Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH MATA KULIAH PEMASARAN SOSIAL

“PEMILIHAN MEDIA, EVALUASI, DAN PENGORGANISASIAN”

Disusun oleh Kelompok 3:

1. Ahmad Fityan P3.73.24.3.20.003

2. Fina Fatimah P3.73.24.3.20.015

3. Intan Ayu Viantika P3.73.24.3.20.0

4. Puja Dini Anjali P3.73.24.3.20.032

5. Salsabila Ramadhina H. P3.73.24.3.20.037

6. Sasqia Putriana Herman P3.73.24.3.20.039

Dosen Pengajar:
Nurdahlia, SPd, MKM

PROGRAM STUDI D-1V PROMOSI KESEHATAN


JURUSAN KEBIDANAN
POLTEKKES KEMENKES JAKARTA III
TAHUN 2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa karena atas limpahan
rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun makalah ini dengan judul “Media,
Evaluasi, dan Pengorganisasian”.
Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan arahan dan bimbingan dari
berbagai pihak sehingga makalah ini dapat terselesaikan sesuai rencana dan target yang telah
ditentukan. Oleh karena itu, Penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1. Nurdahlia, SPd, MKM selaku dosen pengajar mata kuliah Pemasaran Sosial yang telah
memberikan pengarahan kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
sebagaimana mestinya.
2. Kedua orang tua kami yang telah membantu, memotivasi, serta mendoakan kami.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna karena
keterbatasan pengetahuan penulis. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif sangat
penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca
untuk menambah wawasan dan pengetahuan,

Bekasi, 3 Agustus 2021

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................................... 3
BAB I...................................................................................................................................... 4
PENDAHULUAN.................................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................. 4
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................................5
1.3 Tujuan........................................................................................................................... 5
BAB II..................................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...................................................................................................................... 6
2.1 Definisi Pemasaran sosial.............................................................................................6
2.2 Definisi Pemilihan Media Menurut Para Ahli.................................................................6
2.3 Kriteria Pemilihan Media...............................................................................................7
2.4 Prosedur pemilihan media............................................................................................7
2.5 Definisi Evaluasi............................................................................................................ 8
2.6 Kriteria Evaluasi............................................................................................................ 8
2.7 Definisi Pengorganisasian.............................................................................................9
2.8 Media Pemasaran Sosial............................................................................................10
BAB III.................................................................................................................................. 14
PENUTUP............................................................................................................................ 14
3.1 Kesimpulan................................................................................................................. 14
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pemasaran sosial pertama kali dikenalkan pada tahun 1971, yaitu untuk membedakan
penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk memajukan suatu perubahan sosial, ide, atau
perilaku. Pemasaran sosial dipengaruhi oleh perilaku interaktif yang terus berubah dalam
iklim ekonomi, sosial politik yang kompleks. Pemasaran sosial menggunakan prinsip-prinsip
dan teknik pemasaran untuk mempengaruhi audiens sasaran agar segera secara sukarela
menerima, menolak, memodifikasi atau mengabaikan perilaku tertentu untuk manfaat
individu, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan.
Pemasaran sosial atau social marketing sudah lama dikenal di dunia dan diterapkan
dalam “menjual” gagasan untuk mengubah pemikiran, sikap dan perilaku masyarakat. Tak
hanya itu strategi ini juga terbukti dapat memberdayakan organisasi dalam memperoleh
dukungan termasuk sumber dana yang potensial dari masyarakat secara luas. Pemasaran
sosial merupakan suatu cara yang didesain untuk memotivasi masyarakat agar dapat
mengubah perilaku (yang dianggap kurang menguntungkan bagi diri sendiri, masyarakat dan
lingkungan) menuju kehidupan yang lebih baik dengan tetap didasarkan pada penggunaan
bauran pemasaran.
Pada dasarnya pemasaran sosial adalah strategi mengubah perilaku sosial dengan
menggunakan prinsip-prinsip marketing konvensional dengan tujuan untuk meningkatkan
penerimaan atas ide-ide sosial. Pemasaran sosial diakui sebagai strategi yang lebih efektif
untuk menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat (French, 2012). Pemasaran sosial
paling banyak digunakan untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat, seperti promosi
perilaku sehat, pencegahan merokok, pengendalian penyakit, meningkatkan kesadaran
pentingnya aktivitas fisik dan lain sebagainya (Dahl & N, 2010). Pendekatan pemasaran
konvensional yang diadopsi oleh pemasaran sosial untuk meningkatkan kesadaran
masyarakat dalam menerapkan gaya hidup yang lebih sehat menjadi semakin diakui sebagai
strategi yang lebih efektif untuk menambah pengetahuan dan kesadaran masyarakat.

