Anda di halaman 1dari 18

SISTEM PEMBANGUNAN KESEHATAN

syahrizal
Latar Belakang
 Pembangunan Kesehatan adalah bagian integral dari pembangunan nasional. Konsep
pembangunan nasional harus berwawasan kesehatan, yaitu yang telah
memperhitungkan dengan seksama berbagai dampak positif maupun negative terhadap
kegiatan kesehatan masyarakat.

Tujuan Pembangunan Kesehatan Di Indonesia


 Agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yg optimal diseluruh wilayah Republik
Indonesia.
Misi Dan Visi Indonesia sehat 2020

MISI :
 Menggerakkan Pembangunan Nasional Berwawasan
VISI : Kesehatan
 Mendorong kemandirian masyarakat untuk hidup sehat
Indonesia  Memelihara dan meningkatkan pelkes yg bermutu,
Sehat merata dan terjangkau
 Memelihara dan meningkatkan kes individu, keluarga
dan masyarakat beserta lingkungannya
Indikator Yang Berhubungan Dengan Kesehatan Masyarakat
Menurut WHO beberapa indicator dari masyarakat sehat adalah :
 Keadaan yg berhubugan dengan status kesmas, meliputi :

A. Indikator komprehensif-
1) angka kematian kasar menurun
2) Rasio angka mortalitas proporsial rendah
3) Umur harapan hidup meningkat

B. Indikator spesifik
4) Angka kematian ibu dan anak menurun
5) Angka kematian akibat penyakit menular turun
6) Angka kelahiran menurun
C, indicator pelayanan kesehatan
1) Rasio antara tenaga kes dan jumlah penduduk seimbang
2) Distribusi tenaga kes merata
3) Informasi lengkap tentang jumlah tempat tidur di rs, fasilitas kes lain dsb
4) Informasi tentang jumlah sarana pelayanan kes diantaranya rumah sakit, puskesmas,
rumah bersalin, dsb
Faktor- Faktor Penyebab Terjadinya Masalah Di Indonesia

 Faktor lingkungan
 Faktor perillaku dan gaya
hidup masyarakat Indonesia
 Faktor social ekonomi
 Faktor pelayanan kes
Strategi Dan Program Pembangunan Kesehatan Di Indonesia
 Pembangunan Nasional Berwawasan Kesehatan
 Pembentukan lingkungan sehat
 Pembentukan perilaku sehat
 Determinan yg berpengaruh dalam perencanaan tenaga kesehatan
 Kebijaksanaan di bidang kesehatan antara lain :
 Upaya peningkatan kelas rumah sakit
DESENTRALISASI KESEHATAN
 Isu Desentralisasi di Indonesia dimulai pasca reformasi, hal itu ditandai dengan
lahirnya UU No. 32 Tahun 2004.
 Lahirnya UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah membawa angin baru
bagi pemerintahan di Indonesia dari sentralistik menjadi desentralisasi
 Dengan Dinkes pemerintah daerah diberikan wewenang untuk mengatur sector system
kesehatan di daerah
 Dalam prosesnya, pemerintah daerah sangat tergantung pada beberapa factor, yaitu
dukungan pembiayaan, kerja sama lintas sector, dll dalam menyukseskan system
kesehatan di daerahnya
Pengertian
 Desentralisasi dalam kerangka pembangunan kesehatan dimaksudkan untuk lebih
mengoptimalkan pembangunan bidang kesehatan dengan cara lebih mendekatkan
pelkes kepada masyarakat dan memperpendek jalur birokrasi pelkes untuk masyarakat
 Sistem desentralistik memberi kewenangan bagi daerah untuk menentukan sendiri
program serta pengalokasian dana pembangunan kes di daerahnya

Definisi
 Desentralisasi sebagai pemindahan kewenangan, kekuasaan, perencanaan
pemerintahan dan pegambil keptusan dari tingkat pemerintahan yg lebih tinggi ke
tingkat yg lebih rendah dalam satu hierarki politis administrative atau territorial ( Mills
dkk, 1990 ).
Desentralisasi dimaksudkan untuk meningkatkan partisipasi public dalam pengambilan
keputusan, sehingga dapat menyediakan pelayanan yg sesuai dengan kebutuhan dan
aspirasi setempat, mengakomodasi perbedaan social, ekonomi dan lingkungan, serta
meningkatkan pemerataan dalam penggunaan sumber daya public ( Ribot JC, 2002 )

