Anda di halaman 1dari 5

Muhamad iqbal

20089141
Ilmu keolahragaan
Uas pendidikan pancasila
1. Jelaskan dengan bukti-bukti sumber historis, sosiologis dan politis dari Pancasila dalam
kajian sejarah perjuangan bangsa Indonesia!

Sumber Historis Pancasila, Pancasila memilki landasan historis yang kuat. Secara
histories, sejak zaman kerajaan unsur Pancasila sudah muncul dalam kehidupan bangsa kita.
Agar nilai-nilai Pancasila selalu melekat dalam kehidupan bangsa Indonesia, maka . nilai-nilai
yang terkandung dalam setiap Pancasila tersebut kemudian dirumuskan dan disahkan menjadi
dasar Negara. Sebagai sebuah dasar Negara, Pancasila harus selalu dijadikan acuan dalam
bertingkah laku dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.Semua peraturan
perundang-undangan yang ada juga tidak boleh bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila. Hal ini
dimulai pada saat sidang BPUPKI pertama. Sebuah masalah muncul ketika membahas tentang
calon dari rumusan terhadap dasar negara Indonesia yang dimana akan dibentuk. Kemudian pada
tanggal 1 Juni 1945, Ir. Soekarno menyebutkan sebuah calon rumusan dasar yang dimiliki oleh
Indonesia yang dikenal dengan Pancasila atau lima dasar. Pada tanggal 17 Agustus kemudian
Indonesia memerdekakan diri. Pada 18 Agustus 1945 kemudian dinyatakan UUD 1945 dan
Pembukaan UUD 1945 yang didalamnya terdapat lima prinsip yang dikenal dengan Pancasila.

Sumber Sosiologis Pancasila, Karena Sosiologi dipahami sebagai ilmu tentang kehidupan
antarmanusia. Di dalamnya mengkaji, antara lain latar belakang, susunan dan pola kehidupan
sosial dari berbagai golongan dan kelompok masyarakat, disamping juga mengkaji masalah-
masalah sosial, perubahan dan pembaharuan dalam masyarakat. Soekanto (1982:19) menegaskan
bahwa dalam perspektif sosiologi, suatu masyarakat pada suatu waktu dan tempat memiliki nilai-
nilai yang tertentu. Melalui pendekatan sosiologis ini pula, Anda diharapkan dapat mengkaji
struktur sosial, proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial, dan masalah-masalah sosial
yang patut disikapi secara arif dengan menggunakan standar nilai-nilai yang mengacu kepada
nilai-nilai Pancasila. Berbeda dengan bangsa-bangsa lain, bangsa Indonesia mendasarkan
pandangan hidupnya dalam bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara pada suatu asas kultural
yang dimiliki dan melekat pada bangsa itu sendiri. Nilai-nilai kenegaraan dan kemasyarakatan
yang terkandung dalam sila-sila Pancasila bukan hanya hasil konseptual seseorang saja,
melainkan juga hasil karya besar bangsa Indonesia sendiri, yang diangkat dari nilai-nilai kultural
yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sendiri melalui proses refleksi filosofis para pendiri negara
Indonesia adalah sebuah bentuk dari negara yang sangatlah luas dan terbentang dari Sabang
hingga Merauke dengan lebih dari 300 suku bangsa yang terdiri atas 17.000 ribu pulau
didalamnya menjadikan Indonesia sebuah negara yang besar dengan kebudayaan. Oleh karena
itu dibutuhkan sebuah ideologi pemersatu dari seluruh keragaman yang ada di Indonesia.

Sumber Politis Indonesia, Pancasila menjadi sebuah bentuk pedoman didalam melaksanakan
pemerintahan yang ada di Indonesia, sehingga menjadi sebuah sumber dari hukum yang akan
mengatur di Indonesia itu sendiri.

2. Jelaskan bagaimana hubungan antara proklamasi 17 agustus 1945 dengan pembukaan


UUD 1945!

Hubungan proklamasi kemerdekaan dengan pembukaan UUD 1945 dapat dilihat dari
penyataan kemerdekaan yang dijabarkan lebih lanjut dalam Pembukaan UUD 1945, yaitu: Pada
alinea pertama pembukaan UUD 1945 berisi alasan pernyataan proklamasi kemerdekaan. Bahwa
kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan penjajahan tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan. Pada alinea kedua berisi perjuangan untuk kemerdekaan. Diuraikan juga
kebanggaan dan kehormatan terhadap perjuangan dan adanya kesadaran bahwa keadaan
sekarang tidak bisa dipisahkan dari keadaan sebelumnya. Pada alinea ketiga menjelasakan
adanya motivasi moril dan motivasi material bangsa Indonesia untuk menyatakan
kemerdekaannya. Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan 17
Agustus 1945 mempunyai korelasi jelas. Yaitu mengandung arti bahwa sejak tanggal 17 Agustus
1945 secara resmi bangsa dan negara Indonesia berdiri sendiri, terbebas dari belenggu penjajah
bangsa asing. Dengan demikian, sejak saat itu bangsa dan negara Indonesia tidak terikat oleh
pengaruh kekuasaan bangsa dan negara mana pun di dunia. Serta berkedudukan sederajat dengan
negara-negara di dunia.

Proklamasi kemerdekaan dengan Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu kesatuan yang
bulat. Apa yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 merupakan suatu amanat yang luhur
dan suci dari Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945. Makna Proklamasi Kemerdekaan yaitu
pernyataan bangsa Indonesia kepada diri sendiri maupun kepada dunia luar bahwa bangsa
Indonesia telah merdeka, dan tindakan-tindakan yang segera harus dilaksanakan berkaitan
dengan pernyataan kemerdekaan itu, telah dirinci dan mendapat pertanggungjawaban dalam
Pembukaan UUD 1945

3. Jelaskan alasan-alasan, proses dan akibat-akibat diamandemen UUD 1945 terhadap


kehidupan ketatanegaraan NKRI!

Alasan UUD 1945 diamendemen :

a..Untuk menyempurnakan peraturan-peraturan dasar tentang tatanan negara, pembagian


kekuasaan, penambahan lembaga negara.

b.Untuk mewujudkan prinsip mengawasi dan menyeimbangkan antara lembaga-lembaga negara


dengan mekanisme hubungan yang serasi dan harmonis.

Proses amandemen UUD 1945 :


a.Usulan perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasardapat diagendakan dalam sidang Majelis
Permusyawaratan Rakyat apabila diajukan oleh sekurang-kurangnya 1/3 dari jumlah anggota
Majelis Permusyawaratan Rakyat.

b. Setiap usul perubahan pasal-pasal Undang-Undang Dasar diajukan secara tertulis dan
ditujukan dengan jelas bagian yang diusulkan untuk diubah beserta alasannya.

c.Untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar, Sidang Majelis Permusyawaratan Rakyat


dihadiri oleh sekurang-kurangnya 2/3 dari jumlah anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat.

d.Putusan untuk mengubah pasal-pasal Undang-Undang Dasar dilakukan dengan Persetujuan


sekurang-kurangnya lima puluh persen ditambah satu anggota dari seluruh anggota Majelis
Permusyawaratan Rakyat.

e.Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan
perubahan.

Akibat-akibat diamandemen UUD 1945 :

a.Hilangnya pasal-pasal yang multitafsir pada UUD 1945

b,Dapat menyesuaikan UUD 1945 dengan perkembangan zaman

4. Buktikanlah secara ontologis, epistimologis, dan aksiologis bahwa Pancasila adalah


suatu sistim filsafat!

Ontologis

Dasar ontologis pada Pancasila sejatinya adalah manusia yang dimana memiliki sebuah hakikat
yang dimiliki secara mutlak monopluralist, sehingga oleh karena itu hakikat dasar tersebut juga
akan disebut sebagai sebuah antropologis. Sehingga subjek yang memberikan dukungan pokok
dari sila yang terdapat Pancasila yaitu adalah manusia sehingga hal tersebut dapat menjelaskan
pada sila pertama hingga sila terakhir pada hakikatnya adalah manusia itu sendiri. Sehingga
rakyat menjadi sebuah unsur utama yang dimaan adalah manusia itu sendiri.

Epistimologis

Secara epistemologis kajian Pancasila sebagai filsafat dimaksudkan sebagai upaya untuk mencari
hakikat Pancasila sebagai suatu sistem pengetahuan. Pancasila sebagai sebuah objek
pengetahuan pada dasarnya akan termasuk ke dalam sumber pengetahuan Pancasila dan juga
susunan dari pengetahuan Pancasila. Pancasila disini adalah sebagai sebuah ilmu pengetahuan
dari nilai yang ada pada Bangsa Indonesia, dan bukan berasal dari bangsa lainnya. Oleh karena
itu Pancasila harus memiliki unsur rasionalitas terutama dalam kedudukannya sebagai sistem
pengetahuan.

Aksiologis

Secara aksiologis, bangsa Indonesia merupakan pendukung nilai-nilai Pancasila (subscriber of


value Pancasila), yaitu bangsa yang berketuhanan, yang berkemanusiaan, yang berpersatuan,
yang berkerakyatan dan berkeadilan sosial. Pengakuan, penerimaan dan pernghargaan atas nilai-
nilai Pancasila itu nampak dalam sikap, tingkah laku, dan perbuatan bangsa Indonesia sehingga
mencerminkan sifat khas sebagai Manusia Indonesia.