4
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan pemasaran sosial, evaluasi, pengorganisasian, dan media
pemasaran sosial?
2. Apa saja yang termasuk ke dalam prosedur pemilihan media pemasaran sosial?
3. Apa saja elemen - elemen yang perlu diperhatikan dalam pemasaran?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi dari pemasaran sosial, evaluasi, pengorganisasian, dan media
pemasaran sosial baik secara umum maupun menurut para ahli.
2. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam prosedur pemilihan media pemasaran
sosial.
3. Mengetahui apa saja elemen - elemen yang perlu diperhatikan dalam pemasaran

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Pemasaran sosial


Pemasaran sosial diperkenalkan pertama kali pada tahun 1971 yang diadakan untuk
membedakan penggunaan prinsip dan teknik pemasaran untuk mengajukan suatu perubahan
sosial, ide atau perilaku. Pemasaran sosial atau yang biasa dikenal sebagai social marketing
sudah lama dikenal dan diterapkan pada kegiatan jual-menjual yang dapat mengubah
pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat.
Pemasaran sosial merupakan sebuah kerangka atau struktur kerja yang tersusun atas
berbagai pengetahuan lain seperti teori ilmu-ilmu psikologi, sosiologi, antropologi dan
komunikasi dalam rangka memahami cara mempengaruhi perilaku masyarakat. Sebagaimana
juga dasar rangka memahami cara mempengaruhi perilaku masyarakat. Sebagaimana juga
dasar marketing bisnis, pemasaran sosial didasarkan pada proses perencanaan logis yang
melibatkan riset yang berorientasi pada konsumen, analisis pemasaran, menentukan sasaran
dan identifikasi strategi dan taktik pemasaran.

2.2 Definisi Pemilihan Media Menurut Para Ahli


Menurut Raharjo yang dikutip dalam Nunu, mengartikan bahwa pemilihan media
dilakukan ketika pendidikan membuat alat peraga untuk mempermudah peserta didik dalam
kegiatan belajar mengajar, semakin berkembangnya ilmu teknologi maka semakin banyak
dan berkembang pula media-media di luaran sana. Maka dari itu pemilihan media harus
sesuai dengan prinsip-prinsip yang sudah ditentukan seperti memiliki tujuan yang sesuai
dengan sifat dan cirri-ciri media yang akan digunakan.
Menurut Winkel, pemilihan media merupakan suatu hal yang harus konsisten dengan
tujuan awalnya, selain harus konsisten ketikan pemilihan media pendidik juga harus menakar
kemampuannya apakah dia bisa menguasai medianya apakah tidak.
Menurut Nancy R. Lee, Michael L.Rothschild, dan Bill Smith, dalam buku Social
Marketing Influencing Behaviors for Good (2011: 7), pemasaran sosial adalah proses yang
menggunakan prinsip-prinsip pemasaran dan teknik untuk mempengaruhi perilaku khalayak
sasaran yang akan menguntungkan masyarakat serta individu.

6
2.3 Kriteria Pemilihan Media
Menurut Musfiqon yang dikutip dalam Fauziyah dalam Kriteria pemilihan media
terdapat beberapa prinsip yaitu sebagai berikut:
1. Kesesuaian
2. Tingkat Kesulitan
3. Biaya
4. Ketersediaan
5. Kualitas teknis
Banyak perusahaan menghadapi sebuah masalah-masalah harus menciptakan produk
baru, tetapi kemungkinan sukses sangat kecil. Secara keseluruhan, untuk menciptakan produk
baru yang berhasil, perusahaan harus memahami pelanggannya, pasar, dan pesaing serta
mengembangkan produk yang memberikan nilai yang unggul bagi pelanggan. Perusahaan
harus mempunyai rencana produk baru yang kuat dan mempersiapkan proses pengembangan
produk baru yang sistematis untuk menemukan dan mengembangkan produk-produk baru.