Definisi secara umum :


 Sebagai pemindahan kewenangan atau pembagian kekuasaan dalam perencanaan
pemerintahan, manajemen, dan pengambilan keputusan dari tingkat nasional ke tingkat
daerah ( Rondinelli, “ Decentralization in Developing Countries”, 1983 )
Hakikat Desentralisasi Kesehatan
 Sesuai dengan paradigma sehat yg ditetapkan sebagai model pembangunan kesehatan
yg mengutamakan upaya-upaya promotive dan preventif tampa mengabaikan upaya-
upaya kuratif dan rehabilitative ( Depkes, 2001 )
 Paradigma sehat merupakan modal pembangunan kesehatan yg dalam jangka Panjang
akan mampu mendorong masyarakat untuk bersikap dan bertindak mandiri dalam
menjaaga kesehatan sendiri melalui kesadaran terhadap pentingnya upaya-upaya
kesehatan yg bersifat promotive dan preventif
REFORMASI BIROKRASI (MEDIAKOM, KEMENKES RI, EDISI
37, SEPTEMBER 2012)
 Pangkas, Menggunakan teknologi-elektronik dalam pelayanan ( mulai dari kirim
dokumen; verifikasi; tanda tangan ) lebih ringkas, mudah, cepat dan akurat.
 SDM dilatih sebagai pelayan yg baik ( peduli kepada pelanggan; sesuai SOP yg
telahditetapkan; menguasai product knowledge )
 Penguatan sarana dan prasarana pelayanan optimal
Perubahan Paradigma Pembangunan Kesehatan dalam Kerangka
Desentralisasi ( Siagian, 2002 )

 Paradigma Lama :
a. Program dan Kebijakannya top down
b. Mentalitas nrimo
c. Meninabobokan potensi local
d. Pembangunan Kesehatan berbasis pemerintah
e. Sistem purnabayar pelkes
f. Pembangunan kes sektoral
 Paradigma Baru :
a. Bottom- up
b. Mentalitas proaktif
c. Pemberdayaan sumber daya local
d. Pembangunan kes berbasis masyarakat
Empat Bentuk Desentralisasi ( Mills dkk, 1990 )
1. Dekonsentrasi : pemindahan sebagian kewenangan dari perintah pusat ke kantor-
kantor daerah secara administrative. Kantor-kantor daerah tersebut mempunyai tugas-
tugas administrative yg jelas dan derajat kewenangan tersendiri, tetapi mereka
mempunyai tanggung jawab utama ke pemerintah pusat.
2. Devolusi : kebijakan untuk membentuk atau memperkuat pemerintah daerah yg
dalam beberapa fungsi benar-benar independent dari pemerintah pusat, misal
pencarian sumber daya
3. Delegasi : pemindahan tanggung jawab manajerial untuk tugas-tugas
tertentu ke organisasi- organisasi yg berada di luar struktur pemerintah
pusat dan pelaksanaannya secara tidak langsung dikontrol oleh
pemerintah pusat, misalnya pengadaan dokter PTT yg merupakan
kebijakan pemerintah pusat ( termasuk penggajian ), sedangkan
penggelolaannya/penugasan merupakan wewenang Pemda
melalui Dinas Kesehatan.

4. Privaisasi : pemindahan tugas-tugas penggelolaan atau fungsi


kepemerintahan ke organisasi-organisasi sukarelawan atau
perusahaan swasta for profit maupun nonprofit
Empat Tujuan Strategis Desentralisasi Kesehatan
1. Terbangun komitmen antara Pemda, Legislatif, masyarakat dan stakeholder lainnya
guna kesinambungan pembangunan kes.
2. Kapasitas sumber daya manusia meningkat
3. Kesmas terlindung, khususnya maskin, kelompok rentan dan daerah miskin
4. Terwujud komitmen nasional dan global dalam kes daerah dan tertatanya manajemen
kes di era desentralisasi
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai