Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
dengan rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
tepat pada waktunya.
Dalam kesempatan ini tidak lupa kami ucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada dosen, teman-teman dan semua pihak yang telah memberikan
bimbingan, arahan, dan bantuannya sehingga tugas makalah ini dapat
terselesaikan.
Adapun tujuan utama atas penyusunan makalah ini guna memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Pendidikan Gizi.
Penyusun
1
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................1
DAFTAR ISI............................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................................3
B. Rumusan Masalah...........................................................................................4
C. Tujuan.............................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN
F. Jenis-jenis radio
spot.....................................................................................Error! Bookmark not
defined.
3.1 Keimpulan...................................................................................................15
3.2 Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................16
2
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Menurut Heinich, 1982. Memberikan pengeritian bahwa media adalah
perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima seperti televisi,
radio, film, rekaman, audio, gambar yang diproyeksikan, bahan-bahan cetak
Menurut Education Association, meberikan pengertian bahwa media
adalah benda yang dpat dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibacakan
beserta instrumen yang dipergunakan dengan baik dalam kegiatan belajar
mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program instruksional
Media adalah semua saran atau upaya yang digunakan oleh petugas
kesehatan untuk menampilkan pesan atau informasi kepada sasaran promosi
kesehatan, baik melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga
sasaran mendapat pengetahuan yang diharapkan dapat merubah perilaku positif
masyarakat terhadap perbaikan kesehatan.
Tujuannya Menurut Notoatmodjo, 2005 tujuan dari media promosi kesehatan
sebagai berikut:
a) Media dapat mepermudah penyampaian informasi
b) Media dapat menghindari kesalahan persepsi
c) Dapat memperjelas informasi
d) Media dapat mempermudah pengertian
e) Mengurangi komunikasi yang verbalistik
f) Dapat menampilkan obyek yang tidak bisa ditangkap dengan mata
g) Memperlancar komunikasi
Kegunaannya dalam promosi kesehatan digunakan media berupa alat peraga bak secara
tunggal maupun secara kombinasi harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
3
e. Mempermudah penyampaian bahan atau informasi kesehatan
f. Mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran/ masyarakat.
g. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui, kemudian lebih
mendalami, dan akhirnya mendapatkan pengertian yang lebih baik.
h. Mampu menegakkan pengertian yang diperoleh
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan radio spot?
2. Apa saja kegunaan radio spot?
3. Bagaimana cara penggunaan dan cara pemakaian radio spot?
4. Apa kekurangan dan kelebihan radio spot?
C. Tujuan Masalah
1. Agar mahasiswa/i mengetahui tentang radio spot
2. Agar mahasiswa/i tau bagaimana cara penggunaan dan pemakaiannya
3. Agar untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan dari radio spot
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
berdasarkan tipe atau jenis dan kebutuhan peralatan itu. Pembagian
frekuensi ditetapkan oleh sebuah badan internasional agar berlaku secara
global-universal dan berlaku di seluruh dunia.
10 – 30 KHz : very low frequency (VLF)
30 – 300 KHz : low frequency (LF)
300 – 3000 KHz : high frequency (HF)
3000 – 30.000 KHz : very high frequency (VHF)
30 – 300 MHz : ultra high frequency (UHF)
300 – 3000 MHz : super high frequency (SHF)
3000 – 30.000 MHz : extremely high frequency (EHF)
Blok frekuensi itu kemudian dibagi lagi menjadi bagian-bagian frekuensi
yang lebih kecil yang dinamakan saluran atau kanal frekuensi (channel)
yang digunakan suatu stasiun untuk melakukan penyiaran. Kanal frekuensi
merupakan satuan terkecil dari spektrum frekuensi yang ditetapkan untuk
suatu stasiun penyiaran. Kekuatan dan daya jangkau stasiun penyiaran ini
sangat ditentukan oleh ukuran saluran frekuensinya dan posisi saluran
tersebut pada spektrum frekuensi. Sebagai gambaran kapasitas saluran
frekuensi untuk kebutuhan komunikasi melalui telepon sudah cukup baik
dengan menggunakan frekuensi 300 – 2700 Hz. Dengan kapasitas
frekuensi sebesar ini, suara lawan bicara melalui telepon sudah jelas
terdengar. Kebutuhan frekuensi untuk penyiaran radio lebih tinggi lagi.