2.4 Prosedur pemilihan media


1. Cost per thousand contacts comparison
Dalam metode ini pemilihan media dilaksanakan berdasarkan jumlah kontak yang
terjadi tanpa memperhatikan kualitas kontaknya. Metode ini populer karena simple
dan mudah diaplikasikan. Metode ini dapat menyesatkan apabila pengiklan melihat
kontak dengan eksposur
(peluang individu menangkap pesan iklan) Dapat diukur melalui:
● Jangkauan (Reach)
Individu menerima eksposur dari media tertentu minimum dalam periode waktu
tertentu
● Kekerapan
Berapa kali individu menerima tayangan atau pesan sepanjang waktu tertentu

2. Matching of audience and media characteristics


Memilih media dengan menentukan target khalayak lantas membandingkan
karakteristiknya.
● Menghimpun data data detail mengenai identitas
● Mempelajari cakupan suatu media

7
● Membandingkan kedua informasi diatas hasil baru merupakan pemilihan media
pendahuluan
● Mengkaji pemilihan media pendahuluan
● Biaya iklan dialokasikan ke media- media yang dipilih

2.5 Definisi Evaluasi


Secara harfiah kata evaluasi berasal dari bahasa Inggris evaluation; dalam bahasa
Arab; al-taqdir; dalam bahasa Indonesia berarti; penilaian. Akar katanya adalah value; dalam
bahasa Arab; al-qimah; dalam bahasa Indonesia berarti; nilai. Beberapa pengertian tentang
evaluasi sering dikemukakan oleh beberapa ahli seperti: Lessinger (Gibson, 1981: 374),
mendefinisikan evaluasi adalah proses penilaian dengan jalan membandingkan antara tujuan
yang diharapkan dengan kemajuan/prestasi nyata yang dicapai.
Uman, (2007: 91), mengemukakan bahwa proses evaluasi adalah untuk mencoba
menyesuaikan data objektif dari awal hingga akhir pelaksanaan program sebagai dasar
penilaian terhadap tujuan program.
Edwind Wandt dan Gerald W. Brown (1977): evaluation refer to the act or process to
determining the value of something. Menurut definisi ini, istilah evaluasi itu menunjuk
kepada atau mengandung pengertian: suatu tindakan atau suatu proses untuk menentukan
nilai dari sesuatu.
Dari beberapa pendapat para ahli dapat disimpulkan, evaluasi merupakan suatu
tindakan untuk menentukan nilai, menyesuaikan data objektif, dan membandingkan antara
tujuan yang diharapkan dengan kemajuan yang telah dicapai.

2.6 Kriteria Evaluasi


Kriteria evaluasi pada proses pemilihan media pemasaran sosial perlu diperhatikan
karena dampak dari pemilihan media kepada produk atau jasa yang kita tawarkan dapat
mencapai hasil yang optimal sesuai keinginan atau justru sebaliknya. Berikut kriteria evaluasi
yang dapat diperhatikan:
1. Thoroughness, Pembuat keputusan harus benar- benar memperhitungkan semua aspek
dalam proses pemilihan media
2. Progressiveness apakah media yang dipilih itu efeknya maksimal
3. Measure-mindedness, apakah pengambil keputusan nya memperhitungan berbagai
aspek dari eksposur, seperti frekuensi, kualitas khalayak, jangkauan.

8
4. Practicality, apakah pemilihan medianya betul betul berdasarkan pada fakta bukanlah
atas dasar emosional
5. Optimistic, apakah pemilihan media tersebut memberi masukan untuk pengalaman
pengambilan keputusan.