5. Jelaskan persamaan dan perbedaan antara :

Ideologi Kapitalisme dengan ideologi Komunisme.

Perbedaan

1). pengertian

Komunisme: Komunisme adalah ideologi ekonomi dan politik di mana semua properti dimiliki
oleh komunitas, dan setiap orang berkontribusi dan menerima sesuai dengan kemampuan dan
kebutuhan mereka.

Kapitalisme: Kapitalisme adalah ideologi ekonomi dan politik di mana perdagangan dan industri
suatu negara dikendalikan oleh pemilik swasta demi keuntungan, bukan oleh negara.

2). Kepemilikan Barang

Komunisme: Barang dalam komunisme adalah milik negara dan didistribusikan secara merata di
antara orang-orang.

Kapitalisme: Dalam kapitalisme, barang adalah milik pribadi dan tidak didistribusikan secara
merata, juga menciptakan perbedaan kelas.

3). pemerintahan

Komunisme: Komunisme memiliki bentuk pemerintahan totaliter, yang berarti ada campur
tangan negara yang lengkap dalam urusan sosial.

Kapitalisme: Kapitalisme memiliki bentuk pemerintahan yang demokratis, di mana ada


kebebasan bagi orang untuk memilih dan melakukan apa yang mereka inginkan.

4. Masyarakat

Komunisme: Masyarakat egaliter dapat diamati dalam komunisme, di mana semua orang percaya
pada kesetaraan di antara orang-orang.
Kapitalisme: Dalam kapitalisme, masyarakat adalah elitis, di mana ada perpecahan sosial yang
berbeda di antara orang-orang, terutama berdasarkan kekayaan.

Ideologi Kapitalisme dan Komunisme dengan ideologi Pancasila.

Perbedaan:

 Ideologi komunis adalah suatu ajaran yang didasarkan atas paham sama rata sama rasa
dan telah diyakini kebenarannya. sedangkan Ideologi Pancasila adalah suatu ajaran yang
tersusun sistematis dan diyakini kebenarannya karena didasarkan atas nilai-nilai
Pancasila

 Ideologi pancasila adalah warga negara menganut aturan sesuai dengan UUD 1945.
Ideologi kapitalisme adalah ideologi dimana kekuasaan ada di tangan kapital atau pemilik
modal.

6. Jelaskan dengan bukti-bukti bagaimana tantangan yang dihadapi oleh Pancasila sebagai
dasar pengembangan ilmu di Indonesia dimasa sekarang dan dimasa datang.

Tantangan pertama adalah tentang pemahaman Pancasila. Dia menilai masyarakat mengalami
penurunan intensitas pembelajaran Pancasila dan juga kurangnya efektivitas dan daya tarik
pembelajaran Pancasila. Hal ini, kata dia, tidak terlepas dari rendahnya tingkat kedalaman literasi
masyarakat Indonesia secara umum.

"Tantangan kedua adalah eksklusivisme sosial yang terkait derasnya arus globalisasi sehingga
mengarah kepada menguatnya kecenderungan politisasi identitas, dan menguatnya gejala
polarisasi dan frgamentasi sosial yang berbasis SARA," kata dia.

Tantangan ketiga adalah kesenjangan sosial, karena masih terjadi sentralisasi pembangunan
ekonomi pada wilayah-wilayah tertentu. Selain itu, meluasnya kesenjangan sosial antarpelaku
ekonomi dan kebijakan ekonomi yang mengedepankan sektor ekstraktif yang kurang
mengembangkan nilai tambah.

"Tantangan keempat adalah pelembagaan Pancasila di mana lemahnya institusionalisasi nilai-


nilai Pancasila dalam kelembagaan politik, ekonomi dan budaya serta masih lemahnya wawasan
ideologi Pancasila di kalangan penyelenggara negara," tutur dia.

Terakhir, kata Romo Benny adalah keteladanan Pancasila. Dalam konteks ini, menurut dia,
tantangan yang dihadapi adalah masih kurangnya keteladanan dari tokoh-tokoh pemerintahan
dan masyarakat. "Hal ini diperparah dengan semakin maraknya sikap dan perilaku destruktif
yang lebih mengedepankan hal-hal negatif di ruang publik serta kurangnya apresiasi dan insentif
terhadap prestasi dan praktik-praktik yang baik," ujar Romo Benny.

Anda mungkin juga menyukai