Suara yang dikeluarkan radio tidak cukup untuk hanya sekedar bisa
didengar tetapi memerlukan juga aspek keindahan suara.
Di Indonesia, pengaturan frekuensi dikelola oleh Departemen
Perhubungan (Direktorat Frekuensi Radio dan Orbit Satelit, Ditjen Postel).
Dalam mendirikan stasiun penyiaran, frekuensi merupakan hal
yang sangat penting dalam dunia penyiaran, sebab betapapun hebatnya
suatu program siaran, tanpa diikuti kualitas yang bagus pada perambatan
gelombang elektromagnetik yang membawa sinyal gambar atau suara
maka akan sulit menjaring audien yang banyak. Selain itu perencanaan
yang matang untuk mendirikan stasiun penyiaran antara lain :
6
memperkirakan tinggi menara yang harus dibangun, mengukur ketinggian
permukaan tanah, jenis antena, dan kekuatan pemancar.
Dalam penyiaran televisi, terdapat tiga standar sistem penyiaran yaitu :
NTSC (National Television Standards Committee) digunakan di
Amerika Serikat, Kanada, Jepang, Korea dan Meksiko.
PAL (Phase Alternating by Line) digunakan di sebagian Asia termasuk
Indonesia, Australia, Cina, Amerika Selatan, dan sebagian Eropa.
SECAM (Sequential Couleur avec Memoire) digunakan di Perancis,
Asia tengah dan beberapa negara Afrika.
7
3. Fungsi hiburan
4. Sarana propaganda
Sekalipun radio siaran bersifat auditif, yang hanya bisa didengarkan,tapi
bukan berarti radio siaran tidak bisa menjalankan fungsinya sebagai media
penerangan. Radio dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan
informasi yang amat memuaskan walau hanya dilengkapi dengan unsur
audio. Radio siaran dapat menjalankannya dalam bentuk siaran berita,
wawancara, editorial udara, reportase langsung, talk show dan lain-lain.
Sebagai media pendidikan, radio siaran merupakan sarana yang ampuh
untuk menyiarkan acara pendidikan khalayak secara meluas dan serempak.
Sebagian alokasi waktu siaran juga diisi oleh acara-acara hiburan bisa
berupa musik maupun drama radio. Radio siaran juga merupakan sarana
propaganda, bisa terlihat dengan banyaknya pemasang iklan yang memilih
radio siaran sebagai sarana pemasangan iklannya.
Penyampaian pesan melalui radio siaran, berbeda dengan
penyampaian pesan melalui media massa lainnya. Komunikator yang
menyampaikan pesan kepada komunikan melalui radio siaran harus dapat
mengkombinasikan unsur-unsur penting dalam meningkatkan efektivitas
pada siaran radio, yaitu sound effect, musik, dan kata-kata sehingga dapat
diterima dengan baik oleh komunikan yang bersifat heterogen aktif, dan
selektif, agar komunikasi yang dilakukan oleh komunikator berjalan
efektif dan efisien.
8
4. Pertolongan kreatif sering tersedia.
5. Tarif secara umum dapat dinegosiasikan.
6. Kurun waktu sepuluh tahun terakhir ini, tarif iklan radio
kenaikannya tidak terlalu signifikan dibanding media lain.
Kekurangan
1. Karena pendengar radio tersebar di banyak stasiun, Anda mungkin
harus beriklan secara bersamaan di stasiun berbeda untuk
menjangkau target pemirsa.
2. Pendengar tidak bisa kembali ke poin penting iklan Anda.
3. Iklan merupakan gangguan dalam hiburan. Oleh karena itu,
beriklan di radio memerlukan beberapa pemaparan untuk
memastikan para pendengarnya “tune-out” dan memastikan retensi
pesan.
4. Radio adalah media latar belakang. Kebanyakan pendengarnya
mendengarkan sambil melakukan sesuatu. Itu artinya iklan Anda
harus bekerja keras untuk mendapatkan perhatian mereka.
E. Cara Pembuatan Radio Spot
1. Pelajari dengan seksama apa yang akan diiklankan. Apakah sebuah
produk, jasa atau pengumuman? Ingat ya, pelajari! Dengarkan, lihat dan
baca iklan-iklan sebelumnya. Sering terjadi pembuat iklan tidak mengerti
tentang produk/jasa yang akan dibuatkan iklannya. Celaka 12. Selain
memelajari produknya, pelajari juga produk/jasa pesaingnya. Dengarkan,
tonton dan baca juga iklan-iklan para pesaing tersebut. Analisis semua
hasil pengamatan tersebuut.
