIAN LANJUT

Kausal Tidak Kausal


Langsung Langsung
h. 8 KONSEP KAUSALITAS
(Austin Bradford Hill)
Bukti-bukti apakah hubungan itu sebab dan akibat

KEKUATAN Resiko relative yang besar


TEMPORAL Kausa mendahului efek
RESPON TERHADAP Makin besar paparan terhadap kausa diikuti
DOSIS peninggian kejadian penyakit
REVERSIBILITAS Penurunan paparan diikuti penurunan resiko kejadian
penyakit
KONSISTENSI Hasil relatif sama dengan penelitian lain

MASUK AKAL Sesuai dengan ilmu pengetahuan lain (konsep


SECARA BIOLOGIS biologis)
SPESIFISITAS Satu penyebab akan menyebabkan satu efek

ANALOGI Ada kesamaan untuk penyebab dan akibat yg serupa


UKURAN FREKUENSI
PENYAKIT
Ukuran Utama Morbiditas dalam
Epidemiologi

Angka Insidensi Angka Prevalensi

Insidensi adalah Prevalen adalah


gambaran tentang gambaran tentang
frekuensi penderita frekuensi penderita lama
baru suatu penyakit & baru suatu penyakit
pada waktu tertentu pada jangka waktu
di suatu kelompok tertentu di suatu
masyarakat. kelompok masyarakat.
a. Angka Insidensi
Insidensi Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu
jangka waktu tertentu (umumnya 1 tahun) dibandingkan dengan
jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit baru tersebut pada
pertengahan jangka waktu yang bersangkutan dalam persen atau
permil.

Jumlah Penderita Baru


Insidensi Rate = x K
Jumlah Penduduk yg mungkin terkena
penyakit tersebut pada pertengahan tahun

Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰ )
Attack Rate
jumlah penderita baru suatu penyakit yang ditemukan pada suatu saat
dibagi dengan jumlah penduduk yang mungkin terkena penyakit tersebut
pada saat yang sama dalam persen atau permil.

Jumlah penderita baru pada satu saat


Attack Rate = xK
Jumlah penduduk yg mungkin terkena
penyakit tersebut pada saat itu

Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰ )
Secondary Attack Rate
Jumlah penderita baru suatu penyakit yang terjangkit pada serangan kedua dibagi
dengan jumlah penduduk dikurangi penduduk yang terkena serangan pertama dalam
persen atau permil.
Manfaatnya untuk menghitung suatu penyakit menular serta untuk suatu populasi yang
kecil seperti keluarga
Jumlah penderita baru pada serangan kedua
Secondary Attack Rate = xK
Jumlah penduduk –
Penduduk yg terkena serangan pertama

Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
b. Angka Prevalensi

Period Prevalence Rate Point Prevalence Rate

Jumlah penderita lama & baru suatu Jumlah penderita lama & baru suatu
penyakit yang ditemukan pada jangka penyakit yang ditemukan pada suatu
waktu tertentu dibagi dengan jumlah saat dibagi dengan jumlah penduduk
penduduk pada pertengahan jangka pada saat itu dalam persen atau
waktu yang bersangkutan dalam persen permil.
atau permil.
• Manfaat :
• Manfaat :
Untuk suatu penyakit yang sulit
Untuk mengatahui mutu pelayanan
diketahui saat munculnya, misalnya
kesehatan yang diselenggarakan.
pada penyakit kanker.
1. Period Prevalence Rate

Jumlah penderita lama & baru


Period PR = xK
Jumlah penduduk pertengahan
Keterangan :
• K = Konstanta (100%,
1000‰)
Contoh :
Suatu kantor dengan jumlah karyawan sebanyak 100 orang, 20 orang diantaranya sejak 2
bulan yang lalu tidak masuk kantor karena menderita penyakit A, dan selanjutnya pada hari ini
30 orang lainnya terpaksa pulang karena juga menderita penyakit A. Berapakah Period
Prevalence Rate nya?
20 + 30
Period PR = x 100%
100
= 50%
2. Point Prevalence Rate

Jumlah penderita lama & baru pada saat tertentu


Point PR = xK
Jumlah penduduk saat itu
Keterangan :
• K = Konstanta (100%, 1000‰)
Contoh :
Satu sekolah dengan murid sebanyak 100 orang, kemarin 5 orang menderita penyakit
campak dan hari ini 5 orang lainnya menderita penyakit campak. Berapakah Point
Prevalen Rate nya?
10
Point PR = x 100
100%
= 10%
Hubungan Insiden dan prevalensi

Jika diketahui angka insiden dan prevalen suatu penyakit, maka dapat dihitung lama berlangsungnya
penyakit tersebut ( duration) , yaitu :

■ P=IxD
• Keterangan :
■ - P = Prevalensi
■ - I = Insidensi
■ - D = Lamanya Sakit
c. Ukuran Utama Mortalitas
dalam Epidemiologi
1. Angka Kematian Kasar ( Crude Death Rate )
2. Angka Kematian Perinatal ( Perinatal Mortality Rate )
3. Angka Kematian Bayi Baru Lahir ( Neonatal Mortality Rate )
4. Angka Kematian Bayi ( Infant Mortalaity Rate )
5. Angka Kematian Balita ( Under Five Mortalaty Rate )
6. Angka Kematian Pasca-Neonatal (Postneonatal Mortality Rate)
7. Angka Lahir Mati atau Angka Kematian Janin(Fetal Death Rate )
8. Angka Kematian Ibu ( Maternal Mortality Rate )
9. Angka Kematian Spesifik Menurut Umur (Age Specific Death Rate)
10. Cause Spesific Mortality Rate ( CSMR )
11. Case Fatality rate ( CFR )
EXPOSURE (PAPARAN) DAN
OUTCOME (HASIL) DALAM
BIDANG GIZI
Sebuah penelitian mempertimbangkan dua faktor utama:

Exposure: mengacu pada faktor yang mungkin mempengaruhi


satu risiko penyakit

Outcome : mengacu pada definisi kasus

contoh:
Hipotesis: Orang yang makan di kaki lima lebih cenderung menjadi sakit

Exposure: makanan yang ada di kaki lima

Outcome : Penyakit yang timbul. Namun perlu didefinisikan, misalnya:


orang yang sakit adalah mereka yang menderita diare dan demam, karna
adanya salmonella
Daftar pustaka

■ Anders (1992). Pengantar Epidemiologi Modern


• Sadjiman Tonny, 1992, Sari Epidemiologi, Yogyakarta
• Albiner Siagian, 2010, Epidemiologi Gizzi, Medan
• Buchari Lapau, 2009, Prinsip dan Metode Epidemiologi, Jakarta
• http://id.scribd.com/doc/131948031/Epidemiologi-Ilmu-Gizi-SM-3-ppt

Anda mungkin juga menyukai