Mutiara P3.73.24.3.20.025
Mata Kuliah
Advokasi Kesehatan
Dosen Pengampu :
Dr. Yudhia Fratidhina, SKM, MKM
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat
dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Langkah-langkah
Pendekatan dan Strategi Advokasi Kesehatan”
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana dan target yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, Penyusun mengucapkan terima kasih kepada :
1. DR. Yudhia Fratidhina, SKM, MKM selaku dosen pengajar mata kuliah Pemasaran
Sosial yang telah memberikan pengarahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini sebagaimana mestinya.
2. Orang Tua kami tercinta yang telah membantu, mendoakan, memotivasi, dan
menanti keberhasilan kami.
3. Sumber-sumber dari internet yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna
karena keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, saran dan kritik yang konstruktif
sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap karya makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan.
Penulis
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................. 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................4
1.3 Tujuan Penulisan.......................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
2.1 Pengertian Advokasi.....................................................................................................6
2.2 Langkah-Langkah Pendekatan Advokasi......................................................................7
2.2.1 Analisis Masalah Dan Perumusan.............................................................................7
2.2.2 Analisis Stakeholder..................................................................................................7
2.2.3 Membuat Pesan Advokasi.......................................................................................11
2.2.4 Melaksanakan Advokasi..........................................................................................12
2.3 Strategi Advokasi........................................................................................................13
2.4 Macam-macam Strategi Advokasi...............................................................................15
BAB III.................................................................................................................................. 17
PENUTUP............................................................................................................................ 17
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 17
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
c. Apa yang dimaksud dengan analisis stakeholder
d. Siapa saja yang menjadi sasaran dalam advokasi ?
e. Apa saja isi pesan advokasi ?
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Karenanya dibutuhkan tahapan kerja yang jelas dalam pelaksanaannya yang akan
disampaikan selanjutnya.
Prinsip dasar Advokasi tidak hanya sekedar melakukan lobby politik, tetapi
mencakup kegiatan persuasif, memberikan semangat dan bahkan sampai memberikan
pressure atau tekanan kepada para pemimpin institusi.
7
pemangku kepentingan pun beragam, seperti pemegang saham,
karyawan/karyawan/staf, distributor, dan konsumen.
a. Stakeholders primer
Stakeholder primer merupakan stakeholder yang terkena dampak secara
langsung baik dampak positif maupun dampak negatif dari suatu rencana serta
mempunyai kaitan kepentingan langsung dengan kegiatan tersebut.
Stakeholders yang memiliki pengaruh dan kepentingan dikatakan sebagai
stakeholder primer dan harus dilibatkan penuh dalam tahapan-tahapan kegiatan.
b. Stakeholders kunci
2. Peran stakeholder
1. Policy creator yaitu stakeholder yang berperan sebagai pengambil keputusan dan
penentu suatu kebijakan.
2. Koordinator yaitu stakeholder yang berperan mengkoordinasikan stakeholder lain
yang terlibat.
3. Fasilitator yaitu stakeholder sebagai fasilitator yang berperan memfasilitasi dan
mencukupi apa yang dibutuhkan kelompok
8
4. Implementor yaitu stakeholder pelaksana kebijakan yang di dalamnya termasuk
kelompok sasaran.
5. Akselerator yaitu stakeholder yang berperan mempercepat dan memberikan
kontribusi agar suatu program dapat berjalan sesuai sasaran atau bahkan
lebih cepat waktu
Analisis stakeholder ini merupakan instrumen yang sangat penting untuk memahami
konteks sosial dan kelembagaan dari satu kegiatan program / proyek. Hal-hal yang diungkap
dari tools ini bisa memberikan informasi sangat penting seawal mungkin tentang :
1. siapa saja yang akan dipengaruhi oleh program / proyek baik positif maupun negatif;
2. siapa saja yang mungkin memberikan pengaruh terhadap program / proyek baik
positif maupun negatif;
3. individu, kelompok, dan lembaga apa saja yang perlu dilibatkan dalam program /
proyek serta bagaimana caranya; dan siapa saja yang perlu dibangun kapasitasnya
agar turut berpartisipasi aktif di dalamnya.
9
Terdapat dua hal penting di sini, yaitu stakeholder yang mempunyai pengaruh
(influence) dan stakeholder yang sangat berkepentingan / mempunyai arti penting
(importance).
Setiap stakeholder memiliki pengaruh dan kekuasaan, semakin besar pengaruh yang
dimiliki seorang stakeholder, maka akan semakin penting untuk memperhitungkan
keterlibatan mereka dalam proyek. Oleh sebab itu dapat ditentukan stakeholder yang perlu
dijadikan prioritas dalam perencanaan maupun pelaksanaan program.
6. Kategori Stakeholder
10
Kelompok-kelompok pemangku kepentingan yang ditetapkan sebagai pemangku
kepentingan pasar meliputi pemegang saham, kreditor, pemasok, pelanggan, karyawan, dan
distributor /pedagang besar/pengecer.
11
2.2.4 Melaksanakan Advokasi
Adapun proses advokasi yang baik yaitu sebagai berikut:
Sebelum memulai penelusuran advokasi, kita harus tau kasus/isu apa yang hendak
kita advokasikan, karena dengan memilih isu yang tepat itu merupakan langkah awal
kita untuk memulai pekerjaan.
Fokuskan kasus apa yang akan kita advokasikan, analisis kasus dengan baik, riset
kembali apabila ada isu/kasus yang bisa memicu/ menimbulkan propaganda arti.
Mempengaruhi orang banyak dapat dilakukan melalui seminar, media cetak, media
elektronik, brosur, spanduk, karena tujuannya adalah agar mendapatkan banyak
dukungan oleh orang lain, itu merupakan hal yang penting.
Jaringan dan koalisi dalam gerakan advokasi sangat penting dalam membangun
legitimasi publik. Bahwa isu yang diperjuangkan haruslah didukung oleh orang
banyak. Carilah organisasi yang memiliki visi perjuangan yang sama. Kalau perlu
hubungi tokoh-tokoh masyarakat setempat.
Lakukan lobby dengan orang orang yang terkait dengan kasus/isu yang akan di
advokasikan, pengaruhi mereka untuk mendukung kasus yang akan kita teliti.
g. Refleksi
Lakukan evaluasi terhadap apa yang telah dilakukan karena advokasi sering
memberikan hasil yang lain dari apa yang kita perkirakan. Suatu tim diperlukan untuk
mengevaluasi apa yang telah dicapai dan apa yang tetap harus dikerjakan secara
teratur. Refleksi hendaknya digunakan sebagai langkah pertama dalam menganalisa
kembali yang nantinya akan membawa kita pada siklus pekerjaan advokasi dan
evaluasi yang terus menerus.
12
2.3 Strategi Advokasi
Strategi advokasi, tujuan advokasi yang baik dan terencana sering tidak terccapai atau
tidak memenuhi harapan karena salah dalam memiliki strategi dalam mencapai tujuan.
Menurut Loue (2006) strategi advokasi meliputi advokasi melalui media, pengadilan, jejaring
dan legislasi (perundang dan peraturan).
a. Advokasi melalui media
Advokasi media adalah salah satu strategi advokasi yang paling umum digunakan
untuk mengadvokasi isu-isu terkait kebijakan publik, advokasi ini membutuhkan
identifikasi masalah dan keprihatinan
yang berkaitan dengan kesejahteraan masyarakat, penekanan pada konteks yang lebih
luas dari masalah tersebut, pemeliharaan perhatian media terhadap masalah-masalah
tersebut, dan penyediaan "hiburan" untuk audiensi yang mendengar masalah tersebut.
Masalah-masalah yang memberikan fokus advokasi media harus secara tepat
dibingkai menggunakan gigitan suara, yang singkat, pernyataan yang dapat dikutip;
gambar visual; dan matematika sosial, yang menjelaskan data statistik sambil
menempatkannya dalam konteks yang relevan.
Berbagai strategi dapat digunakan untuk mempersiapkan kontak dengan media
termasuk pengembangan Lembar Fakta, yang secara singkat menyampaikan pesan
yang akan dibuat; Daftar Sumber, atau daftar orang-orang yang tersedia untuk
berbicara secara kompeten tentang masalah yang akan dibahas; Talking Points, yang
merupakan daftar pesan utama yang ingin disampaikan; Lembar Pertanyaan dan
Jawaban, yang membahas format tanya jawab yang paling sering diajukan terkait
dengan masalah yang akan dibahas; dan Daftar Pers, yang terdiri dari semua outlet
media di wilayah geografis tertentu.
b. Advokasi melalui sistem pengadilan
Sistem pengadilan memberikan jalan lain untuk upaya advokasi. Proses pengajuan
gugatan berbeda di berbagai negara. Sistem pelaporan dalam suatu organisasi
merupakan langkah efektif untuk melakukan advokasi kedepan.
c. Regulasi
Advokasi melalui regulasi adalah strategi yang sering digunakan oleh organisasi yang
ingin suaranya
didengar. Meskipun prosedur spesifik bervariasi tergantung pada yurisdiksi hukum,
strateginya umum di berbagai negara.
13
d. Koalisi
Terlepas dari strategi mana yang pada akhirnya digunakan, pengembangan koalisi
mungkin sangat penting untuk keberhasilan upaya advokasi. "Koalisi adalah
kelompok-kelompok kelompok dengan tujuan bersama dan kesadaran bahwa 'bersatu
kita berdiri, terpecah belah kita jatuh”. Dengan demikian, koalisi dapat terdiri dari
kelompok anggota masyarakat, kelompok organisasi, atau keduanya. Kelompok yang
berpartisipasi dalam koalisi harus memiliki visi dan misi bersama, atau
intensionalitas, yang jelas bagi semua peserta dan yang terkait langsung dengan tujuan
dan sasaran mereka.