2.7 Definisi Pengorganisasian


Kata organisasi berasal dari bahasa Yunani, yakni organon atau “alat”. Secara
konseptual terdapat dua pengertian yang berbeda untuk istilah organisasi (organization)
sebagai kata benda, yakni wadah sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama dan
pengorganisasian (organizing) sebagai kata kerja, yakni suatu proses dan serangkaian
aktivitas yang dilakukan secara sistematis sebagai bagian dari upaya membangun dan
mengembangkan organisasi atau sebagai salah satu fondasi manajemen.
Dalam buku Erni Rernawan (2011: 15), dikutip pengertian organisasi dari Mathis dan
Jackson sebagai berikut: “Organisasi merupakan suatu kesatuan sosial dari sekelompok
manusia yang saling berinteraksi menurut suatu pola tertentu sehingga setiap anggota
organisasi memiliki fungsi dan tugasnya masing-masing, sebagai suatu kesatuan yang
memiliki tujuan tertentu dan mempunyai batas-batas yang jelas, sehingga bisa dipisahkan”.
Menurut James D. Mooney, “Organisasi adalah setiap bentuk perserikatan manusia, untuk
mencapai tujuan bersama”. Sedangkan menurut Chester I. Benhard, “Organisasi adalah suatu
sistem kerja sama yang terkoordinasi secara sadar dan dilakukan oleh dua orang atau lebih”.
Pengorganisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua orang atau lebih
dalam susunan hierarki dan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan di bidang
pemasaran. Pengorganisasian dalam pemasaran sosial dapat dilakukan dengan cara
menentukan siapa yang terlibat dan kenapa mereka terlibat. Pimpinan di bidang pemasaran
sering gagal menilai atau kurang menghargai sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi
yang baik. Hal ini terutama karena telah sedemikian lamanya pejabat atau pimpinan tersebut
berkecimpung dalam pelaksanaan kegiatan atau operasi pemasaran. Akibatnya beberapa
pimpinan hanya menekankan pada pelaksanaan operasi kegiatan pencapaian target di bidang
pemasaran dengan sarana organisasi yang asal ada dan umumnya kurang efisien.
Pembentukan organisasi pemasaran dalam suatu perusahaan sebenarnya ditujukan
untuk dapat dilaksanakannya kegiatan pemasaran secara efektif dan efisien, sehingga tujuan
perusahaan dapat dicapai. Kegiatan pemasaran yang efektif dan efisien membutuhkan cara
pengorganisasian yang baik dan tepat, terutama dengan pengaturan pembagian tugas,

9
wewenang, dan tanggung jawab yang jelas serta tegas antara pejabat-pejabat dan para
pelaksana atau petugas di bidang pemasaran.
Masalah dalam pengorganisasian pemasaran yang biasanya muncul adalah ketidak
tepatan pembagian kerja yang mengakibatkan tidak sinkronnya antara jabatan yang diemban
atau diberikan dengan kemampuan orang yang menjalankan tugas. The right man in the right
place, yaitu orang yang tepat berada di tempat yang benar atau tepat pula.

2.8 Media Pemasaran Sosial


Dikutip dari buku Pemasaran Sosial Kesehatan oleh Prof. Dr. Emil Salim yang
merupakan Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia sekaligus mantan menteri
Lingkungan Hidup menjelaskan bahwa kegiatan bersama untuk menarik publik untuk suatu
tujuan yang tidak komersial dan tidak bersifat mencari laba atau yang dikenal dengan
organisasi nirlaba memiliki peran penting dalam mengubah pandangan dan perilaku
masyarakat. Kemudian, kurangnya kesempatan, pilihan dan pemberdayaan memicu sulitnya
masyarakat untuk dapat hidup bersih dan sehat. Social marketing atau pemasaran sosial justru
menawarkan solusi dengan mempengaruhi perilaku masyarakat. Pelaku pemasaran sosial
dapat memasarkan produk maupun tawaran solusi lainnya dengan melalui media, organisasi,
kebijakan dan peraturan. Maka dari itu, dalam social marketing diperlukan adanya media
sebagai pendukung pengimplementasoan social marketing tersebut.
Media marketing atau media pemasaran merupakan teknik pemasaran yang digunakan
untuk mempromosikan maupun memberitahukan produk atau layanan bisnis kepada
khalayak. Media dalam pemasaran sosial dapat menggunakan berbagai media dan perangkat,
seperti internet, media sosial, iklan, dan media lainnya. Kemajuan teknologi membuat kita
dengan mudahnya mencari dan mendapatkan informasi tanpa dibatasi jarak dan dapat
memilih informasi apa saja yang ingin kita dapatkan. Media sosial menjadi wadah untuk
berkembangnya social marketing, di mana media sosial menjadi tempat komunikasi yang
mewakili para marketer atau para kelompok bisnis dalam memasarkan produknya. Media
sosial memang sangat diminati UMKM untuk mengembangan bisnisnya. Media sosial
mempunyai pengaruh yang sangat besar tentu karena masyarakat lebih cepat menerima
informasi melalui internet. Dengan akses yang mudah dan cepat hal ini dimanfaatkan oleh
para pengusaha kecil UMKM maupun pengusaha besar untuk lebih berani mempromosikan
produknya karena jaringan internet sangat luas dan tidak ada batasan waktu maupun
wilayah sehingga menjadikan media pemasaran yang efektif, apalagi adanya pandemi
COVID-19 membuat segala aktivitas offline menjadi terganggu dan media online menjadi