2. Pelajari dengan seksama apa tujuan iklan tersebut. Apakah perkenalan,
pencitraan, memelihara produk atau menjual?
3. Lakukan brainstorming ide (lebih baik dilakukan oleh lebih dari satu
orang). Di biro iklan, brainstorming ide dilakukan oleh beberapa
kelompok, yang setiap kelompoknya terdiri dari beberapa orang. Mereka
mengadu idenya dan berdebat, saling memertahankan ide. Di radio
mungkin tidak bisa seperti itu karena keterbatasan sumber daya manusia.
Tapi, brainstorming bisa dilakukan secara informal antara program
9
director, tim sales dan produser iklannya. Jangan pernah menyerahkan
pembuatan iklan ini kepada satu orang saja tanpa brainstorming.
4. Pilihlah ide yang paling kreatif dan sesuai dengan point 1 dan 2.
Semakin banyak kepala pasti jumlah idenya semakin banyak juga.
5. Buatlah naskah yang terbaik berdasarkan point 3 dan 4. Ingat patokan-
patokan menulis naskah radio, yang berbeda dengan menulis naskah media
lainnya.. Kalau belum tahu patokan-patokan menulis naskah radio, baca
kembali. Menulis untuk radio artinya menulis untuk telinga bukan untuk
mata. Telinga punya banyak keterbatasan dalam menangkap pesan.
Apalagi jika harus mengingat sesuatu, telinga jauh berada di bawah
kemampuan mata. Banyak sekali pelaku radio yang mengabaikan hal
semacam ini. Misalnya dalam penulisan dan penyebutan nomor telpon.
Sering hanya disebut sekali saja secara cepat. Lebih parah lagi karena
nomor telpon yang disebut terburu-buru itu tidak hanya satu, kadang 2
atau 3 nomor telpon.
6. Lengkapi dengan sound effect dan musik yang pas. Ingat, setiap musik
memiliki hak cipta sehingga harus hati-hati dalam penggunaannya. Kalau
punya alat dan kemampuan, buatlah musik kreasi sendiri. Sudah banyak
software tentang musik. Atau rekam saja piano/organ atau gitar di studio
Anda.
7. Pilih narator dan voice over yang tepat. Sering terdengar iklan di radio
buatan radio itu sendiri, berisi suara yang kurang pas. Mungkin karena
punggawanya terbatas. Seharusnya itu bukan hambatan. Stok suara – kalau
mau berusaha sedikit – pasti tidak akan pernah kekurangan.
F. Jenis jenis radio spot
1. Iklan komersil (Radio Ads)
Yaitu spot radio yang mendeskripsikan keberadaan satu produk
barang atau jasa secara kreatif sehingga mampu menarik perhatian
dan memberi kesan positif bagi pendengar.
2. Iklan Layanan Masyarakat (ILM) / Public Service Announcement
(PSA)
10
Yaitu spot radio yang berisi deskripsi tentang satu program yang
bersentuhan dengan kepentingan masyarakat luas. Sifat pesan
dalam ILM ini bisa sekedar memberi informasi atau juga bisa
sebagai himbauan/ajakan.
3. Radio Exposure (REX)
Dikenal juga dengan istilah Program Promotion. Yaitu spot radio
yang mendeskripsikan keberadaan suatu acara/event/kegiatan
tertentu, baik yang berhubungan dengan program stara maupun
tidak.
4. Station / Program Jingle
Yaitu spot radio berupa perpaduan harmonis antara musik, sound
effect dan atau nada vocal berdurasi singkat (15”- 60”) untuk
menggambarkan identitas stara
5. Station / Program Insert
Hampir serupa dengan Jingle, hanya saja Insert lebih
mengutamakan sisi permainan sound effect dan narasi. Fungsinya
untuk memperkaya tampilan satu program acara siaran baik reguler
maupun spesial.
2. Adlibs
Ini jenis iklan yang kedua. Bedanya dengan spot, Adlibs adalah materi
iklan yang disampaikan oleh penyiar. Jadi di sela programnya, penyiar
membacakan script yang berisi materi promosi iklan. Durasinya sama,
11
bisa 30 atau 60 detik. Harganya juga biasanya berselisih tidak jauh
dengan spot.