Organisasi yang berpartisipasi dalam koalisi harus memiliki struktur atau kapasitas
organisasi yang akan mendukung upaya-upaya tersebut, yaitu , staf, relawan, gugus
tugas, keanggotaan, dan kepemimpinan, serta alokasi peran dan tanggung jawab yang
jelas. Bantuan teknis, seperti konsultasi, pelatihan, dan dukungan untuk upaya
advokasi, mungkin diperlukan untuk memungkinkan organisasi membangun dan
berpartisipasi
dalam koalisi.
Sedangkan menurut Martuti dan kawan - kawan (2010) strategi advokasi ada yang
berdasarkan kekuatan apa yang ditonjolkan (fisik atau non fisik), berdasarkan pendekatan
pada pengambilan keputusan dan berdasarkan aktifitas pekerja advokasi. Jika dalam
pemberdayaan masyarakat strategi advokasi dibagi menjadi tiga strategi sebagai berikut.
14
melakukan lobi dan negosiasi agar terjadi perubahan di bidang hukum, termasuk
melakukan class action.
15
pendapat publik". Alat untuk kampanye meliputi media massa, cetak,
elektronik, dan modern.
f. Strategi Advokasi Reaktif
1) Demonstrasi
Sebuah gerakan protes dilakukan sekumpulan orang dihadapan umum
menyatakan penentangan kebijakan suatu pihak atau kelompok sebagai upaya
penekanan secara politik oleh kelompok.
2) Legal standing
Dipengadilan oleh seseorang atau kelompok yang bertindak untuk mewakili
kepentingan publik tanpa harus didasarkan pada kepentingan hukum tuntutan
tanpa penderita atau kuasa hukum yang menderita.
3) Class action
Hak kelompok kecil masyarakat untuk bertindak mewakili masyarakat dalam
jumlah besar yang dirugikan atas dasar kesamaan permaslahan, fakta hukum
dan tuntutan ditimbulkan. Biasanya terkait tuntutan perdata atau ganti rugi.
4) Boikot
Melakukan pembangkangan atau penolakan melaksanakan kebijakan
pemerintah buat sebagai bentuk konfrontasi tanpa kekerasan, seperti boikot
pajak kendaraan bermotor, diawali deklarasi lalu diikuti kampanye.
5) Revolusi
Sebuah perubahan dengan cepat, domestik dalam nilai - nilai yang dominan
dari suatu masyarakat dalam lembaga politik, struktur sosial, kepemimpinan
dari aktifitas pemerintahan dan politik. Kegiatan ini merubah sistem politik
secara cepat dan radikal melalui collective action secara damai maupun
kekerasan merupakan pilihan strategi bila cara lain tidak berhasil.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian umum dari kegiatan advokasi adalah, “strategi untuk mempengaruhi para
pengambil keputusan khususnya pada saat mereka menetapkan peraturan, mengatur sumber
daya dan mengambil keputusan-keputusan yang menyangkut khalayak masyarakat”. Hal
tersebut menunjukkan bahwa Advokasi diartikan sebagai upaya pendekatan terhadap orang
lain yang dianggap mempunyai pengaruh terhadap keberhasilan suatu program atau kegiatan
yang dilaksanakan. Oleh karena itu yang menjadi sasaran advokasi adalah para pemimpin
atau pengambil kebijakan (policy makers) atau pembuat keputusan (decision makers) baik di
institusi pemerintah maupun swasta.
Sedangkan ahli lain menyatakan bahwa Advokasi secara harfiah berarti pembelaan,
sokongan atau bantuan terhadap seseorang yang mempunyai permasalahan.
Stakeholder Analysis (Analisa Pemangku Kepentingan) didefinisikan sebagai “proses
mengidentifikasi baik perorangan maupun kelompok yang akan mempengaruhi atau
dipengaruhi oleh suatu tindakan yang akan dilakukan serta mengelompokkannya sesuai
dengan dampak dari tindakan yang akan dilakukan.
17
DAFTAR PUSTAKA
Susilowati.Dwi. 2016. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan. Promosi Kesehatan. Jakarta.
PT. Win Logistic. 11 November 2019. Teknik Dasar Advokasi dan Pemberdayaan
Masyarakat.
Pratomo, Hadi. 2013. Pendekatan & Strategi Advokasi. Universitas Indonesia, FKM UI.
Mastuti, Sri dan Kartikasari, Dian, 2001. PANDUAN ADVOKASI ANGGARAN, Forum
Indonesia untuk Transparansi Anggaran (FITRA) dan Koalisi Perempuan Indonesia
(KPI), Jakarta.
18