10
solusi. Social media marketing atau pemasaran media sosial (SMM) adalah bentuk pemasaran
digital yang menggunakan platform sosial dan situs web jaringan untuk mempromosikan
produk atau layanan organisasi melalui cara berbayar dan tidak berbayar.
Dalam pemasaran sosial diperlukan adanya promosi produk, dalam hal ini diperlukan
pemahaman keadaan pasar online dan perumusan strategi untuk memenangkan persaingan
pasar. Promosi dilakukan dapat melalui media sosial saat ini seperti Facebook, YouTube,
Google Ads, dan Instagram. Apalagi pandemi menyebabkan segalanya beralih ke online,
maka pengusaha perlu memperhatikan strateginya dalam memilih platform yang tepat untuk
produknya. Media yang dapat digunakan dalam pemasaran sosial sebagai berikut:
1) Instagram
Merupakan sosial media yang berfungsi untuk mengunggah dan membagikan foto dan
video. Instagram dirilis pada tahun 2010 silam namun khusus untuk iOS. Namun,
seiring perkembangan teknologi akhirnya Instagram dapat diakses dengan Android.
Instagram sudah menjadi salah satu aplikasi yang terkenal dan sudah digunakan oleh
banyak masyarakat karena fiturnya yang sangat menarik. Apalagi pada tahun 2021 ini
Instagram akhirnya beralih menjadi platform pendukung para penjual. Instagram
mempunya fitur “shop” khusus untuk para penjual mengiklankan produknya layaknya
e-commerce. Selain itu, Instagram juga mengutamakan para penjual produk sehingga
disediakan fitur promosi iklan yang bernama Instagram Ads di mana algoritmanya
akan membantu produk yang ditawarkan bisa tersebar ke fitur timeline banyak
pengguna Instagram, sehingga iklan tersebut akan membantu penjual dalam
menaikkan insight dan atau engagement/hubungan dengan pengguna Instagram yang
berpotensi menjadi customernya.
Para anak muda senang membeli produk seperti pakaian, tas, elektronik, dan
lain sebagainya melalui Instagram karena tampilan foto katalog produknya sangat
menarik. Kelebihan dari Instagram sendiri salah satunya adalah hasil foto yang
dibagikan dapat dibagikan lagi ke platform online lainnya seperti Facebook dan
Twitter. Salah satu pengusaha bisnis terkenal yang memanfaatkan Instagram sebagai
platform utama pemasaran produknya, yaitu Arief Muhammad. Pemasaran yang
dilakukan olehnya melalui media Instagram membuatnya sukses hingga akhirnya ia
memiliki enam usaha sukses yang dipromosikan melalui Instagram dengan
memberikan konten yang menarik.

11
2) Facebook
Media sosial satu ini dikenal sebagai salah satu platform online yang kini lebih fokus
kepada penjualan pemasaran sosial. Facebook selain menjadi pilihan untuk
komunikasi dengan banyak orang justru kini menjadi lahan promosi online dan situs
bisnis. Penggunaan Facebook diakui relatif mudah oleh para pebisnis yang melakukan
promosi dan penjualan secara online. Seperti halnya dengan Instagram, pada update-
an terbarunya, Facebook memiliki fitur penjualan sendiri yang dikenal dengan
Facebook Shops sebagai layanan belanja online, yang memungkinkan masyarakat
untuk mudah dalam berinteraksi karena dapat diintegrasikan langsung ke layanan
Whatsapp, Instagram, maupun toko onlinenya yang terdapat di e-commerce juga
layaknya Instagram. Kemudian pada fitur Facebook Shopsm pelanggan tidak perlu
lagi diarahkan ke mana pun karena mereka bisa langsung checkout di halaman
Facebook Shops langsung, jadi pemilihan pembelian dapat dilakukan sesuai pilihan
pelanggan. Mudah sekali kan?