3. Time Signal
Seperti literally artinya, time signal itu ya penanda waktu.
Misal, “Waktu kini menunjukkan pukul 8 malam.”
4. Blocking
Istilah blocking digunakan untuk memenuhi jeda iklan dalam suatu
program dengan satu brand. Ada jenis Full blocking, ada semi
blocking. Seperti namanya, kalau full ya seluruhnya diisi satu brand.
Kalau semi berarti dapat diselingi dengan iklan lain.
5. Insert
Insert itu intinya penyisipan iklan di program tertentu. Menurut
seorang yang bekerja di radio, bisa jadi insert dimasukkan ke ILM
alias iklan layanan masyarakat. Jadi: “Iklan layanan masyarakat ini
dipersembahkan oleh Yamaha, Semakin di Depan.”
6. Live Report
Live report adalah bentuk lain iklan radio. Yang ini bisa dibilang
siaran langsung. Biasanya dilakukan berbarengan dengan sebuah
event. Misal: product launching, grand opening, event, dan lain-lain
12
7. Talk Show
Program Talk show radio hampir sama seperti yang di tv-tv. Intinya
pemilik ata representatif dari pihak yang mengiklan akan ngobrol
bareng dalam sebuah sesi bersama penyiar. Disitu narasumber bisa
ngupas abis babagan produk, jasa, atau perihal yang diiklankannya.
Sekaligus promosi sendiri, sekaligus menjuduli program radio
tersebut. (dengan ketentuan tertentu)
8. Quiz
Pasti paham kan. Pasti pernah denger kan program kuis-kuis atau
giveaway di radio. Iklan model begini bisa dilakukan dengan
mensponsori hadiah dengan produk / voucher brand kita.
9. Bumper
Bumper itu, semacam rekaman singkat yang diputar di awal atau akhir
program.
13
memiliki demografi sendiri. Dengan demikian, anda juga dapat
menjangkau khalayak yang luas melalui iklan radio.
Salah satu keuntungan utama dari iklan radio adalah bahwa biayanya
yang sangat efektif. Terutama bagi mereka dengan usaha bisnis baru,
menyimpan uang adalah yang terpenting. Iklan radio adalah salah satu
media termurah iklan.
2. Keuntungan Iklan Radio
Orang akan bisa terhubung secara psikologis dengan ‘suara’. Hal ini
cenderung untuk mengembangkan rasa ingin tahu antara target pelanggan
dan ‘suara’.
Seperti semua dari kita tahu, penyiaran radio sangat cepat dan dapat
menjangkau sejumlah besar orang dalam rentang beberapa menit. Untuk
berbicara dari aspek lain, bukanlah usaha yang dapat memakan waktu
yang banyak.
NASKAH DIALOG :
Ibu : Lila ayo makan dulu
Lila : iya bu
Ibu : makan sayur bayam ya
Lila : ah ibu. Lila tidak suka sayur bu. Lebih baik makan mi goreng saja
Ibu : Lila, makan sayur sangat bermanfaat bagi kita. Kamu juga harus
makan sayur agar sehat
Lila : tapi lila tidak suka bu, rasanya tidak enak
Ibu : kamu mau sehat? Kalau iya, makanlah sayur ini. Makan sayur bukan
dirasakan sedap tidaknya, tapi manfaatnya
Lila : baiklah lila akan makan sayur
Ibu : Nah begitu dongg
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Media adalah semua saran atau upaya yang digunakan oleh petugas
kesehatan untuk menampilkan pesan atau informasi kepada sasaran promosi
kesehatan, baik melalui media cetak, elektronik dan media luar ruang sehingga
sasaran mendapat pengetahuan yang diharapkan dapat merubah perilaku positif
masyarakat terhadap perbaikan kesehatan. Spot radio yaitu salah satu materi
siaran berbentuk file audio hasil perpaduan harmonis antara narasi pesan
dengan musik plus sound effect (jika diperlukan). Sifatnya yang padat
menjadikan durasi komponen ini biasanya pendek, hanya berkitar antara
15 - 120 detik. lima syarat radio spot adalah : Spektrum frekuensi
radio,sarana peman caran/transmisi,adanya siaran (program atau
acara),adanya perangkat penerima siaran (receiver), dan dapat diterima
secara serentak/bersamaan.
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
16