Anda di halaman 1dari 3

Muhamad iqbal

20089141
Ilmu keolahragaan
Gizi olahraga

dampak penggunaan suplemen protein bagi atlet olahraga strength


training
Suplemen protein merupakan salah satu suplemen yang popular digunakan, yaitu da-lam bentuk
susu protein seperti kasein dan whey protein. Suplemen protein dapat berupa
protein komplet (mengandung 6 asam amino essensial) atau suplemen protein inkomplet (hanya
mengandung satu atau lebih asam ami-no essensial). Penggunaan suplemen protein
memiliki menunjukkan perbaikan resintesis glikogen, massa tubuh tanpa lemak, dan ki-
nerja secara keseluruhan (Esmarck et al, 2001). Hampir separuh mahasiswa Amerika yang
menjadi atlet menggunakan nutritional supple-ments, suplemen protein merupakan salah satu
suplemen yang sering dikonsumsi ( Schenk and Costley, 2002).

Suplemen protein mempunyai kandungan protein yang cukup besar. Asupan kebu-tuhan atlet
terjadi peningkatan, hal ini dise-babkan oleh karena atlet lebih beresiko untuk mengalami
kerusakan jaringan otot terutama saat menjalani latihan/pertandingan olahraga
yang berat. Peningkatan kebutuhan protein tersebut untuk peningkatan sintesis protein
yang diperlukan untuk membantu proses per-baikan dan remodeling serat otot rangka yang
rusak sebagai akibat latihan berat.

Dampak positif sumplemen protein

 Protein Untuk Meningkatkan Performa Aaerobik (Daya Tahan)


Pemeliharaan status GSH dalam tubuh adalah penting bagi performa daya
tahan. Dalam suatu grup pembalap sepeda yang sangat terlatih, satu dosis 1 gr/kg/hari
mencegah penurunan konsentrasi glutatione darah selama 6 minggu latihan bersepeda
dengan intens di jalananPara atlit dalam studi ini melakukan 4 sesi per minggu (30-70
menit masing-masing) yang terdiri dari olahraga intensitas yang moderat (50-70%
maksimum rata-rata detak jantung) dan intensitas tinggi (80%+ maksimum rata-rata detak
jantung). Oleh karenanya, daya tahan para atlit yang melaksanakan volume latihan yang
lebih besar dapat mensyaratkan dosis protein whey yang lebih banyak setiap harinya
untuk menjaga status G
 Mengoptimalkan Pemulihan Setelah Latihan
Pengonsumsian suplemen cair protein dan karbohidrat langsung setelah olahraga terbukti
memberikan restorasi glikogen dengan lebih efektif, menstimulasikan jumlah sintesa
protein yang lebih tinggi dan hormon anabolik selain juga mencegah penekanan
kekebalan akibat-olahraga.

 Protein Membangun Massa Otot


Binaragawan dan orang-orang lain yang menginginkan penambahan optimal pada massa
(otot) ramping hendaknya menuju kepada konsumsi satu dosis protein 1,5 gr/kg/hari
selama program latihan daya tahan. Dosis ini hendaknya dibagi menjadi 4 atau 5 sajian
yang lebih kecil dan dikonsumsi dalam makananan campuran zat-makronutrisi sepanjang
harinya. Penelitian menunjukkan bahwa hadirnya karbohidrat
dan lemak meningkatkan efek anabolik protein terhadap jaringan otot. Konsumsi protein
dalam makanan campuran zatmakronutrisi terbukti memberikan penerimaan protein
bersih yang lebih tinggi baik terhadap orang dewasa muda maupun lebih tua
dibandingkan dengan protein berkualitas tinggi lainnya sepertikasein.

 Protein Untuk Meningkatkan Komposisi Tubuh


Protein dapat dimasukkan kedalam diet untuk meningkatkan komposisi tubuh, tenaga dan
kekuatan tanpa menerima massa tubuh yang besar. Penelitian menyarankan bahwa
konsumsi protein sebelum latihan akan mempromosikan pemeliharaan jaringan ramping
sementara meningkatkan penggunaan lemak tubuh sebagai bahan bakar.
Untuk mempromosikan pemeliharaan massa ramping dan penurunan pada massa lemak,
satu dosis protein (20-50 gram) hendaknya dikonsumsikan dalam waktu sebelum
berolahraga

Dampak negatif

1. Lemak Berlebihan

Dalam banyak kasus, suplemen whey protein memiliki karbohidrat ekstra dalam bentuk gula.
Ada beberapa yang memiliki lemak juga. Ini berarti bahwa berat badan dapat diperoleh dalam
bentuk lemak, yang tidak sehat. Anda juga bisa menambah berat badan ketika Anda makan
berlebihan saat mengonsumsi whey protein pada saat yang bersamaan.

2. Formasi Batu Ginjal

Ketika Anda mengkonsumsi whey protein, ada risiko pembentukan batu ginjal. Meskipun
mungkin bukan penyebab langsung, para ahli percaya bahwa protein ini dapat memperburuk
kondisi jika Anda sudah mengalaminya. Untuk mencegah hal ini, Anda harus mengambil jumlah
serat makanan, dan air yang cukup.
3. Asam Urat

Meskipun tidak ada bukti bahwa protein whey adalah penyebab langsung asam urat, itu dapat
memperburuk masalah jika Anda sudah memilikinya. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum
Anda mulai mengkonsumsi whey protein jika ada riwayat asam urat dalam keluarga Anda.

4. Masalah Hati

Mengkonsumsi protein whey secara berlebihan dapat memperparah masalah hati. Inilah
mengapa penting untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi protein secukupnya setiap saat.
Dianjurkan untuk berkonsultasi dengan dokter Anda sebelum mengkonsumsi whey protein,
karena dapat mengganggu efek dari obat yang Anda konsumsi untuk kondisi hati Anda.

5. Risiko Penyakit Jantung

Para ahli percaya bahwa mengkonsumsi terlalu banyak whey protein dapat memiliki efek
berbahaya pada orang yang menderita penyakit jantung. Ini dapat menyebabkan serangan
jantung, irama jantung yang abnormal, dan serta hilangnya fungsi jantung.

6. Peningkatan Keasaman Darah

Efek samping lain dari konsumsi whey protein adalah peningkatan pH dalam darah. Ketika ada
terlalu banyak protein dalam darah Anda, ginjal memiliki masalah dalam metabolisme. Ini
menghasilkan peningkatan keasaman darah.

7. Perkembangan Osteoporosis

Gangguan ini telah dikaitkan dengan asupan whey protein yang berlebihan. Ini sangat berisiko
dengan asupan protein jangka panjang. Mengkonsumsi whey protein dalam jumlah tinggi dapat
menyebabkan ketidakseimbangan mineral dalam tulang yang pada akhirnya dapat menyebabkan
penipisan kepadatan mineral tulang.

Anda mungkin juga menyukai