3) E-Commerce
Selain menggunakan media sosial seperti yang disebutkan di atas, kita juga bisa
menggunakan situs marketplace seperti Shopee, Tokopedia, OLX, dan sebagainya
untuk melakukan pemasaran produk. Marketplace ini sangat membantu para pebisnis
online untuk memiliki halaman toko mereka sendiri dan melakukan aktivitas promosi
dan pemasaran produk mereka. Tidak jarang para pemilik bisnis yang sudah memiliki
toko fisik pun membuat halaman toko mereka di berbagai marketplace guna
memperluas jaringan dan mendapatkan lebih banyak konsumen. Pada layanan
marketplace juga memudahkan kita dalam berbelanja, mudahnya untuk check out
barang pembelian dan fitur pembayaran yang beragam memudahkan pelanggan dalam
menggunakan fitur belanja online. Tak hanya itu, marketplace seperti Shopee dan
Tokopedia memiliki fitur chat untuk complaint atau keluhan terhadap tidak puasnya
akan barang yang dibeli. Fitur tersebut ada yang bisa langsung ke admin penjual atau
langsung ke marketplace itu sendiri.

4) Twitter
Twitter menjadi salah satu media sosial online yang banyak digunakan sebagai media
bisnis online. Dilansir dari Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah, meski
awalnya Twitter hanya didesain untuk bisa berbagai status yang terkenal dengan

12
maksimal 160 karakter, kini Twitter mampu menjadi media yang cukup ampuh untuk
memasarkan produk. Media ini dinilai mudah dijangkau oleh pelanggan toko online
manapun karena dengan ponsel cerdas (smartphone) masyarakat dapat dengan mudah
mengakses microweb satu ini.
Beberapa cara untuk memaksimalkan promosi dan pemasaran produk melalui
Twitter adalah dengan memperbanyak jumlah follower, mengirimkan tweet secara
teratur, mempromosikan situs secara teratur, menentukan waktu posting tweet,
menyewa buzzer untuk meningkatkan promosi, atau dengan saling promosi akun
twitter bisnis online lainnya.

5) Google+
Dengan menggunakan akun ini, banyak pebisnis yang akhirnya mampu
mempromosikan bisnis online mereka. Youtube ternyata merupakan produk Google
yang kini juga tidak kalah ramai digunakan sebagai media promosi online. Beberapa
cara mudah untuk memaksimalkan penggunaan Google+ sebagai media bisnis online
adalah dengan menyaring dan mengatur Gmail dengan Google+ Circles, membuat
interaksi dengan Hangouts, mengedit dokumen bersama dengan rekan, dan juga
merencanakan serta mengatur acara.

6) Youtube
Media sosial pesaing Facebook yang bisa menjadi media promosi dan pemasaran
online Anda adalah Google+. Website broadcast yang didirikan pada tahun 2005 ini
telah menjadi media banyak orang dalam mengekspresikan diri mereka melalui video.
Youtube merupakan salah satu website yang saat ini sangat diminati oleh banyak
orang dari segala golongan, usia dan jenis kelamin. Oleh karena mempromosikan
bisnis di Youtube sudah merupakan bagian wajib dari sebuah rencana promosi suatu
usaha. Dilansir dari P3UD, langkah utama jika ingin mempromosikan bisnis pada
Youtube adalah mengupload video melalui akun pribadi lalu pilih kategori yang tepat
untuk jenis bisnis yang akan dipromosikan, judul video haruslah menarik dan
mengandung banyak keywords yang banyak digunakan orang untuk memperbesar
kemungkinan muncul pada laman pertama pada Youtube saat hasil pencarian video
terkait keywords keluar.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pemasaran sosial atau yang biasa dikenal sebagai social marketing sudah lama
dikenal dan diterapkan pada kegiatan jual-menjual yang dapat mengubah pemikiran, sikap,
dan perilaku masyarakat. Pengorganisasi pemasaran adalah pola hubungan kerja antara dua
orang atau lebih dalam susunan hierarki dan pertanggung jawaban untuk mencapai tujuan di
bidang pemasaran. Pengorganisasian dalam pemasaran sosial dapat dilakukan dengan cara
menentukan siapa yang terlibat dan kenapa mereka terlibat. Pimpinan di bidang pemasaran
sering gagal menilai atau kurang menghargai sepenuhnya akan pentingnya peranan organisasi
yang baik.
Pemilihan media merupakan suatu hal yang harus konsisten dengan tujuan awalnya,
selain harus konsisten ketikan pemilihan media pendidik juga harus menakar kemampuannya
apakah dia bisa menguasai medianya apakah tidak. Media sosial mempunyai pengaruh
yang sangat besar tentu karena masyarakat lebih cepat menerima informasi melalui
internet. Promosi dilakukan dapat melalui media sosial saat ini seperti Facebook, YouTube,
Google Ads, dan Instagram. Apalagi pandemi menyebabkan segalanya beralih ke online,
maka pengusaha perlu memperhatikan strateginya dalam memilih platform yang tepat untuk
produknya

14
DAFTAR PUSTAKA

Ratnamulyani, Ike Atikah dan Beddy Iriawan. 2018. Peran Media Sosial Dalam
Peningkatan Partisipasi Pemilih Pemula di Kalangan Pelajar Kabupaten Bogor. Jurnal
Ilmu-ilmu Sosial dan Humaniora UNPAD:
http://jurnal.unpad.ac.id/sosiohumaniora/article/view/13965/8345
Chasanah, Situ Uswatun. 2012. Pemasaran Sosial Kesehatan. Yogyakarta:
Deepublish.
Ratnawulan, Elis. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Pustaka Setia
Ilmu Ekonomi ID. Strategi Pemilihan Media Pemasaran. https://www.ilmu-ekonomi-
id.com/2017/02/strategi-pemilihan-media-pemasaran.html?m=1
Fazri, P Pipit. Organisasi Pemasaran.
https://www.academia.edu/37543744/Organisasi_Pemasaran_docx
Universitas Mercubuana Yogyakarta. Pemasaran Sosial. http://eprints.mercubuana-
yogya.ac.id/14/2/BAB%20II.pdf
Elwani, Resti Sri. 2020. Pemanfaatan Media Dalam Pemasaran Sosial Bagi Remaja.
https://www.researchgate.net/publication/343308928_Pemanfaatan_Media_Sosial_Dalam_Pe
masaran_Sosial_Bagi_Remaja
Effendhie, Machmoed. Modul Organisasi Tata Laksana dan Lembaga Kearsipan. Diakses
pada 8 Agustus 2021. https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=&cad=rja&uact=8&ved=2ahUKEwjpw_GA
1KHyAhViILcAHdIxBA0QFnoECCwQAw&url=https%3A%2F
%2Fwww.pustaka.ut.ac.id%2Flib%2Fwp-content%2Fuploads%2Fpdfmk
%2FASIP420902-M1.pdf&authuser=2&usg=AOvVaw2C9L1kWcVI9K5W-ctoS3oW
Gie, Accurate. 2020. Sosial Media Marketing: Pengertian, Jenis, Strategi, dan Manfaatnya.
https://accurate.id/marketing-manajemen/sosial-media-marketing-pengertian-jenis-
strategi-dan-manfaatnya/.
Farhansyah, Jordhi. 2021. 8 Strategi Penjualan pada Facebook. Moka Blog:
https://blog.mokapos.com/strategi-penjualan-produk-di-facebook.

15
Pusat Pengembangan Produk Unggulan Daerah Deli Sedang. 10 Media Online untuk
Melakukan Pemasaran Bisnis. http://p3ud.deliserdangkab.go.id/10-media-online-untuk-
melakukan-promosi-bisnis/.
Achmad, Zainal Abidin, dkk. 2020. PEMANFAATAN MEDIA SOSIAL DALAM
PEMASARAN PRODUK UMKM DI KELURAHAN SIDOKUMPUL, KABUPATEN
GRESIK. Jurnal Ilmu Komunikasi UIN:
http://jurnalfdk.uinsby.ac.id/index.php/JIK/article/view/359/320.
Kurniawati, Dewi dan Nugraha Arifin. 2015. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial dan
Minat Beli Mahasiswa. Universitas Sumatera Utara:
http://www.ojs.uma.ac.id/index.php/simbolika/article/view/200/162.
Yulia, Irla. 2018. OPTIMALISASI PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DALAM
PEMASARAN SOSIAL DAN KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (Suatu
Pendekatan Studi Literature Review). HEARTY Jurnal Kesehatan Masyarakat Vol.6
No.2.

16

Anda mungkin juga menyukai